810 likes | 1.75k Views
RENCANA PERAWATAN ORTODONTIK. OLEH: Drg. Cendrawasih AF M.Kes, Sp. Ort. RENCANA PERAWATAN. DIAGNOSIS USIA PERTUMBUHAN KEPARAHAN MALOKLUSI TIPE PENDEKATAN PERAWATAN TIPE ALAT ORTODONTIK. Pendekatan Orientasi-Masalah. kuesiner. interviu. Daftar. permasalahan =. Klasifikasi.
E N D
RENCANA PERAWATAN ORTODONTIK OLEH: Drg. Cendrawasih AF M.Kes, Sp. Ort
RENCANA PERAWATAN • DIAGNOSIS • USIA PERTUMBUHAN • KEPARAHAN MALOKLUSI • TIPE PENDEKATAN PERAWATAN • TIPE ALAT ORTODONTIK
Pendekatan Orientasi-Masalah kuesiner interviu Daftar permasalahan = Klasifikasi Pemeriksa Data Diagnosis an klinis base Analisis Patologi catatan (Karies, perio, dll} diagnostik Kontrol sebelum perawatan orto Kemungkinan2 solusi Konsul Pasien- ortu problem ( perkembangan) evaluasi Informed consent Konsep TP Detil TP A B C D DLL A B C D DLL keefektifan ortodontik Rencana alternatif interaksi efisiensi Cost/benefit urutan rioritas Input pasien kompromi
Diagnosis • Facial • Dental Arch/Lengkung Gigi • Hub. Dentoskeletal arah Transversal • Hub. Dentoskeletal arah Sagital/Anteroposterior • Hub. Dentoskeletal arah Vertikal
A. FACIAL SIMETRI
FACIALSagital/anteroposterior Gigi dikatakan protrusif bila : a. Bibir prominen menonjol keluarb. Bibir terpisah saat rest posisi kurang lebih 3 – 4 mm ( inkompeten bibir) c. Retraksi gigi belum tentu memperbaiki estetis wajah dan bibir : lihat ketegangan bibir d. Dipengaruhi ras
B. LENGKUNG GIGI • Transversal: Simetri? • Tipe cross bite: dental/skeletal • Space discrepancy?
LENGKUNG GIGI… PATOKAN EKSTRAKSI PADA CROWDING DAN PROTRUSIF Diskrepansi lengkung < 4mm :Ekstraksi jarang diindikasikan (hanya bila terdapat protrusif I atau tdpt diskrepansi vertikal yang berat Diskrepansi 5-9mm:Dapat dilakukan ekstraksi atau non ekstraksi.Keputusan tergantung karakteristik pasien dan detil terapi ortodontik: dapat dipertimbangkan pencabutan gigi selain P1 Diskrepansi >10mm: selalu memerlukan ekstraksi: P1/I2 bawahP2 dan M1 jarang diskrepansi besar
Tipe maloklusi : Dental/skeletal: • Transversal • Sagital • Vertikal
SKELETAL DISORDER A. Kl II skeletal: • Defisiensi pertumbuhan mandibula • Pertumbuhan maxilla berlebihan • Kombinasi keduanya B. Kl III skeletal: (Ciri-ciri: tidak bisa ayun RB ke posterior) • Defisiensi maxilla: + Kelainan Transversal +verticohorisontal 2. Prognasi mandibula C. Kelainan vertikal pada • Open bite pada Kl II • Open bite pada Kl III
USIA PERTUMBUHAN • Preschool children: Primary Dentition • Preadolescence : Early Mixed Dentition • Adolescence : Late Mixed Dentition/ Early Permanent Dent. • Adult : Permanent Dentition
USIA PERTUMBUHANWaktu optimal ortodontik • Sewaktu waktu • Seringkali di Adolescence • Masih ada sisa-sisa masa pertumbuhan untuk perbaiki hubungan rahang • Semua gigi permanen termasuka M2 bisa dikendalikan untuk dikoreksi • Self motivation : cooperation and oral hygine • Obvious maloclusion: start earlier
EVALUASI PERTUMBUHAN FISIK
PASIEN DENGAN PROBLEM SKELETAL • Kelainan skeletal: • Maloklusi pada rahang yang ukuran dan posisinya tidak proporsional • Dalam 3 bidang: • Anteroposterior/Sagital: kl II/III skeletal • Transversal • Vertikal: open/deep bite skeletal
