1 / 75

Protozoa (1)

Protozoa (1). Proto : pertama Zoon : hewan Hidup : sendiri / berkoloni fungsi kehidupan Morfologi stadium : 1. vegetatif ; trofozoit 2. kista protozoa terbesar : B.coli ± 70 µ

iona
Download Presentation

Protozoa (1)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Protozoa (1) • Proto : pertama Zoon : hewan • Hidup : sendiri / berkoloni fungsi kehidupan • Morfologi stadium : 1. vegetatif ; trofozoit 2. kista protozoa terbesar : B.coli ± 70µ bentuk : bulat, lonjong, simetris, tdk teratur

  2. Protozoa • Inti ; 1 atau lebih kariosom → m’bedak’ spesies 4 mcm ; a. entameba c. iodameba b. endolimaks d. dienameba • Sitoplasma ; endoplasma dan ektoplasma endo ; gizi, reproduksi ekto ; p’gerak’, eksresi, respirasi

  3. Protozoa • Alat pergerakan ; .pseudopodium .bulu getar .flagel .m’bran b’gelbg • Makan : . Setiap tempat pd ektoplasma . Sitosom → vakuola → diubah o/ enzim → keluar ; sitopig

  4. Protozoa • Eksresi ; osmosis & difusi vakuola kontraktil • Sekret ; enz. digestiv, enz.proteolitik, enz.sitolisin, pigmen, hemolisin, dinding kista • B’nafas : lgs ; m’ambil o2→ co2 tdk lgs ; o2 yg dilepas enz • Kista ; lingk krg m’untung’k → kelgs hidup diluar hospes ( b’tahan ), reproduksi

  5. Protozoa • Reproduksi ; a dan seksual asex ; 1. belah psg → amuba 2. skizogoni m’belah banyak 3. b’biak pd stad kista sex ; b’satu 2 sel → singami ; makro & mikrogamet→zigot → mbelah→ sporozoit. asex & sex → sporozoa

  6. Protozoa • Penularan ; - lgs : mkn, air kista, btk infektif ; amuba, flagelata, ciliata trofozoit ; Entamoeba gingivalis Dientamoeba fragilis Trichomonas - vektor ;

  7. Protozoa • Patologi & GK Protozoa patogen ; merugik’ → b’biak, menyerang, merusak sel. GK; demam, splenomegali, limfadenopati • Diagnosa - gejala khas ; malaria, tripanosomiasis - pemrk.lab ; menemuk’ parasit

  8. Protozoa • 4 kelas 1. Rhizopoda 3. Ciliophora 2. Mastigophora=flagelata 4. Sporozoa Rhizopoda -Mns hospes 6 sp; E.histolytica I.butschlii E.coli Dient. fragilis E.hartmanni Endol.nana

  9. Entamoeba histolytica • Sejarah Losch (1875) : trofozoit → hub? Quinche & Roos (1893) ; kista Schaudinn (1903) ; nama & m’bedak’ E.coli Walker & Sellards di Filipina : m’buktik’ penyebab kolitis amebik

  10. Entamoeba histolytica • Hospes : Manusia • Penyakit : amebiasis • Distribusi : kosmopolit tu tropik & iklim sedang • Morfologi dan daur hidup : 3 stadium => 1. bentuk histolitika 2. bentuk minuta 3. bentuk kista Bentuk histolitika dan minuta = bentuk tropozoit. Perbedaannya : bentuk histolitika => patogen dan ukuran lebih besar (20 – 40 mikron )

  11. Entamoeba histolytica • Inti→ entameba di endoplasma • Pseudopodi→ dibentuk dari ektoplasma, besar dan lebar, pergerakan cepat. • Endoplasma→ mengandung sel darah merah. • Btk histolitika→ hidup di jaringan usus besar, hati, paru, otak, kulit dan vagina • Bkembangbiak : belah pasang di jaringan dan dpt merusak jaringan. • Bentuk minuta : esensial, uk 10 – 20 mikron.

  12. Entamoeba histolytica • Inti→ entameba di endoplasma mengandung bakteri dan sisa makanan • Ektoplasma → tidak nyata, tampak bila membentuk pseudopodium • Pseudopodium → dibentuk perlahan shg pergerakan lambat. • Bentuk kista : dibentuk di rongga usus besar, uk 10 – 20 mikron, bulat atau lonjong, mempunyai dinding kista dan inti entameba • Dalam tinja : inti 1 atau 4, kadang 2

  13. Entamoeba histolytica • Endoplasma : benda kromatoid, menyerupai lisong dan terdapat vakuol glikogen => makanan cadangan ; terdapat pada kista muda • Kista matang; benda kromatoid dan vakuol glikogen biasanya tidak ada lagi • Bentuk kista ini tidak patogen, merupakan bentuk infektif

  14. Entamoeba histolytica • E.histolytica tdk selalu menyebabk’ penyakit. E.h → minuta ; komensal , b’biak belahpasang → kista

