450 likes | 1.14k Views
MATA KULIAH: PERILAKU ORGANISASI DOSEN PENGAMPU: Dr. Wahyudiono, MM . PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA JL. ARIEF RACHMAN HAKIM No. 51 SURABAYA. DATA PRIBADI NAMA : Dr. Wahyudiono, MM. ALAMAT : Jl. Wiguna Tengah XIV/27 Sby
E N D
MATA KULIAH: PERILAKU ORGANISASI DOSEN PENGAMPU: Dr. Wahyudiono, MM. PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA JL. ARIEF RACHMAN HAKIM No. 51 SURABAYA
DATA PRIBADI NAMA : Dr. Wahyudiono, MM. ALAMAT : Jl. Wiguna Tengah XIV/27 Sby KONTAK : (031) 8710728; HP: 081 6541 0682 PENDIDIKAN TINGGI: 1. PROGRAM S1 : STIE-INDONESIA (AKUNTANSI-1986) 2. PROGRAM S2 : UNAIR SURABAYA (MARKETING-1996) 3. PROGRAM S3 : UNAIR SURABAYA (MANAJEMEN-2006) RIWAYAT PEKERJAAN: 1. DOSEN FE & PASCASARJANA UNNAR SURABAYA (2008....) 2. DOSEN PASCASARJANA ITATS SURABAYA (2007....) 3. D0SEN FE-AKUNTANSI UWIKA SURABAYA (1991....) 4. DOSEN STIE-PERBANAS SURABAYA (2007.....) 5. DOSEN STIE-INDONESIA SURABAYA (1991-2004) 6. DOSEN FE UPB SURABAYA (1992-2002) 7. DOSEN FE UNTAG SURABAYA (1992-1994)
MATERI PERILAKU ORGANISASI: 1. KONSEP PERILAKU ORGANISASI 2. PERILAKU INDIVIDU, NILAI, SIKAP DAN KEPUASAN KERJA 3. KEPRIBADIAN & ETIKA, PERSEPSI & PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4. KONSEP MOTIVASI DAN PENERAPANNYA 5. PERILAKU KELOMPOK DAN TIM KERJA 6. KOMUNIKASI 7. KEPEMIMPINAN DAN ISU KONTEMPORER KEPEMIMPINAN 8. KEKUASAAN DAN KONFLIK & NEGOSIASI 9. STRUKTUR ORGANISASI DAN DESAIN KERJA & TEKNOLOGI 10. BUDAYA ORGANISASI DAN MANAJEMEN STRES REFERENSI: 1. STEPHEN P. ROBBINS. 2003. ORGANIZASIONAL BEHAVIOR 2. FRED LUTHANS. 2005. ORGANIZATIONAL BEHAVIOR
DISIPLIN ILMU PERILAKU ORGANISASI MOTIVASI KEPRIBADIAN PERSEPSI KEPEMIMPINAN KEPUASAN KERJA PENILAIAN KINERJA DLL INDIVIDU PSIKOLOGI DINAMIKA KELOMPOK TIM KERJA KOMUNIKASI KEKUASAAN PERILAKU KELOMPOK PERILAKU ORGANISASI KELOMPOK SOSIOLOGI ORGANISASI FORMAL TEKNOLOGI ORG PERUBAHAN ORG BUAYA ORGANISASI PERUBAHAN PERILAKU PERUBAHAN SIKAP PROSES KELOMPOK PENGAMBILAN KEPUT PSIKOLOGI SOSIAL SISTEM ORGANISASI NILAI KOMPARATIF SIKAP KOMPARATIF ANAL LINNTAS BUDAYA ANTROPOLOGI BUDAYA ORGANISASI LINGKUNGAN ORG POLITIK KONFLIK KEKUASAAN
PERILAKU ORGANISASI 1. FUNGSI MANAJEMEN a. PERENCANAAN b. PENGORGANISASIAN c. KEPEMIMPIAN d. PENGENDALIAN 2. PERAN MANAJEMEN a. PERAN INTERPERSONAL b. PERAN INFORMASIONAL c. PERAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN 3. KETERAMPILAN MANAJEMEN a. KETERAMPILAN TEKNIS b. KETERAMPILAN PERSONAL c. KETERAMPILAN KONSEPTUAL d. KETERAMPILAN
