220 likes | 1.2k Views
LIPID. Pendahuluan. Lemak & senyawa organik yg punya sifat fisika seperti lemak dimasukkan dlm kelompok LIPID Sifat fisika : (1) Tidak larut dalam air, tp larut dlm 1 atau lebih pelarut organik (exp. eter, aseton, kloroform, benzena) (2) Ada hubungan dg asam lemak atau ester
E N D
Pendahuluan • Lemak & senyawa organik yg punya sifat fisika seperti lemak dimasukkan dlm kelompok LIPID • Sifat fisika : (1) Tidak larut dalam air, tp larut dlm 1 atau lebih pelarut organik (exp. eter, aseton, kloroform, benzena) (2) Ada hubungan dg asam lemak atau ester (3) Punya kemungkinan digunakan o/ makhluk hidup Lipid diperoleh dari hewan/tumbuhan dg cara ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter atau pelarut lemak lainnya
Penggolongan Menurut Bloor, tdr dari : • Lipid sederhana (ester lemak dg berbagai alkohol, exp. lemak/gliserida dan lilin/waxes) • Lipid gabungan (ester asam lemak yg punya gugus tambahan, exp. fosfolipid, serebrosida) • Derivat lipid (senyawa yg dihasilkan o/ proses hidrolisa lipid, exp. asam lemak, gliserol, sterol) Menurut sifat kimia : • Lipid yg dapat disabunkan/dapat dihidrolisis dg basa (exp. lemak) • Lipid yg tidak dapat disabunkan (exp. steroid)
Asam Lemak • Asam organik yg tdp sbg ester, trigliserida atau lemak dan berupa asam karboksilat O R C OH Rantai C jenuh : rantai karbon yg tdk mengandung ikatan rangkap, sebaiknya disebut rantai C tidak jenuh Asam lemak jenuh Rumus Titik lebur Asam butirat C3H7COOH -7,9 Asam kaproat C5H11COOH -1,5 sampai -2,0 Asam palmitat C15H31COOH 64 Asam stearat C17H35COOH 69,4 Asam lemak tidak jenuh Asam oleat C17H33COOH 14 Asam linoleat C17H31COOH -11 Asam linolenat C17H29COOH cair pada suhu sangat rendah
Asam lemak Asam lemak tidak jenuh mengandung 1 atau lebih ikatan rangkap CH3 – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – COOH asam oleat HC – (CH2)7 – COOH HC – (CH2)7 – COOH HC – (CH2)7 – CH3 CH3 – (CH2)7 – CH asam oleat (sis) asam oleat (trans) Asam lemak tidak jenuh di alam adalah isomer sis CH3 – (CH2)4 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2)7 – COOH asam linoleat CH3 – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2)7 – COOH asam linolenat (α) CH3 – (CH2)4 – CH = CH – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2) – COOH asam linolenat (γ)
Sifat Fisika • Asam lemak jenuh, makin panjang rantai C, makin tinggi titik leburnya • Asam lemak tidak jenuh, makin banyak ikatan rangkap, makin rendah titik leburnya • Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan bertambah panjangnya rantai C (exp. asam kaproat larut sedikit dalam air, sedang asam palmitat, stearat, oleat & linoleat tidak larut dalam air) • Umumnya, asam lemak larut dalam eter / alkohol panas Sifat Kimia Asam lemak adalah asam lemah, bila larut dalam air maka molekul asam lemak terionisasi sebagian & melepaskan ion H+ Rumus pH u/ asam lemah (Henderson-Hasselbach) HA H+ + A- maka Ka = [H+] [A-] atau [H+] = Ka [HA] [HA] [ A-] Bila di logaritma : log [H+] = log [Ka] + log [HA] [A-] Bila dikalikan dengan -1 maka : -log [H+] = -log [Ka] - log [HA] [A-]
Persamaan Handerson-Hasselbach pH = pKa + log [ A- ] [HA] Ionisasi asam lemak R-COOH R-COO- + H+ Maka persamaannya pH = pKa + log [ RCOO- ] [RCOOH] Bila [ RCOO- ] = [RCOOH] shg pH = pKa pH larutan tgt konstanta keasaman & derajat ionisasi masing-masing asam lemak
Asam lemak + basa garam R-COOH + NaOH R-COONa + H2O Garam Na / K dari asam lemak (asam palmitat atau stearat) larut dalam air : sabun (EMULGATOR mengemulsikan lemak / minyak) Sabun kalium = sabun lunak untuk bayi Level industri, sabun dibuat dari minyak tumbuhan (ester asam lemak tidak jenuh dg gliserol ) hidrolisis + katalis Pt / Ni asam lemak jenuh + NaOH / KOH sabun + gliserol Molekul sabun : • Rantai hidrokarbon HIDROFOB (tdk suka / tdk larut dlm air) • Gugus –COO- HIDROFIL (suka / larut dlm air) (1) + (2) MISEL (kumpulan hidrokarbon dg ujung hidrofil di bagian luar)
