430 likes | 971 Views
Arbyn Dungga, ST. SURVEY GIZI BURUK PADA BALITA DAN IBU HAMIL DI KABUPATEN GORONTALO 2003-2004. Pusat Penelitian Pangan, Gizi, dan Kesehatan UNIVERSITAS HASANUDDIN dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo. Masalah Gizi menurut Siklus Kehidupan. Stunting Anemia. Remaja dan WUS.
E N D
Arbyn Dungga, ST SURVEY GIZI BURUK PADA BALITA DAN IBU HAMIL DI KABUPATEN GORONTALO 2003-2004 Pusat Penelitian Pangan, Gizi, dan Kesehatan UNIVERSITAS HASANUDDIN dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo
Masalah Gizi menurut Siklus Kehidupan Stunting Anemia Remaja dan WUS Risiko Stunting Ibu Hamil Bayi lahir Anemia, kurang gizi mikro lainnya KEP • BBLR Underweight Stunting Anemia KVA BALITA Pertumbuhan lambat, Stunting Anemia, cognitive deficits Anak Usia sekolah
Untuk Mencapai Tinggi dan Berat badan optimal Membangun tinggi badan potensial (rapid increase in cell number) Membangun berat badan potensial (rapid increase in cell size) Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro dan mikro) secara seimbang Butuh Kalori Periode Kritis Pertumbuhan Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak Butuh gizi mikro & protein Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN
Penyebab Utama Kematian di Dunia Deaths associated with undernutrition 60% Sources:EIP/WHO, Caulfield LE, Black RE. Year 2000
Gizi cukup & sehat Gizi kurang & infeksi Anak cerdas Mutu SDM “Otak Kosong” bersifat permanen “Irreversible loss of opportunity” LOST GENERATION(Generasi yg. hilang/Pekerja kasar) Penghasilan Tinggi Beban Sumberdaya Dampak Gizi dan Kesehatan terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Otak
30,000 kasus terdata 2.3 juta kasus tidak terdata penderita kekurangan gizi 4.4 juta anak kekurangan gizi ringan Gizi Buruk: “Puncak Genung Es” Menurut data SUSENAS: 10% dari balita menderita kekurangan gizi berat, berarti 2,3 juta anak balita. Photos courtesy of Ingrid Kolb-Hindarmanto
ANAK MAMPU ANAK MISKIN
TUJUAN PENELITIAN • Tujuan Umum : Menilai status gizi balita dan ibu hamil dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. • Tujuan Khusus : • Mengukur status gizi balita dan ibu hamil berdasarkan pengukuran antropometri. • Mengukur pola konsumsi balita (ASI dan MP-ASI). • Menilai faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita dan ibu hamil. • Menilai pelaksanaan program perbaikan gizi pada balita dan ibu hamil.
BAHAN DAN METODE Lokasi : Kabupaten Gorontalo Di pilih 6 wilayah kecamatan Setiap kecamatan dipilih 2 desa. Populasi: Keluarga dengan anak balita 0-59 bulan dan keluarga dengan ibu hamil Sampel: 20 keluarga/ desa (0-5 bln, 6-11bln, 12-23 bln, 24-35bln, 36-59 bln). 10 keluarga ibu hamil/desa Desain survey: Cross-sectional
BAHAN DAN METODE Variabel penelitian • Karakteristik sample dan keluarga • Antropometri (berat badan, tinggi badan, LILA) • Pola konsumsi (anak, ibu, dan keluarga) • Pola Asuhan (ASI) dan Posyandu • Morbiditas dan tempat mencari pelay. kesehatan • Imunisasi, tablet Fe, dan program lainnya. Pengumpulan data: Tim Puskesmas Supervisi: Peneliti dan staf Dinas Kesehatan Analisis data/laporan: Tim Unhas
PENGUMPULAN DATA Antropometri: • Berat badan: Salter (100g) • Panjang badan: length board antr. • LILA: insertion tape. Konsumsi Makanan: • Recall 24 jam • Food Frekuensi Morbiditas dan lainnya: Kuesioner
Langkah Pengumpulan Data • Tentukan dua desa di Kec/Puskesmas terpilih • Catat seluruh keluarga dengan balita atau ibu hamil yang ada di desa (populasi target) • Pilih sampel berdasarkan “obat nyamuk” • Lakukan wawancara dan pengukuran antropometri • Edit hasil pengisian oleh supervisor lapangan • Dikirim ke Unhas untuk dianalisis
Prevalensi Anak Gizi Kurang dan Gizi Buruk 36.9 35.5 28.6
STATUS GIZI BALITA Kurus 20.7 20.0 16.7 Pendek Gakin Non gakin Total
Gizi kurang dan buruk berdasarkan kelompok umur 51.8 51.2 33.5 37.5 25.6 10.2 24-35 (n=44) 36-59 (n=48) Total (n=240) 12-23 (n=56) 0-5 (n=49) 6-11 (n=44)
Gizi Kurang dan Gizi Buruk 35.5 27.5
STATUS GIZI BERDASARKAN KECAMATAN BB/U berdasarkan kecamatan TB/U 45 42.5 42.5 36.4 30 30 22.5
Konsumsi • MP-ASI anak • balita (6-11 bln) n = 44
Asupan Energi * Dianggap masih menyusui
Asupan Kalori Energi 190 kkal Energi 366 kkal Protein Lemak Karbohidrat Energi 508 kkal
JUMLAH BALITA KURANG GIZI JUMLAH IBU HAMIL KEK Sebanyak: 2.156 orang
KESIMPULAN • Satu dari tiga Balita dan satu dari empat ibu hamil mengalami gizi kurang di kab. Gorontalo • Sebesar 8.8% balita atau sebesar menderita gizi buruk. Anak yang mengalami gangguan gizi akut sebanyak 20,0% dan yang kronis sebesar 27.4% • Gangguan gizi pada keluarga miskin (Gakin) lebih tinggi dibanding pada non-gakin. • Tingkat pendidikan yang rendah disertai dengan tingkat konsumsi yang rendah merupakan faktor penyebab utama yang terlihat.
REKOMENDASI • Program perbaikan status gizi dapat lebih difokuskan pada anak dibawah 2 tahun ditingkatkan terutama pada mereka yang berasal dari Gakin gangguan gizi akut melalui bantuan makanan. • Monitoring program perbaikan status gizi dapat ditingkatkan kualitasnya melalui kegiatan Posyandu yang ada. • Perbaikan mutu dan keikutsertaan masyarakat dalam bidang pendidikan merupakan program jangka panjang yang perlu diprioritaskan.
REKOMENDASI (2) • Program ASI eksklusif dapat ditingkatkan sampai 6 bulan melalui penyadaran pentingnya ASI buat kesehatan bayi. • Kualitas MP-ASI lokal yang kaya akan ikan, sayur dan buah-buahan perlu ditingkatkan. • Perbaikan konsumsi ibu hamil dapat melalui PMT yang sesuai dengan rekomendasi (500kkal dan 15gr protein).