420 likes | 838 Views
BAHAYA LIBERALISASI JAMINAN SOSIAL (MOTIF BUSUK UU SJSN & UU BPJS) Oleh Hizbut Tahrir Indonesia. Berdasarkan UU SJSN dan UU BPJS : Yang dimaksud dengan Jaminan Sosial itu adalah Asuransi Sosial
E N D
BAHAYA LIBERALISASI JAMINAN SOSIAL (MOTIF BUSUK UU SJSN & UU BPJS) Oleh HizbutTahrir Indonesia
Berdasarkan UU SJSN dan UU BPJS : • Yang dimaksud dengan Jaminan Sosial itu adalah Asuransi Sosial • Jaminan Sosial menjadi ” Komoditas / Barang Dagangan” yang diperjualbelikan (Komersialisasi Layanan Publik) • Kebijakan Sistem Ekonomi Kapitalis utk melengkapi Swastanisasi (Liberalisasi) di Bidang Sosial : Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan. FAKTA JAMINAN SOSIAL KAPITALISME PENDIDIKAN : UU No. 20/2003 (Sisdiknas) UU No. 9/2009 (BHP) KESEHATAAN : UU No.40/2004 : SJSN UU No. 24/2011 : BPJS EKONOMI : UU No. 22/ 2001 ( MIGAS) UU No. 23/2010 (MINERBA) UU No. 7/2004 (SDA) LAIN 2 : UU PP
REGULASI LIBERALISASI JAMINAN SOSIAL(UU SJSN) • Pasal 1 • DalamUndang-Undangini yang dimaksuddengan: • Jaminansosialadalahsalahsatubentukperlindungansosialuntukmenjaminseluruhrakyat agar dapatmemenuhikebutuhandasarhidupnya yang layak. • Asuransisosialadalahsuatumekanismepengumpulandana yang bersifatwajib yang berasaldariiurangunamemberikanperlindunganatasrisikososialekonomi yang menimpapesertadan/atauanggotakeluarganya. • Pasal 4 • SistemJaminanSosialNasionaldiselenggarakanberdasarkanpadaprinsip • a. kegotong-royongan; • Penjelasan : • prinsipgotongroyongyaitupeserta yang mampu (membantu) kepadapeserta yang kurangmampudalambentukkepesertaanwajibbagiseluruhrakyat; peserta yang berisikorendahmembantu yang berisikotinggi; danpeserta yang sehatmembantu yang sakit. Jadijelasundang-undanginijustruinginmelepaskantanggungjawab Negara terhadapjaminansosialataukesehatan.
REGULASI LIBERALISASI JAMINAN SOSIAL • BAB VKEPESERTAAN DAN IURANPasal 13 • (1) PemberikerjasecarabertahapwajibmendaftarkandirinyadanpekerjanyasebagaipesertakepadaBadanPenyelenggaraJaminanSosial, sesuaidengan program jaminansosial yang diikuti. • Pasal 14 • (1) PemerintahsecarabertahapmendaftarkanpenerimabantuaniuransebagaipesertakepadaBadanPenyelenggarajaminansosial. • (2) Penerimabantuaniuransebagaimanadimaksudpadaayat (1) adalah fakir miskindanorangtidakmampu.
