160 likes | 484 Views
PERMINTAAN AGREGATIVE. Mulai bab ini kita akan berbincang mengenai analisa ekonomi makro dengan menggunakan model analisis permintaan dan penawaran agregative. Dengan bekal model analisis IS – LM seperti disajikan dalam bab tedahulu, kita akan dapat menurunkan permintaan agregative.
E N D
PERMINTAAN AGREGATIVE Mulai bab ini kita akan berbincang mengenai analisa ekonomi makro dengan menggunakan model analisis permintaan dan penawaran agregative. Dengan bekal model analisis IS – LM seperti disajikan dalam bab tedahulu, kita akan dapat menurunkan permintaan agregative. Mengenai pasangannya, yaitu penawaran agreative akan dilaksanankan pada bab berikutnya.
Keynes Effect Pengaruh Thd. Perekonomian Pigou Effect Diasumsikan konstan Kelemahan Analisis IS-LM Harga Variabel Ekonomi Makro Analisis IS - LM Nilai Equilibrium Fungsi AD - AS perpotongan Y Z C r S L1 I L2 G M T Tx
Keynes Effect + Menjelaskan hubungan harga (P) dengan pendapatan Nasional (Y*) melalui variabel uang yang beredar (RMS) + Fungsi : Y* = f(P) → hubungannya negatif P↓ Y* ↑ P↑ Y* ↓ LM1 LM2 LM3 A B C IS Y1 Y2 Y3 a P1 P2 P3 b c AD Y1 Y2 Y3 + Skema kronologis : P↓ RMS↑ Mo↑ LM bergeser kanan Titik Equilibrium bergeser Y*↑
PIGOU EFFECT + Menjelaskan pengaruh (P) terhadap pendapatan nasional (Y*) melalui sektor riil (konsumsi masyarakat) + Skema Kronologis : P↓RCB↑(diseq)CB↓C↑So↓Kur.SISTitik Eq↑ Geser kanan Geser kanan LM IS1 IS2 IS3 C B A Y S1 S2 S3 a P1 P2 P3 b c AD Y1 Y2 Y3
Bentuk kurva Agregat Demand H AD • Bentuk Klasik dan Bentuk Keynes • Kurva AD – C → Bentuk Klasik • Kurva AD – K →Bentuk Keynes C Y K r LM5 LM4 LM3 IS • Bentuk AD dengan Trap Liqidity • + Pada titik D terjerat likuiditas. • Pada titik ini bunga sudah tidak • bisa lebih kecil lagi dari titi rt • + Sehingga harga terus menurun, • OY tidak bisa berubah LM2 LM1 A C D rt Y H 5 4 3 2 1 0 Y Yt
Bentuk kurva AD dengan Investasi Elasitas Sempurna S S S = I S Y I O O LM 1 r r IS LM 2 LM 3 LM 4 B A Y I O O K K H AD 6 4 2 0 C Y K
AGREGATE SUPPLY AS = Kemampuan perekonomian dalam menghasilkan barang danjasa. Fungsi Produksi • - Q = kapasitas produksi nasional • = Kemampuan Perekonomian dalam menghasilkan Barang. dan Jasa. • Ditentukan oleh kombinasi L, A , K, sbg input. • - Q sebagai variabel dependen • L, A, dan K sebeagaivariabel independen • Jadi Q = f (L, A, K) • Input A (alam) pada dasarnya ditentukan oleh K • Jadi Q = f (L , K) • - Qm = Jumlah output maximum yang dapat dicapai oleh perekonomian dalam keadaan full employment. Oleh karena itu “L” dapat diar- • tikan sebagai jumlah jam kerja per tahun dalam full employment • yang disebut “Nf “
- Jadi Nf = L x Jam kerja rata-rata • Pada dasarnya “K” dalam jangka pendek adalah tidak berubah, • atau konstan ( K ) • Maka Qm = f (Nf, K ) • Qm x Harga per unit = Pendapatan Nasional (Y) • jadi : Qm = Y asal P = harga konstan • Qm = f ( Nf, K ) Q = f (Nf) - Hubungan antara Q dan Nf adalah positif. • Dengan asumsi “increasing cost” , maka bentuk kurva hubungan • antara Q dan Nf adalah : Q = Y • Kurva Q bergeser : dari 0Q0 ke 0Q1, • Sebagai akibat dari Investasi Netto • yang baru. • Tujuan Perekonomian nasional adalah • menggeser kurva 0Q, yang berararti • meningkatkan produksi nasional • Dengan N yang sama, prod. Nasional • naik (Y0 ke Y1) Q1 Q0 Y1 Y0 N 0 Nf
