1 / 29

Bab 4 Batuk dan atau Kesulitan Bernapas Kasus II

Bab 4 Batuk dan atau Kesulitan Bernapas Kasus II. Studi kasus: Agus. Bayi laki-laki berusia 16 bulan tinggal di daerah endemis malaria, mengalami batuk dan demam selama 5 hari. Dalam 2 hari terakhir Agus mengalami sesak napas dan tidak mau makan maupun minum.

gustav
Download Presentation

Bab 4 Batuk dan atau Kesulitan Bernapas Kasus II

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bab 4Batuk dan atau Kesulitan BernapasKasus II

  2. Studi kasus: Agus • Bayi laki-laki berusia 16 bulan tinggal di daerah endemis malaria, mengalami batuk dan demam selama 5 hari. Dalam 2 hari terakhir Agus mengalami sesak napas dan tidak mau makan maupun minum Klik pada gambar untuk menjalankan video

  3. Riwayat Penyakit Sejak 5 hari yang lalu Agus menderita demam disertai batuk. Ibunya telah memberi 2 jenis obat sirup yang dibeli di toko obat setempat. Keluhan batuk dan demam tidak membaik, bahkan dalam 2 hari ini suhu tubuh semakin meningkat disertai dengan sesak napas. Asupan makan dan minum per oral pun sangat menurun. Riwayat penyakit dahulu • Kondisi Agus sebelumnya baik-baik saja, tidak ada riwayat sakit yang signifikan. Riwayat penyakit keluarga • Nenek Agus yang tinggal serumah menderita tuberkulosis, telah diobati 3 tahun yang lalu. Status sosial • Agus tinggal bersama orang tua dan nenek di daerah endemis malaria Riwayat pengobatan • Obat-obatan dari toko obat setempat.

  4. Pemeriksaan fisik • TRIASE • Tampak lemah dan pucat namun masih mampu berespon terhadap lingkungan • Tidak tampak tanda-tanda dehidrasi • Jalan napas bebas, tampak sianosis • Laju pernapasan 70x/menit • Sirkulasi: perabaan pada area perifer hangat, nadi normal (Rujuk hal. 2 dan selanjutnya)

  5. Pemeriksaan Fisik Lanjutan: • Tanda utama: • Suhu : 39 C Nadi: 180 x/menit • RR : 60 x/menit TD : 88/45 mmHg • SpO2 : 89% • Berat Badan : 11 kg • Leher : tidak ada kaku kuduk • Kepala • Mata tidak cekung • Tampak napas cuping hidung • Bibir sianosis • Faring kemerahan • Membran timpani kemerahan

  6. Pemeriksaan Fisik Lanjutan: • Dada • Tampak retraksi subkostal • Paru-paru • Perkusi: normal • Auskultasi : terdengar krepitasi di kedua lapangan paru, tidak terdengar wheezing • Jantung: terdengar irama gallop dengan punctum maximum di linea • aksilaris anterior kiri • Abdomen • Hepar teraba 4 cm di bawah arkus kostarum kana • Lien teraba sampai 6 cm di bawah batas costa kiri

  7. Bagaimana tahapan anda dalam mengelola Agus?

  8. Tahapan dalam manajemen anak sakit • Triase •  Pengobatan kedaruratan • Anamnesis dan pemeriksaan • Pemeriksaan laboratorium jika diperlukan • Diagnosis (utama dan diagnosis banding) • Terapi • Pemantauan dan perawatan suportif • Penilaian ulang • Rencana pemulangan pasien • (Rujuk Bagan 1 hal. xxi)

  9. Tanda-tanda darurat dan tanda penting apa yang anda ketahui dari anamnesis dan kondisi fisik Agus (lihat gambar) ?

  10. Triase – amatilah untuk mencari tanda-tanda darurat dan tanda-tanda penting: Klik pada gambar untuk menjalankan video

  11. Telapak tangan pucat Cek juga: konjungtiva dan membran mukosa (Rujuk hal. 169)

  12. Triase • Tanda-tanda darurat (Rujuk hal. 2) • Sumbatan jalan napas • Distres respirasi berat • Tanda-tanda syok • Koma • Kejang • Dehidrasi berat • Tanda-tanda penting (Rujuk hal. 3) • Gizi buruk • Edema kedua punggung kaki • Telapak tangan pucat • Bayi kecil < 2 bulan • Letargi • Mudah marah dan gelisah • Luka bakar luas • Adanya distres pernapasan • Rujukan segera

  13. Diagnosis • Catatlah kemungkinan penyebab-penyebab penyakit tersebut. - Apakah diagnosis utama anda? • - Catatlah diagnosis bandingnya. • Referensi pendukung (Rujuk hal. 85, tabel 8, hal. 97 tabel 10)

