650 likes | 1.33k Views
Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System. Pemodelan dan Manajemen Model & Analytic Hierarchy Process ( AHP). Oleh : Imam Cholissodin S.Si., M.Kom. Content. Pemodelan dalam MSS Aspek-Aspek dalam Pemodelan Model Berdasarkan Waktu Analisis Keputusan Forecasting ( Peramalan )
E N D
SistemPendukungKeputusan / DecisionSupportSystem PemodelandanManajemen Model &Analytic Hierarchy Process (AHP) Oleh : Imam Cholissodin S.Si., M.Kom
Content • Pemodelandalam MSS • Aspek-AspekdalamPemodelan • Model BerdasarkanWaktu • AnalisisKeputusan • Forecasting (Peramalan) • BahasaPemodelan • Model Base Structure and Management • Analytic Hierarchy Process (AHP) • Case Study • LatihanIndividu + TugasKelompok
Pemodelandalan MSS • Salah satucontoh DSS, yaitudari Frazee Paint, Inc., memiliki 3 jenis model: • Model statistik (analisisregresi), digunakanuntukmencarirelasidiantaravariabel. • Model finansialuntukpengembanganlaporanpemasukandanproyeksi data finansialuntukbeberapatahun. • Model optimasidibuatmenggunakan model management science yang disebutpendekatanLinear Programmingmaupunpendekatanalgoritmikdalamrangkamelakukanoptimasipilihan.
Aspek-AspekdalamPemodelan • BeberapaaspekdalamPemodelan : • Identifikasimasalahdananalisislingkungan. • Identifikasivariabel. • Perkiraan(forecasting). • Model. • Manajemenmodel.
Model BerdasarkanWaktu • Model statis: mengambilsatukejadiansajadalamsuatusituasi, baikwaktunyasingkatmaupun lama. Diasumsikanadanyastabilitasdalamsatu interval waktutersebut. • Model dinamis : digunakanuntukmengevaluasiskenario yang berubahsetiapsaat. Model initergantungpadawaktu. Dapatmenunjukkantrendanpolapadawaktutertentu.
AnalisaKeputusan • AnalisaKeputusan: Analisasituasiyang melibatkansejumlahalternatifkeputusandanumumnyatakterlalubanyakalternatif (bagiandari proses trade-off). • Membuatpendekatan model dimanaalternatif-alternatiftadididaftarkandenganperkiraankontribusiyang berpotensiketujuan. • Beberapamacamanalisiskeputusan : • Satutujuan (single goal) : Kondisiuntuksatutujuanpendekatannyamenggunakantabelkeputusan • Banyaktujuan (multiple goals) : Pendekatannyadenganbeberapateknik.
TabelKeputusan • Terdapatsuatuperusahaaninvestasi yang sedangmempertimbangkaninvestasi yang akandilakukanpada 3 alternatifini: bonds, stocks, atau certificates of deposit (CDs). Perusahaan inihanyamempunyai1 tujuan, yaitumemaksimalkaninvestasi. • Hasilnyatergantungpada status ekonomiberikut : solid growth, stagnation, dan inflation. • Sebagaicatatan: menginvestasikan 50 persen bonds dan 50 persen stocks adalahalternatif lain, danhalinidapatditambahkansebagaialternatifkeempat
TabelKeputusan • Mengatasi Uncertainty : • Tidakmembuatkeputusandalamsituasiketidakpastian • Menggunakanpendekatanoptimistikdenganmelihatkeluaranterbaikdarisetiapalternatif. Pendekatanpesimistik (konservatif) melihatkeluaranterjelek yang mungkinuntuksetiapalternatif. • MengatasiResiko : • Mengasumsikanbahwapeluangdari solid growth diperkirakan 50 persen, stagnation 30 persen, dan inflation 20 persen. ( (12.0%)*(0.5) ) + ( (6.0%)*(0.3) ) + ( (3.0%)*(0.2) ) = 8.4% • Metode yang paling umumuntukmenyelesaikanmasalahanalisisresikoiniadalahmemilih expected value tertinggi.
