480 likes | 1.81k Views
PAJAK PENGHASILAN ( PPh ) PASAL 21 Pajak PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa : Gaji , Upah , Honoraium , Tunjangan , dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun terkait dgn pekerjaan , jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi .
E N D
PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PajakPPhPasal 21adalahpajakataspenghasilanberupa: Gaji, Upah, Honoraium, Tunjangan, danpembayaran lain dengannamadandalambentukapapunterkaitdgnpekerjaan, jasadankegiatan yang dilakukanolehorangpribadi. WAJIB PAJAK PPh PASAL21 1. PEGAWAI TETAP PegawaiTetapadalahorangpribadi yang bekerjapadapemberikerja yang menerimagajidalamjumlahtertentusecaraberkala. 2. PEGAWAI TIDAK TETAP PegawaiTidakTetapatauTenagaLepasadalahorangpribadi yang bekerjapadapemberikerja yang hanyamenerimaimbalanapabilaorang yang bersangkutanbekerja.
3. PENERIMA PENSIUN Penerimapensiunadalahorangpribadiatauahliwarisnya yang menerimaimbalanuntukpekerjaan yang dilakukandimasa yang lalu, termasuhorangpribadiatauahliwarisnya yang menerimatunjanganharitua (THT) • BUKAN PEGAWAI Perseoranganbukanpegawai, baiksebagaitenagaahliatausebagaipemberijasa, yang dilakukanatassuatukegiatanpadawajibpajak (seperti : badanpemerintah, swasta, organisasitermasukinternasional, orangpribadi, danlainnya) dapatmendapatkanimbalanberupapenghasilanbadiperorangantsb. Kegiatanadalahkeikutsertaandalamsuaturangkaiantindakan , termasukmengikutirapat, seminar, sidang, lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukan, danolah raga. penghasilanygdiperolehbisaberupa : honorarium, hadiah, penghargaan, komisi,dll
TIDAK TERMASUK WAJIB PAJAK PPh PASAL 21 • Pejabatperwakilandiplomatikdankonsulatataupejabat lain darinegaraasing. Orang-orang (staf) ygdiperbantukan (bukanorang Indonesia) tetapitidakmemperolehpenghasilandiluarjabatannya. (Contoh: Duta Besar, Konsulat, Atasedankeluarganya) 2. PejabatperwakilanorganisasiInternasional, dengansyaratbukanwarganegara Indonesia dantdkmenjalankanusaha lain utkmemperolehpenghasilandi Indonesia.
OBJEK PAJAK PPh PASAL 21 • Penghasilan yang diterimapegawaitetap, baikpenghasilan yang bersifatteraturmaupuntidakteratur (bekerjapenuh) • Penghasilan yang diterimapensiunan (pekerjaanmasalalu) • Penghasilanpegawaitidaktetapatautenagakerjalepas (jumlahharikerja, unit produksi) • Penghasilanbukanpegawai (permintaandaripemberikerja) • Penghasilanpesertakegiatan (rapat, seminar,olah raga dll) • Penerimaandalambentuknatura yang diberioleh(bukanwajib, WP dikenakanPPh Final, WP dikenakanPPnberdasarkannormaperhitunganhusus)
