250 likes | 636 Views
BAB 8 NILAI ACUAN NORMA. DASAR 1. ARTI NILAI PENGUKURAN MENGHASILKAN SKOR, MISAL. SKOR RESPONDEN = 85. APA ARTI SKOR INI ? DIPERLUKAN ACUAN UNTUK MEMBERI ARTI KEPADA SKOR. DISINI, HASIL ATAS PEMBERIAN ARTI KEPADA SKOR DINAMAKAN NILAI. 2. PENDEKATAN PENILAIAN
E N D
BAB 8NILAI ACUAN NORMA DASAR 1. ARTI NILAI PENGUKURAN MENGHASILKAN SKOR, MISAL. SKOR RESPONDEN = 85. APA ARTI SKOR INI ? DIPERLUKAN ACUAN UNTUK MEMBERI ARTI KEPADA SKOR. DISINI, HASIL ATAS PEMBERIAN ARTI KEPADA SKOR DINAMAKAN NILAI. 2. PENDEKATAN PENILAIAN ADA SEJUMLAH PENDEKATAN UNTUK PEMBERIAN NILAI a. PENDEKATAN INTUITIF: DARI PENGALAMAN, PENILAI ATAU GURU, SECARA INTUITIF DAPAT MEMBERIKAN NILAI KEPADA SISWA ATAU RESPONDEN
b. PENDEKATAN IPSATIF PEMBERIAN NILAI DIDASARKAN PADA SKOR TAMBAH YANG DICAPAI RESPONDEN MELALUI USAHA: • SKOR ENTRI • USAHA • SKOR UJIAN c. PENDEKATAN ACUAN KE-KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN DINYATAKAN MELALUI SUATU SKOR MAKSIMUM, SEHINGGA NILAI MENGACU KE SKOR MAKSIMUM ITU. Misal: nilaiskor A 95 – 100 B 88 - 94 C 80 - 87 D 70 - 79 E < 70
d. PENDEKATAN ACUAN NORMA e. PENDEKATAN ACUAN KRITERIA 3. WUJUD NILAI ADA SEJUMLAH CARA UNTUK MENGUNGKAPKAN WUJUD NILAI: a. KELULUSAN: NILAI BERBENTUK: LULUS – TIDAK LULUS b. ANGKA: NILAI BERBENTUK ANGKA, MISAL: IQ = 135; TOEFL = 595: UMPTN = 680 c. HURUF: NILAI BERBENTUK HURUF, MISAL: A, B, C, D, E d. PENGUASAAN: NILAI BERBENTUK: SUDAH MENGUASAI – BELUM MENGUASAI
B. ACUAN NORMA 1. PENGERTIAN a. DITENTUKAN SUATU KELOMPOK SEBAGAI ACUAN: KELOMPOK ACUAN, ATAU KELOMPOK NORMA b. SKOR DIACUKAN KE KELOMPOK NORMA c. KEDUDUKAN SKOR PADA KELOMPOK NORMA ADALAH NILAI ACUAN NORMA 2. KELOMPOK NORMA a. POPULASI KELOMPOK NORMA: KELOMPOK NORMA SECARA KESELURUHAN (POPULASI), BIASANYA TIDAK MUDAH DICAPAI b. SAMPEL KELOMPOK NORMA: BAGIAN REPRESENTATIF DARI KELOMPOK NORMA
c. APA SAJA YANG DAPAT DIJADIKAN KELOMPOK NORMA ? SEGALA MACAM: • KELOMPOK TINGKAT SISWA DI SEKOLAH • KELOMPOK UMUR ANAK • KELOMPOK SISWA SENEGARA, SEPROVINSI, SEKABUPATEN, SESEKOLAH • KELOMPOK PESERTA UJIAN SPMB (UMPTN), TOEFL, EBTANAS (NUAN) • KELOMPOK KARYAWAN SEKRETARIS, DSB. ADA DUA PARAMETER KELOMPOK NORMA: • JENIS (SISWA, MAHASISWA, SEKRETARIS) • KELUASAN (SENEGARA, SEPROVINSI)
3. TARA (EQUIVALENT) a. TARA: KESETARAAN SKOR DENGAN NILAI DI DALAM KELOMPOK NORMA = SAMA DENGAN NILAI ACUAN NORMA b. TARA PADA POPULASI NORMA: KESETARAAN DILAKUKAN TERHADAP POPULASI KELOMPOK NORMA c. TARA PADA SAMPEL NORMA: KESETARAAN DILAKUKAN TERHADAP SAMPEL KELOMPOK NORMA • TARA INI BERGANTUNG PADA SEBERAPA SAMA CIRI SAMPEL DENGAN CIRI POPULASINYA
C. ACUAN NORMA PENGEMBANGAN 1. CAKUPAN: KELOMPOK NORMA ADALAH PENGEMBANGAN ANAK ATAU SISWA, SEPERTI: • TINGKAT DI SEKOLAH • UMUR BIASANYA PENGUKURAN PADA ACUAN INI ADALAH KEMAMPUAN, SEPERTI; • KEMAMPUAN KETERAMPILAN DASAR • KEMAMPUAN MEMBACA • KEMAMPUAN ARITMETIKA • KEMAMPUAN MENULIS
2. TARA TINGKAT SEKOLAH • KELOMPOK NORMA: SISWA DI SETIAP TINGKAT ATAU TAHAP PADA TINGKAT MEMILIKI KEMAMPUAN TERTENTU. KEMAMPUAN INI DIJADIKAN KELOMPOK NORMA • UKURAN TINGKAT: TINGKAT DIUKUR DALAM BULAN. DIPOTONG LIBURAN, SETIAP TINGKAT DIHITUNG TERDIRI ATAS 10 BULAN. Misal: Tingkat 3,6----tingkat 3 pada bulan ke-6;Tingkat 4,4---tingkat 4 pada bulan ke-4 • KELOMPOK NORMA TINGKAT KECENDERUNGAN UMUM KEMAMPUAN SISWA TINGKAT TERTENTU UNTUK MENJAWAB DENGAN BENAR SATU UJIAN TERTENTU