4. AKTIVITAS MANAJERIAL a. MANAJEMEN TRADISIONAL (KEPUTUSAN, PERENCANAAN, PENGENDALIAN) b. KOMUNIKASI c. MAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA d. MEMBANGUN JARINGAN (STUDI LUTHANS et al. TERHADAP 450 MANAJER) 5. PERILAKU ORGANSIASI KAJIAN TERHADAP DAMPAK INDIVIDU, KELOMPOK DAN STRUKTUR PADA PERILAKU ORGANISASI DENGAN TUJUAN MEMPEROLEH PER BAIKAN EFEKTIVITAS ORGANISASI
KOMPONEN PERILAKU ORGANISASI: ■ MOTIVASI ■ PERILAKU ■ KEKUASAAN PEMIMPIN ■ KOMUNIKASI INTERPERSONAL ■ STRUKTUR & PROSES KELOMPOK ■ PEMBELAJARAN ■ PENGEMBANGAN SIKAP & PERSEPSI ■ PROSES PERUBAHAN ■ KONFLIK ■ DESAIN PEKERJAAN ■ STRES PEKERJAAN 6. TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU ORGANISASI ■ MENYIKAPI GLOBALISASI ■ KEBERAGAMAN SUMBERDAYA MANUSIA ■ PENINGKATAN KUALITAS & PRODUKTIVITAS ■ KELANGKAAN TENAGA KERJA
■ PENINGKATAN LAYANAN PELANGGAN ■ MENINGKATKAN KETERAMPILAN PERSONAL ■ MEMBERDAYAKAN ORANG LAIN ■ MENYIKAPI KESEMENTARAAN ■ MERANGSANG INOVASI & PERUBAHAN ■ MEMBANTU PEKERJA MENYEIMBANGKAN KONFLIK PEKERJAAN ■ MENINGKATKAN PERILAKU ETIS MODEL PERILAKU ORGANISASI DASAR TINGKAT SISTEM ORGANISASI TINGKAT KELOMPOK TINGKAT INDIVIDU
PERILAKU INDIVIDU, NILAI, SIKAP DAN KEPUASAN KERJA 1. PERILAKU INDIVIDU PERILAKU INDIVIDU SECARA SPESIFIK TERCERMIN PADA KARAK TERISTIK BIOGRAFIS SEPERTI USIA, JENIS KELAMIN, STATUS PER KAWINAN, JUMLAH TANGGUNGAN DAN MASA KERJA DALAM ORGA NISASI. a. JENIS KELAMIN ■ MEMILIKI ANAK PRA SEKOLAH ■ TINGKAT KEHADIRAN KERJA b. STATUS PERKAWINAN ■ TINGKAT ABSENSI & KEHADIRAN ■ TINGKAT KEPUASAN PEKERJAAN ■ ISU TENTANG MENIKAH, BUJANGAN, JANDA, DUDA
c. MASA KERJA ■ ISU SENIORITAS & YUNIORITAS DALAM PEKERJAAN ■ TINGKAT KEHADIRAN & PENGUNDURAN DIRI ■ ISU KEPUASAN DALAM MASA KERJA 2. KEMAMPUAN KAPASITAS INDIVIDU UNTUK MELAKUKAN BERBAGAI TUGAS DLM PEKERJAAN TERTENTU. KEMAMPUAN SESORANG PADA HAKEKAT NYA TERSUSUN DUA FAKTOR YAITU KEMAMPUAN INTELEKTUAL & KEMAMPUAN FISIK. a. KEMAMPUAN INTELEKTUAL KEMAMPUAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENJALANKAN AKTIVI TAS MENTAL. SETIAP JENIS PEKERJAAN MEMBEBANKAN TUNTU TAN YANG BERBEDA PADA PELAKUNYA UNTUK MENGGUNAKAN KEMMAMPUAN INTELEKTUALNNYA, KHUSUSNYA YANG MELIBAT KAN TUNTUTAN PEMPROSESAN INFORMASI DALAM PEKERJAAN ATAU TUNTUTAN KECERDESAN KEMAMPUAN VERBAL.
