260 likes | 444 Views
G L A D I O L U S. ( Gladiolus hybridus ). GLADIOLUS ( Gladiolus hybridus ) - Terdapat > 800 SD , y ang di Indonesia terutama tanaman hybrida - Dikatakan berasal dari Persia, tetapi ditemukan di Afrika Selatan - Gladiolus berasal dari kata Gladius (latin) → pedang
E N D
GLADIOLUS (Gladiolus hybridus)
GLADIOLUS (Gladiolus hybridus) - Terdapat > 800 SD, yang di Indonesia terutama tanaman hybrida - Dikatakan berasal dari Persia, tetapi ditemukan di Afrika Selatan - Gladiolus berasal dari kata Gladius (latin) → pedang Bentuk daun panjang-panjang seperti pedang Famili Iridaceae (semua kelipatan 3)
MORFOLOGI • Tinggi tanaman 80-150 cm • Daun berbentuk pedang warna hijau • Panjang 50-80 cm • Kelipatan 2 x 3 → 6 helai Spesifik bunga 3 helai sepal bunga Berbentuk corong 3 helai petal 8-18 kuntum/ Ø 5-15 cm 3 helai benang sari tangkai 3 helai putik
Buah berkelipatan 3 Mempunyai prospek baik sebagai bunga potong, diutamakan selain anggrek, sebetulnya permintaan mawar > banyak, tetapi budidayanya susah PROSPEK YANG BAIK DARI GLADIOLUS Pemanfaatan • Bunga : Sangat mudah disusun Tempat Komponen pelengkap Jumlah
BUDIDAYA: • Tidak sulit tumbuh Tumbuh di dataran rendah – tinggi Juga masalah HPT – tidak • Cukup lama dikenal masyarakat • Harga relatif rendah • Musim tanam bisa musim hujan ataupun musim kemarau • Aneka ragam warna • Pemeliharaan – mudah → dilapang sebelum pasca panen • Pasca panen bisa tahan 5-10 hari (air)
TETUA Gladiolus psitacinus x Gladiolus cardinalis Gladiolus gandavensis YANG DIGUNAKAN UNTUK BUDIDAYA • Gladiolus tritis Linn • Gladiolus oppositiflorus Herlo • Gladiolus porporeo-auruntus Hook • Gladiolus biflorus Klah • Gladiolus sulfureus Baker • Gladiolus floribundus Jac.
YANG SUDAH DIKEMBANGKAN DIINDONESIA • Putih la Huna : putih • Peach Blanche: putih • Wild Rose, Myrtle, Panama :pink atau merah muda • Francis King: merah → Pak Mansyur • Baron Joseph Hulet: ungu • Empress of India: merah tua
HH Groff → Canada berjasa menyumbangkan varietas-varietas baru • Luther burbank • Hallock → 400 spesies IKLIM MIKRO • Tanah gembur • pH 5,5-6 • Tumbuh pada 250-1.500 m dpl → optimal 900-1.000 m dpl • Memerlukan 4.000-7.000 fc → terbuka • Dibudidayakan di lapang • Suhu → sesuai elevasi • Temperatur malam – siang ↑ 5 °C
PERSIAPAN TANAM Pengolahan tanah • Untuk tanah baru dibuka → dibera selama 6 minggu • Untuk beri kesempatan dekomposisi sisa tanaman • Beri keadaan baik Jika tanah kaya lempung • Tanam dangkal dengan memakai top soil dari daerah lain
Jarak tanam : antara baris 10-15 cm • Tetapi 20-30 cm → cukup baik • Petani : 40-60 cm • Pupuk : 4-8-8 waktu tanam ½ dosis 6-8-8 menjelang minggu ke 6 ½ dosis
PEMELIHARAAN • Penopang jala/kawat ↓ Harus kuat, tangkai bunga agak lemah • Gulma 30-40 cm dari tanaman bebas gulma → ada hubungan dengan perkembangan umbi • Panen bunga sebelum umbi, panen bunga 50-70 hari, tetapi di Indonesia 80 hari
Dua kuntum bunga mekar, kuntum bunga bisa mencapai 12-14 (maksimal) Panen umbi → ditandakan daun → kuning ~ coklat • Diperlukan waktu 3-4 minggu dari panen bunga • Ada – translok fotosintat (inisiasi tunas baru) ke umbi ~ daun senesen • Umbi → induk → dibiarkan kering → cut→ curing
Hardening ← kem. simpan awal 21 °C → 15 °C → 10 °C → 5 °C • Curing : penyembuhan kembali → 2 minggu • Hardening : penyesuaian untuk tempat selanjutnya → 1 bulan • Penyimpanan : 3 bulan HAMA PENYAKIT TANAMAN • Penyakit karat tetapi tidak terlalu besar
