480 likes | 1.23k Views
AKUNTANSI MANAJEMEN. By. BETRI SIRAJUDDIN, SE., Ak., M.Si. Good NIGHT. PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS. PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS. Pengambilan keputusan taktis terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternatif dgn hasil yg langsung atau terbatas.
E N D
AKUNTANSI MANAJEMEN By. BETRI SIRAJUDDIN, SE., Ak., M.Si
Good NIGHT PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS • Pengambilan keputusan taktis terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternatif dgn hasil yg langsung atau terbatas. • Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis adalah untuk memilih startegi alternatif shg keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. PERUMUSAN MASALAH - Pengakuan adanya masalah - Mengumpulkan informasi mengenai masalah tsb - Mengidentifikasi faktor penyebab - Menetapkan skala prioritas Contoh : Manajer toko menerima keluhan dari konsumen bahwa barang yang dibelinya selalu dalam keadaan rusak/cacat. Setelah diselidiki, ternyata gudang penyimpanan barang sudah penuh dan kotor. Maka ia menetapkan bahwa masalah yang dihadapi berkaitan dengan kapasitas dan kualitas penyimpanan barang
2. MENGIDENTIFIKASI ALTERNATIF PEMECAHAN - Alternatif relevan a. Membangun gudang baru b. Menyewa gudang lain c. Menata ulang gudang lama - Alternatif yg tidak relevan Menghentikan sementara pembelian barang sampai gudang kosong
3. MENGIDENTIFIKASI KEUNGGULAN/ KELEMAHAN DARI MASING-MASING ALTERNATIF
4. MENGIDENTIFIKASI BIAYA RELEVAN DARI MASING-MASING ALTERNATIF Biaya relevan dari kedua alternatif : - Biaya pengadaan lahan, material, tenaga kerja, dll - Biaya sewa Bukan biaya relevan : - Biaya pengadaan forklift dan listrik 5. MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR-FAKTOR KUALITATIF Faktor keamanan, dan legalitas 6. MENGAMBIL KEPUTUSAN
KARAKTERISTIK BIAYA RELEVAN “Biaya relevan adalah biaya masa yang akan datang (future cost), karena ia merupakan konsekuensi yang muncul dari alternatif” Contoh :
Make or Buy Decision Keputusan membuat sendiri atau membeli memiliki dua tipe : 1. Kondisi awal membuat sendiri 2. Kondisi awal biasa membeli Karakteristik make or buy decision
Contoh : Perusahaan Citra biasanya membeli semacam komponen 20.000 unit dengan harga Rp 17.000 per unit. Jika perusahaan membuat sendiri suku cadang tsb, biaya produksinya sbb: *) Dari Jumlah tersebut 50% diantaranya merupakan biaya penyusutan dan asuransi gedung
Jika dilihat sepintas, maka keputusan yang diambil adalah membeli dari luar, karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan membuat sendiri yaitu Rp 340.000.000 jika membeli dan Rp 360.000.000 jika membuat sendiri. Jika 50% dari biaya tetap adalah penyusutan dan biaya asuransi gedung, maka membuat sendiri akan lebih hemat daripada membeli dari luar, dengan perhitungan sbb:
Bagaimana jika volume pembelian turun dari 20.000 unit menjadi 12.000 unit. Perhitungan : Ternyata biaya untuk membeli lebih murah dibandingkan dengan membuat sendiri. Dengan demikian manajemen dapat mengetahui pada volume berapakah kedua alternatif tersebut bernilai sama? Ini disebut dengan Indifferent cost volume.
Perhitungan Indifferent cost volume : TCbeli = TCmembuat 17x = 40.000 + 14x 3x = 40.000 x = 13.333 satuan 17x = fungsi biaya membeli 40.000 + 14 X = fungsi biaya membuat
Grafik Indifferent cost volume Jumlah biaya membeli Indifferent Cost Volume =13.333 Jumlah biaya membuat 150 Jumlah Biaya 100 50 0 2 4 6 8 10 12 14 16 20 22 24 Volume (Dalam ribuan)
Keptusan Pertahankan atau Hentikan (Keep or Drop Decision) • Keputusaninidiambilpadaperusahaan yang membuatlebihdarisatumacamproduk. • Dari berbagaimacamproduktersebut, adasalahsatuproduk yang tidaklaku. • Bagaimanakeputusanmanajementerhadapproduk yang tidaklakutersebut, pertahankanatauhentikan?
