270 likes | 555 Views
PRESENTASI RESUME JURNAL JURNAL 1 Faktors affecting pore structure and performance of poly ( vynilidene fluoride- co - hexafluoro propylene) asymmetric porous membrane JURNAL 2
E N D
PRESENTASI RESUME JURNAL JURNAL 1 Faktors affecting pore structure and performance of poly (vynilidene fluoride-co-hexafluoro propylene) asymmetric porous membrane JURNAL 2 Pore blockage of organic fouling layer with highly eterogeneous stucture in membrane filtration: Role of minor organic foulants JURNAL 3 Comparisons of membrane fouling and separation efficiency in protein/polysaccharide cross-flow microfiltration using membranes with different morphologies OLEH: KELOMPOK 4
Deasy anindya p 115100607111015madaniyyah mustika i 115100600111002muh. Dial 115100600111036oky amelia 115100601111006yusi adiningrum 115100600111032 KELOMPOK 4
PENDAHULUAN • Padabidangpemisahan membrane, membrane berporihidrofobiksecaraluasdiaplikasikanpada membrane distilasi, osmotisdistilasi, supported liquid membrane, dan membrane kontraktor • Membrane hidrofobikasimetrimembutuhkanmetode yang sederhana. Membrane inimempunyaikarakteristiklapisanpada layer atas yang tipis. • Padajurnal, terdapatbeberapa factor yang memengaruhistrukturporidankemampuanpemisahan. Factor-faktortersebutadalahkonsentrasipolimer, tipedankandunganzataditif, prepitating bath composition dansuhu, waktupemaparansertakelembabanlingkungan. • Penentuankarakteristikmembranditentukandenganmetodeultrafiltrasi Jurnal 1
PENDAHULUAN • Pembentukan lapisan fouling pada permukaan membran dapat mengurangi fluks dan meningkatkan Penurunan tekanan dari MBR .Peran penting fouling pada membran fouling tercatat saat penyaringan sintetis air limbah , air limbah kota dan air limbahpertanianPenelitianinibertujuanuntukmengungkapkandistribusispasial EPS, termasuk protein, asamnukleatdanpolisakarida, dalam fouling lapisandarimembran, danmemperjelaskontribusimasing-masingdenganhambatanaliranpermeat. Jurnal 2
PENDAHULUAN • Mikrofiltrasi adalah salah satu metode yang paling efisien digunakan untuk pemisahan 2 campuran komponen atau lebih • Untukmengurangiefekmembran fouling dilakukan melalui seleksi membran • Membranyang diujikanterdiridari 3 jenismembrandenganmorfologiberbeda • Membran fouling dianalisis menggunakan SEM dan menggunakan CSLM Jurnal 3
BAHAN DAN METODE BAHAN PVDF PEG TMP (trymethylphosphate) n-butyric acid ethanol METODE Proses pembuatanmembrantidakdijelaskantetapiuntukvariasipengujian • Membrandiberiperlakuanvariasikonsentrasipolimer • Membrandiberiperlakuanzataditif (PEG) • Membrandiberiperlakuan n-butyric acid Jurnal 1
BAHAN DAN METODE 1. Sampel • Limbah - lumpur aktif. • lumpur adalah sekitar6.84 • Kebutuhan oksigen kimia (COD ) untuk lumpur dan filtrat Jurnal 2
2. Pewarnaandanpencitraan CLMS • Porositas fouling diperkirakan berdasarkan gambar gabungan • Volume V dan luas A massa yang solid dalam layer adalah 6,54 × 10 - 13m3 dan 2,77×10 - 7M2 • Porositas dihitung melalui menghitung jumlah pixel foulant dan pori nomor pixel dan kemudian membagi jumlah pori pixel denganJumlah pixel (padat pixel + pori pixel) • Volume V dihitung dengan mengalikan jumlah pixel dengan volume pixel (1.86 µM×1.86 µM× 1,86 µm); padat permukaan massa luas A dihitung dengan mengalikan luas unit permukaan (permukaan antara padat dan pori piksel, 1,86 µm×1.86µM) Jurnal 2
3. PerhitunganCFD • Aliranair seragam diterapkan pada jarak 30 kali ketebalan lapisan fouling jauh dari permukaan atas lapisan fouling. • permeabilitas lapisan pengotoran dihitung sebagai perbandingan • Porositas yang sama ( 0.444 ) • Volume ( 6.54×10 - 13m3 ) dan daerah (2,77×10 - 7M2 ) dari fouling yang lapisan menggunakan bola yang seragam dengandiameter d = 6 V / A = 14.2 µ m . Rata-rata permeabilitas K dapat dihitung dengan, Jurnal 2
BAHAN DAN METODE BAHAN Sampelprotein dan polisakarida : BSA (Bovine Serum Albumin ) dan dekstran 3 macam membran Duabuah pelat sejajar sistem aliranmikrofiltrasi Saluran penyaring yang memanjang denganukuran 1.0 x 10-3 m, lebar 2.0 x 10-2 m danpanjang 5.5 x 10-2m Campuran BSA dan dekstran a. Membran PVDFb. Membran MCE c. Membran PC Jurnal 3
METODE 1. AliranMikrofiltrasi Duabuah pelat sejajar sistem aliranmikrofiltrasi Jurnal 3
