820 likes | 1.57k Views
Protozoa (1). Proto : pertama Zoon : hewan Hidup : sendiri / berkoloni fungsi kehidupan Morfologi stadium : 1. vegetatif ; trofozoit 2. kista protozoa terbesar : B.coli ± 70 µ
E N D
Protozoa (1) • Proto : pertama Zoon : hewan • Hidup : sendiri / berkoloni fungsi kehidupan • Morfologi stadium : 1. vegetatif ; trofozoit 2. kista protozoa terbesar : B.coli ± 70µ bentuk : bulat, lonjong, simetris, tdk teratur
Protozoa • Inti ; 1 atau lebih kariosom → m’bedak’ spesies 4 mcm ; a. entameba c. iodameba b. endolimaks d. dienameba • Sitoplasma ; endoplasma dan ektoplasma endo ; gizi, reproduksi ekto ; p’gerak’, eksresi, respirasi
Protozoa • Alat pergerakan ; .pseudopodium .bulu getar .flagel .m’bran b’gelbg • Makan : . Setiap tempat pd ektoplasma . Sitosom → vakuola → diubah o/ enzim → keluar ; sitopig
Protozoa • Eksresi ; osmosis & difusi vakuola kontraktil • Sekret ; enz. digestiv, enz.proteolitik, enz.sitolisin, pigmen, hemolisin, dinding kista • B’nafas : lgs ; m’ambil o2→ co2 tdk lgs ; o2 yg dilepas enz • Kista ; lingk krg m’untung’k → kelgs hidup diluar hospes ( b’tahan ), reproduksi
Protozoa • Reproduksi ; a dan seksual asex ; 1. belah psg → amuba 2. skizogoni m’belah banyak 3. b’biak pd stad kista sex ; b’satu 2 sel → singami ; makro & mikrogamet→zigot → mbelah→ sporozoit. asex & sex → sporozoa
Protozoa • Penularan ; - lgs : mkn, air kista, btk infektif ; amuba, flagelata, ciliata trofozoit ; Entamoeba gingivalis Dientamoeba fragilis Trichomonas - vektor ;
Protozoa • Patologi & GK Protozoa patogen ; merugik’ → b’biak, menyerang, merusak sel. GK; demam, splenomegali, limfadenopati • Diagnosa - gejala khas ; malaria, tripanosomiasis - pemrk.lab ; menemuk’ parasit
Protozoa • 4 kelas 1. Rhizopoda 3. Ciliophora 2. Mastigophora=flagelata 4. Sporozoa Rhizopoda -Mns hospes 6 sp; E.histolytica I.butschlii E.coli Dient. fragilis E.hartmanni Endol.nana
Entamoeba histolytica • Sejarah Losch (1875) : trofozoit → hub? Quinche & Roos (1893) ; kista Schaudinn (1903) ; nama & m’bedak’ E.coli Walker & Sellards di Filipina : m’buktik’ penyebab kolitis amebik
Entamoeba histolytica • Hospes : Manusia • Penyakit : amebiasis • Distribusi : kosmopolit tu tropik & iklim sedang • Morfologi dan daur hidup : 3 stadium => 1. bentuk histolitika 2. bentuk minuta 3. bentuk kista Bentuk histolitika dan minuta = bentuk tropozoit. Perbedaannya : bentuk histolitika => patogen dan ukuran lebih besar (20 – 40 mikron )
Entamoeba histolytica • Inti→ entameba di endoplasma • Pseudopodi→ dibentuk dari ektoplasma, besar dan lebar, pergerakan cepat. • Endoplasma→ mengandung sel darah merah. • Btk histolitika→ hidup di jaringan usus besar, hati, paru, otak, kulit dan vagina • Bkembangbiak : belah pasang di jaringan dan dpt merusak jaringan. • Bentuk minuta : esensial, uk 10 – 20 mikron.