MULTI INTELEGENSIA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN INTELEGENSIA MELEBIHI DARI KE MAMPUAN MENTAL. INTELEGENSIA DAPAT DIPAHAMI MENJADI LEBIH BAIK MELALUI TELAAH EMPAT SISI KECERDASAN YAITU: a. KOGNITIF (BAKAT YANG SUDAH ADA PADA DIRI MANUSIA) b. SOSIAL (KEMAMPUAN BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN) c. EMOSI (KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI d. BUDAYA (MENJALANKAN FUNGSI SECARA SUKSES DALAM SITUASI LINTAS BUDAYA) b. KEMAMPUAN PISIK KEMAMPUAN MENJALANKAN TUGAS YANG MENUNTUT KEKUATAN, STAMINA, KETERAMPILAN DAN KARAKTERISTIK SERUPA. SECARA UMUM BERBAGAIM JENIS PEKERJAAN MENUNJUKKAN SEMBILAN KEMAMPUAN DASAR YANG DIPERLUKAN DALAM PELAKSANAAN TU GAS TUGAS PISIK. SETIAP INDIVIDU MEMILIKI KEMAMPUAN YANG BERBEDA DALAM SETIAP JENIS KEMAMPUAN PISIK.
SEMBILAN KEMAMPUAN FISIK DASAR UNTUK MENUNJANG AKTIVITAS PEKERJAAN
3. PEMBELAJARAN SETIAP PERUBAHAN PERILAKU YANG RELATIF PERMANEN YANG TERJADI SEBAGAI HASIL PENGALAMAN. UNSUR PEMBELAJARAN: a. TERJADINYA PERUBAHAN b. PERUBAHAN YANG RELATIF PERMANEN c. TERFOKUS PADA PERILAKU 4. TEORI PEMBELAJARAN a. PENGKONDISIAN KLASIK DIDALAM DIRI INDIVIDU MENANGGAPI SEJUMLAH PERANGSANG SECARA KHUSUS, DAPAT DIKENALI DAN BERSIFAT PASIF. b. PENGKONDISIAN OPERAN DIDALAM DIRI INDIVIDU AKAN BERPERILAKU UNTUK MENDAPAT KAN SESUATU YANG MEREKA INGINKAN ATAU MENGHINDARI SE SUATU YANG TIDAK MEREKA INGINKAN. PERILAKU INI MUNCUL SECARA SUKARELA KARENA ADANYA SESUATU YANG MEMBERI MANFAAT ATAU SANKSI
c. PENGKONDISIAN SOSIAL INDIVIDU BERUSAHAA BELAJAR DENGAN MENGAMATI APA YANG TERJADI PADA ORANG LAIN SECARA LANGSUNG. EMPAT PROSES YANG MENENTUKAN PENGARUH MODEL INI: ■ PROSES PERHATIAN (MENGENALI DAN MENARUH PERHATIAN PADA FITUR PENTING YANG MENENTUKAN) ■ PROSES RETENSI (SEBERAPA BAIK INDIVIDU MENGUNGAT TIN DAKAN MODEL ITU, SETELAH TIDAK ADA LAGI) ■ PROSES REPRODUKSI MOTOR (SETELAH ORANG MELIHAT PERI LAKU BARU MELALUI PENGAMATAN, SELANJUTNYA BERUBAH MENJADI PERBUATAN) ■ PROSES PENGUATAN (INDIVIDU AKAN TERMOTIVASI BERPERI LAKU POSITIF, JIKA TERSEDIA RANGSANGAN POSITIF) 5. MEMBENTUK PERILAKU UPAYA SECARA SISTEMATIS UNTUK MENGUATKAN SETIAP TAHAP KEBIJAKAN YANG MAMPU MENGGERAKKAN INDIVIDU LEBIH MEN DEKATI PERILAKU YANG DIINGINKAN.
