280 likes | 669 Views
BIJAKSANA DALAM MEMAKAI DAN MENGISI SETIAP KESEMPATAN. MAZMUR 90:1-12 EFESUS 5:15-17. MAZMUR 90. Mazmur 90 terbentuk dari unsur-unsur berikut: Ayat 1-2: pernyataan kepercayaan Ayat 3-6: renungan tentang kefanaan manusia dalam bentuk doa
E N D
BIJAKSANA DALAM MEMAKAI DAN MENGISI SETIAP KESEMPATAN MAZMUR 90:1-12 EFESUS 5:15-17
MAZMUR 90 • Mazmur 90 terbentuk dari unsur-unsur berikut: • Ayat 1-2: pernyataan kepercayaan • Ayat 3-6: renungan tentang kefanaan manusia dalam bentuk doa • Ayat 7-11: renungan tentang keadaan berdosa manusia dalam bentuk doa • Ayat 12-17: permohonan
Pemazmur menyatakan bahwa Tuhan sebagai penolong yang kuasa-Nya turun temurun. Hal ini merupakan pengakuan iman pemazmur yang mengalami kehadiran Tuhan sebagai pencipta, penyelamat dan penolong setia. Ia juga mengakui kekekalan Tuhan. • Pemazmur menyatakan keberadaan Tuhan sebagai pencipta yang sudah ada, sebelum ciptaan lain ada. Ia mengagungkan keajaiban
Tuhan dalam karya penciptaan-Nya. - Pemazmur menggambarkan keberadaan manusia yang berasal dari debu dan akan kembali kepada debu. Hal ini menunjukkan bahwa manusia itu fana, terbatas dan singkat umurnya dengan memberikan umur 70-80 tahun. Awal dan akhir hidup manusia itu ditentukan oleh Tuhan. Waktunya yang terbatas itu ada dalam tangan Tuhan.
Pemazmur menunjukkan kepapaan manusia dan sekaligus keagungan Tuhan. Ia mau memaparkan soal kefanaan dan kekekalan. • Manusia hidup dalam waktu. Perhitungan waktu manusia dan Tuhan berbeda. Perhitungan waktu yang paling panjang dan tidak terbayangkan sekalipun (seribu tahun) dalam pandangan Tuhan sama seperti hari kemarin.
Tuhan tidak mengenal permulaan dan akhir dan tidak dibatasi oleh waktu. Tuhan berada di luar waktu, tetapi Dia memberikan waktu kepada manusia. • Tuhan menghanyutkan manusia dalam tidur untuk memberi kesegaran dan kekuatan baru, tetapi tidur adalah sekaligus tanda dari ketidak-bertahanan manusia.
Hidup manusia itu bukan hanya singkat, tetapi juga berada dalam ancaman hukuman dari Tuhan karena dosa-dosanya (ay 7-9). Setiap hari manusia berada dalam kepanasan amarah Tuhan. Akibatnya manusia “habis lenyap” seperti halnya rumput yang menjadi lisut dan layu karena panasnya siang. • Manusia hidup dalam ketakutan akan kematian dan ancaman hukuman yang menyertainya.
Ketakutan ini menjadi lebih besar lagi karena Tuhan mau memperhitungkan dosa-dosa manusia. • Manusia yang singkat umurnya pergi setelah menghabiskan hidupnya dalam keluhan, kesukaran dan penderitaan. • Yang sering terjadi dalam kehidupan manusia adalah hidup tanpa kesadaran dan keyakinan akan ancaman hukuman Tuhan sehingga ia
terus berbuat dosa tanpa rasa takut akan Tuhan. Padahal Tuhan sungguh serius terhadap dosa-dosanya. Tuhan memang memperhatikan kesalahan manusia, namun Dia juga membimbing manusia ke jalan yang benar • Melihat keadaan manusia yang hidup dengan mengikuti keinginan hatinya, maka pemazmur menaikkan doa permohonan yaitu:
- Pertama, agar diberi “hati yang bijaksana” yaitu hati yang sadar akan hakikatnya sebagai manusia yang penuh dengan keterbatasan, sehingga ia tahu bagaimana menjalani hidup. Ada perubahan yang terjadi ketika seseorang mempunyai kebijaksanaan. Kesadaran bahwa hidup ini singkat membuat manusia sangat menghargai dan mengatur waktu dengan baik serta mengisi hidup ini sebaik mungkin. Untuk mempunyai hati yang bijaksana, perlu bimbingan dari Tuhan.