Entamoeba histolytica • Inti→ entameba di endoplasma mengandung bakteri dan sisa makanan • Ektoplasma → tidak nyata, tampak bila membentuk pseudopodium • Pseudopodium → dibentuk perlahan shg pergerakan lambat. • Bentuk kista : dibentuk di rongga usus besar, uk 10 – 20 mikron, bulat atau lonjong, mempunyai dinding kista dan inti entameba • Dalam tinja : inti 1 atau 4, kadang 2
Entamoeba histolytica • Endoplasma : benda kromatoid, menyerupai lisong dan terdapat vakuol glikogen => makanan cadangan ; terdapat pada kista muda • Kista matang; benda kromatoid dan vakuol glikogen biasanya tidak ada lagi • Bentuk kista ini tidak patogen, merupakan bentuk infektif
Entamoeba histolytica • E.histolytica tdk selalu menyebabk’ penyakit. E.h → minuta ; komensal , b’biak belahpasang → kista
Entamoeba histolytica • Kista matang tertelan =>lambung => ekskistasi di usus halus=>bentuk minuta di rongga usus besar. • Bentuk minuta => histolitika patogen di mukosa usus besar dan menimbulk gejala • Dengan aliran darah, bentuk histolitika dpt tersebar ke jaringan hati, paru dan otak. • Infeksi terjadi dengan menelan kista matang
Patologi dan gejala klinis • Btk histolitika → mukosa usus → enz.cystein proteinase → sub mukosa → kerusakan → ulkus ameba. • Ulkus spt botol ; lubang sempit, dasar lebar, tepi tdk t’atur meninggi & m’gaung
Patologi dan gejala klinis • Proses yang terjadi : nekrosis dgn lisis sel jaringan. Inf sekunder → peradang’ • Dengan peristaltik usus, bentuk histolitika ini dikeluarkan bersama isi ulkus dan tinja • Tinja disentri : tinja campur lendir dan darah • Btk klinis: (1) amebiasis intestinal (2) amebiasis ekstraintestinal
Patologi dan gejala klinis • Amebiasis intestinal (a.usus, a.kolon) tddr : - a.kolon akut ; gejala < 1 bln - a.kolon menahun ; > 1 bln, ringan, reaktivasi akut scr periodik. Dasar peny : radang usus besar dg ulkus m’gaung → kolitis ulserosa amebik
Patologi dan gejala klinis • A.kolon akut / disentri ameba → gejala sindrom disentri : diare dg tinja b’lendir & darah disertai tenesmus ani. Tdk enak perut & mules. Tinja segar → btk histolitik • A.kolon menahun : gejala tdk jelas → gjl usus ringan, tdk enak perut, diare diselingi obstipasi Tinja segar → btk histolitik sulit dtemuk’ tp hrs u/ D/ Penebal’ dinding usus : ameboma Histologi ; jar. Kolagen & fibroblas dg tanda peradang’
Patologi dan gejala klinis • Amebiasis ekstraintestinal : (a) hematogen : ameba memasuki kapiler darah => vena porta => hati => abses hati. dpt m’capai paru, otak. (b) perkontinuitatum; abses hati pecah, → masuk pleura dan terjadi abses paru. A.hati pecah ke rongga perut → peritonitis dinding perut Amebiasis rectum → am.perianal, am.perineal, am.vagina
Diagnosis • Amebiasis kolon akut DK/ : sindr disentri disertai mules. Diare <10x/hr beda dg disentri basiler :diare >10, demam, lekositosis • D/lab : menemuk’ E.histolytica btk histolitika dlm tinja
Diagnosis 2. A.kolon menahun Diare ringan diselingi obstipasi, dpt jg eksaserbasi akut dg sindr disentri. D/lab : E.histolytica btk histolitika dl tinja. bila tdk ditemuk’ ; ulang 3 hr b’urut2. R/ serologi Proktoskopi : u/ melihat luka di rektum Sigmoidoskopi : melihat kelain’ di sigmoid
Diagnosis 3. Amebiasis hati Klinis : BB me↓, lemah, demam, tdk nafsu mkn, p’besaran hati yg nyeri tekan. Radiologi ; Peninggian diafragma. Darah :leukositosis D/lab : menemuk’ E.histolytica btk histolitika dl biopsi dinding abses atau aspirasi nanah abses Serologi ; hemaglutinasi tdk lgs atau tes imunodifusi
Pengobatan Obat amebisid yg penting • Emetin hidroklorida Btk histolitika. Parenteral, toksisitas tinggi thd jtg. Do maks dws : 65 mg/ hr anak <8 th : 10 mg/hr 4 – 6 hr ortu & skt brt : do dikurangi Tdk dianjurkan : wanita hamil, ggn jtg & ginjal
Dehidroemetin : relatif krg toksik, scr oral. Do maks ; 0,1 gr/ hr 4-6 hr • Emetin & dehidroemetin : efektif utk abses hati
2.Klorokuin amebisid jaringan, btk histolitika. Es & E.toksik ringan al : mual, muntah, diare, sakit kepala. Do dws :1 gr/hr selama 2hr, kmd 500mg/hr 2-3 mgg. Klorokuin jg efektif thd amebiasis hati.
3. Antibiotik Tetrasiklin & Eritromisin : tdk lgs sbg amebisid dg m’p’ngaruhi flora usus Paromomisin : lgs pd ameba Do : 25mg/kgbb/hr 5 hr t’bagi 4. Metronidazol Obat pilihan, krn efektif thd histolitika & kista. Es ; ringan, mual, muntah, pusing Do : dws 2 gr/hr 3 hr b’urut2 t’bagi
Epidemiologi : Prevalensi t’tinggi : tropik, sanlin & sosek buruk Indo : 10-18% amebiasis ditularkan oleh pengandung kista. Pengandung kista biasanya sehat. Amebiasis tidak ditularkan oleh penderita amebiasis akut
Pencegahan : kebersihan perorangan dan lingkungan, tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk, menghindari kontaminasi lalat dan kecoa
Entamoeba coli • Hospes : manusia • Distribusi : kosmopolit, ind 8-18% • Morfologi dan daur hidup : komensal di rongga usus besar. bentuk : vegetatif ( trofozoit )dan kista. • trofozoit : 15 – 30 mikron, sebuah inti entameba, kariosom kasar letak eksentrik. ektoplasma : tidak nyata, gerak lambat. endoplasma: vakuol mengdg bakteri dan sisa makanan, tidak sel darah merah.