METODE PEMBENTUKAN PERILAKU: a. PENGUATAN POSITIF (PENGHARGAAN TERHADAP INDIVIDU YANG TELAH MENYELESAIKAN SUATU PEKERJAAN DENGAN BAIK) b. PENGUATAN NEGATIF (PENARIKAN KEMBALI SESUATU YANG TIDAK MENYENANGKAN BAGI INDIVIDU) c. HUKUMAN (SESUATU YANG MENGAKIBATKAN KONDISI YANG TIDAK MENYENANGKAN DALAM UPAYA MENGHILANGKAN PERILAKU YANG TIDAK DIINGINKAN) d. PEMUSNAHAN (MENGHAPUSKAN PENGUATAN APA SAJA, YANG MEM PERTAHANKAN PERILAKU TERTENTU) JADUAL PENGUATAN: a. PENGUATAN BERKESINAMBUNGAN, MEMPERKUAT PERILAKU YANG DIINGINKAN SETIAP KALI PERILAKU ITU DIJALANKAN b. PENGUATAN BERKALA, PERILAKU YANG DIINGINKAN DIPERKUAT SECARA SERING UNTUK MEMBUAT PERILAKU TERSEBUT LAYAK DI DIULANG, NAMUN TIDAK KETIKA PERILAKU DIJALANKAN. PENGUA TAN BERKALA DAPAT BERUPA TIPE RASIO ATAU INTERVAL.
a. RASIO TETAP, HADIAH DIBERIKAN SETELAH MUNCUL SEJUMLAH RESPON SECARAN TETAP ATAU KONSTAN b. RASIO VARIABEL, HADIAH DIBERIKAN SECARA BERUBAH UBAH SE SUAI DENGAN PERILAKU INDIVIDU TERSEBUT. c. INTERVAL TETAP, HADIAH DIBERIKAN PADA INTERVAL WAKTU YG SERAGAM d. INTERVAL VARIABEL, HADIAH DIBERIKAN SETELAH SERANGKAIAN RESPON DIBERIKAN, NAMUN TIDAK DITENTUKAN WAKTUNYA SECA RA PASTI. JADUAL JADUAL PENGUATAN
6. PENERAPAN KHUSUS TEORI PEMBELAJARAN a. TUNJANGAN SEHAT VS TUNJANGAN SAKIT b. DISIPLIN KARYAWAN c. MENGEMBANGKAN PROGRAM PELATIHAN d. SWAMANAJEMEN 7. NILAI KEYAKINAN DASAR BAHWA POLA PERILAKU KHUSUS SECARA PRIBADI ATAU SOSIAL LEBIH DISUKAI DARIPADA PERILAKU YG BER LAWANAN ATAU KEBALIKAN. TIPE NILAI: a. NILAI NILAI TERMINAL, BENTUK AKHIR KEBERADAAN YG SASARAN SANGAT DIINGINKAN, YANG INGIN DICAPAI SESEORANG DALAM HI DUPNYA b. NILAI NILAI INSTRUMENTAL, BENTUK PERILAKU ATAU UPAYA UPA YA PENCAPAIAN NILAI NILAI TERMINAL YANG LEBIH DISUKAI OLEH ORANG TERTENTU.
NIILAI NILAI TERMINAL & INSTRUMENTAL SUMBER: SURVEY NILAI ROKEACH
8. NILAI NILAI ANTAR KEBUDAYAAN DALAM RANGKA PENGKAJIAN KEBUDAYAAN SECARA GLOBAL, YG BANYAK DIRUJUK DARI KAJIAN GEERT HOFSTEDE DENGAN LIMA DIMENSI NILAI BUDAYA NASIONAL YAITU: a. JARAK KEKUASAAN ATRIBUT KEBUDAYAAN NASIONAL YANG MENGGAMBARKAN TING KAT PENERIMAAN MASARAKAT AKAN KEKUASAAN DALAM INSTI TUSI ATAU ORGANISASI YANG DIDISTRIBUSIKAN SECARA TIDAK SAMA b. INDIVIDUALISME VS KOLEKTIVITAS INDIVIDULISME ADALAH TINGKAT DIMANA ORANG ORANG DI SE BUAH NEGERA LEBIH SUKA BERTINDAK SEBAGAI INDIVIDU, DI BANDING SEBAGAI ANGGOTA KELOMPOK. SEDANG KOLEKTIVIS ME MENGGAMBARKAN KERANGKA KERJA SOSIAL YANG KETAT, DIMANA SETIAP ORANG MENGHARAPKAN MENJADI BAGIAN DARI KELOMPOK DAN BEKERJA SECARA BERSAMA c. KUANTITAS KEHIDUPAN VS KUALITAS KEHIDUPAN KUANTITAS KEHIDUPAN, ADALAH TINGKAT DIMANA NILAI NILAI KEMASARAKATAN DICIRIKAN DENGAN KEBERANIAN BERPENDA PAT DAN MATERIALISME.
