270 likes | 630 Views
Evaluasi Program Pekerjaan Sosial. Perum Bumi Asri Sengkaling Selatan Tahap III Blok F. 15 Junrejo Batu 0341 468857 Hp. 08123352172 fauzik@umm.ac.id. Alasan diadakannya Evaluasi ( pengertian umum ):
E N D
Evaluasi Program Pekerjaan Sosial Perum Bumi Asri Sengkaling Selatan Tahap III Blok F. 15 Junrejo Batu 0341 468857 Hp. 08123352172 fauzik@umm.ac.id
Alasan diadakannya Evaluasi (pengertian umum): • Terjadinya perubahan-perubahan pada sistem atau program terutama yang berkaitan dengan urusan kesejahteraan sosial (pendidikan, kesehatan, sosial) pasti disebabkan oleh: • Kurangnya informasi yang dapat diandalkan tentang hasil dari program yang diaplikasikan. • Kurangnya suatu sistem yang standar untuk memperoleh informasi aplikasi program.
Peran dan Tujuan Evaluasi • Evaluasi yang dilakukan itu hendaknya memberikan informasi yang akan dijadikan referensi dalam: • 1. Membuat kebijakan dan keputusan • 2. Menilai hasil yang telah dicapai • 3. Menilai program • 4. Memberi kepercayaan kepada pelaksana • program • 5. Memonitor dana yang telah diberikan • 6. Memperbaiki materi dan program
Apakah pengertian evaluasi itu?? Artinya….. Ya banyak…Karena banyak definisi. Sekarang saya yang balik tanya, menurut siapa?? Nanya kog ndak sekalian, bikin bingung aja!! Apasih arti evaluasi itu?? Wow sombong juga lhu, oke lah sekalian belajar.. Tapi apa dia tahu ya??! Waduhh makhluk ini ngetes …. apa nanya beneran ya… gawat...
Yang umum dan gampang saja dulu…. em…menurut… Cronbach, Stufflebeam dan Alkin…… Rasain lhu… he.. he Ooo.. Kalau itu sih gampang man…. “menye- diakan informasi untuk pembuat keputusan”, gitu lho…Ketiganya kebetulan punya konsep yang sama tentang evaluasi Iya.. bener … tapi ada lagi lho.. Seperti Maclcolm dan Provus pencetus Discrepancy Evaluation yang mendefinisikan evaluasi sebagai “perbeda- an apa yang ada dengan suatu standar untuk me- ngetahui apa ada selisih”. Akhir-akhir ini telah dicapai sejumlah konsensus antaraevaluator, yaitu penilaian atas menfaat atau guna suatu program.
Hemmm… belum tahu dia kalau evaluasi bisa berarti penelitian yang sistematik atau teratur tentang menfaat atau guna beberapa objek Perhatiaaaaaaann!!!! Kelompok Konsorsium Evaluasi Standfort menolak evaluasi yang menghakimi (judmental definition of evaluation) Menurut kelompok ini, evaluator bukan menentukan apakah suatu program berguna atau tidak. Evaluator tidak dapat bertindak sebagai wasit terhadap orang lain.
Kenapa sih kog pakek evaluasi segala… bikin repot… nambah beban… puyeng lagi…. Huh!!! Apa mereka ndak percaya dengan kemampuan kita???? Kenapa… gitu lho…. Hei teman…evaluasi itu gunanya untuk membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari yang terlibat… kog untuk apa…laghii Evaluasi berdasar fungsinya dibedakan dalam dua: formative dan summative evaluation. (Scriven: 1967). Formative Ev.: Evaluasi yang dipakai untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan (program, orang, produk dan sebagainya). Sedangkan Summative Ev.: Evaluasi yang dipakai untuk pertanggungjawaban, keterangan, seleksi atau lanjutan.
Apa sih Obyeknya Evaluasi itu?? Obyeknya adalah semua unit, program institusi, proyek yang ada dan yang tengah dilaksanakan. Hal ini akan membantu pemfokusan evaluasi dan menganalisisnya sehingga dapat menghindari salah penafsiran atau salah paham. Terus… aspek dan dimensi obyek apa yang akan di Evaluasi?? Evaluasi itu hendaknya berfokus pada tujuan dan kebutuhan, desain training/kegiatan, implementasi, transaksi dan hasil training/kegiatan. Oo… kalau gitcu.. Evaluasi akan menilai: manfaat tujuannya, mutu rencana, sampai sejauhmana tujuan dijalankan dan mutu hasilnya…… ya.. ya.. I know sekarang.
