420 likes | 1.23k Views
BIOETIK ABORSI DALAM PANDANGAN ISLAM. OLEH: KELOMPOK 11. ANGGOTA:. Sheila Nur Sabrina (101011044) Tifani Lasianjayani (101011062) Novintiyasari (101011098) Umi Salamah (101011219) Friendika Rinanda (101011236) Tika Noor Prastia (101011238) Aida Rahmatari (101011250)
E N D
BIOETIK ABORSI DALAM PANDANGAN ISLAM OLEH: KELOMPOK 11
ANGGOTA: • Sheila Nur Sabrina (101011044) • Tifani Lasianjayani (101011062) • Novintiyasari (101011098) • Umi Salamah (101011219) • Friendika Rinanda (101011236) • Tika Noor Prastia (101011238) • Aida Rahmatari (101011250) • Samir Husein (101011262) • Betty Nora Iriani (101011267)
Latar Belakang PerkembanganTeknologiKesehatan Salah satucontohadalah ABORSI Banyaktantangandanpenyimpangan AborsimerupakansalahsatumasalahBioetik Bioetikaborsidalampandanganislam Bioetikdalamislam
PENGERTIAN BIOETIK • Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang.
Bioetikaselainmembicarakanbidangmedis, sepertiabortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologireproduksibutan, danrekayasagenetik, membahas pula masalahkesehatan, faktorbudaya yang berperandalamlingkupkesehatanmasyarakat, hakpasien, moralitaspenyembuhantradisional, lingkungankerja, demografi, dansebagainya. • Bioetikamemberiperhatian yang besar pula terhadappenelitiankesehatanpadamanusiadanhewanpercobaan.
Bioetik dan Aborsi • Banyak hukum yang telah mengatur abosri salah satunya diatur dalam pasal 15 ayat 2 Undang - undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Aborsi merupakan masalah yang kompleks, mencakup nilai-nilai religius, etika, moral dan ilmiah serta secara spesifik sebagai masalah biologi. • Dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) tertulis : “Setiap dokter senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani.”
Etika dalam Islam • Etika (akhlaq) di dalam Islam sesungguhnyamerupakanaturanSyariat Islam terkaitmasalahkelakuanpribadi, danbagaimanaumat Islam berperilakuterhadap orang lain. • Sahabat Abdullah ibnAmr (ra.) menyampaikanbahwaNabi Muhammad SAW pernahbersabda, “ Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaikakhlaq-Nya.”
etika bioteknologi Islam haruslah dipahami sebagai salah satu cabang dari Syariat Islam, terkait masalah-masalah yang muncul dari penelitian dan perkembangan biomedis. Salah satu isu yang diperdebatkan dan menimbulkan banyak sekali pendapat dari berbagai pandangan adalah mengenai aborsi.
ABORSI • Aboertus (aborsi) adalahberakhirnyasuatukehamilansebelumjaninmampuhidup di luarrahim (< 500 gram atau < 20-22 minggu) • Jenisaborsi: • aborsispontan aborsiyang terjadisecaraalamitanpaadanyaupaya - upayadariluar ( buatan ) untukmengakhirikehamilantersebut • aborsibuatan aborsi yang terjadiakibatadanyaupaya - upayatertentuuntukmengakhiri proses kehamilan
Aborsi tetap saja menjadi masalah kontroversial, tidak saja dari sudut pandang kesehatan, tetapi juga dari sudut pandang hukum dan agama. • Aborsi biasanya dilakukan atas indikasi medis yang berkaitan dengan ancaman keselamatan jiwa atau adanya gangguan kesehatan yang berat pada diri si ibu, misalnya tuberkulosis paru berat, asma, diabetes, gagal ginjal, hipertensi, bahkan biasanya terdapat dikalangan pecandu ( ibu yang terinfeksi virus ).
Hukum di Indonesia yang MengaturAborsi • SelaindiaturdalamUndang-undangnomor 36 tahun 2009 tentangKesehatandanjugaUndang-undangnomor 23 tahun 1992 tentangKesehatan, tindakaborsijugadiaturdalam KUHP UUD 1945., yaitu • pasal342 • Pasal 346 • Pasal 347 • Pasal348 (bisadiceksendiri)
DampakAborsi • Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal • Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan • Rahim yang sobek (Uterine Perforation) • Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya • Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita) • Kanker indung telur (Ovarian Cancer) • Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
KaitanAborsidenganKesehatanMasyarakat • Aborsi termasuk dalam bagian bioetik teknologi reproduksi manusia. Hal ini berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat, dimana dalam bioetik reproduksi terdapat hak reproduksi berupa keputusan untuk hamil dan bertanggung jawab dalam menentukan jumlah anak dan saat mempunyai anak, bebas dari tekanan, diskriminasi dan kekerasan dan memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi yang baik.
