20 likes | 145 Views
50 membenkan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1997). Pengujian terhadap validitas ini menurut Hadi (1987) dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu (a) mengecek kecocokan antara aitem satu dengan
E N D
50 membenkan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1997). Pengujian terhadap validitas ini menurut Hadi (1987) dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu (a) mengecek kecocokan antara aitem satu dengan keseluruhan aitem, dan (b) mengecek apakah aitem-aitem tersebut menunjukkan hal yang sama dengan aitem-aitem dari alat ukur lain yang telah dipandang memiliki validitas yang tinggi untuk mengungkap faktor yang dimaksud. Untuk melakukan uji validitas aitem dari kedua tes dilakukan dengan melalui pendekatan Internal Consistensy, yaitu dengan menguji korelasi skor aitem dengan skor total. Dalam hal ini koefisien korelasi yang tinggi akan menunjukkan kesesuaian antara fungsi aitem dengan fungsi ukur tes secara keseluruhan (Azwar, 1997). Teknik korelasi yang digunakan adalah Teknik Korelasi Product Moment dari Pearson (Hadi, 1994). Perhitungannya dilakukan dengan komputer menggunakan program SPS edisi Hadi dan Pamardiyanto, 1999. Adapun kriteria butir yang dianggap valid adalah apabila korelasinya positif dan sama dengan atau lebih besar dari 0,300. Rumus statistiknya adalah sebagai berikut: NLXY -(ZX\<£Y) r keterangan : r = X = Y = N = koefisien korelasi antara X dan Y skor masing-masing aitem skor keseluruhan aitem jumlah subjek yang diselidiki