820 likes | 1.45k Views
GIZI BURUK. Benedicta Mutiara S 0906639713. IDENTITAS. Nama : An AZM Jenis kelamin : Perempuan Tanggal lahir : 17 Juni 2012 Usia : 21 bulan Nomor RM : 388-59-27 Nama orangtua : Tn. D / Ny. S Usia orangtua : 32 thn / 29thn Pekerjaan orangtua: Karyawan swasta / ibu RT
E N D
GIZI BURUK Benedicta Mutiara S 0906639713
IDENTITAS • Nama : An AZM • Jenis kelamin : Perempuan • Tanggal lahir : 17 Juni 2012 • Usia : 21 bulan • Nomor RM : 388-59-27 • Nama orangtua : Tn. D / Ny. S • Usia orangtua : 32 thn / 29thn • Pekerjaan orangtua: Karyawan swasta / ibu RT • Alamat : Tambun, Bekasi • Tanggal masuk : (IGD) 15 Maret 2014, (Gedung A) 17 Maret 2014 • Jaminan kesehatan: JKN
KELUHAN UTAMA (alloanamnesis, 19 /3/2014) • Diare yang memberat sejak 11 hari SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG BB tidak naik, cenderung menurun Usia 6 bulan ASI susu formula 11 hari SMRS Diare memberat Masuk IGD Usia 8 bulan Mulai mengalami diare 1 bulan SMRS : Diketahui HIV(+) 8 hari SMRS Timbul demam Diare kadang memberat (5x dirawat karena diare), demam berulang
diare memberat sejak 11 hari SMRS • Konsistensi: cair ( tidak ada ampas) • Warna kuning, lendir (+), darah (-), berbau asam • Ganti popok 10-11 x, paling banyak habis 2 bungkus (@10 popok)
Demam sejak 8 hari SMRS • Muncul langsung tinggi, terus-menerus sepanjang hari • Dibawa ke bidan karena demam dan diare –> suhu 390C • Dianjurkan banyak minum air putih dan diberi oralit (2 sacchet/hari) • Demam dirasakan sedikit berkurang setelah minum banyak (suhu tidak diukur) • Diare tidak membaik
Sehari minum + 60 ml (air dan susu formula) • 1 hari SMRS tampak lebih rewel, tidak mau minum, air mata (-) saat menangis, BAK (+) 3 jam SMRS, jumlah BAK sedikit • Keluhan lain (-) (batuk/pilek, keluar cairan dari telinga, muntah, menangis/tampak kesakitan saat BAK, ruam/ lesi pada kulit) • Diketahui HIV (+) sejak Februari 2014 di RSUD Bekasi, belum diberikan ARV
Saat ini perawatan hari-5 : • BAB setengah padat, ampas > air (seperti odol), jumlah 40-80 gram/hari • Jumlah BAK kembali seperti biasa • Demam masih ada 37,5-380C • Asupan: 8x100ml /NGT, dikeluhkan muntah jika kecepatan NGT 1 jam berkurang jika kecepatan ↓↓. Per oral: maksimal 30 ml (anak tidak mau minum) • BB belum naik, bahkan menurun
Sebelumnya: • diaresudah biasadialami sejak usia 6 bulan • konsistensi cair, berbau asam, bercampur lendir, awalnya bercampur darah • dimulai +2 bulan setelah peralihan ASI ke susu formula • Sering demam, bisa berlangsung 2 minggu • berobat ke berbagai RS dianjurkan mengganti susu formula (terakhir menggunakan SGM LLM plus), berkali-kali diberi antibiotik
Pernah beberapa kali dirawat-inap diare pernah berhenti selama dirawat beberapa hari – 1 minggu setelah pulang diare timbul kembali • BAB biasanya setengah padat, air > ampas (seperti bubur), warna kuning, dan ganti popok 5-6 kali/hari
Sejak 3 bulan SMRS volume minum ↓ ↓, tidak mau/ menangis saat diberi minum minum susu formula 30 ml/hari • Jumlah diare menurut orang tua tetap tidak berkurang walaupun pasien hanya minum sedikit
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU • Pernah didiagnosis TB paru di RSUD saat usia 7-8 bulan -- berobat karena BB tidak naik sejak usia 6 bulan • Obat TB selama 5 bulandihentikan karena tes Mantoux (-) • Sebelumnya pernah dirawat di RS 5 kali (setiap kali rawat 1-2 minggu) karena diare yang memberat
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA • Keluhan batuk-batuk lama (>2 minggu), penyakit TB / flek paru ada (kakek pasien BTA +) sudah berobat tuntas saat pasien lahir • Tetangga ada batuk lama, kadang berkunjung dan bermain bersama pasien • Kontak dengan penderita campak disangkal. • Ibu pasien diketahui HIV (+) sejak Februari 2014 (RSUD Bekasi) kotrimoksazol, belum ARV (menunggu CD4) • Ayah dan kakak pasien (usia 7 tahun) HIV (-)
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN • rutin periksa hamil di bidan • konsumsi obat-obatan : vitamin /suplemen dari bidan • selama kehamilan ibu merasa kondisi tubuhnya sehat, hanya 2-3x batuk/pilek (sembuh sendiri) • Pasien anak kedua, lahir di bidan, usia kehamilan 37 minggu, spontan, langsung menangis, tidak biru. • BBL 2800 gram, PBL 49 cm, lingkar kepala tidak ingat
RIWAYAT NUTRISI • ASI eksklusif usia 0-6 bulan, menyusu tiap 1-2 jam, setiap kali menyusu + 20 menit, tidak terputus-putus, setelah menyusu bayi tampak kenyang • Tidak ada keluhan muntah/gumoh setelah minum/menyusu
Usia 6 bulan: produksi ASI dirasa berkurang susu formula bayi (tidak memakai formula rendah laktosa /formula khusus) • Biasa minum susu 5x /hari, setiap minum 90 cc (@3 sendok takar), BB pasien saat itu 7 kg • Makan biskuit Milna sejak usia 6 bulan (1 keping/hari) • Makan bubur susu & nasi tim saring usia 8 bulan, 1 porsi/hari (+ 4 sdm) bubur susu • Makan nasi tim sejak usia 12 bulan.
