210 likes | 1.02k Views
TEORI NATIVISME. Berbeda dengan teori behaviorisme, teori behavioristik berpendapat bahwa bahasa pada manusia tidak boleh disamakan dengan proses pengenalan yang terjadi pada hewan. Pengaruh lingkungan tidak dianggap penting.
E N D
Berbeda dengan teori behaviorisme, teori behavioristik berpendapat bahwa bahasa pada manusia tidak boleh disamakan dengan proses pengenalan yang terjadi pada hewan. • Pengaruh lingkungan tidak dianggap penting. • Manusia belajar bahasa sedikit demi sedikit dengan membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah terprogamkan.
Menurut teori ini, bahasa terlalu kompleks dan mustahil dapat dipelajari oleh manusia dalam waktu yang relatif singkat melalui proses peniruan. • Teori ini yakin bahwa sistem kebahasaan sudah ada dalam setiap diri manusia
Istilah nativisme beranjak dari pernyataan bahwa pembelajaran bahasa ditentukan oleh bakat. • Eric Lenneberg (1967): bahasa merupakan perilaku khusus manusia. Pemahaman, pengkategorian, dan mekanisme bahasa yang lain ditentukan secara biologis
Chomsky • Manusia adalah makhluk satu-satunya makhluk Tuhan yang dapat melakukan komunikasi melalui verbal. • Bahasa sangat kompleks, tidak mungkin manusia belajar bahasa dari makhluk lain.
Setiap anak yang lahir ke dunia dibekali seperangkat alat berbahasa yang dinamakan LAD (Language Acquisition Device). • Manusia belajar berbahasa jauh lebih rumit dari sekedar penetapan S-R.
Eksistensi bakat bermanfaat untuk menjelaskan rahasia penguasaan bahasa pertama anak dalam waktu singkat karena LAD. • Belajar bahasa adalah pengisian detail kaidah atau struktur aturan-aturan bahasa ke dalam LAD yang sudah tersedia secara alamiah pada setiap diri manusia
Mc. Nail mendeskripsikan LAD terdiri dari: • Kemampuan untuk membedakan bunyi bahasa dengan bunyi-bunyi yang lain. • Kemampuan mengorganisasikan peristiwa bahasa ke dalam variasi yang beragam. • Pengetahuan adanya sistem bahasa tertentu. • Kemampuan untuk mengevaluasi sistem perkembangan bahasa yang membentuk sistem.
Bahasa anak adalah sistem yang sah dari dari sistem mereka. • Anak secara terus menerus membentuk hipotesis dengan dasar masukan yang diterimanya kemudian mengujinya dalam ujarannya sendiri dan pemahamannya. • Selama bahasa anak itu berkembang hipotesis itu terus direvisi, dibentuk lagi atau kadang-kadang dipertahankan.