Multiple Goals • Kasussederhanadarimasalah multiple goal ditunjukkanpadatabelberikutini:3 tujuan yang ingindicapai: yield (hasil), safety (keamanan), dan liquidity (likuiditas). • Harusdipertimbangkanjugabahwabeberapanilaidalamtabelbukanlahnumeriksaja, tetapijugaada yang bernilaikualitatif(misal ; Low, High). • Menggunakanpendekatandenganbeberapateknikpemodelan.
Optimasi • OptimasidenganPemrogramanMatematis: • Membantumenyelesaikanmasalahmanajerial. • Mengalokasikanresources yang terbatas (misaltenagakerja, modal, mesin) diantarasekianbanyakaktivitas. • Mengoptimalkantujuan yang ditetapkan. • Karakteristik: • Pengalokasian resources biasanyadibatasiolehpelbagaibatasandankebutuhan yang disebutdenganconstraints. • Contoh: • (Linear Programming)
Optimasi • Contoh : (Linear Programming) • Dalam membuat cat Berkualitas, dibutuhkan tingkat brilliancepaling tidak 300 derajat dan level huepaling tidak 250 derajat. Note : Level brilliance dan hue ditentukan oleh 2 bahan, yaitu Alpha (x1) dan Beta (x2). • Alpha dan Beta memberikan kontribusi yang sama ke tingkat brilliance, 1 ounce (berat kering) dari keduanya menghasilkan 1 derajat brilliance dalam 1 drum cat. (1x1 + 1x2 ≥ 300 ) • Namun, hue diatur seluruhnya oleh jumlah Alpha; 1 ounce darinya menghasilkan 3 derajat hue dalam 1 drum cat. (3x1 + 0x2 ≥ 250) • Biaya Alpha adalah $45 per ounce, dan biaya Beta adalah $12 per ounce. Diasumsikan bahwa tujuan dari kasus ini adalah meminimalkan biaya resources.(z = 45x1 + 12x2) Tentukan jumlah Alpha dan Beta yang optimal untuk membuat cat tersebut !
Optimasi • Jawab : (Linear Programming)Decision variables : • x1 = jumlah Alpha yang diperlukan, dalam ounces, dalam setiap drum cat • x2 = jumlah Beta yang diperlukan, dalam ounces, dalam setiap drum cat • Temukan x1 dan x2 yang meminimimalkan : z = 45x1 + 12x2 • Permasalahan diatas dapat diformulasikan dengan batasan : 1x1 + 1x2 ≥ 300 (spesifikasi brilliance : kecerahan, brightness) 3x1 + 0x2 ≥ 250 (spesifikasi hue) • Solusi yang dihasilkan komputer :x1 = 83.333x2 = 216.667Biaya total = $63.49854
Linear Programming • Perumusan Umum dan Istilah • Decision Variables. • Cost Coefficients. • Input-Output Coefficients. • Capacities / Requirements. Cost Coefficients 1X1+1X2 ≥ 300 3X1+0X2 ≥ 250 Z = 45X1+12X2 Input-Output Coefficients Capacities or Requirements Decision Variables
DiskusiKelompok • Buatlahcontohkasusoptimasi, danselesaikandengan LP dengantopikbebasdanilmiah.(Optional)
Simulasi • Teknik untuk melakukan percobaan (misalnya “what-if”) dengan komputer digital pada suatu model dari sistem manajemen. • “What-If” : berangkat dari pertanyaan: “Apa yang terjadi jika suatu variabel input, asumsi, atau nilai sebuah parameter berubah?”Contoh: • Apa yang akan terjadi pada biaya inventory total jika biaya pengangkutan ke inventory meningkat 10 persen? • Apa yang akan terjadi pada market share jika biaya iklan meningkat 5 persen? • Simulasi melibatkan testing pada variabel input dengan nilai tertentu dan mengamati akibatnya pada variabel output. • Simulasi digunakan untuk permasalahan yang kompleks/ sulit bila diselesaikan dengan optimasi numerik (misalnya LP). Kompleksitas disini berarti bahwa permasalahan tadi tak bisa dirumuskan untuk optimasinya atau perumusannya terlalu kompleks