  15. Entamoeba histolytica • Kista matang tertelan =>lambung => ekskistasi di usus halus=>bentuk minuta di rongga usus besar. • Bentuk minuta => histolitika patogen di mukosa usus besar dan menimbulk gejala • Dengan aliran darah, bentuk histolitika dpt tersebar ke jaringan hati, paru dan otak. • Infeksi terjadi dengan menelan kista matang

  16. Patologi dan gejala klinis • Btk histolitika → mukosa usus → enz.cystein proteinase → sub mukosa → kerusakan → ulkus ameba. • Ulkus spt botol ; lubang sempit, dasar lebar, tepi tdk t’atur meninggi & m’gaung

  17. Patologi dan gejala klinis • Proses yang terjadi : nekrosis dgn lisis sel jaringan. Inf sekunder → peradang’ • Dengan peristaltik usus, bentuk histolitika ini dikeluarkan bersama isi ulkus dan tinja • Tinja disentri : tinja campur lendir dan darah • Btk klinis: (1) amebiasis intestinal (2) amebiasis ekstraintestinal

  18. Patologi dan gejala klinis • Amebiasis intestinal (a.usus, a.kolon) tddr : - a.kolon akut ; gejala < 1 bln - a.kolon menahun ; > 1 bln, ringan, reaktivasi akut scr periodik. Dasar peny : radang usus besar dg ulkus m’gaung → kolitis ulserosa amebik

  19. Patologi dan gejala klinis • A.kolon akut / disentri ameba → gejala sindrom disentri : diare dg tinja b’lendir & darah disertai tenesmus ani. Tdk enak perut & mules. Tinja segar → btk histolitik • A.kolon menahun : gejala tdk jelas → gjl usus ringan, tdk enak perut, diare diselingi obstipasi Tinja segar → btk histolitik sulit dtemuk’ tp hrs u/ D/ Penebal’ dinding usus : ameboma Histologi ; jar. Kolagen & fibroblas dg tanda peradang’

  20. Patologi dan gejala klinis • Amebiasis ekstraintestinal : (a) hematogen : ameba memasuki kapiler darah => vena porta => hati => abses hati. dpt m’capai paru, otak. (b) perkontinuitatum; abses hati pecah, → masuk pleura dan terjadi abses paru. A.hati pecah ke rongga perut → peritonitis dinding perut Amebiasis rectum → am.perianal, am.perineal, am.vagina

  21. Diagnosis • Amebiasis kolon akut DK/ : sindr disentri disertai mules. Diare <10x/hr beda dg disentri basiler :diare >10, demam, lekositosis • D/lab : menemuk’ E.histolytica btk histolitika dlm tinja

  22. Diagnosis 2. A.kolon menahun Diare ringan diselingi obstipasi, dpt jg eksaserbasi akut dg sindr disentri. D/lab : E.histolytica btk histolitika dl tinja. bila tdk ditemuk’ ; ulang 3 hr b’urut2. R/ serologi Proktoskopi : u/ melihat luka di rektum Sigmoidoskopi : melihat kelain’ di sigmoid

  23. Diagnosis 3. Amebiasis hati Klinis : BB me↓, lemah, demam, tdk nafsu mkn, p’besaran hati yg nyeri tekan. Radiologi ; Peninggian diafragma. Darah :leukositosis D/lab : menemuk’ E.histolytica btk histolitika dl biopsi dinding abses atau aspirasi nanah abses Serologi ; hemaglutinasi tdk lgs atau tes imunodifusi

  24. Pengobatan Obat amebisid yg penting • Emetin hidroklorida Btk histolitika. Parenteral, toksisitas tinggi thd jtg. Do maks dws : 65 mg/ hr anak <8 th : 10 mg/hr 4 – 6 hr ortu & skt brt : do dikurangi Tdk dianjurkan : wanita hamil, ggn jtg & ginjal

  25. Dehidroemetin : relatif krg toksik, scr oral. Do maks ; 0,1 gr/ hr 4-6 hr • Emetin & dehidroemetin : efektif utk abses hati

  26. 2.Klorokuin amebisid jaringan, btk histolitika. Es & E.toksik ringan al : mual, muntah, diare, sakit kepala. Do dws :1 gr/hr selama 2hr, kmd 500mg/hr 2-3 mgg. Klorokuin jg efektif thd amebiasis hati.

  27. 3. Antibiotik Tetrasiklin & Eritromisin : tdk lgs sbg amebisid dg m’p’ngaruhi flora usus Paromomisin : lgs pd ameba Do : 25mg/kgbb/hr 5 hr t’bagi 4. Metronidazol Obat pilihan, krn efektif thd histolitika & kista. Es ; ringan, mual, muntah, pusing Do : dws 2 gr/hr 3 hr b’urut2 t’bagi

  28. Epidemiologi : Prevalensi t’tinggi : tropik, sanlin & sosek buruk Indo : 10-18% amebiasis ditularkan oleh pengandung kista. Pengandung kista biasanya sehat. Amebiasis tidak ditularkan oleh penderita amebiasis akut

  29. Pencegahan : kebersihan perorangan dan lingkungan, tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk, menghindari kontaminasi lalat dan kecoa

  30. Entamoeba coli • Hospes : manusia • Distribusi : kosmopolit, ind 8-18% • Morfologi dan daur hidup : komensal di rongga usus besar. bentuk : vegetatif ( trofozoit )dan kista. • trofozoit : 15 – 30 mikron, sebuah inti entameba, kariosom kasar letak eksentrik. ektoplasma : tidak nyata, gerak lambat. endoplasma: vakuol mengdg bakteri dan sisa makanan, tidak sel darah merah.

