370 likes | 1.11k Views
Cabang Filsafat Ilmu. Ontologi Epistemologi Aksiologi. ILMU. “ ilmu ” merupakan serapan dari bahasa Arab " ilm " yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui ilmu dapat diartikan memahami suatu pengetahuan tertentu. Suriasumantri (1990).
E N D
Cabang Filsafat Ilmu Ontologi Epistemologi Aksiologi Dr. H. Virgana MA/Unindra
ILMU • “ilmu” merupakan serapan dari bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui • ilmu dapat diartikan memahami suatu pengetahuan tertentu Dr. H. Virgana MA/Unindra
Suriasumantri (1990) 14 karakteristik ilmu adalah pengetahuan mengenai: (1) dunia empirik, yang dinyatakan (2) sebagaimana adanya, bersifat: (3) probabilistik, (4) umum, (5) konseptual, dan (6) obyektif. Dr. H. Virgana MA/Unindra
Disusun secara: (7) logis, (8) analitis, dan (9) sistematis. Dr. H. Virgana MA/Unindra
Pengujian kebenarannya dilakukan secara : (10) empiris, dan mempunyai fungsi untuk : (11) mendeskripsikan, (12) menjelaskan, (13) meramalkan, dan (14) mengendalikan gejala yang terjadi Dr. H. Virgana MA/Unindra
keempat belas ciri ilmu disederhakan dalam tiga kategori cabang ilmu: • Ontologi • Epistemologi • Aksiologi Dr. H. Virgana MA/Unindra
Cabang Filsafat Ilmu Karakteristik Ilmu • Ontologi1. Dunia empirik 2. Sebagaimana adanya • Epistemologi 3. Probabilistik 4. Umum (universal) 5. Konseptual 6. Obyektif 7. Logis 8. Analitis 9. Sistematis 10. Empiris Dr. H. Virgana MA/Unindra
Cabang Filsafat IlmuKarakteristik Ilmu Aksiologi 11. Mendeskripsikan 12. Menjelaskan 13. Meramalkan 14. Mengendalaikan Dr. H. Virgana MA/Unindra
A. ONTOLOGI • ontologi (Yunani), yaitu on atau ontos yang berarti ada, dan Logos yang berarti ilmu. • ontologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang yang ada. Dr. H. Virgana MA/Unindra
Ontologi adalah penelaahan tentang yang ada Dr. H. Virgana MA/Unindra
Objekilmu, dimulaidiawalkehidupanmanusiadanberhentidiakhirkehidupanmanusia. Artinya, sesuatu yang ada. • Adadantidakada. • A = Ada di keberadaannya • B = Tidak ada di keberadaannya • C = Ada di ketidak beradaannya • D = Tidak ada di ketidak beradaannya Dr. H. Virgana MA/Unindra
Dasar Ontologi Ilmu • ilmu dimulai dari awal kehidupan manusia dan berhenti di akhir kehidupan manusia • ilmu tidak dapat menjawab pertanyaan di mana manusia sebelum lahir dan ke mana mereka setelah mati?. • Jawaban memuaskan atas peristiwa sebelum kelahiran dan setelah kematian hanya dapat ditemukan pada keyakinan agama yang dianut oleh seseorang. Dr. H. Virgana MA/Unindra
realitas empiris pada kategori A dan beberapa gejala yang masuk dalam kategori B yang dapat dikaji oleh ilmu. • penelitian ilmiah tidak dapat mengetahui sejauh mana kualitas do’a seseorang karena hal itu adalah hak prerogatif Tuhan. Berdo’alah dengan kesungguhan hati, niscaya Tuhan akan memberi (ud’uni astajiblakum). Dr. H. Virgana MA/Unindra
1. Monoisme a. Materialisme b. Idealisme 2. Dualisme 3. Pluralisme 4. Nihilisme Pokok Pemikiran Ontologi Dr. H. Virgana MA/Unindra
Metafisika • Ontologi membahas hakikat yang “ada”, metafisika menjawab pertanyaan apakah hakikat kenyataan ini sebenar-benarnya? Pada suatu pembahasan, metafisika merupakan bagian dari ontologi • pembahasan lain, ontologi merupakan salah satu dimensi saja dari metafisika. • metafisika tempat berpijak setiap pemikiran filsafati, termasuk pemikiran ilmiah. Metafisika berusaha menggagas jawaban tentang apakah alam ini. Jawaban tentang alam ini, melahirkan dua sifat penafsiran, yaitu (a) supernaturalisme, dan (b) naturalisme. Dr. H. Virgana MA/Unindra
