1 / 38

PROGRAM KEP

PROGRAM KEP. Dini R. Andrias, MSc Dept. GIzi/ FKM UNAIR. Excellence with Morality. UNIVERSITAS AIRLANGGA. Pengantar. Excellence with Morality. UNIVERSITAS AIRLANGGA. Pengantar. Excellence with Morality. UNIVERSITAS AIRLANGGA. Kurang Energi Protein.

lanai
Download Presentation

PROGRAM KEP

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROGRAM KEP Dini R. Andrias, MSc Dept. GIzi/ FKM UNAIR Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  2. Pengantar Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  3. Pengantar Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  4. Kurang Energi Protein • KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  5. Kurang Energi Protein • Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang ditemukan hanya anak tampak kurus. Gejala klinis KEP berat/gizi buruk secara garis besar dapat dibedakan sebagai marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor • Penderita KEP berat umumnya isertai dengan anemia dan defisiensi mikronutrien lain Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  6. KEP - Gizi Buruk : Marasmus Wajah spt orang tua Rambut masih hitam Atrofi otot, Lemak sangat tipis/habis Iga gambang, sangat kurus

  7. KEP - Gizi Buruk : Kwashiorkor Kurus, Tulang Selangka & Tulang Rusuk Kelihatan Edema

  8. KEP-Gizi Buruk : Kwashiorkor Crazy Pavement Dermatosis

  9. Gizi buruk : Kwashiorkor Rambut jarang Wajah ‘Puffy’ Edema

  10. Kwashiorkor Hepatomegali Edema

  11. Situasi di Indonesia

  12. Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  13. Untuk Mencapai Tinggi dan Berat badan optimal Membangun tinggi badan potensial (rapid increase in cell number) Membangun berat badan potensial (rapid increase in cell size) Butuh gizi mikro & protein Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro dan mikro) secara seimbang Butuh Kalori MASA “EMAS” DAN KRITIS Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak Pertumbuhan otak Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN

  14. Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  15. LANGKAH- LANGKAHUNTUK MENURUNKAN KEJADIAN GIZI BURUK • MENCEGAH KEJADIAN KASUS GIZI BURUK • MENEMUKAN SEMUA KASUS GIZI BURUK • MEMULIHKAN SEMUA KASUS GIZI BURUK

  16. MENCEGAH KEJADIAN KASUS GIZI BURUK • MENINGKATKAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN MELALUI  REVITALISASI POSYANDU • MENYAMAKAN & MEMANTAPKAN PEMAHAMAN POLA TUMBUH BALITA DENGAN MEMAKAI KARTU MENUJU SEHAT (KMS)  5 POLA TUMBUH • MENINGKATKAN PENGENALAN DINI PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN DNG KMS DI POSYANDU  T (T1, T2, T3) • MELAKUKAN TINDAK LANJUT TERHADAP PENYIMPANGAN DINI PERTUMBUHAN DENGAN MEMBERIKAN PENGOBATAN & NASEHAT PEMBERIAN MAKANAN & MINUMAN SEHAT  PADAT GIZI  T  N1

  17. DETEKSI KESEIMBANGAN GIZI DENGAN POLA TUMBUH DI KMS • POLA TUMBUH KEJAR  N1 • POLA TUMBUH NORMAL  N2 • POLA TUMBUH TIDAK MEMADAI  T1 • POLA TIDAK TUMBUH  T2 • POLA TUMBUH NEGATIF  T3

  18. POLA PERTUMBUHAN N = Pertumbuhan baik N1 : BB naik, grafik BB pindah masuk ke pita diatasnya  Tumbuh Kejar N2 : BB naik, grafik BB tetap pada pita yang sama  Tumbuh Normal T1 N2 T3 N1 T = Pertumbuhan tidak baik T1: BB naik, grafik BB pindah, masuk ke pita di bawahnya Tumbuh Tidak Memadai T2 : BB tetap  Tidak Tumbuh T3 : BB berkurang  Tumbuh Negatif T2 B G M

  19. DETEKSI KESEIMBANGAN GIZI DI POSYANDU SKDN/SKDT Timbang Plot BB N1 Buat grafik N N2 T1 Interpretasi T T2 T3 Cari kemungkinan penyebab Tentukan penyebab Evaluasi Tentukan tindak-lanjut

  20. Penemuan Kasus Posyandu/Pusat Pemulihan Gizi • Pada penimbangan bulanan di posyandu dapat diketahui apakah anak balita berada pada daerah pita warna hijau, kuning, atau dibawah garis merah (BGM). • Bila hasil penimbangan BB balita dibandingkan dengan umur di KMS terletak pada pita kuning, dapat dilakukan perawatan di rumah , tetapi bila anak dikategorikan dalam KEP sedang-berat/BGM, harus segera dirujuk ke Puskesmas. Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  21. Penemuan Kasus Puskesmas • Apabiladitemukan BB anakpada KMS beradadibawahgarismerah (BGM) segeralakukanpenimbanganulangdankajisecarateliti. • Bila KEP Berat/Giziburuk, lakukanpemeriksaanklinis • bilatanpapenyakitpenyertadapatdilakukanrawatinapdipuskesmas • Bila KEP berat/Giziburukdenganpenyakitpenyertaharusdirujukkerumahsakitumum. Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