MISALNYA: ITBS (IOWA TESTS OF BASIC SKILLS) ----------------------------------------------------------------------------------- SKOR TARA SKOR TARA SKOR TARA TINGKAT TINGKAT TINGKAT 10 1,9 20 3,2 30 4,1 11 2,0 21 3,2 31 4,3 12 2,2 22 3,3 32 4,4 13 2,3 23 3,4 33 4,5 14 2,5 24 3,5 34 4,7 15 2,6 25 3,6 35 4,9 16 2,8 26 3,7 36 5,1 17 2,9 27 3,8 37 5,3 18 3,0 28 3,9 -- -- 19 3,1 29 4,0 -- -- ---------------------------------------------------------------------------
d. TARA TINGKAT SISWA DIUJI, MIS. DENGAN ITBS, DAN DARI SKOR MEREKA, DITENTUKAN TARA TINGKATNYA e. CONTOH 1 BUDI DUDUK DI TINGKAT 4,1 DAN SKOR UJIANNYA PADA ITBS ADALAH 34. DARI TABEL ITBS, TARA TINGKAT BUDI = 4,7 f. CONTOH 2 PADA UJIAN ITBS SISWATINGKATSKORTARA TINGKAT 1 4,1 34 4,7 2 4,1 27 3,8 3 4,1 32 4 4,1 30 5 4,1 26 -------------------------------------------------------------------------
g. PENYUSUNAN TABEL TARA TINGKAT • SIAPKAN SEPERANGKAT UJIAN DAN DITERAPKAN KEPADA SISWA DARI SEMUA TINGKAT DAN SEMUA BULAN • HITUNG SKOR MEDIAN. MISALNYA; -------------------------------------------------------------------- TINGKAT MEDIAN SKOR PADA BULAN-3 BULAN-8 --------------------------------------------------------------------- 3 33 42 4 45 57 5 59 64 6 72 74 7 77 81 8 82 85 --------------------------------------------------------------------- • BUAT GRAFIK DI ANTARA TINGKAT DAN MEDIAN SKOR. LENGKUNGAN DIHALUSKAN, MISALNYA, (LIHAT DI SEBELAH)
MEDIAN SKOR 100 90 80 70 60 50 40 30 20 3 4 5 6 7 8 9 10 TINGKAT • BUAT TABEL DI ANTARA SKOR DAN TIGKAT BERDASARKAN LENGKUNGAN GRAFIK
3. TARA UMUR a. KELOMPOK NORMA PADA UMUR TERTENTU, ANAK MEMILIKI KEMAMPUAN TERTENTU. KEMAMPUAN INI DIJADIKAN KELOMPOK NORMA. BIASANYA, DIBATASI PADA ANAK KECIL. UMUMNYA PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR b. UKURAN UMUR UMUR DIUKUR DALAM TAHUN. LEBIH RINCI, DIUKUR DALAM BULAN. MISAL: UMUR 6,4 = UMUR 6 TAHUN 4 BULAN c. KELOMPOK NORMA UMUR KECENDERUNGAN UMUM, KEMAMPUAN ANAK UMUR TERTENTU UNTUK MENJAWAB DENGAN BENAR SUATU UJIAN TERTENTU. MISAL, UJIAN PERBENDAHARAAN KATA BUDI ADALAH 10 TAHUN.
D. ACUAN NORMA KELOMPOK UMUM • KELOMPK NORMA • JENIS: JENIS KEMAMPUAN DARI KELOMPOK RESPONDEN TERTENTU DIJADIKAN KELOMPOK NORMA, SEPERTI: • KELOMPOK SISWA • KELOMPOK SEKRETARIS • KELOMPOK PESERTA UJIAN TOEFL • KELOMPOK PESERTA UJIAN MASUK • KELOMPOK PESERTA UJIAN POTENSI AKADEMIK • KELOMPOK PELAMAR PEKERJAAN b. UKURAN (JANGAN TERLALU KECIL)
2. TARA PERINGKAT PERSENTIL a. KELOMPOK NORMA: KELOMPOK NORMA DISUSUN KE DALAM TABEL FREKUENSI b. TARA PERINGKAT PERSENTIL: SKOR DISUSUN DARI RENDAH KE TINGGI. TARA OERINGKAT PERSENTIL SUATU SKOR ADALAH SEBERAPA TINGGI LETAK SKOR ITU DALAM PERSEN. % SKOR
ADA TIGA CARA PERHITUNGAN: (a) CARA EKSLUSIF (TIDAK MEMASUKKAN FREKUENSI PADA A) A <100% A A A EKSLUSIF MINIMAL MAKSIMAL 0% <100% TPP = (∑fb / ∑f) X 100%
b). CARA INKLUSIF MEMASUKKAN FREKUENSI PADA A A 100% A A >0% A INKLUSIF MINIMAL >% MAKSIMAL 100%
c). CARA SETENGAH INKLUSIF MEMASUKKAN ½ FREKUENSI PADA A 100% A >0% A INKLUSIF MINIMAL >% MAKSIMAL 100% KITA MEMILIH CARA SETENGAH INKLUSIF
3. TARA NILAI BAKU a. KELOMPOK NORMA (NILAI BAKU LINIER, NILAI BAKU DINORMALKAN, b. RUMUS UMUM TARA NILAI BAKU c. TARA T (SKOR T) d. STANINE DAN STEN