290 likes | 960 Views
Migrasi dan Rekayasa Sosial. S2 Kependudukan & Ketenagakerjaan Universitas Indonesia Mobilitas Penduduk, Sesi ke-11. Latar Belakang. Negara bisa mempengaruhi migrasi Intervensi terhadap migrasi memiliki unsur ‘ pemaksaan ’ pada tingkat yang berbeda
E N D
MigrasidanRekayasaSosial S2 Kependudukan & Ketenagakerjaan Universitas Indonesia Mobilitas Penduduk, Sesi ke-11 Elda L. Pardede
Latar Belakang • Negara bisamempengaruhimigrasi • Intervensiterhadapmigrasimemilikiunsur ‘pemaksaan’ padatingkat yang berbeda • Rekayasakependudukandansosialmelaluimigrasimenguntungkankarena: 1. Peraturanbisaberubahdalamwaktusingkatpadasaatgenting 2. Mobilitaspenduduklebihpekaterhadapperubahandaripadafertilitas Elda L. Pardede
Siklus Analisis Kependudukan • Jumlah penduduk • Komposisi penduduk • Pertumbuhan penduduk Ekonomi Sosial Budaya Politik Hukum (Tata ruang) • Fertilitas • Mortalitas • Migrasi Rekayasa Sosial? Sumber: Ananta (1991)
Alasan Rekayasa Mobilitas Negara perlumengendalikanperpindahan, karenatanpapengendalian (Dowty, 1987): • Orangbisa ‘lari’ menghindaridarihukumnasional • Bisamengancamkesehatanpublik • Merapuhkanpertahanankeamanannasional • Unsur yang ‘merusak’ dapatmasuk Elda L. Pardede
Alasan Rekayasa Mobilitas …tanpapengendalian (Dowty, 1987), ~lanjutan: • Bisamenggangguwarga ‘baik-baik’ dan ‘takbersalah’ • Dapatmenghambatpembangunanekonomi • Merusakkarakternasional yang homogen ApakahAndasetuju? Elda L. Pardede
Bagaimana merekayasa migrasi? Faktorlokasiyang eksternaluntukindividu (Model Gardner) …direkayasaolehpemerintahdalamhalregulasi, kebijakanekonomi, tataruang, dll …yang mempengaruhiperilakumigrasi (danmobilitas) melaluikomponenmotivasi …untuktujuan-tujuantertentu(redistribusipenduduk, menjagaidentitasrasialdarisuatunegara, dll) Elda L. Pardede
Source of Values Place related macro factors Information Do perceived macro factors match values? Abilities Perceived place related macro factors Yes No Stress, dissatisfaction-desire to: Move(if better match of values and macro factors is seen elsewhere) Adjust to situation Change situation Information Perceived constraints and facilitators Abilities Intention, decision to: Actual constraints and facilitators Stay Move Stay Stay Move Gardner (1981): Decision to move and actual move, influenced by macro factors
Contoh: Rekayasa Sosial • Rwanda: Rekayasaetnisantarasuku Hutu dan Tutsi; setelahgenosidasuku Hutu oleh Tutsi, dilakukankebijakanrekayasaetnis (pencampuran) untukintegrasi • Filipina: Faktorstruktural, yaituglobalisasidanketimpanganantarnegara, fasilitasidaripemerintahuntukpekerjadomestikdarinegara Filipina keluarnegeri Elda L. Pardede
Contoh: Rekayasa Sosial • UniEropa: Pemberianbeasiswauntukmahasiswa/iUniEropa, integrasidanunifikasi • Afrika Selatan: Politik Apartheid; pemisahankulitputihdengan lain-lainnya, dilakukandenganperencanaanspasial… • Australia: MengirimkanmigrananakdariBritania Raya yang umumnyayatimpiatudanmiskindanterlantar.. Elda L. Pardede
Contoh: Rekayasa ekonomi? • KebijakanTransmigrasidi Indonesia Pemerintahmembantutransmigranumumdengan menyediakan“2.25 hektartanah, biayatransportasisampaiketujuan, pelatihandidaerahasal, dankebutuhandasarhingga5 tahun” (Tjiptoherijanto, 1995, hal. 103) Elda L. Pardede
