500 likes | 953 Views
TUMOR JINAK PADA VULVA. KISTA SEBASEA Etiologi : Sumbatan pada duktus oleh debris ataupun oleh fibrosis. Gejala : - Nodul berwarna kekuningan - Nyeri (-) - Ukuran 3-4 cm - Pada labium minor ukuran lebih kecil & multipel - Sering disertai infeksi sekunder Terapi :
E N D
KISTA SEBASEA • Etiologi : • Sumbatan pada duktus oleh debris ataupun • oleh fibrosis. • Gejala : • - Nodul berwarna kekuningan • - Nyeri (-) • - Ukuran 3-4 cm • - Pada labium minor ukuran lebih kecil & multipel • - Sering disertai infeksi sekunder • Terapi : • Eksisi, bila : infeksi • ukuran > 0,5 – 1 cm • alasan kosmetik
KISTA EPIDERMOID • Etiologi : - Kongenital - Didapat : tertanamnya epitel saat tindakan episiotomi • Lokasi : • - Midline kongenital • - Dinding posterior vagina • - Perineum • Gejala : • - Umumnya asimptomatik • - Berukuran kecil dan multipel • - Dapat terjadi infeksi dan erosi • Terapi : • Eksisi, bila simptomatik
KISTA HYMENEAL DAN KISTA KLITORIDAL • Berasal dari sisa duktus Wolffian (Gartner) • Infeksi abses yang rekuren, atau sinus persisten. • KISTA DUKTUS SKENE • Pelebaran kistik dari kel. Skene • Lokasi : dekat muara uretra di vestibulum • Umumnya asimptomatik & berukuran kecil, • bila besar obstruksi sal. kemih eksisi
KISTA KELENJAR BARTHOLINI • Paling banyak ditemukan • Terjadi akibat oklusi duktus kel. Bartholini oleh akumulasi mukus • Diawali oleh infeksi akut pada vulva, terutama oleh Gonokokkus abses • Umumnya asimptomatik • Ukuran 1-8 cm • Terapi : Marsupialisasi
KONDILOMATA AKUMINATA • Etiologi : Virus Papovirus • Multipel • Bertangkai gambaran Cauliflower • Dapat menjadi ganas • Terapi : Eksisi elektrokauter • Ablasi cryoterapi, bahan kimia • seperti podophyllin • Vaksinasi
PAPILLOMA VESTIBULER • Etiologi : • Belum jelas • 0-9% dihubungkan dengan HPV • Gejala : • Papil kecil, 0,1 – 0,3 cm, single, dapat • multipel, terutama pada aspek medial • labium minor. • Umumnya asimptomatik • Pruritus • Terapi : • Asimptomatik kauter
FIBROEPITELIOMA • Tumor jinak dengan inti seluler, myxoid dan • mengandung jaringan kolagen, kaya • vaskularisasi, dilapisi oleh epitel skuamosa. • Gejala : • - Polipoid, bertangkai yang lembut dan lunak • - Single/multipel • - Umumnya asimptomatik • Terapi • Eksisi
HIDRADENOMA • Berasal dari kel. Keringat • Lokasi : utamanya sulkus intralabial • Soliter • Umumnya asimptomatik, kecuali bila terjadi • erosi massa papiler, ulserasi, eksofitik • sehingga sering dikacaukan • dengan karsinoma • Terapi : • Eksisi
LIPOMA • Berasal dari jaringan lemak di labium mayor • dan daerah fossa iskiorektal. • Gejala : lunak, tapi kadang-kadang keras bila • disertai dengan jar. fibrous • Terapi : • Eksisi
HEMANGIOMA • Granuloma pyogenik • Terutama daerah ekstragenital anak-anak • Orang dewasa pada vulva • Keluhan utama : perdarahan kontak • Lesi batas tegas, soliter, berwarna merah dan • permukaan keras • Terapi : eksisi • Diagnosis banding : karsinoma sel basal
Angiokeratoma • Soliter atau multipel • Umumnya asimptomatik • Multipel curiga peny. Fabry • Lesi menonjol, berbatas tegas, berwarna ungu • Terapi : • Soliter : biopsi eksisi • Multipel : ablasi laser • Cherry angioma • asimptomatik • penanganan : konservatif • pada anak-anak : regresi spontan • orang dewasa : laser atau cryoterapi bila lesi besar
NEVUS • Cenderung ganas bila ditemukan divulva • Jenis : • Nevus junctional : berada di pada dermal – • epidermal junction, berbentuk makula, • coklat kehitaman • Nevus compound : berada di dermis dan • epidermis, lesi berupa makula yang • sedikit mengalami peninggian • Nevus intradermal : ditemukan di dermis, • polipoid, pucat, merah kecoklatan • Jinak : berbatas tegas, reguler, warna merata • Ganas : tepi & warna ireguler
LENTIGO SIMPLEKS • Lesi makular, ireguler, ukuran berariasi • Ditemukan di vestibulum, labium minor, labium • mayor • Umumnya asimptomatik • DD : Melanoma • Terapi : • Biopsi eksisi bila : ukuran > 4 mm, • mengalami peninggian, • permukaan tidak rata, atau mengalami • perubahan, atau simptomatik
