450 likes | 493 Views
BAGIAN I AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK. MENGENGAL AUDITING. Auditing atau p engauditan adalah pemeriksaan untuk menguji kesesuaian objek pemeriksaan dengan standar atau ketentuan yang berlaku.
E N D
MENGENGAL AUDITING Auditing atau pengauditan adalah pemeriksaan untuk menguji kesesuaian objek pemeriksaan dengan standar atau ketentuan yang berlaku. Auditing dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengujibukti pendukung objek pengauditan.
MENGENAL AUDITING Ilustrasi sederhana: Pekerjaan mahasiswa diperiksa kebenarannya (diaudit), dicocokkan dengan kunci jawaban. Saldo kas di neraca diperiksa kebenarannya(diaudit), dicocokkan dengan kas yang ada di kasir dan juga yang ada di bank.
MENGENAL AUDITING Catatan: Agar hasil audit dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, auditor (pemeriksa) harus mendokumentasikan pekerjaanaudit yang telah dilakukannya. Dokumentasi pekerjaan audit disebut dengan kertas kerja audit.
MENGENAL AUDITING Mengapa auditingpenting untuk dilakukan? Karena ada potensi kesalahan atau penyimpangan pada objek audit. Ada dua kemungkinan kesalahan atau penyimpangan: Tidak disengaja (disebut error) Disengaja (disebut kecurangan/fraud/irregularity)
LATIHAN Dianjurkan (bukan diwajibkan): Buat blog, bisa dengan blogspot atau dengan wordpress. Persingkat alamat blog dengan bitly.com, misalnya diubah menjadi: bit.ly/yulia-aaykpn. Ubah setting blog dengan mobile mode, agar tampilan sesuai dengan HP. Pengumpulan tugas bisa dilakukan dengan mengirim tautan alamat blog ke WA dosen.
LATIHAN Sebutkan berbagai hal yang perlu diaudit karena ada potensi kesalahan. Berikan contoh-contoh kesalahan yang tidak disengaja, dan bagaimana cara memeriksa atau mengauditnya. Berikan contoh-contoh kesalahan yang disengaja, dan bagaimana cara memeriksanya atau mengauditnya. Buatlah contoh-contoh dokumentasi bukti pelaksanaan pemerikasaan atau pelaksanaan audit, gunakan prinsip segala hal memerlukan dokumentasi bukti (bukti documenter).
DEFINISI AUDITING Auditing atau pengauditanadalah proses pengumpulandan pengujian bukti auditsecara sistematisdan objektif tentang objek audit, untuk menentukan tingkat kesesuaianobjek auditdengan kriteria yang berlaku, serta mengkomunikasikanhasil audit kepada para pihak yang berkepentingan. Contoh objek audit adalah: (1) laporan keuangan, (2) laporan pelaksanaan kegiatan, (3) sistem dan prosedur, dan seterusnya.
DEFINISI AUDITING Kata kunci definisi auditing: Pengumpulan dan pengujian bukti. Sistematis dan objektif. Kesesuaian objek pengauditan dengan kriteria yang berlaku. Mengkomunikasikan hasil pengauditan. Pihak yang berkepentingan.
DEFINISI AUDITING Penjelasan: Pengumpulan dan pengujian bukti audit. Pengumpulan bukti audit ditujukan untuk membuktikan kesesuaian objek audit dengan bukti pendukungnya. Pengujian bukti audit ditujukan untuk menguji tiga hal, yaitu(a) eksistensi bukti, (b) validitas bukti, dan (c) ketepatan perlakuan akuntansi.
DEFINISI AUDITING Penjelasan: Secara sistematis dan objektif. Sistematis: artinya pengumpulan dan pengujian bukti audit dilakukan dengan urutan langkah yang efektif dan efisien. Objektif: artinnya apa adanya, tidak memihak pada kepentingan tertentu.
DEFINISI AUDITING Penjelasan: Kesesuaian objek auditdengan kriteria yang berlaku, contoh: SAK, SOP, kebijakan. Mengkomunikasikan hasil audit, adalah melaporkan hasil auditsecara tertulis sesuai dengan kaidah pelaporan yang berlaku. Pihak yang berkepentingan, adalah pengguna langsung dan tak langsung, misalnya: investor, kreditur, pemerintah, masyarakat umum.