PENGHASILAN YG DIKECUALIKAN DARI PENGENAAN PPhPasal 21 • Pembayaranasuransidariperusahaanasuransiberupaasuransikesehatan, kecelakaan, jiwadanbeasiswa • Penerimaandalambentuknaturadankenikmatan yang diberikanoleh WP ataupemerintah. 3. Iuranpensiunygdibayarkankepada Dana pensiun 4. IuranjaminanharituakepadabadanpenyelenggaraJamsostek yang dibayarpemberikerja • Zakat yang diterimaolehorangpribadi yang berhakdaribadanataulembagaamilzakat yang dibentukpemerintah
PEMOTONG PPH PASAL 21 PemotongPPhPasal 21 adalah WP orangPribadiatau WP badanygmempunyaikewajibanmelakukanpemotonganpajakataspenghasilansehubungandenganpekerjaan, jasdankegiatanorangpribadi : • Pemberikerjaorangpribadimaupunbadan, baikpusatmaupuncabang, perwakilan, unit. • Bendaharawanpemerintah, termasukpemerintahpusatpemerintahdaerah, instansiataulembagatermasukkedutaan RI luarnegeri. 3. Dana pensiun, jamsostek, danbadan lain ygmembayarpensiun 4. Perusahaan, badandan BUT ygmembayar honor sehubungankegiatan/jasadan honor kpdpesertadiklatdanmagang 5. Yayasan, lembaga, kepanitian, perkumpulan, organisasimassa, orsospol, sebagaipembayargaji • Penyelenggarakankegiatanygmembayar honor, hadiah/hadiah
BIAYA JABATAN DAN BIAYA PENSIUN • BESARNYA BIAYA JABATAN YG DPT DIKURANGKAN DARI PENGHSILAN BRUTO PEGAWAI TETAP: 5% DARI PENGHASILAN BRUTO, SETINGGI - TINGGINYA RP. 6.000.000,- SETAHUN ATAU RP. 500.000,- SEBULAN. • BESARNYA BIAYA PENSIUN YG DPT DIKURANGKAN DARI PENGHSILAN BRUTO 5% DARI PENGHASILAN BRUTO SETINGGI-TINGGINNYA RP. 2.400.000,- SETAHUN ATAU RP. 200.000,- SEBULAN.
TARIF PAJAK PPH Pasal 21 Contoh: Barman mempunyaiPenghasilanKenaPajak (PKB) darigajidanberbagaitunjangandalamsetahunRp. 550.000.000,-, makapajakterhutangdalamsetahunadalah : 5% x Rp. 50.000.000,- = Rp. 2.500.000,- 15% x Rp. 200.000.000,- = Rp. 30.000.000,- 25% x Rp. 250.000.000,- = Rp. 62.500.000,- 30% x Rp. 50.000.000,- = Rp. 15.000.000,- Rp. 550.000.000,- = Rp. 110.000.000,-
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) Besarnyapenghasilankenapajak (PKP) dariseorangpegawaidihitungberdasarkanpenghasilannettodikurangi PTKP BESARAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) BERDASARKAN UU PPH.
PPH PASAL 21 PEGAWAI TETAP PegawaiTetapadalahorangpribadi yang bekerjapadapemberikerja yang menerimagajidalamjumlahtertentusecaraberkala. • PenghasilanTeraturadalahpenghasilanygdiperoleh WP secarateraturbulanan. Misal : gaji, upah, honor, uanglembur, uanggantirugi, tunjangan (istri, anak, jabatan, khusus, kemahalan, transpot, pajak, pensiun, pendidikananak), beasiswadll. b. PenghasilanTidakTeraturadalahpenghasilan yang diterima WP secaratidakteraturbulanan. misal: jasaproduksi, TunjanganHari Raya, TunjanganTahunBaru, Bonus, Gratifikasi, tunjangancutidan lain-2 ygsifatnyatdktetap.