KISTA VAGINAL • Kebanyakan berasal dari struktur sekitarnya • Klinis : sifat dan asalnya ditentukan dari lokasinya • Kista dari struktur vestigial • Jenis-jenis : • Mullerian • - ukurannya sangat kecil, single atau multiple • - dilapisi oleh jaringan yang sama epitel servikal • - mengandung mucin • - berasal dari kel.serviks atau divertikulum • mullerian
2. Wolffian - bentuknya kecil dan multipel, dapat sampai sebesar kepala bayi - dilapisi oleh selapis epitel kuboid/kolumner, atau transisional - isi kista bebas dari mucin - sebagian besar berasal dari duktus Gartner 3. Lain-lain Misalnya Kista midline di dinding posterior vagina, diduga berasal dari lidah coelom
Gejala Klinik : • Kecil asimptomatik • Besar dispareunia, infertilitas,distosia, sensasi rasa penuh pada vagina • DD : uretrokel, sistokel, divertikulum uretra, • kista lain pada lokasi tersebut. • Sulit dibedakan dengan : paravaginal • lipoma, soft fibroma dan myxoma • Terapi : • Asimptomatik Tidak perlu penanganan • Simptomatik eksisi • Marsupialisasi bila besar dan terletak dekat • ureter atau buli-buli
Kista dari tubulus skene • Berasal dari kel. Skene yang mengalami inflamasi dan obstruksi • Bila besar : terjadi gejala penekanan dan gangguan pada traktus urinarius eksisi • Bila kecil tidak diperlukan penanganan • DD : divertikulum uretra ( utk membedakan dilakukan uretroskopi dan sistouretrogram)
Kista duktus Gartner • Umumnya asimptomatik • Ditemukan pada pemeriksaan rutin pelvis • Bila besar menonjol keluar dari orifisium vagina penekanan • Lokasi : dinding anterolateral vagina • Sebagian besar tidak membutuhkan penanganan • Drainase sederhana tdk efektif rekuren
Kista epidermoid • Berasal dari implantasi epitel vagina yang • memproduksi sebum • Umumnya mengikuti luka obstetrik (perineorafi) • Lokasi : bagian bawah dinding posterior vagina • Umumnya kecil, jarang menimbulkan keluhan • sehingga tidak membutuhkan penanganan • Kista endometriotik • Berasal dari jar. parut pada vagina • Lokasi terutama pada forniks posterior
NEOPLASMA JINAK • Dapat sesil atau bertangkai • Lokasi terutama pada paravaginal • Berasal dari jaringan parakolpos Jenis-jenis: • Papilloma • Sering ditemukan • Kebanyakan merupakan skin tag
Adenoma • Jarang, berhubungan dengan duktus Gartner • Umumnya kecil dan multipel • Pada anak anak dapat dikacaukan dengan • karsinoma • Fibroma dan Lipoma • Berasal dari lapisan luar vagina dan jaringan • parakolpos, dapat meluas ke ligamentum • latum dan fossa ischiorektal
TUMOR MYXOID • Lunak, berfluktuasi • Mengandung jaringan fibrous dan myxomatous • Lokasi : fossa ischiolateral dan jaringan bokong • Tidak mengalami metastase, tetapi dapat rekuren • Gejala Klinik : • - Umumnya asimptomatik • - Dapat menyebabkan perdarahan kontak • dan discharge • - Keluhan : dispareunia, infertilitas, iritabilitas • kandung kemih, penekanan pada rektum • Terapi : Eksisi lokal
KELAINAN PADA EPITEL • Papiloma dan polip • Jarang ditemukan • Terjadi akibat proliferasi papiler • Sering ditemukan bersama salpingitis • Dihubungkan dengan infertilitas • Teratoma • Berlokasi di lumen tuba • Kistik dan berukuran kecil, walaupun dapat membesar • Terutama pada wanita usia 31 – 40 tahun
Lesi Musinosus • Dihubungkan dengan adenokarsinoma pada • bagian lain saluran genitalia dan sindroma • Peutz-Jeghers • KELAINAN PADA OTOT • Leiomyoma • Dapat single atau multipel • Sering pada pars interstisial tuba • Sering bersama leiomyoma uteri • Umumnya asimptomatik • Dapat alami degenerasi akut • Dapat akibatkan sumbatan tuba atau torsi
KELAINAN PADA SEROSA • Tumor adenomatoid • Terbanyak ditemukan pada tuba • Ditemukan di bawah lapisan serosa • Kista inklusi mesotelial • Dibentuk akibat invaginasi dari lapisan serosa • tuba • Dilapisi oleh sel mesotelial • Dapat mengalami metaplasia menjadi sel • dengan inti ovoid yang ireguler dan nukleus • panjang & berlekuk (Coffee bean appearance) • Ditemukan secara kebetulan