Sejak 3 bulan SMRS jumlah makan/minum ↓ • 1 bulan SMRS: minum susu formula 8 x/hari, tiap kali beberapa isapan -10 cc (30-60cc/hari) • Sejak mulai demam juga diberi air putih susu formula maks. 30 cc. • Nasi tim 3 x 5 sdm/ hari. Biskuit 2 gigitan /hari • Pasien juga dikeluhkan sejak 1,5 bulan lalu sering muntah (gumoh) jika diberikan minum 90 ml, dan akhir-akhir ini sudah muntah jika diberikan minum 60 ml
Riwayat Tumbuh Kembang • Pertumbuhan: usia 0-6 bulan BB bertambah rata-rata 0,5 kg /bulan (usia 6 bulan BB 7 kg) • setelahnya mulai diare BB 6 kg tetap 6 kg s/d usia 1 tahun 4 bulan 5,5 kg saat masuk RS BB 5 kg. • Perkembangan: bisa tengkurap (sejak usia 4 bulan), belum bisa duduk, merangkak, berdiri • Bisa mengambil makanan & memasukkan ke mulut • Berbicara beberapa kata(“papa”, “mama”) belum bisa merangkai 2 kata.
RIWAYAT IMUNISASI • imunisasi dasar : BCG, Hepatitis B (3 kali), DPT (3 kali), polio (3 kali) terakhir saat usia 6 bulan, belum diberikan imunisasi campak
PEMERIKSAAN LABORATORIUM • (7 Februari 2014, RSUD Bekasi) • Anti HIV : reaktif • Kultur urin : kumanE.coli >105/ml • Kultur feses : Pseudomonas
(25 Februari 2014, RSUD Bekasi) • IgM Anti CMV : non reaktif • IgG Anti CMV : non reaktif (27 Februari 2014, RSCM) • Limfosit (CD45+) absolut : 1903 sel/μl • Sel T (CD3+) persen : 80% • Sel T (CD3+) absolut : 1524 sel/μl • Sel T (CD4+) persen : 2% • Sel T(CD4+) absolut : 36 sel/μl
(15 Maret 2014, RSCM) • GDS 94 • Albumin 2,76 • SGOT 92 • SGPT 37 • Ur 12,7 • Cr 0,22 • Hb 8,2 • Ht 23,2 • Leukosit 8490 (hitung jenis 0 /0 /7 /88 /3/2) • Trombosit 477.000 • MCV 75,5/ MCH 26,4/ MCHC 35
(16 Maret 2014, RSCM) • Analisa Tinja • Makroskopik • Warna : Kehijauan • Konsistensi : Encer • Lendir : Positif • Darah : Negatif • Pus : Negatif • Mikroskopik • Leukosit : BANYAK /LPB • Eritrosit : 8-10/ LPB • Telur cacing : negatif • Amoeba : tidak ditemukan • Pencernaan • Lemak : negatif • Serat tumbuhan: positif • Serat otot : negatif • Darah samar tinja : positif • Ditemukan sel ragi dan hifa
(19 Maret 2014, RSCM) • Analisa Tinja • Makroskopik • Warna : kuning • Konsistensi : lembek • Lendir : negatif • Darah : negatif • Berminyak : negatif • Berbusa : negatif • Mikroskopik • Leukosit : 2-3/LPB • Eritrosit : 4-5/LPB • Bakteri : (+) • Parasit : (-) • Lemak : - • Pemeriksaan khusus • pH : 6,0 • Gula : negatif • Pengecatan Gram • Mikroorganisme: ditemukan basil Gram negatif • Jamur : Pseudohypha
(19 Maret 2014, RSCM) • Hb : 8,2 g/dL (10,1-12,9) • Ht : 25,1% (32 – 44) • Leukosit : 16.600 • Hitung Jenis Leukosit : 0,13/1,3/0/36,3/8,7/13,4 • Trombosit : 379.000 • PT : 25,5 (9,7 – 13,1) • APTT : 55,4 (25,5 – 42,1) • Na : 119 (135 – 145) • Cl : 97 (97 – 107) • K : 3,9 • Ca : 8,8 • Protein total : 3,5 (6,6 – 8,7) • Albumin : 1,7 (3,4 – 5) • GDS : 101 • SGOT : 37 • SGPT : 57 • Ur : 31 • Cr : 0,5
DAFTAR MASALAH • Gizi buruk marasmik • HIV stadium klinis IV • Diare persisten (tanpa dehidrasi) • Delayed development