Proses pembentukan emulsi, bag. Hidrofob molekul sabun masuk dalam lemak, sedang ujung bermuatan (-) di bagian luar gaya tolak shg kotoran terpecah mjd partikel kecil & membentuk emulsi (+) ion Ca 2+ atau Mg 2+ garam Ca atau Mg yg mengendap AIR SADAH • Sabun bersifat menurunkan tegangan permukaan air dg munculnya busa • As. lemak tdk jenuh mudah bereaksi pd ikt rangkap gas H + katalis Ni REAKSI HIDROGENASI (pemecahan ikt rangkap mjd ikt tunggal) Exp. asam oleat reaksi hidrogenasi asam stearat asam lemak cair (minyak kopra/kelapa sawit) asam lemak padat (margarin)
Lemak Ester asam lemak dengan gliserol OH – CH2 R1 – COO – CH2 HO – CH2 R1 – COO – CH2 HO – CH HO – CH R2 – COO – CH R2 – COO – CH HO – CH2 HO – CH2 R3 – COO – CH2 R3 – COO – CH2 gliserol monogliserida digliserida trigliserida SIFAT • Lemak hewan berupa zat padat (suhu ruangan), lemak tumbuhan berupa zat cair • Lemak bertitik lebur tinggi adalah asam lemak jenuh, sedang lemak cair / minyak adalah asam lemak tidak jenuh • Bilangan Iodium : banyaknya gram iodium yg dpt bereaksi dg 100 gr lemak (Makin besar bilangan iodium, makin banyak ikatan rangkap) • Lemak/gliserida asam lemak pendek larut dalam air Lemak/gliserida asam lemak panjang tidak larut dalam air • Ester, kloroform, benzena, alkohol panas adalah pelarut lemak • Lemak hidrolisis asam lemak + gliserol
Bilangan penyabunan : jumlah mg KOH yg diperlukan u/ menyabunkan 1 gr lemak, dimana tgt panjang/pendeknya rantai C asam lemak/berat molekul lemak • Makin kecil berat molekul lemak, makin besar bilangan penyabunannya • Penggaraman (salting out) : penambahan garam NaCl pada larutan gliserol dalam air u/ mendapatkan sabun
Lilin (wax) Ester asam lemak dg monohidroksi alkohol yg punya rantai C panjang (14 – 34) CH3 – (CH2)14 – CH2OH CH3 – (CH2)28 – CH2OH setilalkohol mirisilalkohol Lilin dapat diperoleh dari lebah madu, bagian kepala ikan paus/lumba-lumba (spermaseti) Lilin tidak larut dlm air, tapi larut dlm lemak Lilin pada tumbuhan berfungsi sbg pelindung thd air Lilin pada hewan sbg penahan air (bagi domba, burung, serangga)
Fosfolipid • Disebut juga FOSFATIDAT : gliserida yg mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat FOSFOGLISERIDA • Termasuk derivat asam α fosfatidat (kolin, etanolamina, serin, inositol, fosfatidilkolin/lesitin, fosfatidiletanolamina, fosfatidilserin, fosfatidilinositol) • Terdapat dalam sel tumbuhan (kedelai), hewan dan manusia (telur, otak, hati, ginjal, pankreas, paru-paru, jantung) • Enzim lesitinase dlm cairan bisa ular kobra dpt menguraikan asam lemak yg terikat pada C nomor 2 LISOLESITIN HEMOLISIS (proses perusakan sel darah merah)
Sfingolipid • Termasuk derivat sfingosin atau mempunyai struktur yg mirip (exp. dihidrosfingosin) NH2 CH3(CH2)12 – CH = CH – CH – CH – CH2OH sfingosin OH NH2 CH3(CH2)14 – CH – CH – CH2OH dihidrosfingosin OH
Terpen Tdr molekul isoprena (2-metilbutadiena) CH3 H2C = C – CH = CH2 isoprena Termasuk sitral, pinen, geraniol, kamfer, karoten, vitamin A, fitol, skualen Sitral, pinen & geraniol tdp dalam minyak atsiri yang berasal dari tumbuhan (exp. terpentin & minyak mawar) Sitronelal dalam minyak sereh Kamfer dari pohon kamfer (Chinnamomum camphora) Karoten (pembentuk vitamin A) dari wortel Vitamin A dari minyak ikan paus Fitol adalah hasil hidrolisis klorofil Skualen dari minyak ikan hiu
Steroid Senyawa lipid yg punya struktur dasar yg sama & derivat perhidrosiklopentanofenantrena (tdr 3 cincin sikloheksana terpadu, exp. fenantrena, cincin A, B, C dan cincin siklopentana yg tergabung pada ujung cincin sikloheksana, cincin D ) C D A B fenantrena perhidrosiklopentanofenantrena Bbrp jenis steroid : kolesterol (dalam darah, empedu, kelenjar adrenal bagian luar, jaringan syaraf), 7-Dehidrokolesterol (dibawah kulit, dapat diubah menjadi vitamin D), ergosterol (pembentuk vitamin D), asam empedu (dibuat oleh hati & disimpan dalam kantung empedu, exp. asam kolat, asam deoksilat, asam litokolat), hormon kelamin laki-laki (testosteron, androsteron) / perempuan (estrogen, progesteron)
Lipid Kompleks • Lipid yg tdp di alam bergabung dg senyawa lain (protein atau KH) • Lipid (trigliserida, fosfolipid/kolesterol) + protein = LIPOPROTEIN (dlm plasma darah) • Lipid + KH = LIPOPOLISAKARIDA (terbentuk dalam dinding sel beberapa jenis bakteri)