EPISTEMOLOGI epistemologi dari kosa kata Yunani, Episteme, artinya pengetahuan, dan logos artinya teori. Berdasarkan asal katanya, secara bahasa epistemologi diartikan sebagai teori pengetahuan Prosedur atau cara manusia memperoleh kebenaran. Dr. H. Virgana MA/Unindra
Prosedur atau cara manusia memperoleh kebenaran. • Empat periodesasi : 1. Coba dan gagal (trial and error) 2. Otoritas dan tradisi 3. Spekulasi dan argumentasi 4. Hipotesis dan eksperimentasi (Metode Ilmiah). Dr. H. Virgana MA/Unindra
Epistemologi adalah cabang filsafat ilmu yang menengarai masalah-masalah filosofi yang mengitari teori ilmu pengetahuan • epistemologi menentukan karakter pengetahuan, “kebenaran” macam apa yang patut diterima dan apa yang patut ditolak. Dr. H. Virgana MA/Unindra
Pengetahuan muncul tiga kelompok, yaitu (a) rasionalisme yang melahirkan metode deduktif; • (b) empirisme yang melahirkan metode induktif, dan • (c) kritisime yang melahirkan metode ilmiah Dr. H. Virgana MA/Unindra
(a) Rasionalisme dan metode deduktif Rasionalisme adalah pemikiran yang dikembangkan oleh para filosof Eropa. Satu di antaranya yang sangat terkenal adalah Rene Descaters • Descartes yang bermakna “aku berpikir, karena itu aku ada”. . “Cogito ergo sun”, Dr. H. Virgana MA/Unindra
Penganut rasionalsme memandang sesuatu yang benar adalah yang dapat diterima oleh akal. Dua sumber konsepsi, yaitu (a) penginderaan atau sensasi, dan (b) fithrah. Dalam kaitannya dengan penginderaan, manusia mengkonsepsi panas, manis, pahit, cahaya, dan suara karena penginderaan. • fithrah adalah konsepsi-konsepsi yang muncul dalam lubuh hati. Menurut Descartes, seperti dijelaskan Ash-Shadr (1981 : 29), konsepsi-konsepsi fitri itu adalah ide tentang Tuhan, jiwa, serta pemikiran yang sejenis dengan itu yang bersifat sangat jelas dalam pikiran manusia. Dr. H. Virgana MA/Unindra
Rasionalisme melahirkan metode deduktif. Penalaran deduktif dikembangkan oleh Aristoteles, Thales, Pythagoras, dan para filsuf Yunani . • Pola penalarannya dikenal dengan pola silogisme. Sebagai contoh dapat dikemukakan pernyataan-pern Dr. H. Virgana MA/Unindra
A : Semua manusia pasti akan mati. • B : Tuti adalah manusia. • C : Tuti pasti akan mati. • Pernyataan • A premis mayor, • B dikenal dengan premis minor, dan • C dikenal dengan kesimpulan. Dr. H. Virgana MA/Unindra
Nilai kebenaran penalaran deduktif tergantung premisnya • Perhatikan silogisme di bawah ini: • A : Semua pahlawan adalah orang yang berjasa • B : Kartini adalah pahlawan • C ; Maka, Kartini adalah orang yang berjasa. (Kes Salah? Kartini yg mana?) Dr. H. Virgana MA/Unindra
Jika pernyataan itu diubah menjadi : • A : Semua pahlawan adalah orang yang berjasa • B : Raden Ajeng Kartini adalah pahlawan • C ; Maka, Raden Ajeng Kartini adalah orang yang berjasa. • Pernyataan kesimpulannya menjadibenar karena premis minornya sudah spesifik menunjuk pada orang tertentu, yaitu Kartini yang pahlawan. Dr. H. Virgana MA/Unindra
BAGAN METODE ILMIAH PERUMUSAN MASALAH KHASANAH PENGETAHUAN ILMIAH PENYUSUNAN KERANGKA BERFIKIR PERUMUSAN HIPOTESIS DITERIMA PENGUJIAN HIPOTESIS DITOLAK Dr. H. Virgana MA/Unindra
AKSIOLOGI • Nilai kegunaan Imu : dapat digunakan untuk kebaikan, sekaligus juga untuk kejahatan. • Agama memegang peranan penting sebagai landasan etis perkembangan dan penggunaan ilmu dalam kehidupan manusia. • Mukti Ali : Dengan ilmu, hidup ini mudah Dengan seni, hidup ini indah Dengan agama, hidup ini terarah. Dr. H. Virgana MA/Unindra
REVOLUSI ILMU • Revolusi : Perubahan mendasar yang mengubah wujud asli dari sesuatu. • Revolusi Politik vs Revolusi Ilmu • Tiga tahap revolusi ilmu gagasan di atas kepala gagasan di atas kertas ilmu baru Dr. H. Virgana MA/Unindra