190 likes | 543 Views
Model Pendidikan Unggul Untuk Kemajuan Pendidikan. Prof.DR.H. Arief Rachman, M.Pd Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Dosen Universitas Negeri Jakarta Founder Arief Rachman Associates. Support & prepared by:.
E N D
Model Pendidikan Unggul Untuk Kemajuan Pendidikan Prof.DR.H. Arief Rachman, M.Pd Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Dosen Universitas Negeri Jakarta Founder Arief Rachman Associates Support & prepared by:
Berapa banyak pemikir dan jiwa kreatif yang disia-siakan, berapa banyak kekuatan otak yang terbuang percuma karena pandangan kuno dan picik kita tentang otak dan pendidikan Jean Houston (The Possible Human)
KESALAHAN PROSES BELAJAR DI SEKOLAH Teaching Memorizing Remembering Unsustainable learning practice Forgetting Nothing
Setiap anak adalah spesial karena masing-masing punya gaya berfikir yang unik Lanna Nakone. “every child has a thinking style”,2005. • Tipe ini adalah mereka yang mengikuti rutinitas dan predictable • Anak yang yang berbakat dengan pola ini lebih memilih untuk lingkungan yang terstruktur dan tradisional. • Mereka sangat menyukai dan dapat berkembang dalam setting kelompok. • Mengedepankan “sense of harmony” dan hubungan satu dengan yang lain. • Anak yang berbakat dalam gaya ini menekankan harmoni dan kebersamaan • Lebih memprioritaskan kebutuhan kelompoknya dibandingkan kebutuhan dirinya sendiri. • Singa, ingin menjadi yang teratas dalam lingkungannya. Kesigapannya mampu untuk secara cepat dan tepat mencapai target berulang ulang. • Anak yang memiliki bakat ini lebih suka mendelegasikan tugas untuk mengatur dan mengelola kepada orang lain. • Gaya “prioritizing” cenderung untuk ingin “incharge”, memberikan pengarahan dan pengambil keputusan • Apabila struktur pengelolaan minimal tapi fungsional, anak ini dapat berkembang. • Tipe Kuda ini lebih menyukai kebebasan (unstructured). Tetapi bisa sangat bisa focus dalam situasi tertentu dimana menjadi alat untuk mengembangkan imajinasi dan kreatifitasnya. • Mereka hidup dalam axiom “out of sight, out of mind” • Memiliki kemampuan imajinasi yang tinggi dan dapat membuat suatu perubahan • Kurang menyukai rutinitas dan tugas yang repetitif • Mereka lebih memilih pengelolaan yang mudah (maintanance free) dan strategi pengorganisasian yang menyenangkan (fun)
Belahan otak manakah yang paling sering digunakan ? Organ Kiri Organ kanan Kedudukan : sebagai Khalifah Kedudukan : sebagai hamba Sikap : Bebas, Jalan sendiri, Bertanya Sikap : Patuh, disiplin, penurut Motivasi : Internal Motivasi : Eksternal
Belahan otak manakah yang paling sering digunakan Organ Kiri Organ kanan Kata-kata Logika Angka sekuens Ritme Kesadaran Imajinasi Menghayal Linearitas Analisis Daftar Mengkhayal Warna Dimensi Tony Buzan “mind map untuk anak” 2002
Kenali ragam potensi kecerdasan anak secara seimbang. • Potensi Jasmani • Sehat secara medis • Tahan cuaca • Tahan bekerja keras • Potensi Spiritual • Mampu menghadirkan Tuhan/Keimanan dalam setiap aktifitas. • Kegemaran berbuat untuk Allah. • Disiplin Beribadah • Sabar berupaya • Berterima kasih/bersyukur atas pemberian Tuhan kepada kita. • Potensi Perasaan • Mengendalikan emosi • Mengerti perasaan orang lain • Senang bekerjasama • Menunda kepuasan sesaat • Berkepribadian stabil • Potensi Akal • Kemampuan berhitung • Kemampuan Verbal • Kemamuan spasial • Kemampuan Membedakan • Kemampuan membuat daftar prioritas. • Potensi sosial • Senang berkomunikasi • Senang menolong • Senang berteman • Senang membuat orang lain senang • Senang bekerjsama
