E N D
OTONOMI DAERAH EMI SETYANIGSIH
LatarBelakang • Krisisekonomidanpolitikygmelandaindonesiasejaktahun 1997 telahmemporak-porandakanhampirseluruhsendi-sendiekonomidanpolitik yang berlanjutpadakrisismultidimensi yang menyebabkansemakinrendahnyatingkatkemampuandankapasitasnegaradalammenjaminkesinambunganpembangunan. Krisistersebutsalahsatunyadiakibatkanolehsistemmanajemenpemerintahanygsentralistik, dimanakewenangandanpengelolaansegalasektorpembangunanberadadalamkewenanganpemerintahpusat, sementaradaerahtidakmemilikikewenanganuntukmengeloladanmengaturdaerahnya. • Dinamikadankebutuhanmasyarakatmembuatpenyelenggaraanpemerintahandenganasassentralisasidimasalalutidaklagiefektif, apalagidenganbentanganwilayahnusantara yang sangatluas. Olehkarenasejakawalberdirinya Negara ini, parapendiri Negara telahmerencanakanpemberianotonomidalamkerangkanegarakesatuan
lanjutan Adabeberapaalasanmengapakebutuhanakandesentralisasibegitumendesak : • Kehidupanberbangsadanbernegaraterpusatdijakrta, pembangunandiwilayah lain diabaikan. • Pembagiankekayaan yang tidakadil. Daerah ygmemilikikekayaanmelimpasptpapua, acehtidakmenerimaperolehandanaygpatutdaripemerintahpusat • Kesenjanaganantaradaerahygsatudgndaerahyg lain
PengertianOtda Terdapatbanyakpengertiantentangotonomiberdasarkansudutpandangsetiappakar Soepomo : otonomisebagaiprinsippenghormatanterhadapkehidupan regional sesuaidenganriwayat, adatistiadat, dan sifat2nya dalamkadar NKRI. Price n Muller : seberapabanyakdanluasotoritaspengambilankeputusan yang dimilikisuatuorganisasi/pemerintah. Prinsipotda : adanyapelimpahanataupenyerahanwewenangdaripemerintahpusatpadasatuan-satuanpemerintahdibawahnyauntukmengurusurusanrumahtangganyasendiri
ArtiPentingOtda • Hakikatasasdisentralisasisebagaiperwujudanotonomidaerahadalahpelimpahankewenangandaripemerintahpusatkepadapemerintahdaerah, sesungguhnyadimaksudkanuntuklebihmeningkatkanefektifitasdanefisiensipenyelenggaraanpemerintahandanpembangunansertameningkatkanmutupelayanankepadamasyarakat. • otonomidaerahsesungguhnyamerupakanlangkahsistematisuntukmemperkuatdanmerekatkankembalipilar-pilarnegara yang cenderungmengalamiprosesperapuhan. Otonomidipandangsebagaiprosesterselenggaranyadistribusikewenangansecaraserasidanproporsionalantarapemerintahpusat, pemerintahprovinsi, danpemerintahankabupatendankotadalambingkaikeutuhannegara-negaraKesatuanRepublik Indonesia (NKRI).
Lanjutan… Menurut The Liang Gie : • Dilihatdrsudutpolitik: mencegahpenumpukankekuasaan pd satupihaksajaygdapatmenimbulkantirani. • Dr sudutteknikorganisatoris : untukmencapaipemerintahanygefeisien. Apaygdianngaplebihutamauntukdiurusolehpemerintahsetempat, pengurusannyadiserahkankpddaerah • Dr sudutkultur : supayaaadnyaperhatiandptsepenuhnyaditumpukankpdkekhususansuatudaerahsptgeografi, keadaanpenduduk, kegiuatanekonomi, watakkebudayaanataulatarbelakangsejarahnya. • Dr sudutkepentinganpembangunanekonomi : pemdadapatlebihbanyakdansecaralangsungmembantupembangunantersebut
VisiOtda • Politik : harusdipahamisebagaisebuahprosesuntukmembukaruanghidupbagilahirnyakepalapemerintahandaerahygdipilihsecarademokratis, memungkinkanberlangsungnyapemerintahanygresponsif • Ekonomi : terbukanyapeluangbagipemerintahandaerahmengembangkankebijakan regional danlokaluntukmengoptimalkanpendayagunaanpotensiekonomididaerahnya. • Sosial : menciptakankemampuanmasyarakatuntukmerespondinamikakehidupandisekitarnya.