Simulasi • MetodologiSimulasi : • Simulasilebihbersifatdeskriptif. Hal inimengijinkanmanajeruntukmenanyakanjenispertanyaan“what-if”. • Tetapi, terkadangbegitumudahditerimaolehmanajersehinggasolusianalitis yang dapatmenghasilkansolusi optimal malahseringdilupakan. Real-World Problem Definisi masalah Evaluasihasil Testing danvalidasi model Desainpercobaan Melakukanpercobaan Membangun model simulasi Implementasi
Pemrograman Heuristic • Pendekatan yang melibatkancara heuristic (role of thumb) yang dapatmenghasilkansolusi yang layakdancukupbaikpadaberbagaipermasalahan yang kompleks. • Akurasi : Cukupbaik (good enough) biasanyadalamjangkauan 90 sampaidengan 99.99 % darisolusi optimal sebenarnya. • Penerapan : Padapermasalahankompleks yang tidakekonomisuntukoptimasiataumemakanwaktuterlalu lama dan heuristic dapatmeningkatkansolusi yang takterkomputerisasi. Akan tetapiharusmempertimbangkansemuakemungkinankombinasipermasalahandansolusinya yang kemungkinanjarangbisadicapai.
Forecasting (Peramalan) • Forecasting digunakanuntukmemperkirakannilaivariabel model, danjugahubunganlogika model, padasuatuwaktutertentu di masamendatang. • Metodeforecasting : • Formal : • Judgment method : Didasarkanpadapertimbangansubyektifdanopinidariseorangpakar. • Counting method : Melibatkanberbagaieksperimenatau survey daricontohdata. • Time-series analysis : Menganalisissekumpulannilaiyang diukurpadaselangwaktutertentu. • Association or causal methods : Menyertakananalisis data untukmencariasosiasi data dan, jikamungkin, menemukanhubungansebab-akibatnya. • Informal : intuisi, dugaan, danprediksi.
BahasaPemodelan • Bahasapemrogramanyang biasadipakaiuntukpenyelesaian Model : • C, C++ • Turunannyaseperti Java, PHP, C#, etc. • Software untuklevel yang lebihsederhanakitabisamenggunakanspreadsheet : • MS Office Excel • Open Office • Libre, etc • Software untuk level yang lebihkhusus, misalnya : • ProModel • Arena • SIMAN, etc
Model Base Structure and Management • Paket software untuk Model Base Management System (MBMS) dengankemampuan yang serupadengankonsep DBMS dalamdatabase. • ContohPaket Software untuk MBMS: • Expert Choice • Decision Master • Decision Aid • Criterium • Orion • Arborist • Lightyear • Decision PAD • Decision AIDE II
DiskusiKelompok • Tentukan Database danBahasaPemrograman yang andagunakanuntuk : • Managemen Data • Managemen Model dalammembangun DSS sesuaidenganTopikAnda. Berikanalasandenganmendeskripsikan support teknologidan feature andalandarikedua Tool tersebut.(Dipresentasikan)
Model Base Structure and Management • Kemampuan yang diinginkandarisuatu MBMS : • Kontrol. Baikuntuksistem yang otomatismaupun manual. • Fleksibelitas. Mudahmenghadapiperubahan. • Umpanbalik. Selalu up-to-date, bersifatkekinian. • Antarmuka. User merasanyamandanmudahmenggunakan. • Penguranganredundansi. Model yang di-share dapatmengurangipenyimpanan data yang redundan. • Peningkatankonsistensi. Mengatasi data yang berbedaatauversi model yang berbeda. • Untukmencapaikemampuan di atas, desain MBMS harusmengijinkan user untuk: • Mengaksesdan me-retrieve model yang ada. • Berlatihdanmemanipulasi model yang ada. • Menyimpan model yang ada. • Mengkonfigurasi model yang ada. • Membangun model baru.