METODE 2. Aliran Resistensi Filtrasi PersamaanResistensiFiltrasi: resistansi filtrasi dihitung dengan memasukkanfluks filtrasi dan data tekanan ke persamaan 3. Aliranmembran fouling Dianalisis dengan SEM dengan menggunakan Leo-1530 (Field Emission Scanning Electron Microscopy or Confocal Scanning Laser Microscopy (CSLM)). • Dua pewarna Isothiocyanate dan concanavalin A- tetramethylrhodamine Conjugate (ConA) dipilih untuk pencelupanBSA dan dekstran danmasing-masing dianalisis menggunakan CSLM. • KonsentrasiBSA dan dekstran dalam filtrat diukur dengan menggunakan HPLC Jurnal 3
PEMBAHASAN • Konsentrasipolimer Membrane diperiperlakuankonsentrasipolimer 26,5 wt%, 16,7 wt%, dan 9,1 wt%. • Tipedankandunganzataditif Terdapatperbedaanbentukporosantaramembran yang ditambahzat aditifdenganmembrantanpazataditif Jurnal 1
Prepitatingbath composition Padaperlakuaniniyaitudenganmencelupkanmembrankedalamcampurannonsolventmakadapatmenekanporimembran yang besar. • Suhubath padastrukturmembrane Kenaikansuhu <40OC dapatmeningkatkanmobilitasmakromolekulsehinggamempercepat proses filtrasi. • Pengaruhkelembaban Peningkatankelembabanmemperluasukuranporimembran Jurnal 1
PEMBAHASAN 1. Struktur 3D dari EPS Struktur 3D mengungkapkan distribusi yang sangat heterogen antara protein, asam nukleat, polisakarida-d-glukopiranosa α, dan β - polisakarida d-glukopiranosa di permukaan membran • Protein membentuk kelompok dan sel-sel (asam nukleat) yang didistribusikan dalam bentuk tersebar. • Polisakarida α-D-glukopiranosa agak jarang didistribusikan Jurnal 2
2. Distribusi Vertikal Isi Padat Gambar . 1 menyajikan fraksi rata-rata volume komponen yang berbeda, serta gambar gabungan, dalam arah ketebalan lapisan fouling. Polisakarida β–D–glukopiranosa adalah kontributor utama fraksi padat dari lapisan fouling, menduduki lebih dari 80 % dari volume (pori-pori) dari lapisan fouling Jurnal 2
3. Distribusi Flux Gambar. 2 menyajikan distribusi fluks dilapisanfouling . Vektor adalah arah arus intra-layer. Lebih dari 90% dari fluks terkonsentrasi dalam waktu kurang dari 20% dari fouling yangberlapis, sehingga percepatan kecepatan aliran lokal maksimum 20 kg m-2 s-1, jauh lebih tinggi dari yang areaaveraged dengan nilai (0.42 kg m2-s-1 ) Jurnal 2
4. Penurunan Tekanan dan Permeabilitas Gambar.3 menyajikan distribusi tekanan sepanjang permeat mengalir ke arah dalam lapisan fouling (simbol persegi). tekanan pada jarak yang berbeda dari membran atas adalah rata-rata pada keadaan normal terhadap arah aliran. Di pintu keluar bawah, tekanan diatur ke nol sebagai referensi. Permeabilitas lapisan fouling dihitung menjadi 1,69×10-13m2. Jurnal 2
Gambar. 4. Distribusipermeabilitas lokal di lapisan fouling dan lapisan untuk setiap komponen. Garis putus-putus menunjukkan hasil untuk lapisan permeabel seragam. Jurnal 2
Gambar. 5. Penyumbatan pori-pori (hitam) pada 6-7 m dari dasar pada lapisan polisakarida (a) β -d-glukopiranosapolosakarida(B) β -D glukopiranosa lapisan polisakarida dan protein; (c) β -d-glukopiranosa lapisan polisakarida dan asam nukleat dan (d) β -d-glukopiranosa lapisan polisakarida danα-d-glukopiranosa polisakarida. Jurnal 2
PEMBAHASAN 1. Efek tekanan membranpadafluksfiltrasi Jurnal 3
3.Perbandingan berbagai resistensi filtrasi padaaliran mikrofiltrasi Jurnal 3
Zat terlarut adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi efisiensipemisahan, yang didefinisikan sebagai: dimana Cb dan Cp adalah konsentrasi zat terlarut dalam suspensi massal dan masing – masingfiltrat. Jurnal 3
KESIMPULAN Membrandengankarakteristikpori yang baikadalahmembrandenganperlakuankonsentrasipolimer 16,7 wt% ; tidakadapenambahanzataditif; mencelupkanmembranpadalarutan non-solvent; dengankelembabansedangdansuhu yang tidaklebihdari 400C Jurnal 1
KESIMPULAN Struktur EPSS dalam lapisan fouling sangat rinci dengan menggunakan Teknik pencitraan CLSM. Polisakaridaβ-D-glukopiranosa membentuk lapisan kontinyu dan disajikan komponen utama dalam bagian bawah lapisan fouling. Sekitar 80% penurunan tekanan padalapisan fouling terjadi pada 1/3 dariteballapisan bawah. Polisakarida β-D-glukopiranosa dianalisis menjadi kontributor utama dalampenurunan tekanan dan permeabilitas yang rendah. Jurnal 2
KESIMPULAN • FluksFiltrasi meningkat seiringdengan meningkatnya kecepatan aliran atau tekananmembran • Tipe membran dan tekananmembran adalah faktor yang paling penting yang mempengaruhi blocking pori internal • MembranMCE dan PVDF mengalamimembran fouling yang paling tinggidikarenakanstrukturjaringannya yang berliku-liku • Membran PVDF mengalamitransmisizat terlarut tertinggi, sedangkan membran PC mengalamitransmisizatterlarut terendah Jurnal 2