Kedua, memohon dibebaskan dari penderitaan. Pemazmur berdoa agar Tuhan mengenyangkan manusia dengan kasih setia-Nya di waktu pagi supaya ia dapat bersukacita memuji-muji Dia seumur hidup. Maka dari itu, pemazmur memohon supaya Tuhan memperlihatkan perbuatan-perbuatan-Nya. • Ketiga, memohon agar Tuhan memberkati perbuatan tangan manusia. Tanpa kemurahan
kasih setia Tuhan pekerjaan manusia tidak dapat berhasil. - Paulus juga mempunyai pemikiran yang sama dengan pemazmur di dalam suratnya kepada jemaat Efesus. Ia menasehati jemaat Efesus untuk hidup sebagai orang arif. Hal ini disebabkan karena jemaat pada saat itu hidup penuh dengan kejahatan dan hidup secara bebal (tahu apa yang baik dan benar, tetapi
melakukan). Paulus juga menasehati agar mereka menggunakan waktu yang ada untuk berbuat kearifan agar tidak membuang-buang waktu melakukan kejahatan, sesuatu yang sia-sia atau mengikuti pola kehidupan duniawi. • Paulus memberi beberapa nasehat praktis untuk menjadi manusia yang arif yaitu:
Mengerti kehendak Tuhan Untuk dapat mengerti kehendak Tuhan, diperlukan persekutuan yang erat dengan Tuhan dan bersikap takut akan Tuhan. Kehendak Tuhan diwujudkan dengan sikap hidup yang melakukan kasih, kekudusan, kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
2. Hidup penuh dengan Roh Roh Kudus yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia mengajarkan segala sesuatu kepada manusia yang sesuai dengan kehendak Tuhan, memimpin manusia dalam kebenaran, menginsyafkan manusia akan dosa dan mengingatkan manusia atas semua yang telah Ia ajarkan. Roh Kudus menolong manusia tidak lagi dikuasai oleh hawa nafsu.
3. Hidup penuh dengan sukacita Kehidupan manusia yang penuh dengan sukacita membuat mereka gemar menyanyi sehingga mereka menyanyikan mazmur, kidung pujian dan nyanyian rohani. 4. Hidup penuh ucapan syukur Mengucap syukur atas segala sesuatu yang mereka peroleh, tanpa memandang waktu dan tempat. Alasan manusia mengucap syukur
karena kasih Allah yang telah menyelamatkan manusia dan pemeliharaan Allah yang penuh kasih. 5. Hidup yang penuh dengan kerendahan hati Salah satu dosa manusia ialah kesombongan. Manusia sulit untuk merendahkan diri ketika diberi begitu banyak kemampuan, kekayaan dan keberhasilan oleh Tuhan.
Kerendahan hati membuat manusia bisa menghargai dan menghormati martabat orang lain. Kerendahan hati membuat manusia tidak memandang orang lain berdasarkan jenis kelamin, suku, status sosial.
KESIMPULAN • Pemazmur dan Paulus menyadarkan kita bahwa hidup di dunia singkat dan terbatas, sehingga waktu yang diberikan oleh Tuhan digunakan sebaik mungkin dengan melakukan hal-hal yang sesuai dengan kehendak Tuhan. • Perlu membuat jadwal dan menentukan apa yang menjadi penting dan mendesak (first think first).