Analytic Hierarchy Process (AHP) • PrinsipDasar AHP (Prof. Thomas L. Saaty, 1980) : • Problem Decomposition (PenyusunanHierarkiMasalah) : • Identifikasitujuankeseluruhandansub-tujuanyang ada. • Mencarikriteriauntukmemperolehsub-tujuandaritujuankeseluruhan. • Menyusun sub-kriteriadarimasing-masingkriteria, dimanasetiapkriteriadansub-kriteriaharusspesifikdanmenunjukkantingkatnilaidariparameter. • Menentukansiapasajapelakuyang terlibatdalamsistemdankebijakandarimasing-masingpelaku. • Menentukanalternatifsebagai output tujuan yang akanditentukanprioritasnya. • Comparative Judgement (PenilaianPerbandinganBerpasangan) : • Prinsip ini dilakukan dengan membuat penilaian perbandingan berpasangan tentang kepentingan relatif dari dua elemen pada suatu tingkat hierarki tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. • Memberikan bobot numerik berdasarkan perbandingan tersebut. • Menyajikan dalam bentukmatriks yang disebut pairwise comparison.
Analytic Hierarchy Process (AHP) • Prinsip Dasar AHP (Prof. Thomas L. Saaty, 1980) : • Synthesis of Priority (Penentuan Prioritas) : • Tahap untuk mendapatkan bobot bagi setiap elemen hierarki dan elemen alternatif. • Logical Consistensy (Konsistensi Logis) : • Konsistensi data didapat dari rasio konsistensi (CR) yang merupakan hasil bagi antara indeks konsistensi (CI) dan indeks random (RI). • Keunggulan AHP : • Model DSS yang mampu menghasilkan suatu alternatif keputusan secara terstruktur. • Adanya skema hierarki hingga proses kalkulasi yang didasarkan pada konsistensi data yang diberikan. • Menghasilkan suatu alternatif keputusan yang komprehensif, rasional dan optimal.
Analytic Hierarchy Process (AHP) • LangkahdanProsedurdalammemecahkanpermasalahanmenggunakanmetode AHP : • Mendefinisikan permasalahan dan menentukan tujuan. • Menyusunmasalahkedalamsuatustrukturhierarkisehinggapermasalahan yang kompleksdapatditinjaudarisisi yang detail danterukur. • Menghitungnilaiprioritasuntuktiapelemenmasalahpadasetiaphierarki. Prioritasinidihasilkandarisuatumatriksperbandinganberpasanganantaraseluruhelemenpadatingkathierarki yang sama. • Melakukanpengujiankonsistensiterhadapperbandinganantarelemen yang didapatkanpadatiaptingkathierarkiuntukdigunakandalampertimbanganpenghitunganperangkinganakhir. • Skala Perbandingan Berpasangan Penetapan skala kuantitatif digunakan untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen lain dapat dilihat sebagai berikut :
Analytic Hierarchy Process (AHP) • NilaiSkala Perbandingan Berpasangan :