RENCANA MANAJEMEN • (IGD) • Rencana terapi: resomal 75 ml/kg selama 3 jam • Cefotaxime 3x125 mg IV • Mycostatin 4 x 1 cc po • Zink 1x20 mg po • Paracetamol 3x 50 mg po • F-75 8x50 ml po • Rencana pemeriksaan : DPL, SGOT, SGPT, Ureum/kreatinin,kultur darah, kultur tinja, analisa feses lengkap, kultur urin, GDS
(Ruang rawat) • Rencana terapi: Peptamen 8x70 ml, drip pelan 2 jam • Kotrimoksazol (40 mgTMP/5ml) 2x2,5 ml po • Mycostatin (100.000 U/ml) 4x1 ml po • Zink 1x20 mg po • Resomal 50 ml/diare • Parasetamol 3x50 mg po • Asam folat 1x1 mg po • Rencana pemeriksaan: PCR HIV, kultur darah (menunggu hasil)
PROGNOSIS • Quo ad vitam : Dubia ad bonam • Quo ad functionam : Dubia ad malam • Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
GIZI BURUK • BB/TB <-3 SD atau 70% dari median (marasmus) • Edema kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh (kwarshiorkor: BB/TB >-3SD atau marasmik-kwarshiorkor: BB/TB <-3SD)
Penyebab gizi buruk: • Asupan kalori yang tidak mencukupi • Nafsu makan kurang • Gangguan pada proses makan • Keterbatasan makanan • Muntah • Absorpsi zat gizi yang tidak mencukupi • Malabsorpsi • Diare • Pengeluaran energi berlebihan • Metabolisme ↑↑ • Gangguan penggunaan kalori
Pemantauan: • Jumlah makanan yang diberikan & dihabiskan • Muntah • Frekuensi & konsistensi feses • Berat badan • Hindari terjadinya gagal jantung
Kenaikan Berat Badan : setiap 3 hari dalam gram/kgBB/hari • Kurang (<5 g/kgBB/hari) penilaian ulang lengkap • Sedang (5-10 g/kgBB/hari) periksa jumlah asupan, infeksi yang tidak terdeteksi • Baik (>10 g/kgBB/hari) • Bila tercapai BB/TB >-2 SD (>80%) dapat dianggap anak telah sembuh.
INFEKSI HIV • Kemungkinan infeksi HIV: • Infeksi berulang • Thrush • Parotitis kronik • Limfadenopati generalisata • Hepatomegali tanpa penyebab yang jelas: tanpa adanya infeksi virus yang bersamaan seperti sitomegalovirus • Demam yang menetap dan/atau berulang: demam (>380C) berlangsung > 7 hari, atau terjadi lebih dari sekali dalam waktu 7 hari • Disfungsi neurologis • Herpes zoster • Dermatitis HIV: ruam eritematosa dan papular,khas: infeksi jamur yang ekstensif pada kulit, kuku dan kulit kepala ; moluscum contagiosum yang ekstensif
Gejala yang umum pada anak dengan infeksi HIV, tetapi juga lazim pada anak sakit yang bukan HIV • Otitis media kronik • Diare persisten: berlangsung >14 hari • Gizi kurang atau gizi buruk
Gejala atau kondisi yang sangat spesifik untuk anak dengan infeksi HIV positif: • pneumocystis penumonia (PCP), kandidasis esofagus, lymphoid intestitial pneumonia (LIP), sarkoma Kaposi. Fistula rektovaginal (perempuan), tetapi jarang.
Tes diagnostik HIV dapat dilakukan dengan metode: • Tes antibodi HIV (ELISA) • Tes virologis
Kotrimoksazol (dosis 6-8 mg/kgBB trimetoprim sekali sehari) diberikan pada: • Anak yang terpapar HIV, sampai infeksi HIV benar-benar dapat disingkirkan dan ibunya tidak lagi menyusui • Anak yang terinfeksi HIV (terbatas jika ARV tidak tersedia) • Jika diberi ARV: kotrimoksazol hanya boleh dihentikan saat indikator klinis dan imunologis memastikan perbaikan sistem kekebalan selama 6 bulan atau lebih.