DAMPAK DARI UU SJSN • Terjadipengalihantanggungjawabnegarakepadaindividu ataurakyatmelaluiiuran . • Semua Rakyat WajibmembayarIuranAsuransiSosial • Yang akanmenerimajaminansosialadalahmereka yang teregisteratautercatatmembayariuran. • Jaminansosialtersebuthanyabersifatparsialyaitu misalnyajaminankesehatantapitidakmemberikan Jaminankepadarakyatdalampemenuhankebutuhan pokoknyasandang, pangandanpapan. • Rakyat didzolimidandirugikan
KETERLIBATAN ASING BANTUAN ADB • Asia Development Bank (ADB) tahun 2006 yang bertajuk “Financial Governance and Social Security Reform Program (FGSSR). Dalamdokumentersebutantara lain disebutkan: “ADB Technical Assistance was provided to help develop the SJSN in line with key policies and priorities established by the drafting team and other agencies.” (BantuanTeknisdari ADB telahdisiapkanuntukmembantumengembangkan SJSN yang sejalandengansejumlahkebijakankuncidanprioritas yang dibuatolehtimpenyusundanlembaga lain). Nilaibantuan program FGSSR inisendirisebesar US$ 250 jutaatauRp 2,25 triliun (kurs 9.000/US$). Sumber: ADB
KETERLIBATAN ILO • ILO Jakarta yang hampirtidakterdengarkiprahnyadibidangjaminansosialselama 7 tahunterakhirpascapengesahan UU SJSN, kinibangkitmembantupemerintah Indonesia danparapemangkunyadenganmengusungisu“social security and social protection floor”- perlindungansosial universal untukseluruhpenduduk Sumber: ADB
KETERLIBATAN WORLD BANK • Dari pertemuan ILO tersebut, terungkap pula bahwa World Bank Jakarta tengahmempersiapkanskenarioimplementasi program jaminanpensiun SJSN. Mitchell Winner, pakarjaminanpensiun World Bank Jakarta, menyampaikandesainreformasi program jaminanpensiundanperluasankepesertaanjaminanpensiun Sumber: ADB
DAMPAK DARI UU BPJS • Inibentuk lain darimemprivatisasi (menswastakan) jaminansosialberkedokWaliAmanahdanatauBadanHukumPublik. • BPJS akanmenerapkanprinsipbisnisdalampelayanankesehatan. • PemerintahmenyerahkanpengelolaandanajaminansosilakepadaSwastabaiklokalmaupunasingsehingamerekabisamengekploitasidanadarimasyarakatbaiksecaralangsungmaupunmelaluidana APBN untukkepentingannya. • RawanpenyalahgunaandanKorupsi • PemerintahDzolimdan Rakyat dirugikan
DAMPAK DARI PP DAN PERPRES • SemakinmenunjukkanbahwaJaminanSosialitubohong. • Rakyat Miskin yang katanyaditangungpemerintahtetapitetapharusmembayarsebesarRp. 7.000 (yaituselisihPremikelas 3 Rp. 22.500 dikurangandana yang mampuditanggungpemerintahhanyaRp. 15.500) • Dana yang ditanggungolehPemerintahsifatnyaSubsidi yang setiapsaatbisadihapussehinggasuatusaatrakyatmiskinharusmembayarpenuh. • SumberKorupsibarudalampenentuanjumlahorangmiskin, misalnyatahun 2014 orangmiskin yang akanmenerimabantuansebanyak 86 jutatapiselamainipemerintahmelalui BPS menyatakanorangmiskinsekitar 31 juta.
DAMPAK DARI PP DAN PERPRES • MenurutIkatanDokter Indonesia IuransebesarRp. 22.500 itudinilaibelummencukupinilaikeekonomianpelayanankesehatan. Hal itudikhawatirkanbisamenurunkanmutulayananmediskarenatidakcukupuntukmembiayaitenagamedis, obat-obatan, investasi, danbiaya lain. IkatanDokter Indonesia mengusulkan, besaraniuransetidaknyaRp 60.000 per orang per bulan. • Selainmembebanirakyat, sistempelayanankesehatantersebutbersifatdiskriminatifsebab yang ditanggungolehpemerintahhanyalahorangmiskinsaja. Sementara yang dianggapmampuharusmembayarsendiri. Tragisnyalagi, pelayanankesehatanterhadaprakyatdibedakanberdasarkan status ekonomidanjabatannya.
PANDANGAN ISLAM TENTANG ASURANSI DAN JAMINAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
PANDANGAN ISLAM - ASURANSI Hukumsyara’ dalamhalasuransiiniadalahharam. Hal itu: 1. Asuransiinibukantabarru’ (ta’awun/tolongmenolong) tapipertangunggandantransaksibisnis. Jadiasuransiinitidakbolehdibahasberdasarkanasassebagaitabarru’. 2. Asuransiiniadalahpertanggungan (dhamân) dariperusahaanasuransi yang terbentukdariorang-orang yang berserikatterhadappartisipan yang mengalamikejadian. Karenaitusyarat-syaratpertangungan (adh-dhamân) didalam Islam wajibditerapkanterhadapnya: a. Di sanawajibadahak yang wajibditunaikan yang beradadidalamtanggungan. b. Di sanaharustidakadakompensasi. Yaknipenanggungtidakmengambilkompensasibaikdisebutkeuntunganatau surplus ataupartisipasi (premi)
PANDANGAN ISLAM - ASURANSI • Asuransiatau Takaful ituAkadBisnis ( Muamalah), makaharusmemenuhisyaratakadMuamalah : a. TidakbolehadaunsurRiba, Judi dan Kedzoliman. b. Akad syirkahharusmerupakanakad yang syar’idenganmemenuhisyarat-syaratsyirkahdidalam Islam : (1) Harus ada Pihak Pemodal dan Pengelola yang syah menurut syara’. (2) ada ijab dan qabul dari kedua belah pihak utk melakukan muamalah ekonomi/bisnis. Perusahaan Asuransi maupun takaful semuanya berbentuk Perseroan Terbatas ( PT) yang tidak memenuhi syarat-syarat syirkah yang benar. c. Obyek transaksi harus pada barang dan jasa tidak boleh yg ditransaksikan itu “ Janji”.