Kecenderungan Sikap Tidak Stabil Sangat Murung Tegang Tidak Bersemangat penuh perhitunga Kaku Dingin Pendiam, Pasif Perasa Tidak Tenag Agresif Negatif Berubah-ubah Penyedih/Dingin Bergejolak/Panas Ekstrovet Introvert Bersemangat Gembira Penuh Semangat Hangat Hati-hati Tenggang Rasa Damai Terkendali Dapat dipercaya Emosi Seimbang Berhati Tenang,Sejuk Optimis Aktif Bermasyarakat Orientasi Berga Gembira Pemimpin Merdeka Fleksibel/Memahami Perbedaan Senang Berkomunikasi Stabil
Ciri-ciri anak yang kreatif • wajahnya cerah dan berfisik dinamis • berminat luas mulai dari musik-mata pelajaran-politik • sering bertanya yang berbobot • selalu ingin tahu, atau mendapat penjelasan yang berdasar ilmiah • tidak berbatas tembok status
Ciri-ciri anak yang kreatif • berani ambil resiko • mempunyai banyak alternatif untuk menyelesaikan masalah • tidak cepat puas, hampir selalu ingin sempurna • berani tampil beda, • senang menggali pengetahuan • mempunyai gagasan-gagasan yang original
Loyang Seorang anak yang dinilai…. Learning disabled Hiperaktif Impulsif ADD/ADHD Menderita disleksia Agresif Lamban Malas Tidak dewasa Penderita fobia Tidak fokus Pelamun Mudah kesal Keras kepala Emas Bisa juga dianggap Learning different Energik Spontan Pelajar kinestetik-jasmani Pelajar spasial Asertif Teliti Santai Lambat berkembang Hati-hati Punya banyak minat Imajinatif Peka ulet Melihat prilaku belajar sebagai sifat positifMengubah loyang menjadi emas
Pola Asuh Cinta kasih sayang Binal Tergantung Dewasa Membolehkan Tidak membolehkan Nakal Frustasi Kesel dan sebal
Model pembelajaran yang mempu mengembangkan kreatifitas • Pengenalan • Pengalaman (experienctuall learning) • Penemuan • Pengertian • Pengamalan.
Beberapa metode-metode yang menarik dan digemari anak. perumpamaan pertanyaan Media pembantu Drama Perubahan mimik muka dan suara Melagukan kata-kata Nyanyian-nyanyian Contoh-contoh Lewat aktivitas Metode-metode yang Menarik dan Digemari anak Tulisan yang indah Kisah-kisah riwayat Dengan hadiah Humor ketika berbicara Pembukaan yang menarik Pertanyaan yang tiba-tiba Tidak mengurutkan ketika mengabsen Penutupan yang menarik Seni mendidik anak. Syaikh M Said Mursi,2001
Watak yang penting untuk dikembangkan • Bertaqwa • Fleksibel (flexible) • Keterbukaan (open) • Ketegasan (decisive) • Berencana (organize) • Mandiri (independence) • Toleransi (tolerate) • Disiplin (discipline) • Berani ambil resiko (Risk taker) • Sportif (Sportive) • Setia kawan (loyalty) • Integritas (integrity) • Orientasi masa depan-penyelesaian tugas (Future oriented)
Children Learn What They Live If a child lives with criticism, He learns to condemn. If a child lives with praise, He learns to appreciate. If a child lives with tolerance, He learns to be patient. If a child lives with ridicule, He learns to be shy. If a child lives with encouragement, He learns confidence. If a child lives with shame, He learns to feel guilty. If a child lives with fairness, He learns justice. If a child lives with security, He learns to have faith. If a child lives with acceptance and friendship, He learns to find love in the world. By Dorothy Nolte
Terima kasih Email :arassociate@indosat.net.id