Migrasi (dan Mobilitas) dan Rekayasa Sosial di Indonesia BerdasarkanmakalahTirtosudarmo (2000) • ZamanKolonial • DemokrasiTerpimpin • OrdeBaru • Sekarang? Elda L. Pardede
Zaman Kolonial • Pola mobilitas adalah warisan zaman kolonial • ‘Emigrasi’ dari Pulau Jawa ke Luar Jawa dengan alasan menaikkan produktivitas pertanian • Proses industrialisasi ‘dicegah’ oleh pemilik perkebunan karena bisa menaikkan upah buruh • Buruh dikendalikan dan ‘dimanipulasi’ oleh kontrak yang tidak adil Elda L. Pardede
Zaman Kolonial PolitikEtis (awalabad ke-20) dengankebijakanmigrasiakibat: • KoalisiKatolik-Protestan yang inginmeningkatkankondisi ‘inlander’ • KesempatanekonomidiluarJawa yang membutuhkanburuhmurahdariJawa • MemindahkanpendudukdaridaerahJawa yang diwarnai ‘social political unrest’ • 1933-1941: 222.586 migrandi Lampung dan Sumatra Selatan; 2.500 migrandi Kalimantan. Elda L. Pardede
Demokrasi Terpimpin Pelita 1956-1960, kebijakantransmigrasisebagaiinstrumenuntuk: • MengurangitekananpendudukdipulauJawa • Menyediakantenakerdipulau yang jarangpenduduknya • Mendukungstrategimiliter • Mempercepatprosesasimilasi Elda L. Pardede
Demokrasi Terpimpin TujuanTransmigrasi: • Membukawilayahbaru yang memilikitanahdan SDA • Memindahkanpendudukdaridaerah yang padatkedaerah yang jarangpenduduk • Membangundaerahstrategisuntukmencapaiketahanannasional yang lebihtinggi Elda L. Pardede
Demokrasi Terpimpin • Sentralistik (‘pemberontak’ di berbagai wilayah) • Pemda dianggap unit administratif biasa • Menghapus peran pemimpin adat (marga, negeri), menimbulkan ketidakpuasan masyarakat lokal • Asimilasi kurang berhasil. Contoh: Suku Jawa di Lampung, kemungkinan karena ‘enclave politics’ warisan zaman kolonial • Protes dari masyarakat lokal karena anggaran ditujukan lebih banyak ke wilayah transmigrasi Elda L. Pardede
Orde Baru • Sentralistik, didukungolehkekuatanmiliter • Memusatkankebijakanpembangunanuntukmembukalapangankerjadanmengendalikanfertilitas (berdasarkanideWidjojoNitisastro) • Alokasianggaranberdasarkanjumlahpenduduk, sehinggaterpusatdiJawa • Ketimpanganwilayahtinggi; ketidakpuasandiwilayahkaya SDA: Aceh, Riau, Kalimantan, Sulawesi Utara, Irian Jaya Elda L. Pardede
Orde Baru • Perantransmigrasidilihatsebagaikebijakanpembangunanekonomi yang berperanuntukketahanandankeamanannasional • Makalokasitransmigrasijuga ‘diduga’ dipilihberdasarkanstrategimiliterdankeamanan • Anggarantransmigrasiditurunkanpada mid 1980-an karenahargaminyakdunianaik Elda L. Pardede
Orde Baru Mobilitaspendudukmeningkatkarenatigafaktor: • Surplus tenaker • Meningkatnyaalatdanjaringantransportasi • Dibukanyakegiatanekonomi, khususnyadidaerahperkotaandimanasektor informal menyediakanpilihanpekerjaanbuatmigran (daerahperkotaankarenadanauntuktransmigrasimenurun) Elda L. Pardede
Sekarang? Elda L. Pardede
Transmigran menurut ProvinsiTujuan Sumber: Tirtosudarmo (2001), cf. Tirtosudarmo (2009)
Jumlah Transmigran di Indonesia, 1999 - 2007 Sumber: R&D Menter Transmigrasi, cf. Tirtosudarmo (2009)
Diskusi • Otonomi daerah: menaikkan atau menurunkan mobilitas penduduk? • Faktor-faktor apa yang bisa digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk ‘mengendalikan’ mobilitas penduduk? Elda L. Pardede
LQ Penyerapan Tenaga Kerja Tahun 2005 Sumber: Sakernas 2005, cf. Wajdi (2010)