LATIHAN Sebutkan komponen dari laporan keuangan. Sebutkan komponen dari Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. Jelaskan mengapa laporan keuangan harus diaudit. Mengapa fokus audit adalah: (1) eksistensi bukti, (2) validitas bukti, dan (3) ketepatan perlakuan akuntansi bukti. Jelaskan pengertian “ketepatan perlakuan akuntansi”, berikan contohnya.
LATIHAN Jelaskan pengertian dari kata “sistematis”. Mengapa audit harus dilakukan secara “sistematis”? Sebutkan dan berikan contoh kriteria atau acuan yang bisa digunakan untuk acuan audit. Jelaskan fungsi SAK, SOP, Peraturan, dan Kebijakan, dalam auditing.
AKUNTANSI VS AUDITING PROSES AKUNTANSI: Pencatatan/perekaman transaksi ke dalam bukti transaksi. Identifikasi/analisis transaksi. Pencatatan/klasifikasi transaksi ke dalam buku jurnal. Pengelompokan transaksi ke dalam buku pembantu dan buku besar. Pelaporan transaksi dalam bentuk: laporan manajerial dan laporan keuangan. Acuan:laporan manajerial mengacu padakebijakan manajemen, laporan keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
PROSES AKUNTANSI VS PROSES AUDITING PROSES AUDITING: Penerimaan penugasan audit. Perencanaan audit. Pengumpulan bukti audit. Pengujian audit. Pelaporan hasil audit. Acuan: SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik)
PROSES AKUNTANSI VS PROSES AUDITING Acuan praktik Akuntansi Keuangan: Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Acuan praktik Auditing: Standar Profesioan Akuntan Publik (SPAP), yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
PROSES AKUNTANSI VS PROSES AUDITING Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Proses Akuntansi Proses Pengauditan
PROSES AKUNTANSI VS PROSES AUDITING Proses akuntansi berurutan mulai dari bukti transaksi hingga laporan keuangan. Proses auditing bisa dilakukan dengan dua arah: 1. Dari laporan keuangan ke bukti transaksi, namanya Vouching. 2. Dari bukti transaksi ke laporan keuangan, namanya Tracing.
LATIHAN Jelaskan perbedaan antara proses akuntansi dengan proses auditing. Jelaskan perbedaan antara SAK dan SPAP, termasuk badan yang menerbitkannya. Jelaskan pengertian dari vouching dan tracing, dan berikan contoh untuk masing-masing. Anda mendapatkan bukti audit berupa Laporan Aruskan, bagaimana cara mengauditnya?
LATIHAN Berikan contoh laporan arus kas (soal dan jawabannya), dengan ketentuan sebagai berikut: Ketik dengan ms word/ms excell. Simpan dalam google drive. Tarik ke blog dengan memberikan link tautan ke google drive. Catatan: Soal ini dibuat dalam rangka sinkronisasi dengan tuntutan RI 4.0/IoT.
JENIS-JENIS AUDIT Audit hanya bisa dilakukan jika terdapat kriteria atau standar untuk menyimpulkan hasil audit. Pelaksanaan audit untuk setiap jenis audit akan selalu mengacu pada kriteria atau standar untuk penilaian hasil audit. Contoh kriteria adalah: (1) Standar Akuntansi Keuangan atau SAK, (2) Kebijakan dan Prosedur, (3) Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
JENIS-JENIS AUDIT Terdapat tiga jenis audit: (1) Audit Operasional, (2) Audit Kepatuhan, (3) Audit Laporan Keuangan, (4) Audit SPI. Audit Operasional, adalah audit untuk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas proses bisnis. Contoh: evaluasi efisiensi dan efektifitas sistem penggajian. Informasi: jumlah data penggajian yang diproses per bulan, biaya pemrosesan, dan jumlah kesalahan. Kriteria: standar efisiensi dan efektivitas pemrosesan data penggajian. Bukti tersedia: laporan kesalahan data/informasi, data gaji, dan biaya pemrosesan gaji.
