290 likes | 441 Views
MARKETING YOURSELF. Oleh : Antonius Kuntaryatno. Pengantar. Marketing Yourself merupakan pembelajaran yang penting untuk setiap orang yang ingin memberdayakan diri di era yang penuh kompetisi seperti sekarang ini.
E N D
MARKETING YOURSELF Oleh : Antonius Kuntaryatno
Pengantar • Marketing Yourself merupakan pembelajaran yang penting untuk setiap orang yang ingin memberdayakan diri di era yang penuh kompetisi seperti sekarang ini. • Apapun panggilan hidup dan karier kita saat ini: entah sebagai CEO sebuah perusahaan, entah sebagai general manager, sebagai manager acounting, sebagai pekerja sosial, sebagai dokter, sebagai d’ai, sebagai pastor, sebagai pendeta, sebagai finansial consultan, sebagai travel consultan, sebagai dosen, guru, sebagai sopir taksi dsb. • Intinya, mereka yang ingin semakin “berarti” dalam hidupnya, berarti bagi diri dan orang lain, atau meminjam bahasa Stephen Covey, mereka yang ingin menang secara pribagi maupun dengan orang lain perlu belajar bagaimana me”market”kan dirinya sendiri. • Arahnya adalah menjadi diri kita yang terbaik (be your self). Dan kualitas diri kita terpancar dan dirasakan oleh orang lain.
Alur kita ini akan memberikan beberapa pertanyaan pokok sebagai arah seluruh program untuk memahami “Marketing Yourself”, baik secara teoritis maupun praktis: WHY (Mengapa kita perlu Marketing Yourself); WHAT (Apa Marketing Youself); HOW (Bagaimana kita Memarketingkan diri kita)
1. WHY Mengapa kita perlu belajar Marketing Yourself ? ada “4 C” mendasar yang menjadi alasan pokok :
4 C Competitor
COMPETITION • Era competition membuat kita berada dalam “persaingan” dengan yang lain. Dalam era seperti ini, kita tinggal memilih: mau terlibat dalam persaingan itu atau kita akan duduk manis, dan membiarkan diri kita tertinggal dengan yang lainnya. Kalau kita memilih terlibat dalam game competition ini usaha meningkatkan kualitas diri menjadi mutlak. • Namun kita tidak bisa menjadi seperti harapan semua orang. Kita harus memilih sebuah pilihan tertentu, kita harus menentukan brand kita: mau menjadi apa aku dalam kompetisi ini. Seperti tim pemain bola, apakah aku mau berperan sebagai wasit, pemain depan, atau penjaga gawang. Kita harus profesional dalam bidang dan panggilan hidup kita. Nah, komitmen kita untuk menjadi diri kita sebagaimana seharusnya kita menjadi inilah yang membuat kita beda (differensiasi) dengan yang lain. Inilah yang membuat kita unik dari yang lainnya. • Seorang Hermawan Kartajaya brandnya adalah seorang Marketer, maka kalau orang mendengar nama Hermawan, asosiasinya langsung ke Marketer. Hermawan brand-nya adalah marketer. Seorang Magnis Suseno brand-nya adalah Filsuf. Seorang Delon brand-nya adalah Penyanyi, dsb…….
4 C Competitor Customer
CUSTOMER • Ketika kita sudah menentukan pilihan hidup, kitapun harus memahami siapa customer kita. • Delon misalnya, tidak mungkin ia menawarkan produk dirinya sebagai penyanyi kepada nenek-nenek. • Artinya disini kita harus tahu: siapa yang menjadi customer kita. kita perlu mengidentifikasi customer kita.
Change 4 C Competitor Customer
CHANGE • Zaman terus berubah. Kebutuhan pasar terus berkembang. • Kepekaan terhadap perubahan ini menjadi kunci penting dalam memahami kebutuhan customer.
Change 4 C Competitor Customer Company
COMPANY • Dalam kerangka Marketing Yourself, anggaplah diri kita sebagai sebuah Company. Artinya diri kita ibarat sebuah “perusahaan”. Kita memerankan diri sebagai pimpinan perusahaan “Myself”, kita memerankan diri sebagai “CEO” perusahaan “Myself”, kita memerankan tim auditor atas diri kita, kita memerankan sebagai “Customer Service” atas diri kita, dsb. • Intinya kita memandang diri kita sebagai suatu system. Yang bertanggungjawab mengintegrasikan perusaahan “diri kita” ya kita sendiri. Kita bertanggung jawab penuh atas kehidupan kita sendiri.