Analytic Hierarchy Process (AHP) • Contoh Logika Penentuan Skala Perbandingan Berpasangan : • Jika terdapat 2 perbandingan berpasangan : • Contoh : Jika anda mengatakan saya “sangat menyukai sekali” Mangga dari pada Durian, maka hasilnya akan ditandai (√) sebagai berikut : • Sehingga hasil matrik perbandingannya adalah sebagai berikut : (Ekstrim) Sangat Begitu Suka Sekali (Ekstrim) Sangat Begitu Suka Sekali Buah Mangga Buah Durian Sangat Suka Sekali Sangat Suka Sekali Sangat Suka Sangat Suka Suka Biasa Suka 9 3 1 7 5 3 5 9 7 reciprocal value actual judgment value Mempertimbangkan nilai aktualnya Mempertimbangkan nilai kebalikannya √
Analytic Hierarchy Process (AHP) • ContohLogikaPenentuanSkala Perbandingan Berpasangan : • Jikaterdapat 3 perbandinganberpasangan : (Ekstrim) Sangat Begitu Suka Sekali (Ekstrim) Sangat Begitu Suka Sekali Buah Mangga Buah Durian Sangat Suka Sekali Sangat Suka Sekali Sangat Suka Sangat Suka Suka Biasa Suka 9 3 1 7 5 3 5 9 7 (Ekstrim) Sangat Begitu Suka Sekali (Ekstrim) Sangat Begitu Suka Sekali Buah Durian Buah Jeruk Sangat Suka Sekali Sangat Suka Sekali Sangat Suka Sangat Suka Suka Biasa Suka 9 3 1 7 5 3 5 9 7 (Ekstrim) Sangat Begitu Suka Sekali (Ekstrim) Sangat Begitu Suka Sekali Buah Mangga Buah Jeruk Sangat Suka Sekali Sangat Suka Sekali Sangat Suka Sangat Suka Suka Biasa Suka 9 3 1 7 5 3 5 9 7
Analytic Hierarchy Process (AHP) • Contoh Logika Penentuan Skala Perbandingan Berpasangan : • Contoh : Jika diketahui hasil yang ditandai (√) adalah sebagai berikut : • Sehingga hasil matrik perbandingannya adalah sebagai berikut : √ √ √
Analytic Hierarchy Process (AHP) • ContohLogikaPenentuanSkala Perbandingan Berpasangan : • Bagaimanajikaterdapat n buahobjekuntukperbandinganberpasangan : • Berapakahbanyakpasanganperbandingannya? • n = 2 n = 4 • Makajikaterdapat n = 25 objekkriteria, makabanyaknyaperbandinganberpasangannyaadalahsebagaiberikut :
Analytic Hierarchy Process (AHP) • Detail Proses AHP : • MembuatMatrikPerbandinganBerpasangan • Normalisasi • Perhitungan Eigen Vektor (BobotKriteria) • Perhitungan Eigen Value (LamdaMaksimum) • MenentukanKonsistensiNilai CR(Consistency Ratio) • PerhitungannilaiBobot Sub-Kriteria (Jikaada) • PerhitunganNilaiBobotAlternatif • PerangkinganAkhir • HirarkiKompleksitasPermasalahan : • Sederhana: Terdapathanyabeberapakriteriasaja. • Kompleks : Terdapatbanyak level kriteriadan sub-kriteria. Proses Awal : MenentukanNilaiBobotKriteriamaupun Sub-Kriteria &MengevaluasiNilaiKonsistensi PengambilanKeputusan
Analytic Hierarchy Process (AHP) • HirarkiKompleksitasPermasalahan : • Sederhana: Terdapathanya 1 level kriteria. • Kompleks: Terdapatbanyak level kriteriadan sub-kriteria. Lulus/Tidak Lulus Test Bidang Prestasi Wawancara Teori Inter-nasional Nasional Regional Akademik Praktek Keterkaitan Kelancaran Sikap Mahasiswa n Mahasiswa 1 Mahasiswa 2 Mahasiswa ..
