420 likes | 1.88k Views
Teori-teori Belajar Sosial & Tiruan (Sosial Learning) (Miller dan Dollard). Teori belajar sosial dan tiruan dari Miller dan J. Dollard
E N D
Teori-teori Belajar Sosial & Tiruan (Sosial Learning)(Miller dan Dollard) Teori belajar sosial dan tiruan dari Miller dan J. Dollard Mereka berpendapat bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil belajar. Oleh karena itu untuk memehami tigkah laku sosial dan proses belajar sosial, kita harus mengetahui prinsip – prinsip psikologi belajar. Prinsip – prinsip belajar ini terdiri dari 4, yakni : dorongan ,isyarat ,tingkah laku balas ,dan ganjaran.
2. ISYARAT • Isyarat adalah rangsangan yang menentukan bila dan dimana suatu respon akan timbul dan terjadi. • Isyarat ini dapat disamakan dengan rangsangan diskriminasi. Didalam belajar sosial,isyarat yang terpenting adalah tingkah laku orang lain,baik yang langsung ditujukan kepada orang tertentu maupun yang tidak, • misalnya: ditujukan kepala merupakan isyarat untuk setuju,uluran tangan merupakan isyrat untuk berjabat tangan.
3. TINGKAH LAKU BALAS • Bahwaorganismemempunyaihirarkibawaandaritingkahlaku-tingkahlaku • Pada saat manusia di hadapkan untuk pertama kali kepada suatu rangsang tertentu, maka respons ( tingkah laku balas ) yang timbul berdasarkan pada hierarki bawaan tersebut. Setelah beberapa kali terjadi ganjaran dan hukuman, maka timbul tingkah laku balas yang sesuai dengan faktor – faktor penguat tersebut. Dalam tingkah laku sosial, belajar coba ralat dikurangi dengan belajar tiruan, seseorang tinggal meniru tingkah laku orang lain untuk dapat memberikan respons yang tepat.
4. GANJARAN • Rangsangan yang menetapkan apakah tingkah laku balas diulang atau tidak dalam kesempatan yang lain. Menurut Miller dan Dollard, ada dua reward atau ganjaran, yakni ganjaran primer yang memenuhi dorongan primer.
3 MACAM MEKANISME TINGKAH LAKU TIRUAN Tingkah laku sama Terjadi apabila dua orang yang bertingkah laku balas ( berespons ) sama terhadap rangsagan atau isyarat yang sama Tingkah laku tergantung Timbul dalam interaksi antara dua pihak. Salah satu pihak mempunyai kelebihan ( lebih pandai, lebih mampu dan sebagainya ) dari pihak yang lain. Dalam hal ini, pihak yang lain atau pihak yang kurang tersebut akan menyesuaikan tingkah laku (match) dan akan tergantung (depent) pada pihak yang lebih. Misalnya, kakak adik yang sedang menunggu ibunya dari pasar. Biasanya ibu mereka membawa coklat. Mendengar ibunya pulang, si kakak segera menjemput ibunya, kemudian diikuti oleh si adik. Ternyata mereka mendapatkan coklat (ganjaran). Adik yang semula hanya meniru tingkah laku kakaknya, di lain waktu meskipun kakaknya tidak ada, ia akan lari menjemput ibunya yang baru pulang dari pasar. Tingkah laku salinan Seperti tingkah laku tergantung, pada tingkah laku salinan, peniru bertingkah laku atas dasar isyarat yang berupa tingkah laku yang diberikan oleh modeal. Hal ini berarti perkiraan tentang langkah laku model dalam kurn waktu yang relatif panjang ini akan dijadkan patokan oleh si peniru untuk memperbaiki tingkah lakunya sendiri dimasa yang akan datang,sehingga lebih mendekati tingkah laku model.
Teoriprosespengganti • Banduradan Walters, tingkahlakutiruanmerupakansuatubentukasosiasisuaturangsangdenganrangsanganlainnya. • Banduradanwaltersmenyatakanbahwakalauseseorangmelihatsuaturangsangdaniamelihat model bereaksisecaratertentuterhadaprangsangitu, makadalamkhayalan (imagination) orangtersebutterjadiserangkaiansimbol yang menggambarkanrangsangdaritingkahlakubalastersebut.
Seseorang yang mendengarataumelihatgambartentangkecelakaan yang mengerikan, makaiaberdesis, menyeringai, bahkansampaimenangiskarenaikutmerasakanpenderitaantersebut. Contohnya,
Pengaruhtingkahlaku model padatingkahlakupenirumenurutbanduradanwalters. • efek modeling (modelling effect), dimanapenirumelakukantingkahlakubaru (melaluiasosiasi-asosiasi) sehinggasesuaidengantingkahlaku model. Contoh : masyarakat(seseorang) menirukangayabahasaartis (gayabahasasyahrini) • Efekmenghambat (inhibition) danmenghapushambatan (disinhibition) yaitutingkahlaku. Tingkahlaku yang tidaksesuaidengantingkahlaku model dihambattimbulnya. Sedangkantingkahlaku -Tingkahlaku model dihapuskanhambatan- hambatannyasehinggatimbultingkahlaku yang dapatmenjadinyata.