WHAT MARKETING YOURSELF. Seperti halnya produk atau perusahaan, Anda haruslah memasarkan diri Anda dengan segala kualitasnya. Kepada siapa? Tentu saja kepada Customer Anda. Siapa saja pelanggan Anda itu? Bisa bos Anda, bisa HR Manager yang berencana merekrut Anda. Atau kalau Anda mempersiapkan diri untuk karier travel consultant, anda dan segala pengetahuan pengetahuan produk harus anda pasarkan pada konsumen. Apa yang kita Marketkan ? Diri kita : entah skill kita, pengetahuan kita, pengalaman kita, ide-ide kita, dsb.
HOW Bagaimana membangun Marketing Yourself? Intinya kita perlu mengembangakan segitiga POSITIONIING – DIFFERENSIATION – BRANDING (disingkat segitiga PDB). PDB ini menjadi core strategy dalam memarketingkan diri sendiri. Jawaban lebih detai atas HOW untuk me-MARKETINGKAN YOURSELF …… lihat 9 prinsip dalam buku Marketing Yourself karya Hermawan Kartajaya. Intinya adalah : • SEGMENTATION : View Your Market Creatively • TARGETING : Allocate Your Resources Effectively • POSITIONING : Lead Your Customers Credibly • DIFERENTIATION : Integrate Your Content and Context • MARKETING MIX : Intagrate Your Offer and Acces • SELLING : Build Long Term Relationship with Your Customers • BRAND : Avoid the Commodity- Like Trap • SERVICE : Make Service as Your Way of Life • PROCESS : Improve Your Quality, Cost, and Delivery
1. SEGMENTASI :View Your Market Creatively • Kita harus melihat pasar kita secara kreatif • Jangan melihat sebagai hutan, tetapi lihatlah sebagai pohon = pahami keunikannya • Kelompokkan / segmentasikan • Coba pahami karakteristik masing-masing kelompok / pribadi
2. TARGETING :Allocate Your Resources Effectively • Alokasikan sumber daya yg anda miliki seefektif mungkin • Sumber daya kita : waktu, tenaga & pikiran sifatnya terbatas. • Apa yg menjadi target anda ? harus jelas, dg demikian sumber daya kita tdk terbuang • Marketer harus menjadi sniper! Pelurunya terbatas, oki, lihat dulu sasaran tembaknya. • Pastikan bhw target yg dituju mempunyai potensi, dimana anda mempunyai posibility yg besar utk diterima.
3: POSITIONINGLead Your Customers Credibly • Anda harus membuat pelanggan percaya kepada positioning itu. Anda memposisikan diri sebagai apa? • Apa yg membuat Anda beda dg orla? • Pimpinlah “pelanggan” sampai ia percaya sepenuhnya pada Anda. • Positioning Anda mencerminkan apa yg bisa anda berikan kepada pelanggan. • untuk bersaing, Anda tak perlu mjd seperti orla, anda hrs mampu melebihi orla. • Setiap orang itu unik. Anda jg sangat unik. Tunjukkan keunikkan Anda.
4. DIFFERENTIATIONIntegrate Your Content & Context • Differensiasi adalah integrasi Content dan Context • Content : apa yg menjadi isi Anda (pendidikan, pengalaman & bakat) = about what to offer • Context : bungkusnya content = how to offer
5. MARKETING MIX :Integrate Your Offer & Acces • Marketing Mix meliputi 4P (product, price, place dan promotion). • Produk adalah service, yakni apa yang bisa kita berikan pada customer kita. Misalnya kemampuan kita menjual, kemampuan PR, kemampuan mengelola sumber daya manusia. • Kalau Anda tahu positioning Anda, dan Anda tahu bahwa produk Anda atau servis itu bagus, Anda harus berani menentukan harga. Inilah price. • Gabungan antara product dan price di sebut offer, yakni apa yang kita tawarkan pada orang lain. kita harus menawarkan diri dalam arti menawarkan servis yang kita miliki. Kita juga harus memasang harga. • Selain itu, kita juga harus bisa di akses melalui place dan promotion. Kita bisa diakses lewat chanel mana? Apa yang kita jual?. • Jadi, di dalam marketing mix yang harus Anda ingat adalah bahwa marketing mix Anda merupakan cerminan diferensiasi Anda. Jangan membuat marketing mix yang berbeda dengan diferensiasi.
6. Selling • Selling berbeda dengan marketing • Selling adalah bagaimana anda mengintegrasikan antara anda, pelanggan anda, dan hubungan dengan pelanggan yang anda tuju dan relationship anda dengan pelanggan tersebut mesti diintegrasikan.