PERHITUNGAN PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN TERATUR PPhpasal 21 = (PenghasilanNeto – PTKP) x Tarifpasal 17 UU PPh 1. PENGHASILAN BRUTO PEGAWAI TETAP • Gaji, Upah, Honor, UangLemburRp. xxxxxx • Tunjangan (Istri, Anak, jabatandll) Rp. xxxxxx • Dibayarpemberikerja: TunjanganPajakRp. xxxxxx PremiJaminankecelakaankerja (JKK) Rp. xxxxxx PremiJaminankecelakaan (JK) Rp. xxxxxx PremiJaminanpemeliharaankesehatan (JPK) Rp. xxxxxx IuranPensiunRp. xxxxxx IuranJaminanHariTua (JHT) Rp. xxxxxx PremiAsuransi (kecelakaankerja, kesehatandll) Rp. xxxxxx+ JumlahPenghasilanBrutoRp. xxxxxxx
Lanjutan PERHITUNGAN PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN TERATUR Pindahan … JumlahPenghasilanBrutoRp. xxxxxx Pengurangan : Biayajabatan ( 5% x Penghasilanbruto) Rp. xxxxx Biaya-2 ygdibayarsendiriolehpegawai: - IuranpensiunRp. xxxxx - IuranJaminanHariTuaRp. xxxxx Rp. xxxxx(-) PenghasilanNetosebulanRp. xxxxx PenghasilanNetosetahun (12x bulan) Rp. xxxxxx PendapatanTidakKenaPajak (PTKP) Rp. xxxxxx(-) PenghasilanKenaPajak (PKP) setahunRp. xxxxxx PPhPasal 21 terutangsetahun % x PKP = Rp. xxxxxxx PPhPasal 21 terutangsebulanRp. xxxxxx : 12 = Rp. xxxxx
KASUS-1 PPh PASAL 21 GAJI BULANAN DENGAN IURAN PENSIUN Gunawanbekerjapada PT. KencanadengangajikotorsebulanRp. 3.300.000,- membayariuranpensiunRp. 250.000,-. Gunawansudahmenikahtetapibelumpunyaanak. PERHITUNGAN PPH PASAL 21 SBB: 1.GAJI SEBULAN RP. 3.300.000,- PENGURANGAN: 2. BIAYA JABATAN 5% X RP. 3.300.000,-RP. 165.000,- 3. IURAN PENSIUN RP. 250.000,- + RP. 415.000,- PENGHASILAN NETTO SEBULAN RP. 2.885.000,-
……. Lanjutan PENGHASILAN NETO setahun 12 X RP. 2.885.000,-RP. 34.620.000,- PTKP SETAHUN WP SENDIRI RP. 15.840.000,- TAMBAHAN WEP KAWIN RP. 1.320.000,- RP. 17.160.000,- (-) PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN RP. 17.460.000,- PPH PASAL 21TERUTANG SETAHUN 5% X RP. 17.460.000,- RP. 873.000,- PPH PASAL 21 TERUTANG SEBULAN Rp. 873.000,- : 12 Rp. 72.750,- JIKA WAJIB PAJAK TIDAK MEMILIKI NPWP: BESARNYA PAJAK TERUTANG PER BULAN : 120% X Rp. 72.750,- = Rp. 87.300,-
KASUS -2 PPH PASAL 21 GAJI DENGAN PREMI JAMINAN Budimanbekerjapada PT. Mustika, menikahdengansatuoranganak, memperolehpenghasilan per bulansebagaiberikut: a. Gaji per bulanRp. 4.500.000,- b. Tunjangan (jabatan, Istridananak) Rp. 2.500.000,- Biaya-biaya yang dibayar PT. Mustika c. PremiasuransikesehatanRp. 60.000,- d. PremiJaminanKecelakaan 1 % darigaji e. PremiJaminanKematian 1 % darigaji f. IuranJaminanHariTua 1,50 % darigaji g. Iuranpensiun 2% darigaji Biaya-biaya yang dibayarsendiriolehBudiman f. IuranpensiunRp. 100.000,- g. IuranJaminanHariTuaRp. 75.000,- Diminta: HitungPPhpasal 21 terutang