Contoh : penangkapandanvonishukumanterhadapseorangpenyanyiterkenalkarenaterlibatdalampembuatanvidioasusila. Denganmengamati model tadi, akanmengurangikemungkinanorangtersebutmengikutiapa yang dilakukanseorangpenyanyiterkenalitu. efekmenghapushambatan (disinhibition) ketikaseorang model melihatseorang model diberikanpenghargaan. Imbalansuatuprilakutersebut. Contoh : pengamenmenangkontesadubakatdisebuahtv, yang mendapatkanhadiahratusanjuta rupiah sehinggaakanmengikutijejak yang samaolehpengamenlainnya.
Efekkemudahan (fascilitation effect) dimanatingkahlaku yang sudah lama di pelajariPenirumudahmunculkembalidenganmengamatitingkahlaku model Contoh : goyangcaisar . Ketika seseorang melihat tingkah laku goyang caisar, maka orang tersebut akan segera menirukan gaya atau tingkah dari caisar tersebut. Bahkan dengan mendengar musik nya saja seseorang sudah terbayang dengan goyangan tersebut.
Menurut Homans • Proses psikologik terjadi pada dua orang yang saling berinteraksi dimana kedua belah pihak saling mencari keuntungan dan hubungan interaksi dapat berlangsung lama. Contoh: Jual beli dilakukan hanya antara si penjual dan si pembeli dimana apabila pembeli mendapat kepuasan dalam membeli akan kembali lagi ke si penjual sehingga interaksi dapat berlangsung lama.
Ciri-ciri untuk membatasi diri pada hubungan dua orang menurut Homans • Bersifat sosial : ada reaksi antara dua orang • Setiap reaksi harus ada ganjaran dari pihak kedua • Tingkah laku harus nyata
Hal yang dipelajari Homans adalah tingkah laku operan sesuai dengan pandangan Skinner. Ia mengemukakan lima proposisi (dali) pada tingkah laku hewan.
1. Deprivasi dan Kejenuhan • Depriasi : rangsangan panguat yang diinginkan. • Kejenuhan : sudah terlalu banyak memperoleh rangsangan penguat. Contoh : • Orang yang biasa tinggal dipegunungan akan menganggap pemandangan daerah sekitar di pegunungan biasa saja, berbeda dengan orang yang tinggal diperkotaan mereka akan menganggap pemandangan sebagai sesuatu yang bernilai tinggi.
2. Kadar Penguat • Semakin sering suatu aksi mendapat ganjaran semakin kuat atau sering suatu aksi dilakukan dan sebaliknya. Contoh : Jika seorang pemuda di beri ganjaran (makan) untuk mencuci maka akann kuat tingkah laku atau aksi yang di lakukan, tapi apabila dia merasa kenyang (jenuh) dan di beri imbalan makanan,aksi tidak akan berpengaruh atau bisa melemah.
3. Kontrol Rangsang • Rangsangan akan muncul kembali jika tingkah laku mendapat penguat dan terjadi rangsang pada saat bersamaan. Contoh : Seorang ayah yang ingin membuat anak nya belajar, ia akan menciptakan situasi yang menyenangkan dengan cara memberi hadiah agar anak nya mau belajar.
4. Hukuman dan Ongkos • Hukuman yang tidak dapat dihindari dari suatu tingkah laku disebut “ongkos” dari aktivitas (tingkah laku) tersebut. Contoh : Seorang pegawai yang melakukan kesalahan dihukum dengan dipotong gajinya, pegawai tersebut merasa ganjarannya terlalu berat akhirnya dia memutuskan untuk pindah dari pekerjaan tersebut.
5. Tingkah Laku Emosional • Suatu ganjaran akan menimbulkan tingkah laku emosional yang disebut agresi dan adanya ganjaran juga dapat menimbulkan emosional yang positif. Contoh : Tukang sol sepatu yang diberi tip atau bayaran lebih akan merasakan atau menimbulkan tingkah laku emosional yang positif, dan apabila uang yang diberikan kurang daripada yang seharusnya dia akan berlaku agresif.
Homans menimbulkan lima proposisi baru pada hubungan antara manusia (berdasarkan teori jual-beli)
1. Kontrol Rangsangan dan Generalisasinya • Kalau pada waktu yang lalu rangsang tertentu telah menyebabkan ganjaran pada tingkah laku tertentu,maka rangsang yang mirip yang muncul sekarang menimbulkan kembali tingkah laku yang sama atau hampir sama. Contoh : Seorang pemuda yang pernah menolong seorang ibu untuk membawakan belanjaan nya mendapat ganjaran yaitu ucapan terima kasih. Maka jika ada seorang ibu yang meminta tolong dibawakan barang belanjaannya,pemuda tersebut akan membantu dengan mengharapkan ucapan terima kasih.
