240 likes | 481 Views
PEMBERDAYAAN MBS DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI KTSP (Menciptakan dan Memelihara Perubahan. Disajikan dan dibahas dalam Forum Tenaga Kependidikan Di BMI Lembang Selasa, 28 Nopember 2006 Nara sumber Prof.Dr.H.Djam’an Satori,MA.
E N D
PEMBERDAYAAN MBS DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI KTSP(Menciptakan dan Memelihara Perubahan Disajikan dan dibahas dalam Forum Tenaga Kependidikan Di BMI Lembang Selasa, 28 Nopember 2006 Nara sumber Prof.Dr.H.Djam’an Satori,MA
Bagian Pertama : Kaji ulang MBSANALISIS KONTEKSTUAL MUNCULNYA GAGASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Undang-undang SistemPendidikan Nasional No 2/1989 REFORMASI • DEMOKRATISASI • DESENTRALISASI • HAK AZAZI MANUSIA • KEADILAN Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20/2003
BERBAGAI LABEL INOVASI YANG MEMILIKI RUH GAGASANMBS-KTSP • School Improvement Program • Improving school from within • Self Managing School • Site-Based Management • Locally-Based Curriculum Development • School-Based Curriculum Development- KTSP • Effective School • School of the Future Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara memberdayakan seluruh potensi sekolah danstakeholder-nya sesuai dengan kebijakan pemerintah dengan menerapkan kaidah-kaidah manajemen pendidikan/sekolah profesional.
LANDASAN PROGRAMATIK MBS-KTSP • Kepala sekolah dan guru-guru adalah tenaga profesional yang memiliki keahlian khusus dan pengalaman profesional dalam penyelenggaraan sekolah dan pembelajaran. Kapasitas profesional dan proses validasi empirik merupakan esensi otonomi profesional. • Tenaga profesional di sekolah adalah orang-orang yang memiliki kewenangan otonomi profesional yang juga mengandung makna kemampuan menterjemahkan kebijakan pemerintah (standar-standar) dan ketentuan lainnya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak didik dan stakeholder lainnya.
LANDASAN PROGRAMATIK MBS-KTSP(lanjutan) • Sekolah adalah sistem sosial yang harus ditumbuh- kembangkan melalui proses “self-renewal capacity” untuk merespon tuntutan stakeholders atas mutu pendidikan,dan perubahan lingkungan yang terus-menerus terjadi. • Perumusan kebijakan, pembuatan keputusan, dan pemecahan masalah di sekolah akan efektif jika dilakukan oleh fihak/orang-orang yang memiliki keahlian, berkepentingan dan berkecimpung/terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan itu sehari-hari.
BERBAGI KEWENANGAN DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH MBS Kewenangan Akademik Sekolah Aspirasi, Harapan, Tuntutan, Kebutuhan Orang Tua,Masyarakat/ Stakeholder lain KTSP Jaminan Mutu Kepuasan Akuntabilitas
NILAI-NILAI DASAR PENGELOLAAN SEKOLAH 1. OTONOMI PENGELOLAAN SEKOLAH (perumusan kebijakan sekolah dan pengambilan keputusan – termasuk Kurikulum) 2. PARTISIPASI STAKEHOLDERS SEKOLAH (sesuai dengan batas-batas kewenangan) 3. TRANSFARANSI PENGELOLAAN SEKOLAH (program dan anggaran) 4. AKUNTABILITAS MANAJEMEN SEKOLAH (doing the right things and doing things right)
INDIKATOR SEKOLAH BER-MBSHasil curah pendapat peserta lokakarya MBS –Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas, November 2003 di Bandung Jawa Barat 1.Partisipasi masyarakat diwadahi melalui Komite Sekolah 2.Transfaransi pengelolaan sekolah (program dan anggaran) 3.Program sekolah realistik – need assessment 4.Pemahaman stakeholder mengenai Visi dan Misi sekolah 5.Lingkungan fisik sekolah nyaman, terawat. 6.Iklim sekolah kondusif 7.Berorientasi mutu, penciptaan budaya mutu