Pelayanan kesehatan reproduksi yang dimaksud berupa : • Informasi, konseling dan pelayanan KB yang baik • Pelayanan ante, intra dan post natal • Perawatan bayi • Pencegahan dan pengobatan penyakit menular seksual dan infeksi traktus reproduksi • Aborsi yang aman dan perawatan pasca keguguran • Informasi penyuluhan n konseling kesehatan reproduksi dan keluarga
Aborsi yang amanmerupakanbagiandalampelayananreproduksi. Aborsi yang dimaksudditujukanuntukibuhamildengankondisi yang tidakmemungkinkanuntukmelanjutkankehamilandanjikadilanjutkanmakaakanmembahayakanibu. • Tujuanaborsi yang amanadalahuntukmenyelamatkanibu. Dalamislamhalinidiperbolehkankarenamenyelamatkankehidupanadalahsesuatu yang di serukanolehajaranislam, sesuaifirman Allah SWT “Barangsiapa yang memeliharakehidupanseorangmanusia, makaseolah-olahdiatelahmemeliharakehidupanmanusiasemuanya (QS Al Maidah : 32)“
WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya dilakukan 20 juta aborsi tidak aman yang pada akhirnya sekitar 70.000 wanita meninggal akibat aborsi tidak aman tersebut. • Di wilayah Asia tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta aborsi dilakukan setiap tahunnya, di antaranya 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia. • Risiko kematian akibat aborsi tidak aman di wilayah Asia diperkirakan antara 1 dari 250, negara maju hanya 1 dari 3700. Angka tersebut memberikan gambaran bahwa masalah aborsi di Indonesia masih cukup besar
Selainberdampakpadaangkakematianibu yang tinggi, aborsijugaberdampakpadamasalahkesehatanmasyarakatlainnya, diantaranyaadalah : • Pada umumnya, wanita yang pernah melakukan aborsi, 37 persen pada kehamilan berikutnya akan melahirkan bayi secara prematur. • Tindakan aborsi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pergaulan bebas dan seks bebas. Hal ini tentunya akan berdampak bagi kesehatan masyarakat. • Seiring dengan meningkatnya seks bebas dan aborsi maka akan meningkatkan pula resiko berbagai macam penyakit baik itu menular maupun tidak menular , terutama berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Banyak aborsi yang berujung pada kematian, hal ini tentu sangat memprihatinkan.
PANDANGAN ISLAM TENTANG ABORSI Adapundalamperspektifislam, hukumaborsidibagimenjadi 3 bagianyaitu • aborsiusiakandunganempatbulan, • aborsiusiakandungansetelah 40 hari • aborsiusiakandungansebelum 40 hari
Aborsiusiakandunganempatbulan • Semua ulama ahli fiqih sepakat bahwa melakukan aborsi setelah kandungan berusia lebih dari empat bulan hukumnya haram. Sedangkan melakukan aborsi sebelum kandungan berusia empat bulan masih menimbulkan kontroversi, karena sebagian ulama berpendapat bahwa kegiatan aborsi yang dilakukan sebelum ruh ditiupkan ( kandungan belum berusia 4 bulan) diperbolehkan melakukannya. • Sedangkan sebagian ulama berpendapat bahwa melakukan aborsi sebelum ditiupkannya ruh ke dalam janin itu hukumnya haram.
