570 likes | 997 Views
Statistik Upah dan Pendapatan. Survei Upah. Survei Upah Buruh (SUB). Triwulanan. Ada 2 jenis Survei Upah. Survei Struktur Upah (SSU). Tahunan. Survei Upah Buruh (SUB). Tujuan SUB.
E N D
Survei Upah Survei Upah Buruh (SUB) Triwulanan Ada 2 jenis Survei Upah Survei Struktur Upah (SSU) Tahunan
Tujuan SUB • Mengumpulkan data statistik upah secara berkala bagi buruh produksi/pelaksana yang berstatus di bawah pengawas/mandor/ supervisor • Mengembangkan alat monitoring perkembangan upah buruh yang dapat dijadikan acuan kebijaksanaan ketenagakerjaan dan pengupahan di tingkat nasional dan regional
Periode Survei & Unit Observasi • Periode Survei : triwulanan Triwulan I : April (keadaan Maret) Triwulan II : Juli (keadaan Juni) Triwulan III : Oktober (keadaan September) Triwulan IV : Januari (keadaan Desember) • Unit obeservasi : perusahaan (establisment)
Sejarah SUB • 1979/1980, SUB mulai diselenggarakan oleh BPS Cakupan : • Pertambangan non-migas • IndustriPengolahan • Perhotelan • AngkutanDarat Hambatan : • kompleksitaspermasalahandalampelaksanaanlapangan dan pengolahan data • Penyajian data hasil SUB tidaktepatwaktu
Sejarah SUB (2) • Tahun 1992, SUB berubah cakupan dan kuesioner. Perubahan : • Angkutan darat tidak dicakup lagi • Jumlah sampel diperkecil • Variabel dalam kuesioner disederhanakan Hambatan : • keterlambatanpemasukandokumendaridaerah/perusahaan, • kesulitanpengisiankuesionerolehperusahaan • hasilpengumpulan data di lapangantidakkonsisten
Sejarah SUB (3) • 1998/1999, cakupan dan jumlah sampel SUB diperluas. cakupan : • Industri pengolahan • Pertambangan non migas • Perhotelan dan restoran • Perdagangan Besar dan Eceran • Konstruksi • Peternakan dan perikanan Jumlah sampel : 2401 perusahaan (tahun-tahun sebelumnya 1309 perusahaan)
Sejarah SUB (4) • 2008, dilakukan updating kerangka sampel SUB, cakupan berubah dan jumlah sampel diperbesar. • Perubahan-perubahan :
Cakupan SUB (2008 – sekarang) • Perusahaan-perusahaan yang bergerak di lapangan usaha : • Industri pengolahan (besar & sedang) • Perhotelan (bintang non bintang) • Pertambangan non migas (yang sudah melakukan kegiatan penambangan) • Perdagangan (besar & eceran) • Pertanian (peternakan & perikanan)
Penggantian Sampel (1) • Alasan penggantian sampel • Perusahaan pindah ke provinsi lain • Perusahaan musiman (lebih sering tutup) • Perusahaan tutup • Tidak ditemukan di lapangan • Non respon • Prosedur penggantian sampel Jika ditemukan perusahaan-perusahaan yang tidak dapat dicacah dengan alasan di atas, BPS Provinsi harus melaporkan ke BPS RI untuk dilakukan penggantian sampel.
Penggantian Sampel (2) • Prinsip penggantian sampel • Penggantian sampel dilakukan berdasarkan daftar histori pemilihan sampel yang telah disusun menurut strata, dan di dalam strata menurut size. • Untuk mengganti sebuah sampel perusahaan/usaha, diambil perusahaan/ usaha yang : • belum terpilih menjadi sampel • berada didalam strata yang sama seperti perusahaan/usaha yang akan diganti • terdekat dengan perusahaan/usaha yang diganti dalam daftar yang telah diurutkan tadi (dengan kata lain, yang mempunyai MoS atau size terdekat) • Penimbang untuk perusahaan/usaha pengganti dihitung supaya membuat kontribusi tertimbang untuk pekerja sama persis dengan kontribusi tertimbang dari perusahaan/usaha yang diganti.
