140 likes | 341 Views
JEJAK BISNIS ORANG TIONGHOA. Sikap mental, menyikapi peluang dan meleverage bisnis agar berkembang. Pilar tentang hidup. Hidup ini memang jual-beli; kalau tidak bisa menjual kita harus membeli Hidup ini pertarungan dua wajah; kebutuhan dan keinginan
E N D
JEJAK BISNIS ORANG TIONGHOA Sikap mental, menyikapi peluang dan meleverage bisnis agar berkembang
Pilartentanghidup • Hidup ini memang jual-beli; kalau tidak bisa menjual kita harus membeli • Hidup ini pertarungan dua wajah; kebutuhan dan keinginan • Hidup ini memberikan kebebasan pilihan; kita bebas memilih untuk melakukan apa pun tapi tidak bebas memilih akibatnya
PilarBisnis • Peluang selalu berbagi sisi dengan tantangan; siapa yang tak senang tantangan jangan bermimpi menangkap peluang • Kecil itu indah; semua yang besar sekarang itu dulunya kecil. Jika sdh besar pun harus menjaga kelincahan sbgmn masih kecil agar kompetitif • Fokus atau harus ada yang memfokusi; tak ada dalil keberhasilan dengan jalan serampangan
Pilarkepercayaan • Harus bisa dipercaya ;modal utama bisnis jangka panjang adalah kepercayaan • Tidak mudah percaya; berpeganglah pada radius kepercayaan semesta • Tidak ada ampunan kedua untuk kesalahan prinsip; menyangkut uang dan kianat harus dipecat sekalipun itu darah daging sendiri
PilarPergaulan • Pertanyaan kedua setelah nama; apa usaha Anda? • Siapakah sebenar-benarnya Anda adalah siapa sebenar-benarnya teman-teman Anda? • Satu musuh dalam hati sudah jauh lebih banyak dari seribu teman dalam pergaulan dan perniagaan
Pilarsisi “gimmics” • Kalau tidak bisa menghormati orangnya, setidaknya kita berusaha hormati uangnya • Uang jangan dinomorsatukan tapi ingat jangan juga dinomorduakan • Bila tak bisa menerima sebagian ide, keputusan dan andilnya jangan tolak semua darinya
Pilarhitungan • Ingat dan jangan sampai bosan mengingat, dalam dunia bisnis; 2x500 tidak sama dengan 500x2 • Ingat urutan sikap mental investasi; incoming, saving dan spending, jangan incoming, spending dan saving • Saving diusahakan tidak dalam bentuk uang
Pilarkeluarga • Komitmen menghormati leluhur; sejelek dan sebodoh apapun mereka lebih dari kita • Komitmen orang lain sebagai saudara dan saudara sebagai orang lain • Komitmen “maisong” tentang pinjaman modal kerja
Pilarrelasi • Bisnis harus mendekati orang dan tidak perduli dengan persaingan • Prinsip membina relasi; dengan siapa pun utamanya yang lebih kuat • Prinsip berguru menirukan dan inovasi dilakukan secara cermat dan terus-menerus
Pilarpengembangan • Kerjasama itu harus, jangan hanya bekerja bersama-sama • Memilah terus; menjual apa yang bisa kita buat dan membuat apa-apa yang bisa kita jual • Menambahkan produk pada jasa kita bersamaan dengan menambahkan jasa pada produk kita
Pilarpelayanan • Belum melayani jika belum bersedia mengalahkan diri sendiri • Katakan pada yang lain jika terpuasi katakan pada kami jika terdholimi • Pada awalnya boleh berpura-pura ramah, namun jika terbiasa percayalah keramahan itu akan melibatkan hati
Pilarpelanggan • Konsumen itu bisa jadi pelanggan bukan hanya karena produkmu namun juga karena hatimu • Pelanggan itu hakikatnya pemilik yang rela tidak terima deviden • Pelanggan itu sejatinya keluarga yang rela tak serumah dengan kita
Pilarterakhir • Mulailah ; janganterusdipikir, semakindipikirakantambah yang kaupikir. Bisnisurusansikap mental, bukanketrampilandanbukankecerdasan • Mulailahdari yang kecildandariinisiatifdirisendiri • Dan mulailahdarisekarang
Pilarpenutup • Itutadiadalahhasilelaborasisayadenganteman-temanbisnissaya yang kebetulanTionghoa • Sungguhtidakbermaksudmengguruitapiperludiketahui 25 thlebihsayamengikutijejakmerekadannyatanyabanyak yang jadikenyataan • Selamatmerenungkan; kalis@amikom.ac.id