Pemahaman tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah • Banyaksalahtafsir yang munculdariberbagaikelompokmasyarakat, mulaidariakademisi, pengamatsampaipolitisitentangkonsepdesentralisasiotonomidaerah. Kesalahaninimunculkarenaterbatasnyapemahamantentangpemerintahandaerah, ataupunkarenaargumentasi yang diajukanlebihmerupakanargumentasipolitikketimbangargumentasikeilmuan. • MenurutHarun Al Rasyid (2003), adabeberapakesalahanpenafsiranpadaawalpelaksanaanotonomidaerah,antara lain: otonomisemata-matadikaitkandenganuang, daerahbelummampudanbelumsiap, melaluiotonomidaerahmakapusatakanmelepaskantanggungjawabuntukmembantudanmembinadaerah, denganotonomidaerahmakadaerahdapatmelakukanapasaja, otonomidaerahakanmenciptakan raja-raja kecildidaerahdanmemindahkanpola KKN kedaerah • Padahal, salahsatulandasanpemikirandariotonomidaerahadalahdemokratisasipenyelenggaraanpemerintahandaerah. Karenaitu, menjaditugasseluruhkomponenuntukterlibatdalampenyelenggaraanpemerintahansesuaidenganfungsidankapasitasmasing-masing. Pemberdayaandaerahdalammelaksanakanotonomiinihanyabisadiwujudkanjikafaktor-faktorsepertipersonil, peralatan, danpembiayaantersediacukupmemadai.
Kewenangan Daerah • UU No. 22 tahun 1999 tentangpemerintahandaerah yang merupakansalahsatuwujudpolitikdanstrateginasionalsecarateoritistelahmemberikanduabentukotonomikepadaduadaerahyaituotonomiterbatasbagidaerahpropinsidanotonomiluasbagidaerahkabupaten/kota. • Perbedaanantara UU yang lama dengan yang baruadalah: 1. UU yang lama, titikpandangkewenangannyadimulaidaripusat (central government looking). 2. UU yang baru, titikpandangkewenangannyadimulaidaridaerah (Local government looking). UU No. 22 tahun 1999 tentangotonomidaerahsesuaidengantuntutanreformasi yang mengharapkanadanyapemerataanpembangunandanhasil-hasilnyauntuksemuadaerah yang padagilirannyadiharapkandapatmewujudkanmasyarakatmadani (civil society).
Kewenanganpusatberdasar UU no 22 tahun 99: hubunganluarnegeri, hankam, peradilan, moneter, agama, danbebrpajenisurusanygmemanglebihefeisienditanganiolehscrsentralolehpemerintahpusat, sptkebijakanmakroekonomi, standarisasinasional, administrasipemerintahan, BUMN, danpengembangan SDM Kewenanganpemkabdankota : pertanian, pertanahan, pendidikandankebudayaan, tenagakerja, kesehatan, lingkunganhidup, pekerjaanumum, perhubungan, perdagangandanindustri, penanaman modal dankoperasi
KaitanOtdadanDemokratisasi • Keterkaitanotonomidaerahdengandemokratisasipernahdiungkapkanoleh Muhammad Hatta, Proklamator RI, yang menyatakan “memberikanotonomidaerahtidaksajaberartimelaksanakandemokrasi, tetapimendorongberkembangnya auto-activiteit, artinyabertindaksendiri. Denganberkembangnya auto-activiteit, tercapailahapa yang dimaksuddengandempkratisasi, yaknipemerintahan yang dilaksanakanolehrakyat. Rakyat tidaksajamenentukannasibnyasendiri, melainkanjugamemperbaikinasibnyasendiri” • Pemikiran Bung Hattatersebutjelasmemberikangambaranmenganairakyatdengansegalakeunikandankeunggulanmasing-masingdisetiapdaerah. Karakteristiksetiapdaerah, baikpadaranah social-kulturaldanalam, seharusnyamenjadi modal dasaruntukmengembangkandaerahmasing-masing. Di sinilahlaludipahamiakanpentingnyapelibatanmasyarakatsecarademoktratis. Posisipemerintahmemangsangatpentinguntukterusmendorongdan member dukungan, baiksecarayuridismaupunkekuasaan. Secarayuridis-formal otomonidaerahtelahkembalidiundangkandalam UU Nomor 32 tahun 2004. Jadi, intipelaksanaanotonomidaerahadalahadanyakeluasanpemerintahdaerah (discretionary power) untukpenyelenggaraanpemerintahansendiriatasdasarprakarsa, kreativitasdanperan-peranaktifmasyarakatdalammengembangkandanmemajukandaerahnya.
Olehkarenaitu, otonomidaerahharusdipahamisebagai instrument desentralisasidalamrangkamempertahankankeutuhansertakeberagamanbangsa. Otonomidaerahjugaharusdidefinisikansebagaiotonomaibagirakyatdaerah, bukanotonomipemerintahdaerah, jugabukanotonomibagidaerah.