Pasar Tenaga Kerja - Umum : D = f (P) S = f (P) - T. Kerja : ND = f (Upah) NS = f (Upah) P = f (D, S) Upah =f(ND,NS) W = f (ND, NS) ↓ ↓ Upah Riil Dpt. Berupa Kurva (W) Jadi : W tergantung pada Kurva ND dan NS
- Orangyg menawarkan tenaga kerjanya tergantung pada upah riil. NS = f (W)→Model Analisis “tanpa ilusi uang”(tapa terkelabuhi nominal uang) • Bentuk Kurva • - Sope kurva ND adalah negatif • - Slope kurva NS adalah positif &backward • bending. • - Pada W yang rendah, Slope NS pdositif. • Pada W yang tinggi, kurva NS berbalik ke • belakang, karena orang (kaya) akan mengurangi demi menikmati yang sudah diterima • - Keseimbangan di titik E • Tingat kesempatan kerja = ON* • Tingkat Upah Riil = W* W NS ND E W* 0 N N* Y* - Jika dikaitkan dengan fungsi produksi, mka Pada tingkat employment = ON*, Ouput nasinal sebesar OY*. ON* ↔ OY* N 0 N*
Kurva Upah Nominal Yang sama (Iso Money Wages) Tempat A : Upah nominal (w) 1.200 X dengan Hxa → w/Hxa = Wa (30) 1200/30 = 40 Wa > Wb Pada hakekatnya W = Upah Riil Tempat B : X dengan Hxb → w/Hxb = Wb (40) 1200/40 = 30 w = H.W (W = w / H atau H = w / W ) Kur. Iso Monney Wage Misalnya : w = 1200 W = 1200/H W = f (H) 120 Pada sebuah kurva IMW tedapat berbagai W & H 2400 60 40 30 1200 0 10 20 30 40
Kuva penawaran Agregative (dengan asusmsi klasik) Asumsi klasik → Flesibilitas Upah dan Harga ↓ Nf ditentukan oleh NS = ND ↓ Upah yang berlaku , semua orang yang ingin bekerja mendapatkan pekerjaan ↓ Campurtangan pemerintah tidak diperlukan, karena pengangguran dapat hilang dengan sendirinya ↓ NS dan ND akan ditentukan upah Riil (W), bukan upah nominal (w), maka mudah dipahami perubahan hargatidak selalu menggeser titik equilibriumpasar tenaga kerja, atau harga tidak langsung mempenga-ruhi N yang dipakai. Selanjutnya Produksi Nasional secara tidak langsung dipengaruhi oleh harga. H AS ↓ Jadi, Kurva AS sejajar dengan sumbu harga Prod. nas
Dengan digabungkannya 4 komponen di atas (fungsi produksi, pasar tenaga kerja,iso money wages map dan kuva harga), maka : H WH • -10 • 9 • - 8 • - 7 • - 6 • - 5 • - 4 • - 3 • - 2 • - 1 Dengan asumsi flexibelnya upah nominal dan harga , maka dengan upah riil yang beratahan tingkat 5,-unit , jika harga naik misalnya , dari Rp 1,4 ke Rp3, kemu-dian menjadi Rp 4,4 dan Rp 6, maka upah nominal akan meningkat dari Rp 7 menjadi Rp 15, Rp 22 dan Rp 30 AS WH 4,4 Rp 30 Rp 22 Rp 15 1,4 Rp 7 W I I I ı ı ı 7 6 5 4 3 2 1 Y Y* NS Unit brg N* EN ND Q N
Kurva penawaran agregative dengan asumsi Keynes Asumsi : Upward fleksibility disertai Downward rigidity dari Upah Nominal Asumsi ini cukup realistik : Hrg ↑ Buruh minta upah Nom. ↑ F 4 f e d a E 3 WH = 30 D WH = 15 2 WH = 10 A 1,4 C B 1 0,875 WH = 7 c b R I G I D T Y Yc Yb Y* 8 7 5 Nc Nb N* EN SN F L E X I B L E DN