570 likes | 972 Views
Globalisasi dan Penyelenggaraan Karantina Ikan di Indonesia. Pusat Karantina Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010. Putaran Perundingan GATT. 49. 13. 28. 30. 47. NEGARA ANGGOTA. Amerika: 28 _ Afrika: 47 _ Eropa: 49 _ Timteng: 13 _ Asia: 30. GATT: Agreement on Agriculture.
E N D
GlobalisasidanPenyelenggaraanKarantina Ikandi Indonesia Pusat Karantina Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010
49 13 28 30 47 NEGARA ANGGOTA Amerika: 28 _ Afrika: 47 _ Eropa: 49 _ Timteng: 13 _ Asia: 30
GATT: Agreement on Agriculture • AKSES PASAR Pengurangan secara bertahap hambatan-hambatan tarif, non tarf dan pemberian minimum akses • SUBSIDI DOMESTIK Pengurangan secara bertahap tingkat subsidi domestik • SUBSIDI EKSPOR Pengurangan secara bertahap subsidi ekspor yang diberikan • SANITARY AND PHYTOSANITARY (SPS) • Pemberian hak kepada setiap negara untuk menerapkan ketentuan ketentuan sps sejauh didasarkan pada alasan-alasan ilmiah (scientifically justifiable) • Akses pasar produk pertanian akan sangat ditentukan oleh ketentuan-ketentuan SPS, khususnya karantina
Konsepsi Pest Free Area : Peraturan SPS sesuai Pest Status : • Transparan : Notifikasi dan Enguiry Point; • Komisi Penyelesaian Masalah ( Dispute Settlement Body ); • Technical Aids : Bantuan Teknis • Komite SPS.
Peranan Karantina Dalam Perdagangan Produk Perikanan Sebagai Penentu Persyaratan Teknis HAMBATAN AKSES PASAR PRODUK PASAR TARIF NON TARIF TEKNIS NON TEKNIS NON SPS SPS PREFERENSI KONSUMEN BEA MASUK PAJAK LINGKUNGAN HIDUP ISU AGAMA / MORAL TATA NIAGA KEAMANAN PANGAN LINGKUNGAN HIDUP KARANTINA GRADING KARANTINA SERTIFIKASI TINDAKAN KARANTINA IDENTIFIKASI BEA CUKAI
DINAMIKA INSTRUMEN PERDAGANGAN GLOBAL 1. TARIF Semakin tidak populer 2. SUBSIDI & KUOTA Cenderung tidak populer Semakin populer 3. HAMBATAN TEKNIS Technical Barner To Trade (TBT) • Nasional SNI • Regional CODEX, Standard EU, Asean • Internasional OIE Sanitary and Phytosanitary (SPS) • Penyebaran Hama & penyakit (Ikan & Manusia) • Pelestarian SDI & Lingkungan Instrumen Karantina Ikan
SPS - WTO OFFICE INTERNATIONAL DES EPIZOOTIES (OIE) • Terrestrial Animal • -List A Diseases • -List B Diseases • Aquatic animal • -Listed Diseases • International Health Code • Diagnostic Manual SPS-WTO
DAFTAR PENYAKIT BERBAHAYA MENURUT OIEA. IKAN BERSIRIP • Epizootic haematopoietic necrosis (EHN) • Infectious haematopoietic necrosis (IHN) • Spring viraemia of carp (SVC) • Viral haemorrhagic septicaemia (VHS) • Infectious salmon anaemia (ISA) • Epizootic ulcerative syndrome (EUS) • Gyrodactylosis (Gyrodactylus salaris) • Red sea bream iridoviral disease (RSBID) • Koi Herpesvirus disease
B. KERANG-KERANGAN • Bonamia ostreae • Bonamia exitiosa • Marteilia refringens • Perkinsus marinus • Perkinsus olseni/atlanticus • Xenohaliotis californiensis • Abalone viral mortality
