1 / 27

PENGANTAR FILSAFAT ILMU

PENGANTAR FILSAFAT ILMU. Oleh: Dr. Supriyadi, MS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNS. PENGERTIAN FILSAFAT *). A.

kelsie-love
Download Presentation

PENGANTAR FILSAFAT ILMU

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGANTAR FILSAFAT ILMU Oleh: Dr. Supriyadi, MS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNS

  2. PENGERTIAN FILSAFAT *) A Dari segi etimologi:filsafat dalam bahasa inggris Phylosophy (philos:cinta/philia: persahabatan dan shopia: kebijaksanaan), shg berarti cinta kebijaksanaan/kebenaran. Dalam kamus besar bahasa Indonesia: kata filsafat berarti pengetahuan atau penyeledikan dengan akal budi mengenaihakikat segala yang ada, sebab asal dan hukumnya. *) Sebagian slide ini diambil dari materi yang disebutkan dalam daftar pustaka

  3. PENGERTIAN FILSAFAT A • Secara umum filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuai secara, komprehensif, sistematis, radikal, dan kritis. • filsafat merupakan sebuah proses, bukan produk. Proses yang dilakukan adaah bepikir kritis, yaitu aktif, sistmatik, dan kritis mengikuti kaidah logika berpikir guna mengerti dan mengevaluasi suatu informasi, sehingga bisa ditentukan apakah informasi itu ditermima atau ditolak. Dengan demikian filsafat akan terus bergerak.

  4. PENGERTIAN FILSAFAT A • Filsafat sebagai suatu sikap:Sikap dewasa secara filsafat adalah sikap menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran dan selalu bersedia meninjau suatu problem dari semua sudut pandangan • Filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh: Filsafat mencoba menggabungkan kesimpulan-kesimpulan dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia yang konsisten. Melalui cara ini diharapkan dapat diperoleh beberapa kesimpulan umum tentang sifat dasar alam semesta. Kedudukan manusia di dalamnya serta pandangan-pandangan ke depan. • Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak akan pernah mampu mengetahui semua yang ada di alam semesta ini. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri sendiri tentang apa yang kita tahu dan apa yang tidak kita tahu

  5. BERPIKIR FILSFAT Kita dituntut untuk melihat sesuatu masalah dari berbagai sudut pandang, sehingga bisa dengan tepat mengetahui akar masalah. Kita perlu melihat hakikat suatu ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lain, sehingga tidak picik atau berpandangan sempit

  6. BERPIKIR FILSFAT Seorang yang berpikir filsafati akan selalu berpikir dan mencari tahu secara mendasar atau sampai ke akar-akarnya. Dia tidak begitu saja percaya bahwa suatu ilmu/pengetahuan itu benar, sehingga akan selalu mencari tahu.

  7. BERPIKIR FILSFAT Banyak temuan-temuan besar yang dimulai dari cara berpikir dan melangkah yang spekulatif, kemudian dalam perjalanannya diuji apakah andal atau tidak.

  8. FILSAFAT ILMU DEFINISI

  9. FILSAFAT ILMU DEFINISI

  10. FILSAFAT ILMU

  11. FILSAFAT ILMU DEFINISI

  12. FILSAFAT ILMU

  13. FILSAFAT ILMU • Untuk mendapatkan pengetahuan tersebut, ilmu membuat beberapa asumsi mengenai obyek empiris. Ada tiga asumsi mengenai obyek empiris ini, yakni: • Obyek-obyek terentu memiliki keserupaan satu sama lain, misalnya dalam hal bentuk, struktur, sifat, dll. Berdasarkan hal tersebut obyek empiris dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan tersebut dalam satu golongan dalam bentuk Klasifikasi yang selanjutnya dipelajari dalam taksonomi.

  14. FILSAFAT ILMU • Suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu. Meskipun masing-masing obyek memiliki waktu statis berbeda-beda, namun hal itu sudah cukup untuk memberi waktu • Asumsi ketiga adalah deterministik. Bahwa tiap gejala yang terjadi di alam bukanlah suuatu peristiwa yang kebetulan, melainkan memiliki pola tertentu yang bersifat tetap dengan urutan yang mendekati sama, stidaknya probablitas untuk sama adalah sangat besar.