SEDANGKAN KUALITAS KEHIDUPAN MERUPAKAN ATRIBUT NASI ONAL YANG MENEKANKAN PADA HUBUNGAN DAN KEPERDULIAN TERHADAP ORANG LAIN. d. PENGHINDARAN KETIDAKPASTIAN TINGKAT DIMANA MASARAKAT MERASA TERANCAM OLEH KEA DAAN YANG TIDAK MENENTU DAN BERUSAHA UNTUK MENGHIN DARI KEADAAN TERSEBUT. e. ORIENTASI JANGKA PANJANG VS JANGKA PENDEK ORIENTASI JANGKA PANJANG MENJADIKAN MASARAKAT YANG HIDUP DALAM KEBUDAYAAN NASIONAL MENEKANKAN PADA MA SA DEPAN, PENGHEMATAN DAN BERKELANJUTAN. SEDANGKAN ORIENTASI JANGKA PENDEK MENEKANKAN PADA MASA LAMPAU DAN MASA KINI, MENGHORMATI TRADISI DAN MEMUNUHI KEWA JIBAN SOSIAL. 9. KERANGKA KERJA GLOBE & NILAI KEBUDAYAAN KAJIAN LINTAS BUDAYA YANG BERKELANJUTAN MENGENAI KEPE MIMPINAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL. TERDAPAT SEMBILAN DI MENSI KEBUDAYAAN NASIONAL.
KAJIAN GLOBAL LEADERSHIP AND ORGANIZATIONAL BEHAVIOR EFFECTIVENESS (GLOBE) SUMBER: JAVIDAN AND HOUSE, R.J (2001: 289-305) 10. SIKAP PERNYATAAN PERNYATAAN EVALUATIF BAIK YG DIINGINKAN ATAU YANG TIDAK DIINGINKAN MENGENAI OBYEK, ORANG ATAU PERISTI WA. SIKAP MENCERMINKAN BAGAIMANA SESEORANG MERASAKAN SESUATU.
KOMPONEN SIKAP: a. KOGNITIF, PENDAPAT ATAU KEYAKINAN DARI SIKAP b. AFEKTIF, EMOSIONAL ATAU PERASAAN DARI SIKAP c. PERILAKU, MAKSUD UNTUK BERPERILAKU DLM CARA TERTEN TU TERHADAP SESEORANG ATAU SESUATU 11. TIPE SIKAP a. KEPUASAN KERJA SIKAP UMUM INDIVIDU TERHADAP PEKERJAANNYA. TINGKAT KEPUASAAN KERJA MENUNJUKKAN SIKAP TERHADAP PEKER JAAN TERSEBUT BAIK YANG POSITIF ATAU YANG NEGATIF. b. KETERLIBATAN KERJA TINGKAT DIMANA SESEORANG MELIBATKAN DIRINYA DALAM PEKERJAANYA, SECARA AKTIF BERPARTISIPASI DIDALAMNYA DAN MENGANGGAP KINERJANYA PENTING BAGI NILAI DIRINYA c. KOMITMEN PADA ORGANISASI TINGKAT DIMANA PEGAWAI MELIBATKAN DIRINYA KE ORGANI SASI TERTENTU, SASARAN SASARANNYA DAN BERHARAP MEM PERTAHANKAN KEANGGOTAAN DLM ORGANISASI TERSEBUT.