Data yang dikumpulkan • Keterangan umum perusahaan • Jumlah hari dan jam kerja dalam seminggu • Tunjangan teratur yang diterima dalam bentuk natura (barang/jasa) • Upah terendah dan tertinggi • Jumlah karyawan produksi/non produksi menurut jenis kelamin
Data yang dikumpulkan (2) • Jumlah karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/ mandor/supervisor menurut status karyawan dan sistem pembayaran • Upah karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/ mandor/supervisor dalam satu periode pembayaran yang mencakup : • Upah/gaji pokok • Tunjangan rutin dalam bentuk uang • upah lembur
Instrumen • Daftar isian/kuesioner • Kartu laporan perusahaan (KLP) • Bukupedomanpelaksanaan SUB
Petugas Lapangan • Petugas pencacah - Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) - Staf BPS Kab/Kota yang ditunjuk • Pengawas/pemeriksa - Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kab/Kota - Staf BPS Kab/Kota yang ditunjuk
Pengumpulan Data • Wawancara langsung Dilakukan melalui wawancara langsung dengan petugas perusahaan yang ditunjuk, untuk perusahaan berskala sedang yang file-file pendukungnya tidak terlalu rumit. • Swacacah (mengisi kuesioner sendiri) Untuk perusahaan besar dimana diperlukan waktu untuk mempersiapkan file-file pendukung, pengisian kuesioner SUB dilakukan oleh petugas yang ditunjuk perusahaan yang sebelumnya telah menerima penjelasan mengenai tata cara pengisian kuesioner SUB dari KSK/petugas pencacah. Pada waktu yang telah ditentukan (paling lambat 2 minggu) KSK/petugas pencacah mengambil kembali kuesioner yang telah diisi oleh perusahaan.
Pengolahan Data • Sentralisasi, pengolahan data dilakukan di BPS RI. • Pengolahan data dilakukan setiap triwulan (4 putaran). • Satu putaran pengolahan data dilakukan terhadap data 4 triwulan terakhir sekaligus, untuk mempertahankan keterbandingan. Contoh : Untuk pengolahan data SUB triwulan III 2010, maka yang diolah adalah data triwulan IV 2009 sampai dengan triwulan III 2010.
Pengolahan Data (2) • Proses Imputasi Proses imputasi dilakukan pada data perusahaan yang tidak lengkap. Imputasi dilakukan dengan memperhitungkan trend data triwulan sebelum/sesudahnya. Contoh : Pada pengolahan data SUB triwulan III 2010, data Perusahaan A hanya tersedia untuk triwulan IV 2009, triwulan I 2010 dan triwulan III 2010. Maka data triwulan II 2010 Perusahaan A diimputasi berdasarkan data dari triw IV 2009, triw I 2010 dan triw III 2010.
Indikator yang Dihasilkan • Upah Nominal Rata-rata upah per bulan yang diterima buruh produksi/pelaksana dibawah pengawas/mandor/ supervisor dalam bentuk uang. • Indeks upah nominal Indeks Upah Nominal adalah Indeks (angka) yang menggambarkan perubahan (naik atau turun) upah nominal tahun berjalan terhadap upah nominal pada tahun dasar. Tahun dasar 2007 =100
Indikator yang Dihasilkan (2) • Contoh penghitungan indeks upah nominal : Upah nominal sektor Industri kuartal I tahun 2010 = 1.182.400, rata-rata upah nominal (tahun dasar) 2007 = 1.050.400, maka : Artinya ada kenaikan upah nominal di sektor industri pada Q1/2010 dibandingkan rata-rata upah tahun dasar (2007) sebesar 12,6 persen.
Indikator yang Dihasilkan (3) • Upah Riil Upah Riil adalah upah nominal yang telah dideflasikan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK 2007 = 100). • Sehingga upah riil dapat lebih mencerminkan tingkat upah buruh dengan lebih realistis. Upah riil dapat lebih menggambarkan kesejahteraan (tingkat daya beli) buruh karena telah menyesuaikan dengan perkembangan tingkat biaya hidup (IHK). Tahun dasar 2007 =100
Indikator yang Dihasilkan (4) • Contoh penghitungan upah riil Upah nominal sektor hotel Q3/2010 = 1.193.800. IHK bulan September 2010 = 123,2, maka : Artinya dengan upah nominal 1.193.800 pada Q3/2010, pekerja memperoleh upah secara riil sebesar 969.000 pada level harga yang sama pada tahun 2007.
Indikator yang Dihasilkan (5) • Indeks Upah Riil Indeks Upah Riil adalah indeks (angka) yang menggambarkan perkembangan (naik atau turun) upah riil tahun berjalan terhadap rata-rata upah nominal tahun dasar (2007=100) Tahun dasar 2007 =100
Indikator yang Dihasilkan (6) • Contoh penghitungan indeks upah riil Upah nominal sektor pertambangan non migas pada Q4/2009 = 3.321.000. IHK bulan Desember 2009 = 117,0. Sedangkan rata-rata upah nominal 2007 = 3.914.900, maka Artinya dengan pendapatan 3.321.000 di Q4/2009, tingkat daya beli pekerja/masyarakat pada umumnya mengalami penurunan kurang lebih 27,5 persen dibanding tahun 2007.
