300 likes | 733 Views
Skala Pengukuran Scaling. PENGUKURAN VARIABEL. SKALA PENGUKURAN.
E N D
Skala Pengukuran Scaling PENGUKURANVARIABEL
SKALA PENGUKURAN Objek yang secara fisik dapat diukur dengan instrumen kalibrasi tidak memiliki masalah dalam pengukuran (misalnya : tinggi badan, ukuran meja, luas bangunan dll), atau hal mudah lain dalam pengukuran yang tidak bermasalah misalnya berkenaan dengan karakteristik demografi personal (misal : lama bekerja di perisahaan, jabatan sekarang, status marital dll). Masalah pengukuran akan menjadi rumit bila berkenaan dengan karakteristik yang bersifat abstrak (persepsi, sikap, perilaku). Masalah pengukuran variabel yang perlu diperhatikan adalah : • Objektivitas dan ketelitian pengukuran • Keakuratan pengukuran
...lanjutan : skala pengukuran Salah satu teknik untuk mereduksi pernyataan/konsep yang bersifat abstrak adalah mengabstraksikan konsep tersebut kedalam karakteristik/perilaku yang dapat diobservasi, yang disebut operasionalisasi konsep. Cara yang umum digunakan adalah dengan menetapkan dimensi (: karakteristik tipikal dari suatu konsep yang memiliki unsur-unsur yang dapat diukur), aspek/properti dari konsep tersebut, kemudian dijabarkan ke dalam unsur yang dapat diukur.
...lanjutan : skala pengukuran 4 (empat) tipe skala pengukuran
TEKNIK SCALING Teknik Scaling digunakan untuk mengukur dimensi/aspek/properti dari suatu variabel. Pengukuran variabel-variabel yang bersifat abstrak dilakukan dengan menggunakan Skala Sikap (attitudinal scales) yang terdiri atas 2 (dua) kategori utama, yaitu : • Rating Scales • Ranking Scales
...lanjutan : teknik scaling • Rating Scales (Skala Penilaian) : • Dichotomous Scale (Guttman Scale) • Category Scale • Likert Scale • Numerical Scale • Semantic Differential Scale • Itemized Rating Scale • Fixed/Constant Sum Rating Scale • Stapel Scale • Graphic Rating Scale • Consensus Scale
...lanjutan : teknik scaling • Ranking Scales (Skala Peringkat) : • Paired Comparissons • Forced Choice • Comparative Scale
Rating Scales Dichotomous scale : Digunakan untuk memperoleh jawaban “ya” atau “tidak” Skala pengukuran : Nominal Contoh : Apakah perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin memiliki manual sistem ? □Ya □Tidak
...lanjutan : rating scale Category scale : Digunakan untuk memperoleh respon tunggal dari beberapa item pilihan. Skala pengukuran : Nominal Contoh : Metode Penyusutan Aktiva Tetap yang digunakan oleh perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin adalah : □ Metode Penyusutan Garis Lurus □ Metode Penyusutan Saldo Menurun Ganda □ Metode Penyusutan Jumlah Digit Tahun/Unit Produksi □ ACRS □ MACRS
...lanjutan : rating scales Likert Scale : Digunakan untuk menguji seberapa kuat derajat setuju atau tidak setuju responden terhadap suatu pernyataan yang terdiri atas 5 poin jawaban. Skala pengukuran : Interval Contoh : Tekanan ekonomi yang dihadapi oleh karyawan dapat mendorong yang bersangkutan untuk melakukan tindak kecurangan. □ SS □ S □ TP □ TS □ STS
...lanjutan : rating scales Semantic Differential Scale : Digunakan untuk mengukur indikasi sikap responden terhadap atribut bipolar dari suatu kejadian atau objek. Contoh atribut bipolar adalah : baik – buruk ; tinggi – rendah ; kuat – lemah ; dll. Jawaban responden dibagi menjadi 7 poin diantara atribut tsb. Skala pengukuran : Interval Contoh : Bagaimana penilaian Bapak/Ibu terhadap Pengendalian Internal yang ada di perusahaan ini ? Kuat □ □ □ □ □ □ □ Lemah
...lanjutan : rating scales Numerical Scale : Digunakan : sda Semantic Differential Scale, bedanya adalah 7 poin jawaban yang disediakan diantara atribut bipolar diberi angka secara langsung. Skala pengukuran : Interval Contoh : Bagaimana penilaian Bapak/Ibu terhadap Pengendalian Internal yg ada di perusahaan ini ? Kuat 7 6 5 4 3 2 1 Lemah