  15. PERISTILAHAN DALAM AUDIT A FILSAFAT ILMU upaya manusia dalam memperoleh pengetahuan didasarkan pada tiga masalah pokok, yaitu: • Apa yang ingin diketahui • Bagaimana cara memperoleh pengetahuan. • Apakah nilai pengetahuan tersebut bagi kita:. • . • Masalah apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu akan ditelaah melalui ontologi ilmu. Kemudian, bagiamana cara mendapatkan pengetahuan akan ditelaah melalui epistemologi(teori pengetahuan), dan apakah nilai/kegunaan pengetahuan dijawab melalui aksiologi.Setiap buah pengetahuan hasil pemikiran manusia dapat dikembalikan pada hakikat ontologi, epistemologi, dan aksiologi

  16. DASAR ONTOLOGI (METAFISIKA) B • Berasal dari kata Yunani meta ta physika, artinya sesuatu yang ada di balik atau di belakang benda-bedna fisik. Metafisika merupakan studi atau pemikiran tentang sifat yang terdalam (ultimate nature) dari kenyataan atau keberadaan • Apakah yan ingin diketahui ilmu?. Ilmu membatasi diri pada kejadian-kejadian yang bersifat empirik, yakni mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji/dipersepsi dengan panca indera manusia. • Pengatahuan keilmuan mengenai objek empirik merupakan abstraksi yang disederhanakan, sebab kejadiannya alam sesungguhnya begitu kompleks dengan berbagai faktor yang terlibat didalamnya. Ilmu bertujuan untuk mengerti mengapa suatu hal terjadi dengan membatasi diri dengan hal-hal yang asasi. Oleh karena itu, proses keilmuan bertujuan memeras hakekat obyek empiris untuk mendapatkan sari berupa pengetahuan mengenai obyek tersebut.

  17. DASAR EPISTEMOLOGI ILMU • Dari kata episteme: pengetahuan dan logos: teori, yakni membahas proses dalam usaha memperoleh pengatahuan yang meliputi asal mula (sumber) ilmu , metode, dan syahnya (validitas) pengetahuan • Proses untuk mendapatka pengetahuan dibedakan atas beberapa pendangan, antara lain adalah (1) Rasionalisme; (2) Empirisme dan (3) Metode ilmiah.

  18. DASAR EPISTEMOLOGI ILMU • Aliran rasionalisme (berpikir secara rasional) berpandangan semua pengetahuan bersumber pada akal yang bahannya diperoleh lewat indera. Oleh karena, kebenaran dan kesesatan itu terletak di dalam ide kita, bukan di bendanya. Rasionalisme mendasarkan pada metode deduksi, yakni bertolak dari hal umum untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus. • Aliran empirisme berpendirian bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman, yakni dengan perantara indera. Namun gejala yang terdapat dalam pengalaman baru mempunyai arti bila diberi tafsiran, karena fakta tidak mampu berkata apa-apa . • Metode ilmiah, merupakan bentuk gabungan rasionalisme dan emperisme. Rasionalisme memberikan kerangka pemikiran yang koheren dan logis, sedangkan empirisme memberikan kerangka pengujian dalam memastikan suatu kebenaran.

  19. G DEFINISI

  20. DASAR AKSIOLOGI ILMU • Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai, yang dipandang dari sudut kefilsafatan, misalnya dalam masalah kebenaran (dalam epistemologi), Etika (berkaitan dengan masalah kebaikan dalam arti kesusilaan), dan estetika (yang berkaitan dengan masalah keindahan). • Membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatkannya • Ilmu pengetahuan sebagai body of knowladge diperoleh melalui scientific method untuk mendapatkan kebenaran-kebenaran dari realita yang ada disekelilingnya. Tahapannya: (1). Penelitian (ilmu pengetahuan; (2) Pengembangan dan engineering (penetapan tujuan); dan (3) Penerapan dan pemanfaatan. Perlu ada landasan moral.

  21. DASAR AKSIOLOGI ILMU • Pengatahuan adalah kekuasaan sehingga dapat memberi berkat (untuk kesejahteraan) atau malapetaka (menjadi alat penghacur), oleh karena itu, ilmu memerlukan landasan moral. • Persoalan etika adalah masalah integritas, kejujuran, objektivitas peneliti dalam membangun, mengembangkan ilmu, dan menerapkannya. Etika juga menyangkut tatacara mempublikasikan pengetahuan yang diperolehnya, menyangkut format dan substansinya.

  22. Sekian Wass. alaikum Wr .Wb.

More Related