Kriteria Apa yang dipakai untuk Menilai Suatu Obyek? Nah… terus gimana cara qta memilihnya?? Memilih kriteria yang akan dipakai untuk menilai obyek evaluasi merupakan tugas yang paling sulit dalam evaluasi. Tenang Friend. Apabila yang diacu hanya pencapaian tujuan, maka ini jadi pekerjaan yang mudah. Namun ini baru sebagian dari isu kriteria yang dievaluasi. Dan kriteria lainnya adalah identifikasi kebutuhan klien yang potensial, nilai-nilai sosial, mutu dan efisiensi.
Jadi hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan kriteria penilaian suatu obyek adalah: 1) kebutuhan, ideal dan nilai-nilai, 2) penggunaan yang optimal dari sumber-sumber dan kesempatan, 3) ketepatan efektifitas training, 4) pencapaian tujuan yang telah dirumuskan dan tujuan pentinglainnya. Hai… jangan lupa kriteria ganda (multiple) hendaknya juga diperhatikan keberfungsiannya. Okaiiiiii……. Iyha… betul…. Jangan lupa… kalau kriteria ganda itu akan membantu evaluator dalam menjalankan tugasnya…..
Emangnya siapa sih yang harus dilayani oleh evaluasi? kog ribet-ribet amat???? Bikin BT aja nih Supaya evaluasi betul-betul bermanfaat atau berguna, maka evaluasi itu harus berguna untuk klien atau audiensi khusus. Namun ada tiga hal yang perlu diusulkan sehubungan hal di atas; 1) evaluasi dapat mempunyai lebih dari seorang audiensi, 2) masing-masing audiensi mungkin punya kebutuhan yang berbeda, 3) audiensi khusus kebutuhannya harus dirumuskan dengan jelas pada waktu memulai rencana evaluasi. Beberapa literatur evaluasi tidak menyarankan siapa audiens yang tepat
Telus langkah dan plosedul apa aja yang dilakukan dalam evaluasi temannn… Begini sayang ku… dalam evaluasi harus memasukkan ketentuan dan tindakan sejalan dengan fungsi evaluasi, yaitu: 1) memfokuskan evaluasi, 2) mendesain evaluasi, 3) mengum- pulkan informasi, 4) menganalisis informasi, 5) melaporkan hasil evaluasi, 6) mengelolah evaluasi, dan 7) mengevaluasi evaluasi. Haa??? Sayang…. Kemarin bilang ke saya sayang sekarang sama si toil ngomong sayang… wah bikin jeles aja tuh orang…
Dalam evaluasi qta khan harus punya metode, metode apa sih yang yang akan digunakan dalam evaluasi? Jadi pingin tahu aq……. Begini dinda q, kiranya pendekatan eclectic (memilih berbagai metode dari beberapa pilihan terbaik sesuai dengan kebutuhan) merupakan cara yang terbaik. Yang dipilih hendaknya sesuai dengan situasi dan kondisi setempat Provus (1971) dan Stufflebeam (1971) memperkenalkan beberapa variasi metode dalam evaluasi di samping desain eksperimen dan kuasi eksperimen yang tradisional (Cambell dan Stanly, 1963) dengan metode Naturalistic (Guba dan Lincoln, 1981; Patton, 1980), Jury Trials (Wolf, 1975) dengan analisis sistem dan banyak lainnya merupakan metode yang sudah lazim dipakai dalam evaluasi program.
Wow… siapa nih yang akan melakukan evaluasi?? Nnnnahh… belum tahu dia… untuk menjadi evaluator yang profesional dan dapat diandalkan. Ia harus mempunyai kombinasi berbagai ciri al: mengetahui dan mengerti teknik pengukuran dan metode penelitian, mengerti tentang kondisi sosial dan hakikat obyek evaluasi, mempunyai kemampuan human relation, jujur serta bertanggung jawab. Karena sulit mencari orang yang mempunyai begitu banyak kemampuan maka seringkali evaluasi dilakukan oleh suatu tim.
Evaluasi itu adalah kegiatan yang punya standar. Stufflebeam mengemukakan standar evaluasi yakni; Utility (bermanfaat dan praktis, Accuracy (secara teknik tepat), Feasibility (realistik dan teliti), Proppriety (dilakukan secara legal dan etik) Tidak ada satu evaluasipun dapat diharapkan mencapai standar tersebut dan sampai sejauh mana kesepakatan evaluator akan kepentingan standar evaluasi masih perlu ditentukan. Lee J. Cronbach (1980) mengatakan bahwa standar yang digunakan untuk melakukan evaluasi mungkin tidak sepenting konsekuensinya. Ia mengatakan evaluasi yang baik adalah yang memberikan dampak yang positif pada perkembangan program.