Lanjutan : rating scales Itemized Rating Scale. Digunakan untuk mengukur respon dari responden terhadap suatu objek, kejadian atau kondisi tertentu. Item jawaban dibagi menjadi 5 atau 7 poin dengan angka yang dicantumkan secara langsung pada item jawaban. Item jawaban pada setiap pertanyaan/pernyataan bersifat fleksibel (misal : penting – tidak penting ; perlu – tidak perlu ; selalu – tidak pernah ; dll), Skala pengukuran : Interval Contoh 1 : (Item jawaban yang menyertakan poin netral) : Apakah pemisahan tugas antara operator data entry dan programer perlu dilakukan ? Sangat Tdk PerluTidak PerluMungkin PerluPerluSangat Perlu 1 2 3 4 5
...lanjutan : rating scales Contoh 2 : Item jawaban yang tidak menyertakan poin netral : Apakah pemisahan tugas antara operator data entry dan programer perlu dilakukan ? Sangat Tdk PerluTdk PerluKurang PerluPerluSangat Perlu 1 2 3 4 5
RANKING SCALES Paired Comparison Scale. Digunakan : untuk mengetahui preferensi responden diantara 2 (dua) objek Pada saat yang sama. Responden ditanya mengenai preferensi berkenaan dengan mana yang lebih penting, perlu, baik. Skala pengukuran : Ordinal Contoh : Pada saat rate Bank Indonesia rendah, alternatif yang paling menguntungkan untuk melakukan temporary invesment : _____ Deposito _____ Marketable Securities
...lanjutan : ranking scales Comparative Scale. Digunakan : untuk memperoleh informasi mengenai sikap responden terhadap objek, kejadian, atau situasi yang sedang diteliti. Skala pengukuran : Ordinal. Contoh : Pada saat rate Bank Indonesia rendah, temporary invesment pada marketable securities bila dibandingkan dengan deposito adalah : LebihSamaKurang Menguntungkan . Saja . Menguntungkan 1 2 3 4 5
...lanjutan : ranking scales Forced Choice Scale. Digunakan : untuk mengetahui preferensi responden terhadap sejumlah (terbatas/kecil) objek, dengan cara meminta responden untuk mengurutkan objek yang dimaksud sesuai dengan preferensinya (bersifat relatif untuk setiap responden). Skala pengukuran : Ordinal Contoh : Berilah peringkat/urutan untuk temporary investment yang cenderung Bapak/Ibu Pilih pd saat rate Bank Indonesia rendah : ___ Emas ___ Properti ___ Kendaraan ___ Deposito ___ Saham (Marketable securities)
Catatan 1 : Adakalanya skala yang dipilih tidak sempurna, dan memiliki potensi terjadinya kesalahan dalam pengukuran skala sikap. Oleh karena itu sebelum instrumen pengumpul data (kuesioner) secara final digunakan, perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Kualitas instrumen pengumpul data akan sangat menentukan kualitas hasil penelitian
Catatan 2 : Analisis item (Analisis butir) digunakan untuk mengetahui apakah instrumen pengumpul data tersebut dapat diandalkan atau tidak. Dalam hal ini, setiap item pertanyaan/pernyataan diuji kemampuannya dalam membedakan diantara subjek dengan skor tinggi dan subjek dengan skor rendah. Nilai rata-rata skor diuji untuk mendeteksi perbedaan signifikansi melalui ‘t-value’, dimana item yang memiliki ‘t-value’ tinggi disertakan dalam instrumen, sementara yang memiliki ‘t-value’ rendah - tidak disertakan.
Catatan 3 : Uji validitas digunakan untuk memastikan kemampuan skala (yang dipilih peneliti) dalam mengukur konsep yang bersifat abstrak (statistik yang digunakan biasanya koefisien korelasi ‘r’ product moment dan statistik uji ‘t student’). Uji reliabilitas digunakan untuk memastikan bahwa pengukuran mengindikasikan keakuratan (tidak bias)/stabil dan konsisten dengan konsep yang diukur (statistik yang digunakan biasanya r-tot ; Uji Lilifort ; Cronbach’s Alpha dll) )0(