PERHITUNGAN PPH PASAL 21 SBB: 1. GAJI SEBULAN Rp. 4.500.000,- 2. TUNJANGAN (JABATAN,ISTRI DAN ANAK) Rp. 2.500.000,- 3. PREMI ASURANSI KESEHATAN Rp. 60.000,- 4. PREMI JAMINAN KECELAKAAN (1 % x Rp. 4.500.000,-)Rp. 45.000,- 5. PREMI JAMINAN KEMATIAN (1 % x Rp. 4.500.000,-)Rp. 45.000,- PENGHASILAN BRUTO SEBULAN Rp. 7.150.000,- PENGURANGAN : 6. BIAYA JABATAN (5% x Rp. 7.150.000,-) Rp. 357.500,- 7. IURAN PENSIUN Rp. 100.000,- 8. IURAN HARI TUA Rp. 75.000,- Rp. 532.500,- PENGHASILAN NETO SEBULAN Rp. 6.617.500,-
……. Lanjutan PENGHASILAN NETO SETAHUN 12 x RP. 6.617.500,- RP. 79.410.000,- PTKP SETAHUN: 9. UNTUK WP Rp. 15.840.000,- 10. UNTUK WP KAWIN Rp. 1.320.000,- 11. TAMBAHAN ANAK Rp. 1.320.000,- + Rp. 18.480.000,-(-) PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN Rp. 60.930.000,- PPH PASAL 21 TERUTANG SETAHUN: • 5% x Rp. 50.000.000,- = Rp. 1.250.000,- • 15% x RP. 10.930.000,- = Rp. 1.639.500,- + = Rp. 2.889.500,- PPH PASAL 21 TERUTANG SEBULAN: Rp. 2.889.500,- : 12 = Rp. 240.792,-
KASUS-3 PPh PASAL 21 GAJI MINGGUAN dan HARIAN Harimanbekerjasebagaipegawaitetappada PT. BintangTujuhdenganmenerimagajimingguanRp. 750.000,- membayariuranpensiunRp. 50.000,-. Harimanmenikahtetapibelumpunyaanak. PERHITUNGAN PPH PASAL 21 SBB: 1.GAJI SEBULAN 4 X RP. 750.000,- RP. 3.000.000,- PENGURANGAN: 2. BIAYA JABATAN 5% X RP. 3.000.000,-RP. 150.000,- 3. IURAN PENSIUN RP. 50.000,- + RP. 200.000,- PENGHASILAN NETTO SEBULAN Rp. 2.800.000,-
……. Lanjutan PENGHASILAN NETO setahun 12 X RP. 2.800.000,RP. 33.600.000,- PTKP SETAHUN WP SENDIRI RP. 15.840.000,- TAMBAHAN WEP KAWIN RP. 1.320.000,- RP. 17.160.000, PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN RP. 16.440.000,- PPH PASAL 21TERUTANG SETAHUN 5% X RP. 16.440.000,- RP. 822.000,- PPH PASAL 21 TERUTANG SEBULAN RP. 822.000,- : 12 Rp. 68.500,- PPH PASAL 21 TERUTANG MINGGUAN RP. 68.500,- : 4 Rp. 17.125,- PPH PASAL 21 TERUTANG SEHARI RP. 68.500,- : 26 Rp. 2.635,-
PPH 21 GAJI DENGAN BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN • PEMBERIAN NATURA DAPAT BERUPA: PEMBERIAN BERAS, GULA PASIR, PAKAIAN DINAS DAN BENTUK NATURA LAINNYA 2. PEMBERIAN KENIKMATAN DAPAT BERUPA: RUMAH DINAS, MOBIL DAN BENTUK KENIKMATAN LAINNYA. • PENGHASILAN DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN YANG DITERIMA PEGAWAI DARI PEMBERI KERJA BUKAN WAJIB PAJAK, DITAMBAHKAN SEGABAI PENDAPATAN WAJIB PAJAK CONTOH PEGAWAI BEKERJA PD PERWAKILAN DAGANG ASING: GAJI BULANAN RP. 3.000.000,- BERAS 30 KG X RP. 8.000,- RP. 240.000,- GULA 10 KG X RP. 10.000,- RP. 100.000,- PENGHASILAN BRUTO SEBULAN RP. 3.340.000,- PENGURANGAN: 1. BIAYA JABATAN RP. XXX 2. DST