JENIS-JENIS AUDIT Audit Kepatuhan, adalah audit untuk menguji kepatuhan praktik terhadap aturan atau prosedur yang berlaku. Contoh: menentukan apakah setiap faktur pembelian dilampiri dokumen permintaan pembelian yang diotorisasi. Informasi: praktik pengadaan barang dan jasa. Kriteria: ketentuan tentang kelengkapan faktur pembelian. Bukti tersedia: arsip faktur pembelian.
JENIS-JENIS AUDIT Audit Laporan Keuangan, adalah audit untuk menguji kewajaran laporan keuangan. Contoh: audit laporan keuangan PT Garuda Indonesia. Informasi: laporan keuangan PT Garuda Indonesia. Kriteria: framework pelaporan keuangan (SAK dan peraturan lain yang berlaku) Bukti tersedia: dokumen transaksi, dokumen pembukuan, bukti-bukti lain yang relevan.
JENIS-JENIS AUDIT Audit SistemPengendalianInternal(SPI) adalah audit untukmengujitingkatkecukupan SPI ataslaporankeuangan. Objek audit: SistemPengendalianInternalataslaporankeuangan Tujuan audit: mengujitingkatefektifitasSistemPengendalianInternalLaporanKeuangan. Kriteria: Ketentuan SPI, misalnya framework COSO. Laporan: pendapat auditor ataskecukupan SPI. Penggunalaporan: investor, kreditor, danpihak lain yang berkepentingan.
BENTUK LAPORAN AUDIT Audit laporan keuangan dalam bentuk laporan opini auditor atas laporan keuangan. Audit kepatuhan dalam bentuk laporan tentang tingkat kepatuhan praktik terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku. Audit operasional dalam bentuk laporan tentang efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional. Audit sistem informasi dalam bentuk laporan tentang tingkat kinerja sistem informasi akuntansi.
LATIHAN Apa yang dimaksud dengan audit operasional? Berikan ilustrasi kongkritnya dengan kalimat yang mudah difahami. Apa yang dimaksud dengan audit kepatuhan? Berikan ilustrasi kongkritnya dengan kalimat yang mudah difahami. Apa yang dimaksud dengan audit sistem informasi akuntansi atau teknologi informasi? Berikan ilustrasi kongkritnya dengan kalimat yang mudah difahami. Apa yang dimaksud dengan audit laporan keuangan? Berikan ilustrasi kongkritnya dengan kalimat yang mudah difahami.
JENIS-JENIS AUDITOR Auditor Independen, adalah auditor bersertifikasi akuntan publik (CPA) yang menjalankan praktik profesional secara independen melalui KAP (Kantor Akuntan Publik) atau Accounting Firm. Auditor Internal, adalah auditor dalam suatu entitas yang melakukan praktik profesional bidang audit untuk kepentingan manajemen atau komisaris.
JENIS-JENIS AUDITOR Auditor Pemerintah, adalah auditor yang dibentuk oleh pemerintah untuk menjalankan praktik profesional audit dalam lingkungan lembaga pemerintahan, misalnya auditor di BPK atau di BPKP. Jenis auditor ditentukan oleh posisi kerja auditor dan objek yang diaudit. Bisa juga ditambahkan misalnya Auditor Teknologi Informasi, sebagai pecahan dari auditor Internal.
ORGANISASI AKUNTAN DI INDONESIA IAI = Ikatan Akuntan Indonesia www.iaiglobal.or.id Penyempurnaan Stadar Akuntansi Keuangan menjadi tanggungjawab IAI IAPI = Ikatan Akuntan Publik Indonesia www.iapi.or.id Penyempurnaan standar auditing atau “Standar Profesional Akuntan Publik/SPAP” menjadi tanggungjawab IAPI.
