80 likes | 795 Views
MASYARAKAT PERKOTAAN dan INDUSTRI. Masyarakat Industri berawal dari revolusi industri. Revolusi Industri I terjadi pada PD I. Revolusi Industri terjadi karena peralihan tenaga Manusia ke Mesin.
E N D
Masyarakat Industri berawal dari revolusi industri. • Revolusi Industri I terjadi pada PD I. • Revolusi Industri terjadi karena peralihan tenaga Manusia ke Mesin. • Dengan kemajuan Industri terjadi perubahan Social secara Progres maupun Regres akibat penggunaan penemuan-penemuan baru diseluruh Dunia dan kemajuan Ideologi masyarakat yang semakin berkembang.
Pada Revolusi Industri ke II ditandai dengan kemajuan teknologi dan ekonomi, serta meningkatnya pertumbuhan penduduk. • Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, mengakibatkan perubahan sosial secara : Struktur, Kultural dan Interaksional. • Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan Sosial yaitu; bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan baru, pertentangan dalam masyarakat dan terjadinya pemberontakan atau renovasi.
Dampak dari Revolusi Industri yaitu : Revolusi Budaya dan Nilai. MASYARAKAT DAN KEHIDUPAN KOTA • N. Daldjoeni (Seluk Beluk Masyarakat, 1978) mengatakan bahwa kota dapat didekati dari dua aspek, yakni aspek fisik (pengkotaan fisik) dan aspek mental (pengkotaan mental). Yang disebut pertama bersangkut paut dengan luas wilayah, kepadatan penduduk, tata guna tanah yang non-agraris. Aspek kedua bertalian dengan orientasi nilai serta kebiasaan hidup orang kota.
Louis Wirth, mengemukakan bahwa kehidupan kota yaitu ; • Banyak relasi kota menyebabkan tidak memungkinkanterjadinya kontak-kontak yang lengkap diantara pribadi-pribadi. • Orang kota harus melindungi dirinya sendiri agar tidak terlalu banyak hubungan yang bersifat pribadi, ia juga harus menjaga diri terhadap potensi-potensi yang merugikan atau membahayakan dirinya pribadi dan keluarga, maupun kebudayaannya. • Kebanyakan hubungan orang-orang kota digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu saja. • Orang kota memiliki semacam emansipasi atau kebebasan untuk menghindar dari pengawasan oleh kelompok kecil atas keinginan dan emosinya.
John Gullick merumuskan bahwa keenam kota kecil itu mempunyai beberapa ciri khas atau esensi urban yang sama : • Adanya perantara (Brokers) • Kehadiran orang asing atau orang luar • Adanya hubungan diantara kelas-kelas atas di kota-kota dengan pribadi-pribadi atau asosiasi-asosiasi di kota-kota lain yang lebih besar • Adanya hubungan-hubungan pribadi yang impersonal, rasionalistik berorientasi tujuan, atau interpesonal tunggal • Mudah terpengaruh oleh perubahan-perubahan • Adanya heterogenitas kultural.
Kehidupan masyarakat Perkotaan : • Mempunyai pola-pola kebudayaan dan tingkah laku, • Menurunnya nilai-nilai Manusiawi oleh berkembangnya teknologi di Kota, • Pengkotakan golongan Kaya dan golongan Miskin, dan • Kepentingan Pribadi diatas kepentingan Umum.