  14. Pemeriksaan • Penilaian penyebab distress pernapasan • Pneumonia:krepitasi, suara napas bronkhial, efusi • Gagal jantung:takikardia > 160/min (lihat hal.43), pembesaran hepar, irama gallop, murmur • Perhatikan tanda-tanda malaria • Splenomegali, pucat dan demam • Penilaian status gizi • Berat badan terhadap tinggi badan • Amati kemungkinan adanya gizi buruk dan atau edema • (Rujuk hal. 85 Tabel 8; hal. 121; hal. 159 Tabel 21; hal. 194)

  15. Pemeriksaan penunjang apa yang akan anda lakukan untuk memastikan diagnosis pada kasus Agus?

  16. Pemeriksaan penunjang Darah • Pemeriksaan darah lengkap (termasuk Hemoglobin) • Golongan darah dan uji silang (cross-match) • Apusan darah tepi untuk mengetahui adanya parasit malaria (Rujuk hal. 168) Foto Rontgen dada • Indikasi foto Rontgen dada (Rujuk hal. 85, 93) • pada pneumonia berat, selain untuk menegakkan diagnosis juga untuk mengetahui adanya komplikasi: • gagal jantung, empiema, pneumotorak • jika diduga menderita tuberkulosis

  17. Pemeriksaan darah lengkap • Haemoglobin 59 g/L (105-135) • Platelet 858 x 109/L(150-400) • Hitung jenis leukosit 30.6 x 109/L (6.0-18.0) • Neutrofil 17.4 x 109/L (1.0-8.5) • Limfosit 3.4 x 109/L (4.0-10.0) • Monosit 1.2 x 109/L (0.1-1.0) • Glukosa darah 4.5 mmol/L (3.0 - 8.0)

  18. Apusan darah tepi: Plasmodium falciparum (Rujuk hal. 170)

  19. Foto dada

  20. Aspirasi cairan lambung untuk menemukan basil tahan asam (BTA), selama 3 hari berturut-turut: hasil tidak ditemukan BTA

  21. Interpretasi apa yang anda buat berdasarkan hasil pemeriksaan yang yang ada? Apakah diagnosis akhir anda?

  22. Diagnosis • Pneumonia berat • Anemia berat • Gagal jantung • Malaria falciparum

  23. Pengobatan kedaruratan apa yang diperlukan Agus?

  24. Pengobatan kedaruratan • Berikan oksigen untuk distres respirasi berat (Rujuk hal. 12, Bagan 5) • Pucat- mengindikasikan adanya anemia berat (Rujuk hal. 122, 169)

  25. Bagaimana tata laksana untuk Agus selanjutnya?

  26. Terapi • Pneumonia berat (Rujuk hal. 89 – 90, 302) • Oksigen • Antibiotik (Rujuk hal. 89, lampiran 2) • gagal jantung (Rujuk hal. 121, lampiran 2) • Diuretik • Anemia berat (dengan gagal jantung) (Rujuk hal. 121, 298) • transfusi darah • Malaria • Antimalaria • Quinine atau artemether, ditambah sulphadoxine-pyrimethamine, atau terapi malaria dengan mengacu pada protokol yang dikembangkan oleh daerah setempat (Rujuk hal.169, lampiran 2)

  27. Perawatan Pendukung • Perawatan suportif apa yang diperlukan? • Bagaimana anak tersebut dipantau? • Komplikasi apa yang mungkin akan muncul? • Bagaimana rencana pemulangan pasien? • Perawatan lanjutan atau tindak lanjut apa yang dibutuhkan?

  28. Pearawatan pendukung • Gunakangrafikpemantauan (Rujukhal. 312, 387) • Tanda vital, keseimbangancairan, pemberianpengobatan • Pemberianmakanan/nutrisi • Glukosadarah • Oksigenasi • Responterhadaptransfusidarah • Pemantauansetidaknyasetiap 3 jam • Manajemendemam (Rujukhal. 294) • Manajemencairan (Rujukhal. 61, 293) • Gizi(Rujukhal. 282 danselanjutnya)

  29. Kesimpulan • Anak-anak yang sakit serius kemungkinan menunjukkan satu gejala namun kemungkinan memiliki banyak masalah. • Distres respirasi berat pada kasus Agus disebabkan oleh: • Pneumonia • Anemia yang disebabkan oleh malaria • Gagal jantung yang disebabkan oleh anemia dan pneumonia berat • Pengobatan darurat merupakan terapi life saving • Identifikasi dan penilaian setiap masalah penting dilakukan sebagai tindakan penyelamatan anak

More Related