  31. Berkembangbiak : belah pasang • Dalam tinja ; kista inti 2 atau 8 • Kista inti 2 : vakuol glikogen besar dan benda kromatoid halus spt jarum. • Kista matang inti 8 : tidak mengandung vakuol dan kromatoid • Infeksi : menelan kista matang

  32. Patologi & gejala klinis • Tidak patogen Diagnosis Trofozoit atau kista dlm tinja

  33. Entamoeba hartmanni • 1957 di temuk’ Kosmopolit • E.histolytica kecil? • 1979 → dibuktik’ memp isoenzim b’beda Siklus hidup = E.histolytica Trofozoit 4-12µm, kista 5-10µm Trofozoit tdk mkn sel drh merah

  34. Pergerak, krg cepat • Sitoplasma & nukleus mirip dg E.histo • Kista : 1-2 inti, matang 4inti • K.matang ; m’p’tahank’ benda kromatoid • Kista : kromatoid lbh kecil, banyak • Lab: mikroskop kalibrasi

  35. Klinis • Non patogen Diagnosis • Sediaan permanendg p’ukur’ akurat Epidemiologi • Penularan : air & mkn kontaminasi kista

  36. Endolimax nana • Kosmopolit • Non patogen • Siklus hidup trofozoit, prekista, kista & metakistik • Trofozoit ; 6-12µm • Gerak’ lambat, pseudopodi tumpul • Kariosom besar, eksentris atau sentris

  37. Sitoplasma : vakuol kecil, sisa mkn, & bakt • Kista : 5-10µm, matang 4 inti, kromatoid kecil lengkung. jarang terlihat 2 inti • Spesimen klinis : srg dtemuk’ trofozoit b’sama kista

  38. Diagnosis • Sediaan pulasan permanen • Fiksasi baik ; kista dpt diidentifikasi dg sediaan basah spt teknik konsentrasi atau flotasi Pencegahan • Hindari air & mkn terkontaminasi kista

  39. Iodamoeba butschlii • Non patogen • Kosmopolit Morfologi • Trofozoit ; 8-20µm gerk’ agak aktif dlm tinja segar sitoplasma b’granula bnyk vakuola dg sisa mkn & bakteri

  40. Inti; kariosom besar → eksentris atau sentris • Pulasan permanen : “halo” sekitar inti • Granula kromatin → “basket nukleus” srg pd kista • Kista 5-20µm : vakuola glikogen besar tdk tdpt p’belah’ inti → matang 1 inti

  41. Diagnosis • Kista ; sediaan basah, vacuola dipulas dg jodium • Trofozoit ; permanen Pencegahan • Hindari air & mkn t’kontaminasi kista

  42. Entamoeba gingivalis • Pertama ditemuk’ pd mns • Karang gigi lunak, kripta tonsil, mukus bronkial, ludah. • Non patogen • Mirip E.histolytica • Trofozoit 5-15µm, sitopls b’isi lekosit • Kista (-) • Pencegahan : higiene

  43. Ameba hidup bebas (2) • Naegleria fowleri patogen ; primary amebic meningoencephalitis hidup di air tawar menggenang, tanah & tinja. Distr: kasus di AS, Belgia, Ceko, Austr, Selandia baru, India, Nigeria, Inggris, Irlandia, Venezuela, Panama, Papua Nugini

  44. Morfologi inti; kariosom besar, vakuola kontraktil & mkn. Stadium: ameboid, flagelata & kista. ameboid: tdk t’atur, 29µm, pseudo tunggal meluas ke satu arah. Flagelata: spt buah per, 1 inti, 1 vakuola kontr, 2 flagel sm pjg

  45. Kista : 1 inti, 10-14µm, pd dinding tdpt bbrp lubang utk ekskistasi • Daur hidup : blm diket • Cara infeksi : hidung wkt berenang atau wudhu

  46. Patologi & GK • Hidung → jar. Otak & m’p’bnyk diri • Gjl: Skt kepala hebat di frontal, demam, skt tenggorok’, hidung t’sumbat, kaku kuduk & kelain’ SSP • CSS: purulen & bnyk sel drh merah, ameba b’gerak • Biasanya : pend meninggal 4-5 hr ssdh gejala timbul

  47. Diagnosis • Menemuk’ ameba dlm CSS, dlm eksudat purulen & jar nekrotik pd bedah mayat • Autopsi : ameba dlm lesi jar otak • Dlm jar : hanya btk tropozoit tanpa kista

More Related