SUSUNAN PENGURUS IAI Dewan Penasehat Dewan Pengurus Nasional Majelis Kehormatan Komite Etika Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Syariah Dewan Standar Akuntansi Keuangan Dewan Sertifikasi Akuntan Profesional Dewan Penegakkan Disiplin Anggota Tim Implementasi SAK Pengurus Wilayah Pengurus Kompartemen Akuntan Pendidik Pengurus Kompartemen Akuntan Sektor Publik Pengurus Kompartemen Akuntan Pajak Pengurus Kompartemen Akuntan Syariah Pengurus Kompartemen Akuntan Kantor Jasa Akuntansi
SUSUNAN PENGURUS IAPI Dewan Sertifikasi Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Forum Akuntan Pasar Modal Komite Asistensi dan Implementasi Standar Profesi Komite Disiplin dan Investigasi Komite Keanggotaan dan Advokasi Komite Kehormatan Profesi Komite Organisasi dan Hubungan Kelembagaan Komite Pendidikan dan Pelatihan Profesi
KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah kantor yang didirikan oleh Akuntan bersertifikasi Akuntan Publik, untuk melaksanakan praktik jasa profesionalnya sebagai akuntan publik. Tentang perizinan pendirikan Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat diakses melalui link sebagai berikut: https://www.kemenkeu.go.id/en/Layanan/perizinan-akuntan-publik
STUKTUR JABATAN PADA KAP Partner.Bertanggungjawabatashubungandenganklien, keseluruhan proses auditing, penandatangananlaporan auditor dan management letter, sertabertanggungjawabataspenagihan fee pemeriksaan. 2. Manajer.Bertanggungjawan atas manajemen pelaksanaan audit, membantuauditor senior dalammerencanakan program pemeriksaan, menelaahkertaskerja, laporanauditor, dan management letter.
STUKTUR JABATAN PADA KAP 3. Auditor senior.Melaksanakanpemeriksaan, mengelolabiayapemeriksaan, mengarahkandanmenelaahpekerjaanakuntan junior. 4. Auditor junior.Melaksanakanprosedurpemeriksaandanmembuatkertaskerja audit.
STANDAR PENGENDALIAN MUTU Ketentuan tentang Standar Pengendalian Mutu (SPM) dapat diakses melalui link sebagai berikut: http://iapi.or.id/uploads/doc/SPM%201.pdf
PENGENDALIAN MUTU KAP Pengendalian Mutu KAP terdiri dari berbagai metode yang digunakan untuk memastikan KAP mampu memenuhi tanggungjawab profesionalnya kepada klien dan pihak lain yang relevan. Elemen pengendalian mutu KAP terdiri dari: Tanggungjawab kepemimpinan untuk mutu KAP (leadership responsibilities for quality within the firm), seperti pengembangan budaya mutu melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan serta penetapan kebijakan dan prosedur untuk pengendalian mutu.
PENGENDALIAN MUTU KAP Pemenuhan persyaratan etika profesional (relevant ethical requirement), seperti penerapan prinsip independence in fact (independensi secara faktual)dan independence in appearance (independensi dalam pandangan publik), serta penerapan prinsip integritas dan objektivitas.
PENGENDALIAN MUTU KAP Penerimaan penugasan audit (acceptance and continuation of clients and engagements), seperti penetapan kebijakan dan prosedur untuk menerima dan atau melanjutkan hubungan penugasan audit dengan klien. Sumber daya manusia (human resources), seperti kebijakan dan prosedur untuk menjamin kompetensi SDM, mulai dari rekrutment, pendidikan dan pelatihan, hingga ke pemberian tugas dan tanggungjawab.
PENGENDALIAN MUTU KAP Kinerja pelaksanaan tugas (engagement performance), seperti penetapan kebijakan dan prosedur untuk memastikan penugasan personel memenuhi standar profesional, persyaratan peraturan, serta standar mutu KAP. Monitoring, seperti evaluasi periodik terhadap relevansi dan efektifitas implementasi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.
JASA PROFESIONAL KAP JASA ASURANSI (JASA PENGUJIAN) Audit laporan keungan Audit sistem pengendalian internal Audit teknologi informasi Audit operasional Investigasi khusus atau audit forensik. JASA NON ASURANSI (JASA NON PENGUJIAN) Jasa penyusunan laporan keuangan Jasa bidang perpajakan Jasa konsultasi manajemen Jasa penyusunan Sistem Informasi Akuntansi
HUBUNGAN AUDITOR, KLIEN, DAN PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN Auditor Klien atau Komite Audit Merekrut Auditor Auditor Menerbitkan Laporan Untuk Menurunkan Risiko Informasi Klien Kreditur/ Investor Memberi Modal Menyajikan Laporan Keuangan