E N D
Jono dan Joni sebaya. Mereka memiliki latar belakang keluarga, pendidikan, dan lingkungan sosial ekonomi hampir sama. Mereka bekerja di BUMN dgn pangkat & gaji yang sama. Menjelang masa pensiun, Jono merasa tenang sementara Joni resah. Jono memiliki rumah dan tabungan pensiun, sementara tabungan Joni tidak cukup untuk membeli rumah. • Jek dan Jeki termasuk kelompok berpenghasilan tinggi. Sementara Jeki termasuk pemain aktif di pasar modal, Jek selalu memilih investasi yang tidak berisiko, seperti deposito dan obligasi pemerintah. • Jasmine sedang bingung menentukan pilihan tempat pondokan. Pilihan pertama di tengah kota dan dekat tempat kerja, namun kemacetan jalan sering kali terjadi. Pilihan lain di pingiran kota, namun dekat dengan stasiun kereta api. Sekalipun demikian jadwal kereta kadang tidak bisa sepenuhnya dipercaya. • Teman-teman sekerja Juni tidak habis pikir, kenapa dia menolak promosi yang ditawarkan kepadanya. Juni adalah pegawai yang berprestasi tinggi.
Tujuan penelitian • Mengapa seseorang berbeda dari yang dalam hal aktivitas ekonominya? Faktor-faktor internal apa yang berpengaruh? • Mengapa perilaku seseorang dalam satu situasi berbeda dengan situasi yang lain? Faktor eksternal apa yang berpengaruh? • Bagaimana faktor internal dan eksternal berinteraksi dalam menentukan perilaku ekonomi sesorang? Apa proses mental yang terjadi? • Bagaimana faktor-faktor internal dapat dipengaruhi oleh faktor eskternal? Bagaimana menggunakan pengetahuan ini untuk tujuan-tujuan tertentu? • Bagaimana dinamika psikologis individu berpengaruh terhadap dinamika pasar dan kondisi makro-ekonomi? Bagaaman memanfaatkan pengetahuan ini untuk tujuan-tujuan tertentu? • Bagaimana memprediksi perilaku individu, dinamika pasar, atau kondisi makro-ekonomi berdasarkan pemahaman tentang faktor-faktor yang terkait? Bagaimana merumuskan kebijakan berdasar pengetahuan tersebut?
Economics and psychology, that is water and fire (Amos Tversky) Economics Psychology Assumptions about human behavior Research about human behavior Individual behavior Aggregated behavior Normative theory Descriptive theory Deductive Inductive Deviations (anomalies) from theory ‘Separate theories’ (occasional theories) for deviations
Basic model • Model behaviorisme: S – O – R. • Objective environment: • Income, aset, dan status sosial ekonomi di satu sisi. • Inflasi, peluang kerja, subsidi, pajak. • Proses mental: sikap (attitudes), harapan (expectation). • Perilaku ekonomi: konsumsi dan menabung (termasuk di dalamnya adalah investasi dan hutang). • Katona (1975): model ini menjelaskan dan memperkirakan consumer demand secara lebih persis dibandingkan model-model ekonomi. Objective Environment Mental Processes Behavior
Extended model General ec. Environment Personal Factors Situational Factors Van Raaij (1981, in Antonides, 1991). Objective Environment Mental Processes Behavior Subjective Well-being Societal Discontent
General ec. Environment Objective Environment • Pengembangan atas model behavioristik Katona (‘64). • Genernal economic environment berpengaruh timbal balik terhadap objective environment. • Objective environment: pendapatan, aset, kewajiban, status sosial ekonomi, dll. • General economic environment:inflasi, subsidi, polusi, harga minyak dunia, kriminalitas, dll. Personal Factors • Personal factors: aspirations, expectations, goals, values, socio-demographic variables, and personality. • Proses mental: persepsi, judgment, dan decision-making. Mental Processes • Faktor situasional: unexpected events (accidents, illness, kunjungan keluarga, dll.) dan expected events (mis. life-cycle keluarga, spt. Anak masuk sekolah, dll.) Situational Factors Behavior
Objective Environment Mental Processes Behavior Subjective Well-being • Subjective well-being:statisfaction with consumption, work, income, marriage, standard of living, awareness of opportunities. • Societal discontent meliputi: one’s general happiness or statisfaction with societal structures (political and cultural) and the economic system (capitalism, socialism, communism). • Perilaku ekonomi berpengaruh langsung terhadap subjective well-being. • Subjective well-being berpengaruh terhadap lingkungan ekonomi, mis., dengan inducing new product design and development. • Subjective well-being berpengaruh terhadap proses-proses mental: persepsi tehrap lingkungan, e.g., on the basis of confirmed and disconfirmed expctations regarding consumer goods. • Perilaku juga memilki pengaruh langsung terhadap objective environment. Mis.: the economic relation of supply and demand for goods and services.
Economic bhv. on the objective plane Personal Resources Personal ec. Environment Economic Behavior Situational Restrictions • Situational restrictions: mis. budget restrictions. • Perilaku ekonomi berpengaruh terhadap situasi ekonomi pribadi. Mis., paid employment mendatangkan jumlah pendapatan tertentu. • Agregat personal economic membentuk general economic environment. • Sebaliknya, general economic environment mempengaruhi situasi ekonomi pribadi. Mis., pajak,subsidi, dll. • General economic thd situational restrictions. Mis., suku bunga pinjaman. • Personal resources: individual history, education, marital status, age, gender, etc. General ec. Environment
Economic bhv. on the subjective plane Societal Opinion Motives & Personality Mental Processes Decision Making Perceived Restrictions • Societal opinion: adat istiadat, norma, nilai. Media massa berperan besar dalam pembentukan opini masyarakat. • Mental processes: mental accounting, judgment. • Perceived restrictions:apa yang diyakini individu sebagai peluang / hambatan. • Decision making: keputusan tentang tindakan ekonomi yang akan dilakukan.
Model selengkapnya Societal Opinion Motives & Personality Mental Processes Decision Making Perceived Restrictions Personal Resources Personal ec. Environment Economic Behavior Situational Restrictions General ec. Environment Antonides (1991).