Tiga pendekatan perawatan maloklusi skeletal: • Modifikasi pertumbuhan hasil ideal • Perawatan kamuflase: • Dengan penggerakan gigi • Memerlukan pencabutan • Koreksi dengan bedah Acceptable Oklusi terkoreksi skeletal tetap ada
1. Modifikasi pertumbuhan • Hanya mungkin dilakukan pada fase pertumbuhan aktif: sebelum atau selama adolesen growth spurt (mixed dent.) • Meski masih terjadi pertumbuhan setelah pubertas namun besarnya tidak cukup untuk mengoreksi maloklusi skeletal • dapat merubah ekspresi pertumbuhan namun tidak mempengaruhi pola pertumbuhan individual Perawatan harus dilanjutkan sampai pertumbuhan berhenti
2. PERAWATAN ORTOGNATIK KAMUFLASE • Dengan penggerakan gigi • Memerlukan pencabutan • Oklusi terkoreksi • Diskrepansi skeletal tetap ada TUJUAN: koreksi molar dan anterior pada pasien skeletal kl II atau III untuk mendapatkan estetis wajah dengan extraksi
KLAS II SKELETAL A. TP: exo P1 atas dan retraksi Ant. Atas B. TP: modifikasi pertumbuhan, kamuflase atau bedah tgtg umur dan maloklusi Protrusif RA dental Retrognasi RB
INDIKASI PERAWATAN KAMUFLASE • geligi permanen awal: telah melalui pubertal growth spurt, • usia tidak memungkinkan modifikasi pertumbuhan dengan sukses • skeletal klas II mild sampai moderate • skeletal Klas III mild • Gigi sudah teratur (exo hanya untuk koreksi anteroposterior bukan crowding • Proporsi vertikal baik, tidak pendek ( skeletal d. b. ataupun long face (skeletal o.b)
KONTRA INDIKASI KAMUFLASE • Severe skeletal Kl II • Moderate atau Severe Kl III dengan diskrepansi skeletal Vertikal • Severe protrusive and crowding of Insisors (exo digunakan untuk pengaturan gigi) • Masih mempunyai potensi pertumbuhan yang max • Kelainan skeletal Klas III lebih dari mild bedah
SEBELUM SESUDAH
SESUDAH • ESTHETHIC LIMITATION
KAMUFLASE SKELETAL KL III
MODERATE and SEVERE KATEGORI untuk Kl III • kamuflase jarang memuaskan bahkan • estetik memburuk • meski exo P dan digunakan EO force • oklusi bisa baik, namun estetika wajah jarang berhasil, bahkan pada retraksi ringan sekalipun, karena dagu menjadi lebih prominen
TP KL II dg DEFISIENSI MANDIBULA Preadolesen • modifikasi pertumbuhan RB beserta dental Adolesen/adult dg. Moderate case • Kamuflase: • extraksi P, • close space dengan • retraksi gigi RA, • gigi post. RB ke depan • Bedah • adult dan severe case
DEFISIENSI MANDIBULA
Orthodontic Appliance Masa Pertumbuhan: : Kl II skeletal: • Defisiensi pertumbuhan mandibula: Aktivator • Prognasi maxilla : Head Gear • Kombinasi keduanya Kl III skeletal: • Defisiensi maxilla: • + Kelainan Transversal : RPE/SPE • + vertico horisontal : Face Mask • Prognasi mandibula : Chin Cap
Orthodontic Appliance • Aktif: • Removable Appliance • Fixed Appliance • Pasif: • Removable Appliance: Activator dll • Fixed Appliance: RPE
Kl II skeletal + defisiensi mandibula AKTIVATOR • 2 efek: • Efek elastik kl II: menggerakkan seluruh gigi bawah ke depan dan atas ke belakang • Efek Head Gear: elastisitas jaringan lunak menimbulkan kekuatan yang menghambat pertumbuhan maxilla ke depan
MODIFIKASI PERTUMBUHAN • Aktivator
Aktivator Efek fungsional: • Percepatan pertumbuhan mandibula • Menghambat pertumbuhan maxilla • Insisivus atas tipping ke belakang • Insisivus dan seluruh gigi mandibula tipping ke depan (efek elastik kl II) • Gigi tetap dapat erupsi (rotasi bidang oklusal)