PolitikEkonomi Islam MembantuPemenuhankebutuhan-kebutuhansekunder/ tersiernya MenjaminPemenuhansemuakebutuhan primer Masyarakat (Jasa) Individu (Barang)
Tatacara Pemenuhan Kebutuhan Primer (Per Individu/Barang) Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Mewajibkan semua laki-laki yang mampu bekerja Anak-anaknya serta ahli warisnya Baitul Maal wajib memenuhinya
Tatacara Pemenuhan Kebutuhan Primer (Masyarakat/Jasa) Tahap 1 Tahap 2 Jika negara tidak mempunyai dana, maka negara bisa mengambil dharibah dari kaum Muslim yang mampu. Mewajibkan negara untuk menyediakan layanan pendidikan, kesehatan dan keamanan sebagaimana yang dibutuhkan rakyat dg. dana yang tersedia
PolitikEkonomi Islam MenjaminPemenuhansemuakebutuhan primer Membantupemenuhankebutuhan-kebutuhansekunder/ tersiernya KEBIJAKANKEUANGAN NEGARA PENDAPATAN BELANJA
POLITIK EKONOMI ISLAM SELURUH HARTA KEKAYAAN KEPEMILIKAN INDIVIDU KEPEMILIKAN NEGARA KEPEMILIKAN UMUM DIKELOLA OLEH NEGARA MEKANISME PASAR SYARI’AH DIKELOLA OLEH NEGARA • BAITUL MAL (APBN): • SEKTOR KEPEMILIKAN INDIVIDU • SEKTOR KEPEMILIKAN UMUM • SEKTOR KEPEMILIKAN NEGARA ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT: PENDIDIKAN, KESEHATAN, KEAMANAN KEBUTUHAN POKOK INDIVIDU: SANDANG, PANGAN, PAPAN MEMBANGUN INDUSTRI BERAT, INFRASTRUKTUR, BELANJA NEGARA
Lembagatempatmenghimpunhartabaikpendapatanmaupunbelanjannya • BersifatSentralisasi
KEBIJAKAN PENDAPATAN • عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ صَاحِبُ مَكْسٍ يَعْنِي الْعَشَّارَ • dariUqbah bin Amir diaberkata, "SayamendengarRasulullahshallallahu 'alaihiwasallambersabda: "Tidakakanmasuksurga, yaitupemungutpajakilegal (secaratidakbenar).".[HR. Imam Ahmad] الْمُسْلِمُونَ شُرَكَاءُ فِي ثَلَاثٍ فِي الْمَاءِ وَالْكَلَإِ وَالنَّارِ وَثَمَنُهُ حَرَامٌ “Kaum Muslim berserikatdalamtigahal; air, padangrumput, danapi, danharganyaharam”.[HR. Imam IbnuMajah]
Pemasukanbagibaitul maladalahharta yang dibolehkanoleh Allah SWT bagikaummusliminuntukmenjadisumberpendapatannegara
PENUTUP • Liberalisasi (swastanisasi) pelayananpublik (Kesehatan, pendidikandanKeamanan) dinegeriiniberpangkaldarisistemekonomikapitalisme yang menjadipijakanpemerintah. Dalamsisteminiperannegaradiminimalkandalamkegiatanekonomidanhanyadiposisikansebagi regulator. Dengandemikianpeluangswastakhususnyaasingakansemakinbesardalammenguasaiperekonomiannegeriini. Allah swtmengingatkan : وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا “Dan Allah tidak memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang beriman.” (QS: An-Nisa: 141) • DalamPandangan Islam JaminanKesejahteraankhususnyaPendidikan, KesehatandanKeamananrakyatbaikburuhmaupunrakyatbiasaberadaditanganpemerintahsecaralangsungbukantanggungjawabPengusahatidakjugadibebankankepadaIndividu. • Olehkarenaitu, tidakadacara lain untukmembebaskanrakyatdarisistemKapitalisme yang terbuktimenyengsarakaninikecualimenerapkansistemsyariahdibawahKhilafahIslamiyyah, sebuahsistem yang bersumberdariAqidah Islam danmengaturseluruhurusanmasyarakattermasukjaminankesejahteraannya.