430 likes | 1.19k Views
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal. Materialitas Konsep Materialitas Risiko Audit Strategi Audit Awal. Materialitas.
E N D
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal • Materialitas • Konsep Materialitas • Risiko Audit • Strategi Audit Awal
Materialitas • Besaran penghilangan atau salahsaji informasi akuntansi, yang dengan mempertimbangkan lingkungan, memungkinkan pertimbangan orang yang mengandalkan pada informasi tersebut akan berubah atau dipengaruhi oleh penghilangan atau salahsaji itu.
Materialitas dipengaruhi oleh: • Jumlah • Keadaan • Waktu • Individu • Jenis
Level Materialitas • Level Laporan Keuangan • Karena opini auditor atas kewajaran laporan keuangan sebagai suatu keseluruhan • Level Akun • Karena auditing meverifikasi saldo akun untuk memperoleh kesimpulan atas kewajaran laporan keuangan
Materialitas Level Laporan Keuangan • Jumlah minimum salahsaji dalam laporan keuangan yang mencegah kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan PABU • Salahsaji dapat disebabkan: • Kesalahan penerapan PABU • Menyimpang dari fakta • Penghilangan informasi yang diperlukan
Pedoman Kuantitaif: • 5% - 10% dari laba bersih • ½% - 1% daritotal aktiva • 1% dari ekuitas • ½% - 1% dari pendapatan kotor • Varibilitas (fixed + variabel) • Pilih jumlah terkecil
Materialitas pada Level Saldo Akun • Salahsaji minimum yang boleh ada dalam suatu saldo akun untuk dipertimbangkan agar saldo akun dinyatakan wajar • Tolerable misstatement
Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun • Mempertimbangkan kemungkinan terjadi salahsaji dalam akun • Kemungkinan biaya verifikasi akun
Hubungan antara Materialitas dengan Bukti Audit • Semakin besar jumlah akun, semakin banyak jumlah bukti audit yang diperlukan • Semakin kecil level materialitas, semakin banyak jumlah bukti audit yang diperlukan
Risiko Audit • Risiko bahwa auditor gagal memodifikasi opininya atas laporan keuangan yang mengandung salahsaji material • Risiko berbanding terbaiik dengan tingkat keyakian. • Risiko Tingkat Keyakinan 5% 95% 10% 90%
Model Risiko Audit AR = IR x CR x DR IR = Inherent Risk CR = Control Risk DR = Detection Risk Risiko deteksi dapat dibagi menjadi dua komponen: • DR = AP x TD • AP = Analytical Procedure Risk • TD = Test of Detail Risk Level Laporan Keuangan Level Laporan Keuangan
Misal : AR=2%; IR=100%; CR=10% dan AP=50%, risiko uji rinci adalah • TD = . AR . = • IR x CR x AP • TD = 0,02 = 40% • 1,00x0,10x0,50 • TD= 40%, artinya… ?
Risiko Bawaan • Inherent risk adalah kemungkinan suatu asersi menagndung salahsaji material dengan asumsi tidak ada pengendalian • Berefek Pervasive • Berefek Specific
Pervasive: berpengaruh terhadap seluruh asersi atau banyak akun • Misal: • Profitabilitas relatif terhadap industri • Sensitivitas usaha akibat faktor ekonomi • Masalah kelangsungan usaha • Jenis, sebab, dan jumlah salahsaji yang ditemukan audit tahun lalu • Perputaran, reputasi, dan keahlian akuntansi manajemen • Pengaruh perkembangan tehnologi terhadap usaha dan daya saing entitas
Specific; hanya berpengaruh pada asersi akun tertentu • Misal: • Kesulitan utk mengaudit akun atau transaksi • Issue akuntansi yang membingungkan • Kerawanan terjadinya penggelapan • Kompleksitas perhitungan • Tingginya tingkat pertimbangan yang terkait dengan asersi • Jenis, sebab, dan jumlah salahsaji yang ditemukan audit tahun lalu • Sensitivitas penilaian karena faktor-faktor ekonomi
Cara mengevaluasi faktor-faktor IR dengan cara memahami siklus bisnis klien termasuk: • Manajemen, tujuan manajemen, dan sumber daya entitas • Produk, jasa, pasar, pelanggan, dan pesaing entitas • Proses inti dan siklus usaha • Outcome proses inti • Keputusan Pendanaan dan Investasi
Risiko Kontrol • Risiko bahwa salahsaji material dalam asersi tidak dapat dicegah atau ditemukan secara tepat waktu oleh pengendalian internal entitas • CR = fungsi efektivitas pengendalian internal • Pengendalian internal efektif akan menguruang risiko kontrol • Pengendalian internal kurang efektif akan menambah risiko kontrol
Risiko kontrol diterapkan untuk setiap transaksi untuk setiap asersi • Kalau akun dipengaruhi lebih dari satu transaksi, gunakan risiko kontrol yang paling tinggi • Risiko kontrol sesungguhnya tidak dapat diubah oleh auditor, tetapi ia dapat memodifikasi penilaian risiko kontrol dengan memodifikasi: • 1. prosedur yang dipakai utk memperoleh pemahaman pengendalian internal yang terkait dg asersi • 2. prosedur yang dipakai untuk pengujian kontrol
Langkah penilaian Risiko kontrol • 1. Tentukan rencana penilaian tingkat risiko kontrol untuk setiap asersi berdasarkan pemahaman atas pengendalian internal klien • 2. Risiko kontrol sesungguhnya ditentukan berdasarkan bukti yang diperoleh dari studi dan evaluasi pengendalian internal selama pekerjaan interim
Risiko Kecurangan (Risk of Fraud) • Auditor bertanggungjawab untuk mendeteksi kecurangan yang berakibat terhadap slahsaji material dalam laporan keuangan • Dua macam kecurangan: • 1. Pemalsuan pelaporan keuangan • 2. Penggelapan asset
Fraudulent Financial Reporting • Salahsaji yang timbul karena penyalahsajian atau penghilangan jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk menyesatkan pemakai laporan keuangan. • Cara: • Manipulasi, pemalsuan atau pengubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang dijadi dasar penyusunan laporan keuangan
Pengungkapan fiktif atau penghilangan secara sengaja peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan dalam laporan keuangan • Salah penerapan secara sengaja prinsip-prinsip akuntansi sehubungan dengn jumlah, klasifikasi, cara penyajian atau pengungkapan