12. MENGUKUR KEPUASAN KERJA TERDAPAT DUA METODE MENGUKUR KEPUASAN KERJA: a. PERINGKAT GLOBAL TUNGGAL (SINGLE GLOBAL RATING) MENGGALI INFORMASI KARYAWAN MELALUI PERTANYAAN YANG DIAJUKAN KEPADANYA MENGENAI SEMUA HAL YANG PERLU DITA NYAKAN b. SKOR PENGHITUNGAN (SUMMATION SCORE) MENGIDENTIFIKASI ELEMEN PEKERJAAN TERTENTU DAN MENA NYAKAN PERASAAN KARYAWAN TERHADAP SETIAP ELEMEN TER SEBUT. FAKTOR UMUM MELIPUTI: ■ SUASANA PEKERJAAN ■ PENGAWASAN ■ TINGKAT UPAH SAAT INI ■ PELUANG PROMOSI ■ HUBUNGAN ANTAR MITRA KERJA ■ SISTEM REWARD
13. DAMPAK KEPUASAN KERJA PADA KINERJA KARYAWAN BANYAK PIHAK MANAJEMEN YANG TERTARIK UNTUK MELIHAT DAM PAK KEPUASAAN KERJA PADA PRODUKTIVITAS KARYAWAN, PENGUN DURAN DIRI, TINGKAT ABSENSI. DAMPAK KEPUASAN KERJA: a. PRODUKTIVITAS ■ PEKERJA YANG BAHAGIA TIDAK SELALU MENJADI PEKERJA YG PRODUKTIF ■ ORGANISASI YANG MEMILIKI LEBIH BANYAK KARYAWAN YANG MERASA PUAS, CENDERUNG LEBIH EFEKTIF DARIPADA ORGANI SASI YANG MEMILIKI LEBIH SEDIKIT KARYAWAN YANG PUAS ■ KEPUASAN LEVEL INDIVIDU BUKAN CERMINAN PRODUKTIVITAS ORGANISASI, YANG LEBIH RUMIT DAN MELIBATKAN INTERAKSI BANYAK PIHAK b. TINGKAT PENGUNDURAN DIRI ■ KEPUASAN BERKORELASI NEGATIF TERHADAP PENGUNDURAN DIRI KARYAWAN ■ KONDISI BURSA KERJA, ALTERNATIF PEKERJAAN, MASA KERJA MENJADI RINTANGAN UNTUK PENGUNDURAN DIRI
c. TINGKAT ABSENSI ■ KEPUASAN BERKORELASI NEGATIF TERHADAP ABSENSI ■ TUNJANGAN CUTI SAKIT ■ KEBIJAKAN TIDAK MENGIJINKAN KARYAWAN ABSEN DARI PE KERJAAN UNTUK ALASAN YANG DAPAT DIHINDARI TANPA MEN PATKAN SANKSI 14. CARA KARYAWAN MENGUNGKAP KETIDAKPUASAN a. KELUAR, KETIDAKPUASAN DIEKSPRESIKAN MELALUI PERILAKU YANG DIARAHKAN DENGAN MENINGGALAKAN ORGANISASI b. SUARA, DIUNGKAPKAN MELALUI UPAYA UPAYA KONSTRUKTIF & AKTIF UNTUK MEMPERBAIKI KONDISI c. KESETIAAN. DIUNGKAPKAN SECARA PASIF SAMBIL MENUNGGU KE ADAAN MEMBAIK, PEMBELAAN TERHADAP KRITIK EKSTERNAL d. PENGABAIAN, DIUNGKAPKAN DENGAN CARA MEMBIARKAN KONDI SI MENJADI MEMBURUK YANG DITANDAI TINGKAT ABSENSI YANG TINGGI, KETERLAMBATAN HADIR YG KRONIS, PENURUNAN USAHA DAN PENINGKATAN TINGKAT KESALAHAN
AKTIF KELUAR SUARA DESTRUKTIF KONSTRUKTIF PENGABAIAN KESETIAAN PASIF RESPON TERHADAP KETIDAKPUASAN