60 likes | 208 Views
Risky Dwi Yuliani. XII IPA 3. Ethacridine laktat (RIVANOL).
E N D
Risky DwiYuliani XII IPA 3
Ethacridinelaktat (RIVANOL) Rivanoladalahzatkimia (etakridinlaktat) yang mempunyaisifatbakteriostatik (menghambatpertumbuhankuman). Biasanyalebihefektifpadakuman gram positifdaripada gram negatif. Sifatnyatidakterlalumenimbulkaniritasidibandingkandenganpovidoniodin (yodium). Antiseptiktersebutseringdigunakanuntukmembersihkanluka. Rivanollebihbagusuntukmengompreslukaataumengompresbisul, sedangkanpovidoniodinlebihbagusuntukmencegahinfeksi. Kegunaanantiseptikiniuntukmembersihkanlukaborokdanbernanah. Rivanoldigunakanbilalukatidakterlalukotor, denganmenggunakankassatutuplukatersebut. Jikalukasangatkotor, sebaiknyabersihkanduludengan air mengalir, danpemilihanpenggunaanantiseptikadalahdenganpovidoniodin.
PERBEDAAN RIVANOL DENGAN BETADINE • Keduanya bisa digunakan untuk luka, tapi rivanol lebih bagus untuk mengompres luka, sedangkan betadine lebih bagus untuk mencegah infeksi. Bila luka bengkak dan tak terlalu parah dan kotor, maka pakailah rivanol dalam kassa, lalu tutup luka itu dengan kassa rivanol tadi. Bila luka luas dan agak lebih kotor, maka bersihkanlah luka itu dengan air mengalir terlebih dahulu, lalu setelah agak bersih, keringkan, dan oleskan betadine.
Kelebihan dan kekurangan Rivanol • zat kimia(etakridinlaktat) yang mempunyai sifat bakteriostatik(menghambat • pertumbuhan kuman). Biasanya lebih efektif pada kuman gram positif daripada gram negatif. • Sifatnya tidak terlalu menimbulkan iritasi dibandingkan dengan povidon iodin. Antiseptik • tersebut sering digunakan untuk membersihkan luka. Rivanol lebih bagus untuk mengompres • luka atau mengompres bisul, sedangkan povidon iodin lebih bagus untuk mencegah infeksi. • Serbuk rivanol berwarna kuning dengan konsentrasi sekitar 0,1% berperan dalam membunuh • bakteri, namun tidak dapat digunakan untuk mengatasi kuman jenis tuberkolusis. Dengan • demikian tidak efektif untuk mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh kuman tuberkolusis. • Rivanol juga tidak dapat digunakan untuk mengatasi virus. Kegunaan antiseptik itu untuk membersihkan • luka borok dan bernanah. Salah satu penggunaannya adalah untuk melakukan rendam duduk pada • penderita bisul yang berada di dekat anus. Rivanol digunakan bila luka tidak terlalu kotor, dengan • menggunakan kassa tutup luka tersebut. Jika luka sangat kotor, sebaiknya bersihkan dulu dengan air • mengalir, dan pemilihan penggunaan antiseptik adalah dengan povidon iodin.
Pembuatan rivanol • Penimbangan Rivanol 0,1 gram = 100 mg • Aqua panas (100 gr-0,1 gr =99.900 mg) • Cara pembuatan • 1. Botol Rivanol dicuci bersih dan ditera • 2. Rivanol dilarutkan dengan 50 cc air panas di tabung Erlenmeyer dan disaringsebanyak 3x dengan corong dan kapas. • 3. Larutan rivanol yang telah disaring dimasukkan ke dalam botol yang telah ditera • 4. Aqua ditambahkan sampai 100 gram • 5. Botol diberi etiket biru (obat luar) • Alat dan Bahan • 1. Botol 2 buah (1 untuk larutan Rivanol,1 buah untuk peneraan) • 2. Timbangan • 3. Corong • 4. Kapas • 5. Sendok pengaduk • 6. Gelas ukur • 7. Rivanol • 8. Tabung erlenmeyer • 9. Aqua • 10. Air panas 50 cc • 11. Etiket biru