  22. LANGKAH KADER MENEMUKAN GANGGUAN GIZI AKUT & GIZI BURUK UNTUK DIDAMPINGI BALITA DI MASYARAKAT GANGGUANGIZI KRONIS GIZI BAIK GANGGUANGIZI AKUT / GIZI BURUK BERKUNGUNJUNG KE POSYANDU TIDAK BERKUNJUNG KE POSYANDU DICARI DIRUMAHNYA DICATAT DIDAMPINGI

  23. PENANGANAN GANGGUAN GIZI AKUTBERBASIS MASYARAKAT (CTC) CARI BB/TB antara -2 s.d -3 SD atau Lila < 12,5 cm < - 3 SD atau ≥ - 3 SD dg edema pada 2 kaki atau Lila < 11,0 cm Komplikasi Tanpa Komplikasi PMT Biasa (Supplementary Feeding) Pengobatan, KIE Komplikasi Tanpa Komplikasi PMT Terapi (Therapeutic Feeding) Pengobatan KIE Stabilisasi SEMBUH BB/TB ≥ - 2 SD BB/TB ≥ - 3 SD & Edema --

  24. DOSIS PEMBERIAN PMT • PMT TERAPI (THERAPEUTIC FEEDING) DIBERIKAN 3 X 200 KALORI/ HARI  SELAMA ± 60 HARI SAMPAI  BB/TB > - 3SD • PMT BIASA (SUPPLEMENTARY FEEDING)  DIBERIKAN 2 X 200 KALORI/HARI  SELAMA ± 30 HARI SAMPAI BB/TB ≥ - 2 SD.

  25. JADWAL PEMBERIAN PMT PMT TERAPI 07.00 09.30 12.30 15.00 17.30 21.00 MAKANPAGI PMT PAGI MAKANSIANG PMT SORE MAKANMALAM PMT MALAM PMT BIASA (SUPLEMENTASI) 07.00 09.30 12.30 15.00 17.30 MAKANPAGI PMT PAGI MAKANSIANG PMT SORE MAKANMALAM

  26. PEMECAHAN MASALAH GIZI MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA (PENDAMPINGAN) ADVOKASI MASALAHPOTENSI PEMECAHAN MASALAH KELUARGA - MASYARAKAT

  27. PETUGAS GIZI/ BIDAN/PERAWAT KADER MENDAMPINGI KADER KELUARGA MENDAMPINGI KELUARGA KEGIATAN PENDAMPINGAN

  28. ISI KEGIATAN PENDAMPINGAN • MEMOTRET POTENSI KELUARGA * UANG BELANJA PERHARI * UANG ROKOK PERHARI * POTENSI PEKARANGAN * ASET KELUARGA DLL • MEMOTRET MASALAH KELUARGA * STATUS GIZI ANAK & IBU * KONSUMSI MAKANAN (3 J  JENIS, JUMLAH,JADWAL) * KEBERSIHAN * KETRAMPILAN MERAWAT ANAK DLL • MELAKSANAKAN ADVOKASI * PEMANFAATAN UANG BELANJA/ROKOK  MENU SEDERHANA * PEMANFAATAN PEKARANGAN & SAMPAH * LATIHAN MEMBERI MAKAN ANAK * LATIHAN PERAWATAN ANAK * PEMAHAMAN TUMBUH KEMBANG DLL

  29. SASARAN KELUARGA DENGAN BALITA GIZI BURUK KELUARGA DENGAN BALITA KURUS KELUARGA DENGAN BALITA 3 X T BERTURUT TURUT TOLOK UKUR KECENDERUNGAN TUMBUH KEMBANG ANAK MEMBAIK  TUMBUH KEJAR (N1) PERBAIKAN STATUS GIZI, AKTIVITAS DAN MENTAL MAMPU MEMANFAATKAN SUMBERDAYA KELUARGA LEBIH BAIK  UANG BELANJA / ROKOK UNTUK BELI BAHAN MAKANAN, MENYUSUN MENU SEHAT, MERAWAT ANAK DLL SASARAN & TOLOK UKUR KEBERHASILAN PENDAMPINGAN