2. Frekuensi Penguat • Semakin sering dalam waktu tertentu suatu tingkah laku seseorang merupakan ganjaran bagi tingkah laku orang lain, maka orang lain itu akan semakin sering melakukan tingkah laku tersebut. Contoh : seorang anak yang mendapat keuntungan dari nasihat-nasihat ibunya, maka semakin besar kemungkinan anak tersebut meminta nasihat kepada ibunya itu kalau pada masa lampau nasihat itu sungguh berguna baginya.
3. Besaran Penguat • Semakin tinggi nilai aktivitas (tingkah laku) orang lain, semakin sering aktivitas ganjaran terhadap aktivitas orang lain tersebut dilakukan. Contoh : Orang yang sedang terkena musibah sangat membutuhkan pertolongan dan akan sangat berterima kasih kepada yang membantunya.
4. Hambatan Reaktif dan Kejenuhan • Semakin sering seorang menerima ganjaran pada waktu yang dekat, semakin kurang nilai ganjaran tersebut karena orang menjadi jenuh. Contoh : Seorang buruh cuci yang setiap paginya diberi upah makanan yang sama setelah berhari-hari maka akan merasa bosan atau jenuh dengan upah tersebut.
5. Keadilan yang Merata • Semakin besar ongkos, semakin besar laba yang diharapkan. Jika keadilan tidak terjadi maka kemungkinan untuk seorang menunjukkan tingkah laku emosional yang disebut marah(anger). Contoh : Dua orang siswa yang sedang berkelompok dalam menyelesaikan tugas seharusnya menyelesaikannya secara bersama-sama agar adil. Tetapi jika yg mengerjakan hanya si A saja sedangkan si B tidak, maka A akan marah kepada B.
TeoriHasilInteraksi( thibautdankelley) Teori yang dikemukakanolehthibautdankelleyuntukmenerangkanhubunganduaorangataulebihdimanamerekasalingtergantunguntukmendapathasilhasil yang positif.
Premisdasar yang dipakaiadalah: Interaksisosialhanyaakandiulangikalupeserta-pesertadalaminteraksiitumendapatganjaransebagaiasildarikesertaannya. Hasil yang dimaksuddisinibisabersifat material ataupsikologis
Interaksisosialakandihayatiolehseseorangatas 2 kriteria • A. tingkatperbandingan • B. tingkatpilihan Tingkat perbandinganadaahhasil minimum yang dapatdiharapkandarisuatuinteraksi
Kalauhasil yang secaranyatadiperolehdarisuatuinteraksilebihtinggidaripadatingkatperbandingan, makainteraksiituakanmenarikdancenderungdipertahankan, dansebaliknya
Hal-hal yang dapatmengurangikemungkinaneksplorasimatriks • A keasingan kalauadaduaorang yang beruberjumpadanbelumsalingmengenalmerekabiasanyaagakjanggaluntukberbicaradenganseseorang yang barumerekatemuikerenabelum tau apa yang ingindiperbincangkan. • B Perbedaan Norma contoh : kebudayaanpalembang yang carabicaranyaagakkerasketikaberbincangdenganorangsunda yang biasaberbicaralemahlembutakanmenyulitkankomunikasiantaraorangtersebut
Hal-hal yang dapatmengurangikemungkinaneksplorasimatriks • OtistikKebencian contoh : ketikaseseorangberbicarakepadaseseorang yang dibencidia (seseorangtersebut) akansulitberinteraksidenganorang yang dibencinya. • OtistikPersahabatan dalampersahabatansegi-segi yang kurangbaikdariseseorangdicobauntukditutupi (reaksiotistik) sehinggasulitjugadilakukaneksplorasimatriks, contoh : seseorangtemankita yang tidakmauterbukaterhadapmasalahnyaakansulitbagikitauntukberkomunikasi. Thibautdan Kelley mengemukakanbahwateorimerekadapat pula menerangkanhubunganatasanbawahan, yaitudimanasalahsatupihak (atasan) dapatmengontrolhal yang bolehdiperoleholehpihaklainnya (nawahan). Dalamhaliniadaduamacamkontrololehatasan, yaitukontrolnasib (fate-control) dankontroltim.
Menurut Adamn dan Rommey mengunakan prinsip-prinsip kelaziman operan ( operant conditioning) untuk menganalisis interksi otoritas, yaitu interaksi dimana salah satu pihak mempunyai kontrol terhadap tigkah laku pihak lain.
Interksi otoritas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: A.hubungan otoritas adalah asimetris,salah satu pihak mempunyai kekuatan (power) yang lebih besar B.hubungan otoritas adalah stabil,dalam arti bahwa pihak atasan maupu bawahan akan menduduki posisinya (dalam interaksi itu) untuk waktu yang cukup lama C.meskipun dalam masyarakat ada tata cara yang mengatur hubungan otoritas , namun hubungan otoritas itu sendiri terjadi terlepas dari ada atau tidak adanya tata cara masyarakat tersebut
Kesimpulan Konsep otoritas dalam teori Adam dan Rommey didasarkan pada gejala penguatan timbal-balik sebagai penerapan prinsip penguatan operan (operant reinforment).