Pendapat para ulama yang mengharamkan aborsi dikarenakan pada usia empat bulan kehamilan telah ditiupkan ruh kedalam janin sehingga telah terjadi kehidupan setelah ruh ditiupkan. Rasulullah bersabda: • “Sesungguhnya setiap kamu terkumpul kejadiannya dalam perut ibumu selama 40 hari dalam bentuk ‘nuthfah’, kemudian dalam bentuk ‘alaqah’ selama itu pula, kemudian dalam bentuk ‘mudghah’ selama itu pula, kemudian ditiupkan ruh kepadanya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi)
Dengan ditiupkannya ruh kedalam janin maka pada usia tersebut janin merupakan makhluk yang telah bernyawa. Oleh karena itu, apabila aborsi dilakukan setelah usia kehamilan empat bulan, sama saja melakukan pembunuhan atau menghilangkan nyawa suatu makhluk. Sehingga aborsi hukumnya haram. • Pendapat para ulama dipertegas dengan adanya dalil Al- Qur’an, diantaranya:
Q.S Al An’aam ayat 151 • Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar[518]." Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
Q.S Al Israa’ ayat 33 Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar[853]. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan[854] kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
AborsiUsiaKandungansetelah 40 Hari • Dalil syar’i yang menunjukkan bahwa aborsi haram bila usia janin 40 hari atau 40 malam adalah hadits Nabi SAW berikut : “Jika nutfah (gumpalan darah) telah lewat empat puluh dua malam, maka Allah mengutus seorang malaikat padanya, lalu dia membentuk nutfah tersebut; dia membuat pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulang belulangnya. Lalu malaikat itu bertanya (kepada Allah),’Ya Tuhanku, apakah dia (akan Engkau tetapkan) menjadi laki-laki atau perempuan ?’ Maka Allah kemudian memberi keputusan…” (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud RA)
Hadits di atas menunjukkan bahwa permulaan penciptaan janin dan penampakan anggota-anggota tubuhnya, adalah setelah melewati 40 atau 42 hari. Dengan demikian, penganiayaan terhadapnya adalah suatu penganiayaan terhadap janin yang sudah mempunyai tanda-tanda sebagai manusia yang terpelihara darahnya (ma’shumud dam). Tindakan penganiayaan tersebut merupakan pembunuhan terhadapnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka pihak ibu si janin, bapaknya, ataupun dokter, diharamkan menggugurkan kandungan ibu tersebut bila kandungannya telah berumur 40 hari. Siapa saja dari mereka yang melakukan pengguguran kandungan, berarti telah berbuat dosa.
Aborsi Usia Kandungan Sebelum 40 Hari • Aborsi pada janin yang usianya belum mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh (ja’iz) dan tidak apa-apa. • Ini disebabkan bahwa apa yang ada dalam rahim belum menjadi janin karena dia masih berada dalam tahapan sebagai nutfah (gumpalan darah), belum sampai pada fase penciptaan yang menunjukkan ciri-ciri minimal sebagai manusia.
Namundemikian, dibolehkanmelakukanaborsibaikpadatahappenciptaanjanin (40 hari), ataupunsetelahpeniupanruhpadanya (4 Bulan), jikadokter yang terpercayamenetapkanbahwakeberadaanjanindalamperutibuakanmengakibatkankematianibudanjaninnyasekaligus. • seorangwanitadibolehkanmenggugurkankandungannyajikakeberadaankandunganituakanmengancamhidupnya, meskipuniniberartimembunuhjaninnya. Memangmenggugurkankandunganadalahsuatumafsadat. Begitu pula hilangnyanyawa sang ibujikatetapmempertahankankandungannyajugasuatumafsadat.
Secara umum, agama apapun melarang aborsi. Dalam agama Islam, umumnya hukum-hukum yang ada melarang aborsi. Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang. • Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah dalam Q.S. Al-Isra : 31 : “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa besar.”
KESIMPULAN • Aborsimerupakansalahsatumasalah yang adadidalambioetikkesehatan. Aborsimerupakanberakhirnyasuatukehamilan ( olehakibat – akibattertentu ) sebelumbuahkehamilantersebutmampuuntukhidup di luarkandungan / kehamilan yang tidakdikehendakiataudiinginkan • Agama Islam tentunyajugamengkajitentangtindakanaborsi. Dari pemaparan di Bab Pembahasantelahdikajipandanganislamterhadapaborsi. Islam membagitigakegiatanaborsiberdasarkanumurkandungan. Pertama, apabilaaborsipadakandungansetelahusiaempatbulanmakahukumnya haram. Kedua, apabilaaborsidilakukansetelahusia 40 harimakahukumnya haram karenasudahditiupkan ‘ruh’ padausiatersebut. Terakhir, apabilaaborsidilakukanpadausiakandungansebelum 40 harimakahukumnyaboleh (jaiz) dengancatatankehamilantersebutdapatmengancamkehidupanibu. Wallâhua‘lam bi ash – shawâb.