7. BRAND • Bagaimana membuat nama Anda menjadi sebuah brand? • Brand itu, “Branding is avoid the commodity-like trap”. Artinya, untuk menghindari supaya Anda tidak seperti orang-orang kebanyakan. • Brand artinya, ketika orang melihat Anda, orang mengasosiasikan Anda secara benar. Jangan sampai seorang SDM di asosiasikan sebagai orang keuangan, atau seorang travel consultan diasosiasikan dengan finansial consultan. • Brand harus diperkuat dan ditunjang oleh kompetensi, kualitas-kualitas pribadi dan karakter yang membuat kita beda dengan yang lainnya. • Dalam konteks marketing yourself, brand berarti menjaga nama baik pribadi = menjaga kualitas pribadi, dan ini berarti juga menjaga nama baik company dimana kita bekerja. • Sekali nama anda tercemar, bisa merusak nama baik anda, dan juga nama baik perusahaan. • So, brand personal harus di jaga, di rawat, dikembangkan dan diperjelas.
8. SERVICEMake service as your way of life • Dalam tingkat intelektual Anda mesti belajar bagaimana memberikan servis yang baik kepada orang. • Kalau mengacu ke konsep service quality, Anda harus selalu bisa diandalkan atau reliable. • Anda harus selalu responsif kepada orang. • Jika memberikan servis, maka orang yang Anda servis harus merasa diprioritaskan. • Selain bisa memberikan keyakinan pada orang bahwa Anda akan menservis dengan baik, juga EMPATI, yakni bahwa pelanggan selalu merasa bahwa Anda mengerti dia. • Di samping itu, Anda juga harus menjalankan prinsip terakhir dari servis, yakni tangible, selalu tampil rapi.
Tetapi di luar itu semua, Anda harus menghayati servis secara emosional. You like to do it. Anda harus menyukainya. • Dalam memberikan pelayanan anda harus merasa baik (you must feel good). • Karena itu anda harus belajar mengidentifikasi mood yang ada pada diri anda sendiri. Apakah mood anda sedang bagus atau tidak. • Karena itu, kepekaan terhadap “rasa dan dunia batiniah” harus senantiasa di jaga. Disinilah peranan pengenalan dan pengolahan Kecerdasan Emosional (EQ).
Dalam bukunya Marketing in Venus, diceritakan bahwa “bumi sudah berubah menjadi venus”, disini mau disampaikan bahwa di era kemajuan tekhnologi informasi orang justru semakin emosional dalam arti semakin sensitif, bukannya rasional. • “Bumi telah menjadi Venus”, artinya penduduk bumi (customer) TELAH BERUBAH MENJADI EMOSIONAL. • Dalam era emosional ini, dalam memberikan pelayanan anda harus memperhatikan kondisi emosional anda dan kondisi emosional pelanggan anda. • Dalam memberikan servis, buatlah pelanggan anda selalu “feel good”, bahkan kalau bisa “feel great”. • Kalau mau lebih bagus lagi, anda harus memasukkan servis ini sebagai ibadah. Jadi tingkatannya sudah spiritual. Anda harus melihat bahwa servis ,memang sudah menjadi permintaan Tuhan. So, jadikanlah servismu sebagai panggilan hidup dan bagian dari Ibadahmu……. • PERCAYALAH : Servis yang kita tunjukkan dengan sepenuh hati, dengan spirit yang bersih, akan di ridhoi oleh Tuhan dan Anda akan menjalankan service dengan lebih baik dan lebih baik lagi.
9. PROCESS : Improve Your Quality, Cost and Delivery • Anda harus selalu berusaha untuk memberikan kualitas, dengan biaya yang hemat. • Kalau anda memberikan servis berkualitas dengan tenaga yang berlebih-lebihan sehingga biayanya memberatkan Anda (perusahaan), berarti anda tidak efisien. • Ingat, sumber daya anda terbatas. Faktor terakhir dalam proses adalah delivery yang tepat waktu. Servis yang anda berikan harus tepat waktu.
3 proses yang perlu di lakukan • Proses delivery order sehari-hari, yakni pekerjaan yang anda lakukan sehari-hari. Apa yang biasa anda kerjakan, kerjakanlah dengan benar, dengan kualitas bagus, dengan hemat energi sehingga cost-nya rendah. Dan jaga agar selalu on time agar orang percaya pada anda. • Memproses customer complaint atau customer handling process apabila ada teman atau bos Anda minta sesuatu yang perlu anda tangani. Apakah komplain untuk sesuatu yang harus diperbaiki, lakukan itu dengan kualitas baik, efisien, dan tepat waktu. • Bagaimana anda juga memproses suatu inovasi baru. Jika mau memasarkan produk, atau memasarkan diri anda sendiri, anda mesti menciptakan service-service baru. Namun servis baru tersebut harus merupakan servis yang inovatif dan kreatif. Mengapa demikian? Karena semua orang, juga berlomba-lomba melakukan hal yang sama. Anda adalah competitor bagi orang lain. Karena itu terus berinovasi.
Referensi : • Hermawan Kartajaya, Marketing Yourself: Kiat Sukses meniti karir dan Bisnis (Jakarta: MarkPlus&Co)