340 likes | 991 Views
PENGANTAR PARASITOLOGI. HENY ARWATI DEPARTMENT OF PARASITOLOGY FACULTY OF MEDICINE AIRLANGGA UNIVERSITY. PARASIT adalah: Organisme hidup yang mendapatkan makanan dari organisme hidup yang lain dan hidupnya tergantung pada organisme tsb. PARASITISME adalah:
E N D
PENGANTAR PARASITOLOGI HENY ARWATI DEPARTMENT OF PARASITOLOGY FACULTY OF MEDICINE AIRLANGGA UNIVERSITY
PARASIT adalah: • Organisme hidup yang mendapatkan makanan dari organisme hidup yang lain dan hidupnya tergantung pada organisme tsb. PARASITISME adalah: • Hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yang satu mendapat keuntungan sedangkan organisme yg lain mendapat kerugian PARASITOLOGI adalah: • Ilmu yang mempelajari organisme yang hidupnya tergantung pada organisme hidup yang lain.
Dalam parasitisme ada dua organisme: • Parasit • Inang/hospes/host SYMBIOSIS adalah • Hubungan antara dua organisme yang saling menguntungkan kedua organisme tsb. • MUTUALISM SYMBIOSIS • COMMENSALISM SYMBIOSIS
SIMBIOSIS MUTUASLISME: • Adalah hubungan timbal balik antara dua organisme, dan kedua organisme mendapatkan keuntungan dari hubungan timbal balik tersebut SIMBIOSIS KOMENSALISME: • Apabila satu organisme mendapatkan keuntungan, sedangkan organisme yang lain tidak mendapatkan kerugian
PENGGOLONGAN PARASITBerdasarkancarahidupdantempathidupnya, parasitdigolongansbb: 1. Ecto parasite (ectozoa): yi parasit yang hidup di luar tubuh hospes. Mis. : di kulit, rambut, rongga telinga luar 2. Endo parasite (entozoa): yi parasit yang hidup di dalam tubuh hospes Mis.: di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan organ tubuh lainnya. 3. Temporary parasite yi parasit yang hidup dalam hospes hanya untuk sementara saja
4.Permanent parasite yi parasit yang sepanjang hidupnya berada di dalam tubuh hospes 5. Obligatory parasite yi parasit yg harus hidup di dalam tubuh hospes, dan di luar tubuh hospes tidak dapat hidup 6. Facultative parasite yi parasit yang akan hidup parasitik apabila kebutuhan hidupnya meningkat 7. Spurious parasite yi parasit yg masuk ke dalam tubuh hospes tanpa menimbulkan keluhan/penyakit pada hospes dan keluar dari tubuh hospes tanpa perubahan apapun
PENGGOLONGAN HOSPES/HOST 1. DEFINITIVE HOST atau HOSPES TETAP yi hospes yang merupakan tempat hidup parasit stadium dewasa /stadium sexual Contoh: manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang (Ascaris lumbricoides) 2. INTERMEDIATE HOST atau HOSPES PERANTARA yi hospes yang merupakan tempat hidup parasit stadium larva. Contoh: manusia sebagai hospes perantara dari parasit malaria, karena stadium sexual berada dalam tubuh nyamuk Anopheles.
Pembagian PARASITOLOGI PROTOZOOLOGY • Mempelajari protozoa atau organisme bersel satu • Contoh: Amoeba HELMINTHOLOGY • Mempelajari cacing atau helminth • Contoh: cacing pita babi (Taenia solium) ENTOMOLOGY • Mempelajari serangga sebagai parasit atau sebagai hospes parasit yang penting bagi manusia • Contoh: nyamuk Anopheles
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK PENULARAN • Penularan penyakit parasitik terjadi karena stadium infektif berpindah dari satu hospes ke hospes yg lain • Parasit dapat berpindah ke hospes lain dengan cara: • Hand to mouth • Dibawa oleh vektor (binatang penular): nyamuk • Dibawa oleh hospes perantara • Siput • Ikan • Sapi/babi
CARA INFEKSI Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara: 1. Kontaminasi makanan dan minuman 2. Kontaminasi kulit atau selaput lendir 3. Gigitan serangga SUMBER INFEKSI • Tanah, air, makanan dan minuman yg terkontaminasi oleh telur atau larva cacing • Binatang dan manusia yang terinfeksi parasit • Serangga penghisap darah
STADIUM INFEKTIF 1. Telur Contoh: cacing Ascaris lumbricoides 2. Larva Contoh: cacing tambang 3. Kista Contoh: Amoeba GEJALA • Gejala dan kelainan penyakit parasitik pada manusia berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. • Gejala penyakit dipengaruhi oleh: • Meningkatnya jumlah parasit • Penyebaran parasit dalam organ tubuh • Sifat parasit tersebut
DIAGNOSIS • Gejala penyakit parasitik mirip dengan penyakit lain, oleh karena itu diagnosis penyakit parasitik hanya dapat ditegakkan dengan menemukan parasitnya. • Spesimen untuk diagnosis dapat berupa: • Tinja, urine • Darah, sputum/dahak • Biopsi jaringan • Cairan empedu dll
PEMBERANTASAN PENYAKIT PARASITIK Pemberantasan penyakit parasitik diusahakan dengan melakukan 1. Pencegahan, dengan cara: • Mengobati penderita • Mencegah penularan terhadap orang di sekitarnya • Memberantas sumber infeksi (reservoir host) • Memberantas binatang penular (vektor) atau intermediate host