TANAMAN HIAS DAUN • Suplir Gambaran umum – prinsip ↓ Home gardening • Tanaman hias daun : bentuk daun = memberikan penampilan yang tidak kalah indah dengan bunga • Hampir semua vegetasi dikelompokkan kedalam tanaman hias daun →bisa digunakan sebagai tanaman hias
Mengapa suplir digemari → dikembangkan karena punya prospek baik • Penampilan → alami indah, tidak perlu pengaturan • Mudah tumbuh • Mudah didapat → diseluruh dunia terutama yang mempunyai iklim hutan hujan tropis • Mudah diperbanyak
Tidak memerlukan ruang yang luas → merunduk • Kerugian : Tidak bisa digunakan sebagai komponen pelengkap (dalam karangan bunga) • Untuk batang – sangat halus • Cepat layu setelah dipotong
Ad.1. Penampilan yang indah menyangkut : Bentuk Tekstur → termasuk soft (lembut) Warna → bervariasi dalam gradasi warna hijau • Ad.2. Mudah tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah • Ad.3. Spora, split (pemisahan)
Kelas : Filicineae • Famili : Polypodiaceae • Daerah asal : daerah hutan hujan tropis • Berkembang di dataran rendah – tinggi, di daerah sub tropik – tropik • Terdapat (yang sudah dikenal) + 200 jenis • Yang telah dibudidayakan di Indonesia = 8 jenis. Di IPB : 5 jenis • Tempat tumbuh : Epifit, tanah
Ciri-ciri : (morfologi) • Tangkai daun → batang (diatas permukaan tanah) • Akar → batang yang dibawah tanah (rhizome) ↓ Tempat persediaan makanan • Akar dilindungi bulu-bulu akar → dalam menyerap • Pucuk → tumbuh melingkar langsung dari rhizome, keluar sedikit-sedikit membentuk daun muda (perubahan warna dari coklat (pucuk) → hijau muda (daun muda))
Daun : tunggal ↓ • Majemuk tunggal ~ majemuk ganda • Helai secara keseluruhan → ental • Dibawah daun ada spora } keadaan yang subur (fertil) → untuk hibrid • Warna daun → gradasi hijau muda, hijau kekuningan ~ tua • Spora → ada dibawah permukaan daun, menyebar mengikuti garis tepi • Tangkai daun : → 15 cm, patokan untuk mempunyai nilai estetis ukuran tanaman pot untuk yang microphylum 30 cm, untuk macrophyllum
IKLIM MIKRO • Kelembapan 70-80 %, 100 % juga bisa cahaya : sukulensi → harus dibawah naungan 50-70 % • Tetapi secara keseluruhan memerlukan cahaya antara jam 9-10 → terbuka intensitas cahaya yang diinginkan 2.000 fc • Cahaya neon 2.000-4.000 lux
Temperatur yang diinginkan 18-24 °C • Ada yang tumbuh > 25 °C • Daun mempunyai kutikula yang cukup tebal • Sulit untuk diberi pupuk daun oles sebab itupemupukan dilakukan lewat tanah
Tanah : Utami (1983) • 3 spesies → 7 kombinasi perlakuan • Pasir – kompos – tanah (v/v) • → terbaik : 2 bagian tanah → latosol 1 bagian pasir 1 bagian kompos Zuhaeti, 1984 • Penggunaan 3 spesies yang sama • Pupuk lepas terkendali • Pupuk regwar yang langsung diberi
Nitrogen • Pemberian dekostar dan urea tidak berbeda nyata • Tetapi pemberian dekostar kelihatan lebih baik untuk • Bahwa tanaman yang digunakan • Stagnasi → curing ↑ • Membutuhkan pupuk terbatas • Kemungkinan lain pupuk dasar – belum mencukupi
Air : Belatrix, 1985 • 3 sp. yang sama • Waktu penyiraman • Kesimpulan ? dari sp. – • Daur ? larutan – dengan transpirasi • Dalam langkah terkendali → dapat • Siram 3 hari /1x 50 mL • Untuk tanah dan daun • Petani suplir → anjurkan setiap hari, ada hubungan dengan kapasitas lapang