Contoh Case Study • Pengambilan Keputusan Pemilihan Pembelian Motor :(Case Study 1) • Tujuan/ Goal : PemilihanSepeda Motor Matic. • Kriteria : Model (M), Kehandalan (K), KapasitasBahanBakar (KBB) • KriteriaKualitatif: Model (M), Kehandalan (K) • KriteriaKuantitatif: KapasitasBahanBakar (KBB) • Alternatives : Honda Beat, Yamaha Mio, Suzuki Spin, Honda Vario. • Membuat Hirarki Tree-nya : Pemilihan Motor Kehandalan KapasitasBahanBakar Model Beat Spin Mio Vario
Contoh Case Study • Membuat Hirarki Tree-nya : • MembuatMatrikperbandingan : Pemilihan Motor Level 0 Level 1 Kehandalan KapasitasBahanBakar Model Level 2 Beat Spin Vario Mio
Contoh Case Study • MenghitungBobotKriteria : • Perhatikanpersamaan [Ax = maxx], dimana : • A = MatrikPerbandingandenganukuran n x n, n merupakanbanyakkriteria. • X = Bobotkriteria, atauEigen Vector denganukuran n x 1, jugadisebutsebagai priority vector atau ranking of priorities. • max = Eigen Value, atausebagaikoefisienbobot • Normalisasi : • Normalisasi, yaitutiapnilaidalamkolommatrik A dibagidenganhasilpenjumlahankolomnya (Norm_A). • Menghitung rata-rata per barisdarimatrikNormalisasi (X). Bobot Kriteria 1.00 1.00 1.00 Jumlah per kolom : 3.33 1.75 8.00
Contoh Case Study • Normalisasi : • Normalisasi, yaitutiapnilaidalamkolomdibagidenganhasilpenjumlahankolom. • Menghitung rata-rata per barisdarimatrikNormalisasi. JadiBobotKriterianyaadalahsebagaiberikut : Bobot Kriteria 1.00 1.00 1.00 Jumlah per kolom : 3.33 1.75 8.00 Pemilihan Motor 1.00 Model0.32 KapasitasBahanBakar0.12 Kehandalan0.56
Contoh Case Study • MengecekKonsistensi (HitungNilai CR) : • [Ax = maxx], maka : • Tabel Random Consistency Index (RI) : ( n adalahbanyakkriteria ) A x Ax x Jumlah : 3.33 1.75 8.00
Contoh Case Study • MengecekKonsistensi (HitungNilai CR) : • [Ax = maxx], maka : • Karena CR = 0.016 < 0.1, makadapatdisimpulkanbahwahasilevaluasimatrik A konsisten. A x Ax x Jumlah : 3.33 1.75 8.00
Contoh Case Study • Membuat ranking alternatives base kriteria : • UntukkriteriaModel (M) : • MenghitungBobotsetiapAlternatifpadaKriteriaModel : Priority Vector atau Bobot setiap Alternatif dari KriteriaModel Jumlah per kolom : 11.25 5.50 14.001.62 1.00 1.00 1.00 1.00
Contoh Case Study • Membuat ranking alternatives base kriteria : • UntukkriteriaKehandalan (K) : • MenghitungBobotsetiapAlternatifpadaKriteriaKehandalan : Priority Vector atau Bobot setiap Alternatif dari KriteriaKehandalan Jumlah per kolom : 2.70 3.83 13.004.25 1.00 1.00 1.00 1.00
Contoh Case Study • Membuat ranking alternatives base kriteria : • UntukkriteriaKapasitasBahanBakar (KBB) : • Karena ‘KapasitasBahanBakar’ merupakankriteriakuantitatif, makadapatdigunakanlangsungkapasitasperbandingannyauntukmenentukanrangking alternative-nya, namuninitidakbersifatmutlak, artinyaandadapatjugamembuatdalambentukmatrikperbandingan) Priority Vector atau Bobot setiap Alternatif dari KriteriaKapasitas Bahan Bakar Normalisasi Jumlah per kolom : 20.40