C. UDANG-UDANGAN • Taura syndrome (TSV) • White spot disease (WSSV) • Yellowhead disease (YHV) • Tetrahedral baculovirosis -Baculovirus penaei- (BP) • Spherical baculovirosis (Penaeus monodon-type baculovirus)(MBV) • Infectious hypodermal and haematopoietic necrosis (IHHNV) • Crayfish plague (Aphanomyces astaci) • Infectious myonecrosis • White tail disease
Lanjutan… UDANG-UDANGAN • NecrotizingHepatopancreatitis • Hepatopancreatic parvovirus disease • Mourilyan virus disease Catatan : Ketiga penyakit tersebut belum termasuk list OIE masih dalam tahap pengkajian
JENIS-JENIS HAMA PENYAKIT IKAN KARANTINA (Kepmen 17/MEN/2006) Ket : cetak kuning = penyakit hanya terdapat pada daftar KEPMEN 17 Th 2006 cetak hijau = penyakit terdapat pada daftar KEPMEN 17 Th 2006 & list OIE 2007
PEMBUKTIAN ILMIAH (SCIENTIFIC BASE) DATA BASED HPIK Dinamis Scientific Base Sertifikasi Risk Analisis PEMERIKSAAN KESEHATAN Keahlian Khusus HASIL LABORATORIUM Konfirmasi Ket: *) Sehingga tugas Karantina Ikan tidak dapat didelegasikan pada unit kerja lain, yang tidak memiliki fungsi dalam pemeriksaan kesehatan ikan
Penyebaran HPI/HPIK • ALAMI/NATURAL DISTRIBUTION DAS NATURAL BARRIER • AKTIVITAS MANUSIA HUMAN ACTIVITY/MOVEMENT PERDAGANGAN/TRADE
NEGARA KONTINEN AREA 1 PINTU MASUK HPIK AREA 2 AREA 3
NEGARA KEPULAUAN HPIK Pulau 2 PINTU MASUK Pulau 6 PINTU MASUK HPIK Pulau 1 Pulau 3 Pulau 5 Pulau 4
W.S.S.V. 1993 1997 1995 1992 1999 1995 1998-2000
T.S.V. 1994 2000 2001 1996 : 13 – 14 negara 2003 1992
KHV INDONESIA OCT-NOV 2004 AUG 2002 JUL 2002 FEB 2003 MAR 2002 APR-MAY 2002 AUG 2002
Penularan (ikan sakit ikan sehat): • kontak langsung • air & peralatan terkontaminasi • bangkai ikan sakit/mati
Gejala klinis: ikan mas kolam air deras Perdarahan, lepuh, insang rusak
Gejala klinis: ikan mas keramba apung Lepuh, kulit gelap, insang rusak
Lokasi wabah pertama: Blitar, Jawa Timur Kerugian ekonomi Rp. 5 Milyar Bak pemeliharaan induk koi
Keramba di Cirata • Keramba ganda • Ikan mas • Ikan nila
Iridovirus Jenis ikan: • Kerpau, kakap, dll Clinical signs: • ikan besar 5-50 g • seperti lemah, lesu, ngantuk • badan gelap (kerapu), pucat (kakap) • Hati dan limpa membengkak • Insang pucat berdarah ketiak dipagang Kematian: • 85-95% 2-3 minggu Pengendalian: • Belum ada yang efektif • Mengurang stess tansport & padat tebar
Akut: ekor merah Kronis: bercak hitam
Infectious Hypodermal and Hematopoeitic Necrosis Virus(IHHNV) • P. stylirostris: • kematian masal 90% • umur 35 hari • P. vannamei • - Runt deformity syndrome (RDS) • - kuntet • - deformitas: • + rostrum bengkok • + otot mengecil • + hepatopankreas bengkak • P. monodon: resisten • resisten • Monodon Slow Growth Syndrome Photo Lighgtner, 1996 Kuntet - blantik
Photo Lighgtner, 1996 kuticula abnormal Rostrum bengkok
Dasar Hukum • UU No. 16 TAHUN 1992Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan • UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan • PP No. 15 tahun 2002 Tentang Karantina Ikan • PP No. 19 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada DKP