Indikator yang Dihasilkan (6) • Median Upah Median dari upah nominal per perusahaan : - per sektor - per triwulan Contoh : Median upah sektor industri triwulan III 2009 = Rp.1.067.100,- dapat diartikan bahwa separuh dari total buruh industri memperoleh upah dibawah Rp.1.067.100,- per bulan • Kelebihan : tidak terpengaruh upah nominal perusahaan yang sangat tinggi atau sangat rendah.
Level Data • Data statistik upah yang dihasilkan SUB dipublikasikan pada level nasional. • Untuk sektor industri (karena sampelnya cukup besar) data statistik upah dapat dirinci menurut kelompok wilayah : - Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten - Jawa Tengah dan DI Yogyakarta - Jawa Timur dan Bali - Luar Jawa-Bali
Tujuan • Mendapatkan data statistik upah yang lebih rinci yaitu upah menurut jenis kelamin dan jenis jabatan/pekerjaan untuk : - karyawan non produksi/pelaksana - karyawan produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari pengawas/mandor/ supervisor. - karyawan produksi/pelaksana pada tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas.
Periode Pencacahan • SSU dilaksanakan BPS sejak tahun 2001. • Periode survei : tahunan • Pencacahan pada perusahaanterpilihdilakukan pada bulanJuli (bersamaandengan SUB triwulan II) untukmencatatketerangan/ informasimengenaistrukturupahsesuaidenganperiodepembayaranperusahaan pada bulanJuni.
Kesamaan SSU Dengan SUB • Cakupan/ruang lingkup Perusahaan industri besar/sedang, hotel bintang/non bintang, pertambangan non migas, perdagangan besar/eceran, peternakan dan perikanan. • Sampel SSU sama dengan sampel SUB • Kerangka sampel • Metodologi penarikan sampel • Jumlah sampel • Prosedur penggantian sampel • Pengumpulan data • Wawancara langsung • Swacacah • Petugas lapangan • Petugas pencacah • Pengawas/pemeriksa
Instrumen • Daftar isian/kuesioner • Kartu laporan perusahaan (KLP) • Buku pedoman pelaksanaan SSU
Data yang Dikumpulkan • Keterangan umum perusahaan • Jumlah hari dan jam kerja seminggu • Tunjangan teratur yang diterima dalam bentuk natura (barang/jasa) • Jumlah karyawan perusahaan menurut jenis kelamin, yang mencakup : • karyawan non produksi/pelaksana • karyawan produksi/pelaksana dibawah pengawas/mandor/supervisor • karyawan produksi/pelaksana pada tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas
Data yang Dikumpulkan (2) • Sistem pembayaran, upah minimum dan maksimum, jumlah upah (upah pokok, tunjangan dan upah lembur), dirinci menurut jenis kelamin dan jenis jabatan untuk : • karyawan non produksi/pelaksana • karyawan produksi/pelaksana dibawah pengawas/mandor/supervisor • karyawan produksi/pelaksana pada tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas • Keterangan lainnya • Sistem pengupahan • Organisasi pekerja/karyawan • PHK • Diklat karyawan
Pengolahan Data • Pengolahan SSU dilakukan setahun sekali (satu putaran). Satu putaran pengolahan berisi angka untuk beberapa tahun terakhir menurut kondisi pemasukan dokumen terakhir. Misal : Publikasi SSU tahun 2010 berisi angka tahun 2009 dan 2010. • Data diolah apa adanya sesuai dengan keadaan pemasukan dokumen terakhir. • Tidak ada proses imputasi
Indikator yang Dihasilkan • Rata-rata upah per jenis kelamin • sektor • untuk sektor industri, dirinci sampai dengan 3 digit KBLI • kelompok wilayah (region) • jenis pekerjaan/jabatan • karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/supervisor • pengawas/mandor/supervisor dan beberapa tingkat di atasnya • tenaga ahli • karyawan non produksi : - manajer - sekretaris - akuntan - tenaga administrasi - Sopir - satpam - tenaga penjualan
Upah Minimum • MenurutPermenNo.1 Th. 1999 Pasal 1 Ayat 1; Upah Minimum adalahupahbulananterendah yang terdiridariupahpokoktermasuktunjangantetap. Upahiniberlakubagimereka yang lajangdanmemilikipengalamankerja0-1tahun, berfungsisebagaijaringpengaman, ditetapkanmelaluiKeputusanGubernurberdasarkanrekomendasidariDewanPengupahandanberlakuselama 1 tahunberjalan.