Contoh Case Study • MembuatHirarki Tree & Bobotnya : • Perangkingan Akhir setiap alternatif untuk pengambilan keputusan: Pemilihan Motor Kehandalan0.56 KapasitasBahanBakar 0.12 Model0.32 Kehandalan Kapasitas BahanBakar Model • Sehinggakeputusanakhirpemilihanuntukrekomendasipembelian motor maticadalahHonda Vario. Matrik Prioritas Bobot Kriteria
Contoh Case Study • Pengambilan Keputusan Pemilihan Pembelian Motor :(Case Study 2) • Tujuan/ Goal : PemilihanSepeda Motor Matic. • Kriteria : Model (M), Kehandalan (K), KapasitasBahanBakar (KBB) • KriteriaKualitatif: Model (M), Kehandalan (K) • KriteriaKuantitatif: KapasitasBahanBakar (KBB) • Sub-Kriteria: • Model: Model Konvensional, Model Millenium, Model Standard • Alternatives : Honda Beat, Yamaha Mio, Suzuki Spin, Honda Vario. • Membuat Hirarki Tree-nya : Pemilihan Motor KapasitasBahanBakar Model Kehandalan Standard Konvensional Millenium Beat Spin Mio Vario
Contoh Case Study • Membuat Hirarki Tree-nya : Level 0 Pemilihan Motor Model KapasitasBahanBakar Kehandalan Level 1 Standard Konvensional Millenium Level 2 Beat Spin Mio Vario Level 3
Contoh Case Study • Level 1 (Kriteria) : • MembuatMatrikperbandingan : • MenghitungBobotKriteriaterhadap goal : Bobot Kriteria 1.00 1.00 1.00 3.33 1.75 8.00
Contoh Case Study • Level 1 (Kriteria) : • MengecekKonsistensi (HitungNilai CR) Karena CR = 0.016 < 0.1, makadapatdisimpulkanbahwahasilevaluasimatrik A konsisten. A x Ax x
Contoh Case Study • Level 2 (Sub Kriteria) : • Kriteria Model : Model Konvensional, Model Millenium, Model Standard • MembuatMatrikperbandingan: • MenghitungBobotSub-KriteriaterhadapKriteria : DiketahuaiBobotKriteria Model = 0.32, maka Bobot Kriteria 1.00 1.00 1.00 8.00 1.75 3.33
Contoh Case Study • Level 2 (Sub Kriteria) : • Kriteria Model : Model Konvensional, Model Millenium, Model Standard • MengecekKonsistensi (HitungNilai CR) n adalahbanyak Sub-Kriteria Karena CR = 0.034 < 0.1, makadapatdisimpulkanbahwahasilevaluasimatrik A konsisten. A x Ax x
Contoh Case Study • Level 2 (Sub Kriteria) : • KriteriaKehandalan (Tidakada Sub-Kriteria) • KriteriaKapasitas (Tidakada Sub-Kriteria) • UjiKonsistensiHirarki (CRH_2) : • Index KonsistensiHirarki (CIH_2) Level 2 : • CR_1 = 0.016 • X_1 = [ 0.32 0.56 0.12 ] • CR_2 = [ 0.034 0 0]t karenaKriteriaKehandalandanKriteriaKapasitastidakmemiliki Sub-Kriteria, maka nilai CR_2 darikeduanya= 0 • Index Konsistensi Random Hirarki (RIH_2) Level 2 : • RI_1 = 0.58 • X_1 = [ 0.32 0.56 0.12 ] • RI_2 = [ 0.58 0 0]t
Contoh Case Study • UjiKonsistensiHirarki : • Index Konsistensi Random Hirarki (RIH_2) Level 2 : • RI_1 = 0.58 • X_1 = [ 0.32 0.56 0.12 ] • RI_2 = [ 0.58 0 0]t karena Kriteria Kehandalan dan Kriteria Kapasitas tidak memiliki Sub-Kriteria, maka nilai RI_2 dari keduanya = 0 • RasioKonsistensiHirarki (CRH_2) Level 2 : Karena CRH_2 = 0.035 < 0.1, makadapatdisimpulkanbahwahasilevaluasilevel-level hirarki yang telahdibuatadalahkonsisten.