  30. KOMPETENSI PETUGAS PENDAMPINGAN • MAMPU MENGGUNAKAN KMS SEBAGAI ALAT PANTAU TUMBUH KEMBANG DAN MEMAHAMI SECARA DINI GANGGUAN TUMBUH KEMBANG • MAMPU MENGGALI MASALAH KESEHATAN & GIZI LAINNYA MELALUI PENGAMATAN & WAWANCARA DNG KELUARGA MITRA  MISAL CARA PEMBERIAN MAKANAN • MAMPU MENGENALI SUMBERDAYA KELUARGA MITRA, MELALUI PENGAMATAN & WAWANCARA,  POTENSI UANG BELANJA & PEKARANGAN • MAMPU MEMBERIKAN SARAN PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN & GIZI KELUARGA MITRA DNG MEMANFAATKAN SECARA OPTIMAL POTENSI & SUMBERDAYA YG DIMILIKI  MEMBUAT MPASI YANG MEMENUHI SYARAT GIZI & SANITASI

  31. MENEMUKAN SEMUA KASUS GIZI BURUK • MELALUI USAHA BERSAMA ANTARA PEMDA & MASYARAKAT • MEMAKAI KRITERIA YANG SAMA • MELALUI BERBAGAI SARANA : a. PELAYANAN KESEHATAN : RS, PUSKESMAS, POLINDES b. MELALUI POSYANDU c. KUNJUNGAN RUMAH “TERARAH” KE KELUARGA BALITA YANG JARANG / TIDAK BERKUNJUNG KE POSYANDU

  32. MENEMUKAN KASUS GIZI BURUK KUNJUNGAN RUMAH TERARAH • PADA UMUMNYA ANAK GIZI BURUK  LAHIR DENGAN BERAT BADAN NORMAL • ANAK GIZI BURUK PADA UMUMNYA BUKAN PENGUNJUNG TETAP POSYANDU • KETIDAKHADIRAN DI POSYANDU KARENA ADA HAMBATAN SOSIAL • ANAK GIZI BURUK HANYA AKAN “MUNCUL” DI PELAYANAN KESEHATAN  BILA MENDERITA ISPA ATAU DIAREA • PERLU KUNJUNGAN RUMAH TERARAH PADA KELUARGA BERBALITA YANG JARANG HADIR DI POSYANDU  UTK MENEMUKAN “GIZI BURUK”

  33. MEMULIHKAN SEMUA KASUS GIZI BURUK • MENYIAPKAN SISTEM RUJUKAN YANG BAKU • MENYIAPKAN PUSAT STABILISASI (TFC) YANG MAMPU MELAKSANAKAN TATALAKSANA GIZI BURUK • MENYIAPKAN PUSAT (PANTI) PEMULIHAN GIZI DI MASYARAKAT UTK ANAK KURUS (WASTED) & GIZI BURUK • MENYIAPKAN ANGGARAN, TERMASUK BIAYA MAKAN IBU YG MENUNGGUI DI TFC • DIANGGAP BERHASIL, BILA ANGKA KEMATIAN KASUS (CFR)  < 5 %

  34. Strategi pencegahan, deteksi & pemulihan gizi buruk Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi KELUARGA MASYARAKAT dan LINTAS SEKTOR PELAYANAN KESEHATAN Sehat, BB Naik(N) • SELURUH KELUARGA • Penyuluhan/Konseling Gizi; • a. ASI Eksklusif dan MP-ASI • b. Gizi seimbang • c. Pola asuh ibu dan anak • 2. Pemantauan pertumbuhan anak • 3. Penggunaan garam beryodium • 4. Pemanfaatan pekarangan • 5. Peningkatan daya beli • KELUARGA MISKIN • 6. Bantuan pangan darurat; • a. PMT balita, ibu hamil • b. Raskin Intervensi jangka menengah/ panjang • POSYANDU • Penimbanganbalita(D) • Konseling • Suplementasi gizi • Pelayanan kesehatan dasar • Kunjungan Rumah (T), Gizi Kurang(Kurus) S Sakit, Gizi Buruk (Komplikasi) emua Balita Punya KMS + Intervensi jangka pendek, darurat Puskesmas Rumah Sakit (Pusat Stabilisasi) • PMT Terapi / Biasa • Periksa Kesehatan • Konseling (KIE) Sehat, BB Naik (N) Sembuh perlu PMT Sembuh, tidak perlu PMT Surveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi

  35. PEMULIHAN BALITA GIZI BURUK ASUHAN MEDIS ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN GIZI

  36. Kasus Gizi Buruk, Kec. L. Abang, Bekasi Fitria – Umur 18 bulan (Juli 1999), BB : 5.1 Kg Marasmus (+ ISPA) Intervensi selama 9 bulan: Perawatan + PMT BB menjadi 10.5 kg.

  37. TERIMAKASIH Dini R. Andrias, MSc Dept. GIzi/ FKM UNAIR Excellence with Morality UNIVERSITASAIRLANGGA

More Related