INDIKATOR SEKOLAH BER-MBS(lanjutan) • Meningkatnya kinerja profesional kepala sekolah • dan guru • Kepemimpinan sekolah berkembang demokratis – • policy and decision making, planning • and programming • 10. Upaya memenuhi fasilitas pendukung KBM • meningkat • 11. Kesejahteraan guru meningkat • 13. Pelayanan berorientasi pada siswa/murid. • 14. Budaya konformitas dalam pengelolaan • sekolah berkurang
Bagian Kedua : Menciptakan dan Mengelola Perubahan Tenaga Kependidikan sebagai pemicu sukses Pemberdayaan MBS untuk memfasilitasi Implementasi KTSP berarti Tenaga Kependidikan harus memiliki kemampuan menciptakan dan mengelola perubahan
Charles Darwin : Bukan yang terkuat yang mampu berumur panjang, melainkan yang adaptif. Yaitu, mereka yang selalu hidup menyesuaikan diri terhadap perubahan There is nothing except change
POLA UMUM PERUBAHAN UN-FREEZING FREEZING CHANGING REFREEZING
Dinamika Perubahan Kekuatan Internal Kondisi yang berlaku/saat ini Konflik & Stress Kondisi yang diinginkan Kekuatan External
Mengapa Konflik dan Stressmenghadapi perubahan • Tuntutan peran : kepanikan • Pergeseran peran/posisi • Persaingan : expektasi Individual • Kapasitas belajar • Ketidakjelasan perubahan • Dukungan/fasilitasi pimpinan
Dimensi Perubahan(Robbins,1999) Change People Technology Structure
Penghambat Perubahan Pemrosesan Informasi secara selektif Kebiasaan INDIVIDUAL Ketakutan yang tidak diketahui Kebutuhan keamanan Faktor Ekonomi
ENAM CARA MENGATASI RESISTENSI PERUBAHAN (Sweeney,2002) • Pendidikan dan komunikasi • Partisipasi dan keikutsertaan • Fasilitasi dan dukungan • Negosiasi dan persetujuan • Manipulasi dan kooptasi • Paksaan
Menciptakan Perubahan Berkelanjutan • Menyusun Strategic School Planning • Menyusun Annual School Planning • Menyusun Annual School Report • Melakukan School Self Evaluation • Melakukan School Opinion Survey • Melakukan School Review
Bagian Ketiga : Memelihara Kinerja SistemSEBUTAN KEPALA SEKOLAHDALAM LITERATUR ADMINISTRASI PENDIDIKAN • SCHOOL PRINCIPAL • HEAD SCHOOL • HEAD TEACHER • SCHOOL MASTER • SCHOOL MANAGER • SCHOOL ADMINISTRATOR • INSTRUCTIONAL LEADER
ORIENTASI “BUSINESS CORE” MANAJEMEN SEKOLAH • Mutu pendidikan dan upaya-upaya peningkatannya. • Layanan pembelajaran, menjadikan sekolah sebagai a place for better learning for students • Meningkatkan dan memelihara enrollment • Penyempurnaan manajemen internal, menciptakan quality of work life
TUGAS KRITIS KEPALA SEKOLAH • Manajemen implementasi kurikulum • Manajemen guru (dan personil lainnya) • Manajemen siswa • Manajemen keuangan sekolah • Manajemen sarana dan prasarana pendidikan (lahan, gedung, fasilitas dan peralatan belajar) • Manajemen “stakeholder” sekolah
“SOFTWARE”MANAJEMEN SEKOLAH • Membangun sinerjik seluruh potensi sekolah • Koordinasi, kerjasama, dan konsultasi • Pendekatan manajemen partisipatif dengan mengikutsertakan pihak-pihak yang berkepentingan atas dasar mutual trust • Pendekatan proaktif, dialogis dan menghargai martabat • Zero defects, right first time and every time • Pelayanan prima, focus on customer, student driven • Pendekatan Total Involvement
“SOFT SKILLS” KEPALA SEKOLAH(dukungan terhadap mutu pelayanan sekolah) • Keterampilan dalam mengembangkan hubungan antar manusia/komunikasi antar-pribadi • Keterampilan dalam proses kelompok dan kerja tim • Keterampilan dalam membuat keputusan • Keterampilan menjadi pendengar yang baik • Keterampilan mengelola stress dan konflik • Keterampilan membangun motivasi dan etos kerja • Keterampilan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan
MBS dalam Perspektif Kinerja Sistem Pendidikan (Sekolah) ASPIRASI MUTU OBJECTIVES STAKE HOLDERS PERSYARATAN AMBANG AKUNTABILITAS EXTERNAL STANDARD EFEKTIVITAS AKUNTABILITAS INTERNAL INPUT PROCESS OUTPUT OUTCOMES EFISIENSI PRODUKTIVITAS RELEVANSI