Contoh : Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi MOLEK (yang memproduksi tiga macam produk) menyajikan laporan segmentasi produk sbb:
Dari ilustrasi tersebut, manajer memutuskan untuk menghentikan produk C, karena walaupun memiliki margin kontribusi sebesar 10.000, tetapi dengan penghentian tersebut dapat menghemat 45.000 yaitu biaya gaji dan advertensi. Karena penyusutan bukan merupakan biaya relevan, maka total biaya yang dihemat adalah Rp 35.000. perhitungan kerugiannya :
Pesanan Khusus dan Pendayagunaan Kapasitas (Special order decision) “Keputusan ini diambil ketika ada konsumen khusus yang memesan barang tertentu dengan harga tertentu, dan untuk mendayagunakan kelebihan kapasitas mesin yang menganggur Contoh : PT KAPPM memproduksi semacam makanan yang disukai anak-anak pada 80% dari kapasitas normal. Kapasitas normal yang dimiliki perusahaan 2.000.000 unit per tahun. Total biaya untuk 1.600.000 unit produk adalah sbb :
Seorang distributor mengajukan pesanan sebanyak 200.000 unit dengan harga Rp 155,00 per unit. Dia bersedia membayar ongkos angkut. Karena distributor langsung mendatangi produsen, maka biaya komisi tidak ada. Bagaimana keputusan perusahaan? Harga yang ditawarkan distributor jelas lebih rendah. Tetapi perusahaan hsrus menerima pemesanan khusus ini dengan perhitungan sebagai berikut : Semua biaya variabel, kecuali komisi dan biaya distribusi merupakan biaya relevan.
Jika tawaran tersebut diterima, perusahaan mendapat margin kontribusi Rp 2.000.000. Jumlah biaya tetap yang diperhitungkan adalah 9,70. Sehingga dengan menerima tawaran dari distributor, keuntungan yang masih dapat diperoleh adalah Rp 60.000 dengan perhitungan sebagai berikut :
Keputusan Jual atau Proses Lebih Lanjut (Sell or Process Further) Pada beberapa industri terdapat beberapa produk yang dihasilkan dari proses atau dengan menggunakan bahan yang sama. Misalnya pengeboran minyak bumi akan menghasilkan gas, minyak tanah, bensin dll. Produk-produk yang diolah dengan menggunakan bahan baku yang sama disebut produk bersama (joint products). Dalam konteks ini manajemen harus mencari titik dimana produk tersebut memiliki dua pilihan “diolah lebih lanjut” atau “dijual ke pasaran”. Titik tersebut dinamakan Split-Off point. Biaya yang dikorbankan sampai dengan Split-Off point disebut joint cost , sedangkan biaya yang dikorbankan setelah proses tersebut dinamakan separable cost. Biaya relevan dalam keputusan ini adalah biaya-biaya setelah Split-Off point dan tambahan penghasilan penjualan.
Contoh : PT Semar mengorbankan Rp 50.000.000 sebagai biaya bersama untuk mengolah 2.000 unit produk X. Pada Split-Off point dihasilkan 900 unit produk A dan 1100 unit produk B. Produk A diolah lebih Lanjut dengan biaya Rp 20.000 per unit dan dijual dengan harga Rp 80.000 per unit. Sedangkan Produk B langsung dijual tanpa pengolahan lebih lanjut dengan harga Rp 40.000 per unit. Separable Cost Joint Cost Produk A 900 unit Rp 20.000/unit Harga jual Rp 80.000/unit 2.000 unit : Rp 50.000.000 Split Off Point Produk B 1100 unit Rp 0/unit Harga jual Rp 40.000/unit
LINEAR PROGRAMMING • Adalah teknik matematis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah keterbatasan dalam maksimisasi pendapatan atau minimisasi biaya • Dikembangkan oleh ahli matematika Rusia L.V Kantorovich (1939), disempurnakan oleh ahli matematika Amerika G.B Dantzig (1974)
Single Constraint dalam Linear Programming Dalam aplikasinya, Linear Programming memiliki 2 Fungsi : 1. Fungsi Tujuan (Objective Function) Mengungkapkan tujuan pemecahan masalah (fmax) atau (fmin) 2. Fungsi Batasan (Constraint Function)
Contoh : Misalnya perusahaan membuat dua macam produk, A dan B dengan data sbb : Dengan data di atas dapat dilihat bahwa lebih menguntungkan unruk menjual produk B saja daripada menjual produk A karena margin kontribusi produk B lebih besar. Bagaimana apabila kapasitas mesin terbatas hanya 24.000 jam?