Aktivator • Alat untuk modifikasi pertumbuhan, bila tidak ada pertumbuhan lagi, hanya berefek pada gigi (efek Kl II) • Perawatan :2 – 3 tahun pre pubertal Karena efek headgear/el. Kl II tidak bisa samasekali dihindari, perawatan harus: • Maxilla normal atau hanya berlebihan ringan • Tinggi wajah normal atau sedikit pendek (tidak panjang) • Gigi I atas sedikit protrusif • Posisi I bawah normal atau retrusif, tapi tidak protrusif • Kooperatif
Kl II skeletal + Prognasi maxilla • Dibutuhkan hambatan pertumbuhan maxilla namun mandibula juga dapat tetap berkembang • HEAD GEAR
HEAD GEAR • Dapat diharapkan pergerakkan gigi ke vertikal maupun horisontal • Dengan neck strap: • Mudah terjadi ekstrusi gigi molar tidak menguntungkan mandibula tumbuh ke bawah dan ke belakang tidak dapat ke depan • Dapat diatasi dengan Head Cap Pemilihan melihat morfologi pasien
INDIKASI PERAWATAN DENGAN KEKUATAN EXTRA ORAL • Maloklusi skeletal dengan pertumbuhan vertikal dan horisontal berlebihan • Gigi maxilla protrusif • Gigi mandibula s dengan morfologi skeletal baik (karena alat tidak banyak mempengaruhi) • Tinggi muka normal atau sedikit berlebihan • Masih punya potensi pertumbuhan mandibula spontan • Kooperasi
HEAD GEAR Pemakaian: • Tidak full time karena kekuatannya melawan gigi • 12 sampai 16 jam setiap hari • Efektif pada prepubertal growth spurt
Kl III skeletal : Defisiensi maxilla • Defisiensi transversal ( dimensi vertikal dan horisontal hanya sedikit terpengaruh • Defisiensi verticohorisontal (dimensi transversal sdkt terpengaruh)
DEFISIENSI TRANSVERSAL • Kubah palatum sempit • Perawatan: • Rapid palatal Expansion:0,5-1 mm/ hari • Slow expansion: 1mm/minggu • Retensi 3-4 bulan
DEFISIENSI TRANSVERSAL Rapid palatal Expansion • Mampu menghasilkan ekspansi 10 mm, • 8 mm pembukaan sutura, 2 mm pergerakan gigi • Namun dalam 4bulan pasca retainer: Ekspansi gigi tetap 10 mm, ekspansi skeletal relaps 5mm
DEFISIENSI TRANSVERSAL • Slow expansion • Dalam 10 minggu didapatkan 10 mm, dengan 5mm ekspansi skeletal dan 5 mm pergerakan gigi = net RPE, dengan respon fisiologis • Pembukaan sutura terjadi pada pasien muda • Usia adolesen hanya menekspansi gigi saja
Indikasi ekspansi • Ekspansi dengan pembukaan sutura: • Terdapat Full Cusp crossbite dengan komponen skeletal • Terdapat konstriksi dental dan skeletal awal • Tidak ada preexisting dental expansion • Tidak ada tendensi open bite • wajah panjang dengan open bite: • dengan alat bonded expansion dengan bite blok
DEFISIENSI VERTICOHORISONTAL • Diperlukan reverse head gear /face mask untuk menstimulasi pertumbuhan sutura ke depan • Mempunyai efek resiprokal dengan bawah: mendorong mandibula kebawah dan belakang memperbaiki Kl III • Usia muda • Indikasi: • Gigi normal atau retrognatik (tidak protrusif) • Dimensi vertikal wajah anterior normal atau pendek , tidak panjang
CHIN-CUP Perawatan - Kekuatan Extra Oral:Chin Cup pada dagu • Alat Fungsional: Construction Bite • Cara kerja chin cup:1. Heavy Force 2. Lighter Force
Cara kerja chin cup: • Heavy ForceKekuatan ditujukan langsung ke condylus mandibularis 2. Lighter Force Kekuatan diorientasikan ke bawah condylus mandibulary, Efek: - dagu bebas berotasi ke bawah dan belakang, gigi erupsi dan terjadi pemanjangan wajah, penonjolan dagu berkurang