ADENOMA • Dapat disertai atau tanpa hiperplasia • endometrium membentuk polip • Dapat tunggal atau multipel • Ukuran jarang melebihi buah anggur • Pada tumor tampak kelenjar dan stroma • endometrium • Diduga sebagai reaksi terhadap hormon ovarium • pada fase menstruasi • Terutama pada usia postmenopause • Cenderung berulang setelah pengangkatan • Penyebab pasti belum diketahui
Gambaran klinik : • Minimal, terutama bila terjadi nekrosis • dan ulserasi, yaitu : • menoragi • perdarahan setelah koitus • Kolik uterus • Diagnosis pasti : setelah tindakan kuretase, • histeroskopi atau histerotomi • Penanganan : • Kuretase kadang kurang memuaskan • Histerektomi
MYOMA UTERI • Terbanyak ditemukan dari seluruh tumor pelvik • Terdiri dari jaringan otot, tetapi dapat terjadi • bebarapa variasi jumlah jaringan fibrosa. • Sering multipel • Cenderung berbentuk bulat, meskipun • permukaannya dapat lobulated • Dikelilingi oleh pseudokapsul • Konsistensi tumor dapat lebih keras dan bagian • permukaannya terdapat gambaran putih dan • melingkar ukuran bervariasi • Tumor cenderung avaskuler
Etiologi: • Umur : jarang < 20 tahun • Terutama usia 35 – 45 tahun • Utamanya pada nullipara atau wanita infertil • Banyak ditemukan pada wanita negro • Dianggap sebagai reaksi fibromuskuler terhadap • tekanan mekanik pada dinding miometrium • Dihubungkan dengan rangsangan estrogen • yang berlebihan kurang dianut karena • sebagian besar ditemukan setelah menopause • & tidak mengalami atropi setelah menopause
Tipe histologi : • Leiomyoma selluler • Leiomyoma atipik • Leiomyoma epiteloid • Mixed leiomyoma • Lipomyoma • Leiomyoma dengan tubulus
Gejala : • Menoragi yang berlangsung secara bertahap & • progresif anemia • Dismenorea spasmodik • Perdarahan terus menerus bila terjadi ulserasi • pada permukaan tumor, perubahan sarkomatosa, • kehamilan dan karsinoma • Gejala penekanan oleh tumor rasa berat pada • panggul • Sal. Pencernaan : dispepsia, konstipasi • V. urinaria : vesika urinaraia iritabel • Vena dan limfe : udema dan varises • Saraf : nyeri
Pengaruh myoma terhadap kehamilan : • Subinfertilitiy • Abortus dan prematur • Malposisi atau malpresentasi janin • Obstruksi jalan lahir • Gerakan abnormal uterus • Pengaruh kehamilan terhadap myoma : • Terjadi pembesaran akibat kongesti, edema, dan • degenerasi & kembali setelah persalinan • Torsi • Infeksi
Gejala : • Bulat atau lobulated • Pemeriksaan bimanual : tumor dapat ditemukan • pada uterus atau melekat pada uterus • Mioma subserosa yang bertangkai sulit • dikenali dan kadang sulit dibedakan dengan • tumor ovarium • Bila alami degenerasi lunak dan kistik
Diagnosis banding : • Adenomyosis • Lunak sulit dibedakan dengan kehamilan • Tumor adneksa • Tuberkulosis piosalfing • Tumor jaringan konektif retrosakral atau tumor • tulang panggul
Penanganan : • Kecil & gejala kurang observasi • Terapi paliatif : menoragi dgn danazol atau • Noretisteron asetat • Terapi umum : atasi anemia • Kuretase untuk diagnosik terutama bila • memberi kesan keganasan • Polipektomi dan miomekltomi vaginal bila • polip tampak di vagina • Miomektomi abdomen Pilihan
Miomektomi pada kehamilan : • Tidak berpengaruh terbanyak • Abortus dan lahir prematur • Ruptur pada luka bekas operasi • Histerektomi : pada pasien diatas usia 40 tahun • dan tidak menginginkan anak
Komplikasi : • Torsi • Hemoragik • Asites • Infeksi • Perubahan keganasan • Degenerasi : hialin • kistik • myxomatosa • perlemakan • merah • Atropi • Edema
MIOMA UTERI SUBMUKOSA, MIOMA UTERI INTRAMURAL MIOMA UTERI SUBSEROSA
ADENOMIOSIS • Disebut juga endometriosis interna, karena • jaringan endometrium ditemukan pada daerah • myometrium • Menoragi dan dismenorea gejala klasik • Terapi supresi menstruasi seperti progesteron • atau danazol pada pasien muda, jika kuretase • tidak efektif
HIPERPLASIA ENDOMETRIUM • Ditandai dengan proliferasi abnormal pada • stroma dengan komponen kelenjar yang • dominan. • Terjadi akibat rangsangan estrogen yang • memanjang tanpa hambatan progesteron • disertai fase menstruasi yang tidak teratur, • dan banyak
HEMANGIOMA • Jarang • Umumnya meluas ke miometrium tapi tidak • menyebabkan pembesaran uterus yang • bermakna