310 likes | 659 Views
STATISTIK TERAPAN. Oleh : Dr. dr. Buraerah. H. Abd. Hakim, MSc ( Jurusan : Biostatistik / KKB FKM – UH ). PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN Program Magister Epidemiologi Non Reguler. REGRESSI LINIER BERGANDA LOGISTIK. REGRESSI LINIER BERGANDA LOGISTIC. MODEL UMUM
E N D
STATISTIK TERAPAN Oleh : Dr. dr. Buraerah. H. Abd. Hakim, MSc ( Jurusan : Biostatistik / KKB FKM – UH ) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN Program Magister Epidemiologi Non Reguler
REGRESSI LINIER BERGANDA LOGISTIC MODEL UMUM p = a + b1x1 + b2x2 + ………………. .. bn xn • Model tersebut baru dapat dipakai apabila “p” ditransformasikan dalam bentuk “ logodds “ • “ Logodds “ = logit ialah logaritme natural dari odds. • Odds sendiri adalah rasio antara probabilitas suatu “ peristiwa “ untuk terjadi (sukses) dan probabilitas peristiwa untuk tidak terjadi (gagal).
p = a + b1x1 + b2x2 + ………………. .. bn xn KETERANGAN: Ruas kanan terdiri dari : ►(a) = Konstanta, sejmlah koef regressi (bi), dan variabel prediktor ►Ruas kanan bisa bernilai < 0 apabila konstanta (a) – (bi) x var prediktor ►Ruas kanan bisa juga bernilai > 1 apabila konstanta (a) + (bi) x var prediktor ►ruas kiri adalah (p) atau probability terjadinya peristiwa dan tidak terjadinya peristiwa : (p) ------------ nilai selalu berkisar antara 0 - 1 (1-p) ►Ketidak cocokan tersebut adalah petunjuk bahwa persamaan tidak dapat digunakan
Apabila probabilitas suatu peristiwa untuk terjadi disebut ( p ) maka dengan sendirinya probabilitas suatu peristiwa untuk tidak terjadi adalah (1 – p ) • Dengan demikian “ log odds “ untuk (p) adalah sebagai berikut : • p • Log odds (p) = ------------ • (1- p) • Nilai ini nanti dapat digunakan apabila ditransformasi kedalam bentuk nilai logarithma naturalnya. • Dengen demikian rumus umum dari regressi berganda logistik adalah : p Ln ( -------- ) = a + b1x1 + b2x2 + ………… bn xn 1- p
Keterangan : • a = konstanta (interceps) • b1, b2 … = koefisien korelasi variabel prediktor atau idependen) yang dikenal dengan “slope “.(koefisien korelasi variabel indep) • x1, x2, ….xk = variabel prediktor yang akan dilihat pengaruhnya. • p = probabilitas untuk terjadinya peristiwa dari variabel respons ( dependen) Y yang berskala biner (binary) dan berdistribusi normal
PERSAMAAN GARIS REGRESSI Y = a + bx Var. Y = (p) / (1- p) Var. prediktor (xi) Y = a + b(x) Slope b a Intercept Var. X
CONTOH PENGGUNAAN Seorang dokter ingin memperkirakan kemungkinan untuk bertahan hidup dari seorang bayi baru lahir dengan kesulitan bernapas karena IRDS (Irregular Respiratory Distress Sindrome) dengan kondisi bayi sbb : ►Nilai APGAR = adalah antara 0 – 10 ►Pertolongan yang akan diberikan adalah bantuan pernapasan dengan nilai : 1 = bila diberikan dan 0 bila tidak diberikan. Kode (RESP) ►Untuk kepentingan tersebut diambil sampel sebanyak 30 bayi dengan hasil sebagai berikut : Dengan model persamaan : Y = - 16.2095 – 2.9469 (RESP) + 2.2539 (APGAR)
NOTASI HASIL UJI • B = Koefisien, yang mirip dengan regresi biasa, namun disini berarti “ ln rasio odds ”. Artinya setiap kenaikan 1unit variabel APGAR , maka ln rasio odds akan bertambah (+2.2539) Demikian juga denganvar. RESP maka “ ln rasio oddsnya akan berkurang ( - 2.9468 ) • Wald = adalah kuadrat dari (B) dibagi dengan standar errornya. penilaiannya didasarkan atas Degree of Freedom, dan memberi arti apakan variabel independen bermakna atau tidak ( acuan ini sifatnya tidak mutlak). • ( B )2 • ------------- = 6.2320 untuk DF 1 = 0.0125 (signif.) • SE
NOTASI HASIL UJI • R = Besarnya kontribusi variabel variabel independen (RESP) = - 0.3190 dan (APGAR) = 0.3049, bila dimasukkan kedalam model. Mirip dengan korelasi partiel dari regressi liner berganda. • Exp(B)atau eB. adalah rasio odds dari variabel tersebut setelah dikontrol dengan variabel lainnya. • Artinya setiap kenaikan 1 unit variabel independen (RESP) maka rasio odds pernapasan buatan adalah 0.0525. Oleh karena exp(B) adalah inversi dari ln rasio odds, maka kemungkinan hidup bayi bila diberi pernapasan batan adalah : 1/ 0.0525 = 1/19 kalinya. • Sebaliknya setiap nilai APGAR naik 1 unit, maka rasio oddsnya adalah: 9.5247. artinya kemungkinan hidupnya = 9.5247 kali.
► Apabila bayi yang lahir dengan APGAR =9 dan tidak diberi pertolongan pernapasan, maka ln rasio odds nya adalah : Y = - 16.2095 – 2.9468 (0) + 2.2539 (9) = 4.0756 sedangkan rasio odd nya menjadi e4.0756 = 58.89 atau sekitar 59 kali. Atau kemungkinannya untuk mati adalah 59 kali lipat
Untukmelihatapakah model asumsibaik, dalammenelusuri data hasilpenelitian, dapatdilihatdaribeberapahal : • Kemampuanuntukmengklasifikasigrup/kelompok Classification table for HIDUP Observed 0.0 0 1.0 1 Observed 0.0 0 1.0 1 Percent Correct 86.67% 80.00% Overall 83.33%
Tabeldiatasmemperlihatkanbahwa model itumampumengklasifikasi 86,67% bayi yang tidakmempunyaikemungkinanhidup, dan 80% bayi yang mempunyaikemungkinanhidup, atau rata-rata 83,3%. Tanpa model inikemampuanmengklasifikasiadalah 50%. Jadiadaperbaikan 33,3%.
2. Goodness of Fit Indeks Dengancarainidinilaiindeks Goodness of fit (GOF)nya. Angka GOF untuk model iniadalahsebagaiberikut :
Keistimewaan : Mampu mengkomversi koefisien regressi (bi) menjadi Rasio odds sebagai berikut : OR = Exp (bi) dengan : Keterangan : OR = Rasio Odds variabel prediktor (xi) atau (independen) terhadap variabel dependennya bi = Koefisien regressi variabel prediktor (independen) xi Exp = Exponensial, atau inversi dari logaritma natural ( ln).
Terima kasih “ Wassalamu Alaikum Wr Wb “