Ada beberapa istilah yang sering disebut dalam kegiatan evaluasi. Waduh Apa ya? O… ya?? Apaan tuh Nnnaah… ini nihhh istilah-istilah tersebut adalah: program, yaitu segala sesuatu yang dicobalakukan dengan harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh. Suatu program hendaknya dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas pelaksana. Hal ini diperlukan supaya program yang akan di laksanakan berjalan efektif dan efisien. Seringkali program tidak terlaksana karena adanya ketidak seimbangan antar komponen program (staf, dana, tujuan dan hasil),
Sponsor yaitu: orang atau organisasi yang meminta evaluasi dan membayarnya. Biasanya sponsor ini adalah pihak yang berkepentingan langsung dengan program sehingga kemanfaatan evaluasi dapat berpenga ruh pada sikap atau kebijakan yang akan ditentukan kemudian. Sponsor ini dapat diistilahkan sebagai funding atau penyandang dana program. Selanjutnya adalah Audiensi, yaitu orang yang secara langsung atau tidak langsung berurusan dengan evaluasi Peminat evaluasi seringkali adalah perencana program, menejer dan staf yang melaksanakan program. Namun adakalanya juga diminati oleh masyarakat yang berke-pentingan langsung dengan program.
Instrumen yaitu: alat yang digunakan dalam evaluasi, bisa berupa angket, observasi, wawancara, laporan dan atau sumber artikel lain yang relevan. Klien yakni: audiens khusus atau orang/organisasi yang memesan kepada evaluator untuk dievaluasi. Data kuantitatif yakni: data berupa kata2, keterangan kejadian, transkrip wawancara dan dokumen tertulis Data kuantitatif yaitu: data berupa angka2, hasil analisis yang memiliki ukuran pasti. Biasanya berupa data dari biro statistik atau hasil penelitian tentang pertumbuhan ekonomi, demografi, pertanian dll
Kedua macam data di atas sangat diperlukan dalam evaluasi lengkap dimana masing-masing saling mendukung dan melengkapi. Data kualitatif sering ditransformasikan dalam data kuantitatif dengan prosedur koding. Misalnya: untuk mengukur sikap dapat dinyatakan dalam kualiatatif dengan mendiskripsikan sedangkan dalam kualitatif bisa dalam bentuk pilihan: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Apabila dalam penelitian/evaluasi ditentukan data kuantitatif seringkali diperlukan iluminasi deskripsi kualitatif dan studi kasus untuk membantu memahami bagaimana hubungan itu terjadi dan apa artinya.
Beberapa Model, Pendekatan dan Konsep-konsep Evaluasi Model evaluasi sangat beragam tergantung dari kecenderungan para pakar evaluasi. Biasanya nama model dalam evaluasi disesuaikan dengan nama pakar yang menggagasnya. Model Evaluasi CIPP (Stufflebeam & Shinkfield, 1985) Model ini diorientasikan pada pemegang keputusan (a dicision oriented evaluation approach structured) untuk membantu administrator dalam membuat keputusan. Dalam model evaluasi dirumuskan sebagai suatu proses menggambarkan, memperoleh dan menyediakan informasi yang berguna untuk menilai keputusan.
Stufflebeam membagi model evaluasi CIPP menjadi empat macam: • Contect evaluation to serve planning decision. Konteks evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program. • Input evaluation, structuring decision. Evaluasi ini membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan serta bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya. • Proces evaluation to serve implementing decision. Evaluasi proses untuk membatu mengimplementasikan keputusan. Sampai sejauh mana rencana diterapkan? Apa yang harus direvisi? • Product evaluation to serve recycling decision. Evaluasi produk untuk membantu keputusan selanjutnya.
Evaluasi Model UCLA (Alkin, 1969). Model evaluasi ini hampir sama dengan model CIPP, namun lebih pada teknis, dimana evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk membuat keputusan. • Dalam model evaluasi UCLA ini terdapat lima macam evaluasi: • Sistem Assessment, yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi sistem. • Program Planning, membantu pemilihan program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program.
3. Program implementation, yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kelapa kelompok sasaran sesuai dengan yang direncanakan? • 4. Program improvement, yang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja atau berjalan? Apakah mencapai tujuan, adakah hal/masalah baru yang muncul? • 5. Program certification, yang memberi informasi tentang nilai atau guna sebuah program.