Produk A = 24.000 3 = 8.000 unit MK Produk A = 8.000 x Rp 6.000 = Rp 48.000.000 Produk B = 24.000 6 = 4.000 unit MK Produk B = 4.000 x Rp 8.000 = Rp 32.000.000 Dengan keterbatasan yang dimiliki ternyata lebih menguntungkan menjual Produk A saja. Jika perusahaan ingin menjual kedua produk tersebut, maka harus dicari komposisi terbaik kedua produk tersebut dengan mencari keuntungan maksimum. Secara sederhana komposisi tersebut digambarkan : 3XA + 6XB < 24.000 XA = Kuantitas Produk A XB = Kuantitas Produk B
Multiple Constraint dalam Linear Programming Contoh : Sebuah perusahaan membuat dua macam produk pada dua departemen produksi. Data sbb: Kebijakan Manajemen : Produk A hanya bisa dibuat sebanyak-banyaknya 90 unit per minggu, sedangkan produk B tidak ditentukan. Margin kontribusi per satuan masing-masing produk adalah Produk A Rp 2.000 dan Produk B Rp 2.500. Berapa satuan Produk A dan Produk B yang harus diproduksi agar diperoleh margin kontribusi maksimum?
a. Fungsi Tujuan Fmax = 2.000A + 2.500B b. Fungsi Batasan - Produk A hanya diproduksi sebanyak-banyaknya 90 unit/mg A < 90 - Departemen 1 memiliki kapasitas 500 Jam kerja Langsung per minggu. Setiap unit produk A memerlukan 5 JKL dan produk B 2,5 JKL 5A + 2,5B < 500 - Departemen 2 memiliki kapasitas 600 Jam kerja Langsung per minggu. Setiap unit produk A memerlukan 3 JKL dan produk B 5 JKL 3A + 5B < 600
Garis Batasan departemen 1, 500 : 5 = 100 unit produk A, 500 : 2,5 = 200 unit Produk B 200 160 Garis Batasan Produk A, A< 90 Produk B 120 Garis Batasan departemen 2, 600 : 3 = 200 Unit Produk A, 600 : 5 = 120 Unit Produk B 80 Feasible Set 40 40 80 120 160 200 Produk A
Cara Matematis : 5A + 2,5B = 500 x2 10A + 5B = 1.000 3A + 5B = 600 x1 3A + 5B = 600 7A = 400 A = 57,14 = 57 5A + 2,5B = 500 5(57,14) + 2,5B = 500 2,5B = 500 – 285,7 B = 85,72 = 86 Dengan demikian maka kombinasi produk A dan B yang memberikan kontribusi maksimum adalah 57 satuan produk A dan 86 satuan produk B. Kontribusi yang diberikan adalah : Fmax = 2.000A + 2.500B = 2.000(57) + 2.500(86) = Rp 329.000
Dalam menilai relevansi suatu biaya, harus diperhitungkan permintaan/penawaran terhadap sumber daya. Tiga model pemakaian sumberdaya : 1. Resources Acquired as Used and Needed Pengadaan sumber daya dapat dilakukan dengan segera begitu ada permintaan Contoh : Biaya tenaga listrik ketika ada pesanan 2. Resources Aquired in advance (short term) Sumberdaya diperoleh sebelum muncul permintaan Contoh : gaji untuk tenaga kerja 3. Resources Aquired in advance (multiperiod service capacity) Jika sumberdaya dimiliki terlebih dahulu untuk memberikan manfaat dalam beberapa periode. Contoh : Biaya pembelian mesin