Upah Minimum (2) • DalamUndang-Undang No. 13 Tahun 2003, penetapanUpah Minimum diaturdalam: a. Pasal 88: Pemerintah menetapkan upah minimum berdasarkan kebutuhanhiduplayakdandenganmemperhatikan produktivitasdanpertumbuhanekonomi. b. Pasal 89: Upah Minimum diarahkanuntukpencapaiankebutuhan hiduplayak, ditetapkanolehGubernurdengan memperhatikanrekomendasidariDewanPengupahan Provinsidan/atauBupati/Walikota.
ManfaatdanKendalaPelaksanaan UMP Manfaat UMP: • Memberikankepastianterhadapburuhdanperusahaan • Berkaitandengandayabeli • Instrumenpemerataan • Instrumengender gap • Instrumenkemiskinan • Instrumenstandarhiduppekerja KendalaPelaksanaan UMP: • Skalaperusahaan (besar/sedang/kecil/mikro) • Omzetperusahaan
Upah Minimum Propinsi (UMP) • UMP dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. • Ditetapkan berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) • KHL adalah standar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak baik secara fisik, non fisik dan sosial untuk kebutuhan 1 (satu) bulan.
KebutuhanHidupLayak (KHL) • Kebutuhan Hidup: barang dan jasa yang pokok untuk kelangsungan hidup • Layak: yang dianggap cukup dalam jumlah tertentu pada waktu tertentu. • Jumlah standar (perubahan sangat kecil) • Waktu yang berubah sejalan dengan harga yang berubah (secara bermakna) • KHL = ∑ Qi x Pi , • Q = Quantity (by assume) • P = Price (by survey) • i = komoditi
DasardanAsumsi KHL • Permen Nakertrans No.17/Permen/VIII/2005, tentang komponen dan pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup layak • KHL = Standar kebutuhan yang harus dipenuhi • Seorang pekerja/buruh • Masa kerja kurang dari 1 tahun • Status Lajang • Layak fisik, non fisik, sosial • Untuk 1 bulan
MekanismePenentuan KHL • Ditentukanunsurtripartit: perwakilanserikatpekerja, pengusaha, pemerintah, danpihaknetraldariakademisi. • KHL berdasarkanKepmenakertransNo. 17 tahun2005. • SurveibulanandaribulanJanuari s/d September, sedangkanOktobers/d Desemberdilakukanprediksi. • Upahditetapkan paling lambat 60 harisebelumtanggalberlaku (1 Januari) olehGubernur.
Proses Penentuan UMP berdasarkan KHL Data Pokok Estimasi KHL tahundepan KHL tahunini • Produktivitas • Pertumbuhanekonomi • Inflasi • Daya beli • Kondisipasarkerja • Upahdaerahsekitar • Kebutuhan hidup • pekerja (dan keluarga) • di daerah masing-masing • Usaha paling tidak • mampu (marjinal) • Saran/pertimbangan • DewanPengupahan Data Pendukung UsulanUM tahundepan KetetapanUM tahundepan
Komponen KHL • Jeniskebutuhandalam KHL adalahjenisbarangdanjasa yang tergabungdalamkomponen KHL. • Asumsi : 3000 kilo-kalori per hari • Komponen KHL adalahkebutuhandasaryang terdiridari 46 komoditidanterbagikedalam 7 kelompokkomoditi, meliputi : • Pangan (makanandanminuman 11 jenis) • Papan (perumahandanfasilitasnya19 jenis) • Sandang (9 jenis) • Pendidikan (1 jenis) • Kesehatan (3 jenis) • Transportasi (1 jenis) • Rekreasidantabungan (2 jenis)
SurveiKHL • Untukmenentukannilai KHL, KemennakertransmenyelenggarakanSurveiKebutuhanHidupLayak (KHL) • PadadasarnyaSurvei KHL adalahsurveiharga yang bertujuanuntukmemperolehnilai P (hargadari 46 komoditi yang termasukdalamkomponen KHL) dalamrumusan KHL = Q x P. Misalnya: • Beras = 10 kg x Rp 4.500 = Rp 45.000,- • Daging = 0.75 kg x Rp 20.000 = Rp 15.000,-, dst • Menggunakanharga yang objektifdansecarailmiahmewakilihargapasar (realistis). Generalisasidarisejumlahpengamatansampel.
Survei KHL (2) • Respondendalamsurveiiniadalahpenjual/pedagang/penyediakomoditi yang mempunyaitempattetapsertamudahuntukdiwawancarai. • Lokasisurveiterdiridari : • Pasar • Sekitarpasar • Pemukiman • PDAM • Penjual media cetak • Salon/tukangcukur • Tempatrekreasi • Angkutanumum