4.PENGHASILAN NATURA DAN KENIKMATAN YANG DITERIMA PEGAWAI (WAJIB PAJAK) DARI WAJIB PAJAK LAINNYA, TIDAK BOLEH DITAMBAHKAN PADA PENGHASILAN BRUTO CONTOH : GAJI BULANAN RP. 3.000.000,- BERAS 30 KG X RP. 8.000,- RP. 0,- GULA 10 KG X RP. 10.000,- RP. 0,- PENGHASILAN BRUTO SEBULAN RP. 3.000.000,- PENGURANGAN: 1. BIAYA JABATAN RP. XXX 2. DST
PERHITUNGAN PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN TIDAK TERATUR PENGHASILAN TIDAK TERATUR DAPAT BERUPA : JASA PRODUKSI, TUNJANGAN HARI RAYA, TUNJANGAN TAHUN BARU, BONUS, GRATIFIKASI PPhpasal 21 = (PenghasilanNeto – PTKP) x Tarifpasal 17 UU PPh PPH PASAL 21 ATAS PENGHASILAN TIDAK TERATUR DIHITUNG DGN CARA: 1. DIHITUNG PPH 21 ATAS PENGHASILAN TERATUR YANG DISETAHUNKAN DITAMBAH PENGHASILAN TIDAK TERTUR BERUPA BONUS, THR DSB. 2. DIHITUNG PPH 21 ATAS PENGHASILAN TERATUR YANG DISETAHUNKAN TANPA PENGHASILAN TIDAK TERTUR BERUPA BONUS, THR DSB 3. SELISIH ANTARA POINT 1 DIKURANGI POINT 2 ADALAH PPH 21 ATAS PENGHASILAN TIDAK TERATUR
KASUS-5 PPh PASAL 21 PENGHASILAN TIDAK TERATUR HIMAWAN BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI TETAP PADA PT. BINTANG TUJUH DENGAN MENERIMA GAJI BULANAN RP. 2.000.000,- SETIAP BULAN MEMBAYAR IURAN PENSIUN RP. 200.000,-. DALAM TAHUN YANG BERSANGKUTAN, HIMAWAN MENDAPATKAN RP. 6.000.000,- HARIMAN MENIKAH TETAPI BELUM PUNYA ANAK. PERHITUNGAN PPH PASAL 21 SBB: 1.GAJI SETAHUN 12 X RP. 2.000.000,- RP. 24.000.000,- 2. BONUS RP. 6.000.000,- PENGHASILAN BRUTO RP. 30.000.000,- PENGURANGAN: 3. BIAYA JABATAN 5% X RP. 30.000.000,- RP. 1.500.000,- 4. IURAN PENSIUN SETAHUN 12x200.000 RP. 2.400.000,- RP. 3.900.000,- (-) PENGHASILAN NETTO SETAHUN RP. 26.100.000,-
……. Lanjutan PENGHASILAN NETO RP. 26.100.000,- PTKP SETAHUN WP SENDIRI RP. 15.840.000,- TAMBAHAN WP KAWIN RP. 1.320.000,- RP. 17.160.000, PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN RP. 8.940.000,- PPH PASAL 21 TERUTANG SETAHUN 5% X RP. 8.940.000,- RP. 447.000,- PPH PASAL 21 ATAS GAJI 1.GAJI SETAHUN 12 x Rp. 2.000.000,- Rp. 24.000.000,- PENGURANGAN: 2. BIAYA JABATAN 5% X RP. 24.000.000,- RP. 1.200.000,- 3. IURAN PENSIUN SETAHUN 12x200.000 RP. 2.400.000,- RP. 3.600.000,- (-) PENGHASILAN NETTO SETAHUN RP. 20.400.000,-
……Lanjutan PENGHASILAN NETO RP. 20.400.000,- PTKP SETAHUN WP SENDIRI RP. 15.840.000,- TAMBAHAN WP KAWIN RP. 1.320.000,- RP. 17.160.000, PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN RP. 3.240.000,- PPH PASAL 21 TERUTANG SETAHUN 5% X RP. 3.240.000,- RP. 162.000,- PPH PASAL 21 ATAS BONUS ADALAH ADALAH : RP. 477.000 – RP. 162.000,-= RP. 285.000