170 likes | 646 Views
TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA. MAIZA FIKRI, S.T.,M.M Jurusan Ilmu Komunikasi UNIVERSITAS BINA DARMA PLG. TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA.
E N D
TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAIZA FIKRI, S.T.,M.M Jurusan Ilmu Komunikasi UNIVERSITAS BINA DARMA PLG
TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA • Gudykunst menjelaskan komunikasi antarbudaya (KAB) merupakan “tipe” dari komunikasi antarkelompok, yaitu komunikasi antara para anggota dari kelompok sosial yang berbeda. • Komunikasi antarkelompok mencakup beberapa tipe: komunikasi able-bodied dengan disables, komunikasi antargenerasi, komunikasi antara para anggota kelas sosial yang berbeda dan komunikasi antar ras/antaretnis.
TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA • Kegiatan berteori dalam KAB mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mencakup berbagai aspek dalam KAB. • Gudykunst dan Nishida (1989) mengunakan cara berpikir Burrell dan Morgan (1979) yaitu pendekatan subjectivist dan objectivist untuk membandingkan teori-teori KAB.
PENDEKATAN OBJECTIVIST • ONTOLOGI. Realisme: ada realitas eksternal yang nyata bagi individu; realitas itu ada bahkan ketika realitas tersebut tidak dipahami dan tidak dilabelkan. • EPISTEMOLOGI.Positivisme: menjelaskan dan memprediksikan pola-pola komunikasi dengan mencari keteraturan-keteraturan dan/atau hubungan kausal.
PENDEKATAN OBJECTIVIST • SIFAT MANUSIA.Determinisme: peristiwa komunikasi ditentukan oleh situasi atau lingkungan dimana komunikasi tersebut berlangsung. • METODOLOGI.Nomothetic: penelitian harus didasarkan pada aturan yang sistematis dan prosedur ilmiah yang ketat.
PENDEKATAN SUBJECTIVIST • ONTOLOGI. Nominalisme: tidak ada realitas eksternal yang nyata bagi individu; nama, konsep dan label bersifat artifisial dan dipakai untuk mengkonstruksikan realitas. • EPISTEMOLOGI. Anti Positivisme: komunikasi hanya dapat dipahami dari perspektif partisipan komunikasi; tidak ada penelusuran terhadap keteraturan-keteraturan yang mendasarinya.
PENDEKATAN SUBJECTIVIST • SIFAT MANUSIA. Voluntarisme: partisipan komunikasi memiliki otonomi dan kehendak yang bebas. • METODOLOGI. Idiographic: untuk memahami peristiwa komunikasi, maka pengetahuan dari tangan pertama harus diperoleh melalui analisis catatan subyektif.
OBJECTIVIST & SUBJECTIVIST • Gudykunst dan Nishida menegaskan bahwa pemilahan perspektif objectivist atau subjectivist secara ekstrim tidak perlu dipertahankan. • Kedua pendekatan tersebut penting untuk memahami KAB dan idealnya kedua pendekatan itu pada akhirnya perlu diintegrasikan (triangulasi).
PENDEKATAN ETIC • Mengkaji perilaku dari posisi di luar sistem. • Mengkaji lebih dari satu budaya dan membandingkannya. • Struktur “diciptakan” oleh analis (peneliti). • Kriteria dipertimbangkan mutlak atau universal.
PENDEKATAN EMIC • Mengkaji perilaku dari dalam sistem. • Mengkaji hanya satu budaya. • Struktur “ditemukan” oleh analis (peneliti). • Kriteria bersifat relatif.
Kategori:EFFECTIVE OUTCOMES • Cultural Convergence • Anxiety/Uncertainty Management • Effective Group Decision Making
Kategori: ACCOMODATION/ADAPTATION • Communication Accomodation • Intercultural Adaptation • Co-Cultural
Kategori:IDENTITY NEGOTIATION • Identity Management • Identity Negotiation • Cultural Identity
Kategori:COMMUNICATION NETWORKS • Networks and Outgroup Communication Competence. • Intracultural Versus Intercultural Networks • Networks and Acculturation
Kategori:ACCULTURATION AND ADJUSTMENT • Communication and Acculturation • Anxiety/Uncertainty Management • Assimilation, Deviance and Alienation States