Berkembangbiak : belah pasang • Dalam tinja ; kista inti 2 atau 8 • Kista inti 2 : vakuol glikogen besar dan benda kromatoid halus spt jarum. • Kista matang inti 8 : tidak mengandung vakuol dan kromatoid • Infeksi : menelan kista matang
Patologi & gejala klinis • Tidak patogen Diagnosis Trofozoit atau kista dlm tinja
Entamoeba hartmanni • 1957 di temuk’ Kosmopolit • E.histolytica kecil? • 1979 → dibuktik’ memp isoenzim b’beda Siklus hidup = E.histolytica Trofozoit 4-12µm, kista 5-10µm Trofozoit tdk mkn sel drh merah
Pergerak, krg cepat • Sitoplasma & nukleus mirip dg E.histo • Kista : 1-2 inti, matang 4inti • K.matang ; m’p’tahank’ benda kromatoid • Kista : kromatoid lbh kecil, banyak • Lab: mikroskop kalibrasi
Klinis • Non patogen Diagnosis • Sediaan permanendg p’ukur’ akurat Epidemiologi • Penularan : air & mkn kontaminasi kista
Endolimax nana • Kosmopolit • Non patogen • Siklus hidup trofozoit, prekista, kista & metakistik • Trofozoit ; 6-12µm • Gerak’ lambat, pseudopodi tumpul • Kariosom besar, eksentris atau sentris
Sitoplasma : vakuol kecil, sisa mkn, & bakt • Kista : 5-10µm, matang 4 inti, kromatoid kecil lengkung. jarang terlihat 2 inti • Spesimen klinis : srg dtemuk’ trofozoit b’sama kista
Diagnosis • Sediaan pulasan permanen • Fiksasi baik ; kista dpt diidentifikasi dg sediaan basah spt teknik konsentrasi atau flotasi Pencegahan • Hindari air & mkn terkontaminasi kista
Iodamoeba butschlii • Non patogen • Kosmopolit Morfologi • Trofozoit ; 8-20µm gerk’ agak aktif dlm tinja segar sitoplasma b’granula bnyk vakuola dg sisa mkn & bakteri
Inti; kariosom besar → eksentris atau sentris • Pulasan permanen : “halo” sekitar inti • Granula kromatin → “basket nukleus” srg pd kista • Kista 5-20µm : vakuola glikogen besar tdk tdpt p’belah’ inti → matang 1 inti
Diagnosis • Kista ; sediaan basah, vacuola dipulas dg jodium • Trofozoit ; permanen Pencegahan • Hindari air & mkn t’kontaminasi kista
Entamoeba gingivalis • Pertama ditemuk’ pd mns • Karang gigi lunak, kripta tonsil, mukus bronkial, ludah. • Non patogen • Mirip E.histolytica • Trofozoit 5-15µm, sitopls b’isi lekosit • Kista (-) • Pencegahan : higiene
Ameba hidup bebas (2) • Naegleria fowleri patogen ; primary amebic meningoencephalitis hidup di air tawar menggenang, tanah & tinja. Distr: kasus di AS, Belgia, Ceko, Austr, Selandia baru, India, Nigeria, Inggris, Irlandia, Venezuela, Panama, Papua Nugini
Morfologi inti; kariosom besar, vakuola kontraktil & mkn. Stadium: ameboid, flagelata & kista. ameboid: tdk t’atur, 29µm, pseudo tunggal meluas ke satu arah. Flagelata: spt buah per, 1 inti, 1 vakuola kontr, 2 flagel sm pjg
Kista : 1 inti, 10-14µm, pd dinding tdpt bbrp lubang utk ekskistasi • Daur hidup : blm diket • Cara infeksi : hidung wkt berenang atau wudhu
Patologi & GK • Hidung → jar. Otak & m’p’bnyk diri • Gjl: Skt kepala hebat di frontal, demam, skt tenggorok’, hidung t’sumbat, kaku kuduk & kelain’ SSP • CSS: purulen & bnyk sel drh merah, ameba b’gerak • Biasanya : pend meninggal 4-5 hr ssdh gejala timbul
Diagnosis • Menemuk’ ameba dlm CSS, dlm eksudat purulen & jar nekrotik pd bedah mayat • Autopsi : ameba dlm lesi jar otak • Dlm jar : hanya btk tropozoit tanpa kista