370 likes | 659 Views
Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2008. Oleh : Rista Purnama Sari NIM : 20060410121. Latar Belakang. Pengelolaan Perusahaan yang Efektif dan Efisien. Tujuan Perusahaan. Globalisasi.
E N D
AnalisisFaktor- Faktor yang MempengaruhiStruktur Modal pada PerusahaanManufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2008 Oleh : RistaPurnama Sari NIM : 20060410121
Latar Belakang Pengelolaan Perusahaan yang EfektifdanEfisien Tujuan Perusahaan Globalisasi Oleh karena itu, diharapkan perusahaan dapat berhati-hati dalam mengambil keputusan dan kebijakan pendanaan, serta mangetahui risiko yang diambil dari keputusan pendanaan itu sendiri. Untuk menghasilkan struktur modal yang optimal, perusahaan harus dapat menentukan berapa besarnya modal internal dan modal eksternal yang digunakan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan. Internal Modal Perusahaan eksternal
Lanjutan … Salah satu tugas manajer keuangan adalah untuk menentukan komposisi struktur modal perusahaan yang baik dengan risiko yang dapat ditanggung perusahaan. Keputusan pendanaan yang diambil dengan tidak hati-hati akan menimbulkan risiko yang berpengaruh pada profit perusahaan. Dari banyak faktor, penulis mencoba menganalisis lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Faktor-faktor dalam penelitian ini antara lain size, tangible asset, growth of sales, profitability, business risk dan likuiditas. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Theresia Tri Harjanti dan Eduardus Tandelilin pada tahun 2007 yang berjudul ”Pengaruh FirmSize, Tangible Asset, Growth Opportunity, Profitability dan Business Risk pada Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Indonesia”.
Batasan Masalah Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: • Perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di BEI. • Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang listing pada tahun 2005-2008 Rumusan Masalah 1.Apakah size, tangible assets, growth of sales,profitability, business risk dan likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal? 2.Apakah size, tangible assets, growth of sales,profitability, business risk dan likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal?
Tujuan Penelitian • Untukmengujipengaruhsize, tangible assets, growth of sales,profitability, business riskdanlikuiditassecaraparsialterhadapstruktur modal. 2. Untukmengujipengaruhsize, tangible assets, growth of sales,profitability, business riskdanlikuiditassecarasimultanterhadapstruktur modal.
Landasan Teori • Struktur Modal Struktur modal perusahaan merupakan kombinasi tertentu hutang dan sumber-sumber keuangan lainnya yang digunakan untuk mendanai pembiayaan jangka panjang dalam perusahaan. Teori struktur modal menjelaskan bagaimana pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan atau biaya modal (Husnan, 1993). Banyak teori-teori yang membahas tentang struktur modal, antara lain: - Pendekatan Tradisional - Pendekatan Modigliani dan Miller - Trade-off - Pecking Order Teori - Agency Teori - Teori Asimetri dan signaling
Lanjutan … • Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal Struktur Aktiva ( Tangibility) Riyanto (1995) mengatakan, kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri. Sedangkan hutang hanya dianggap sebagai pelengkap. Perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya terdiri atas aktiva lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan hutang. Ukuran Perusahaan (Firm Size) Banyak penelitian yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi keputusan hutang. Marsh (1982) dalam Nasrudin (2004) mengemukakan bahwa perusahaan besar lebih sering memilih hutang jangka panjang, sedangkan perusahaan kecil lebih sering memilih hutang jangka pendek.
Lanjutan … Pertumbuhan (growth of sales) Stabilnya nilai pertumbuhan penjualan suatu perusahaan, akan memungkinkan perusahaan membelanjai kegiatannya dengan hutang yang akan semakin besar juga. Perusahaan yang memiliki penjualan yang stabil akan dapat memudahkan perusahaan dalam memperoleh hutang, karena pada umumnya perusahaan yang penjualannya stabil akan lebih terjamin dan dapat memenuhi kewajiban tetapnya yaitu biaya angsuran hutang dan bunga. Profitability Profitability dimaksudkan untuk melihat berapa besar laba yang diperoleh dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki. Dalam hal ini perusahaan yang profitable cenderung untuk memiliki hutang yang lebih kecil.
Lanjutan … Risiko (Risk) Perusahaan yang memiliki risiko bisnis tinggi cenderung kurang dapat menggunakan hutang yang besar (karena kreditor akan meminta biaya hutang yang tinggi). Tinggi rendahnya risiko bisnis ini dapat dilihat antara lain dari stabilitas harga dan unit penjualan, stabilitas biaya, tinggi rendahnya operating leverage, dll. Likuiditas Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar. Perusahaan yang lebih banyak menggunakan aktiva lancar berarti perusahaan tersebut mampu menghasilkan aliran kas yang dapat digunakan untuk membiyai aktifitas operasional perusahaan dan investasi, sehingga perusahaan relatif lebih kecil menggunakan hutang.
Penelitian Terdahulu Sartono dan Sriharto (1999) menemukan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal, sedangkan struktur aktiva, growth opportunity dan uniquines tidak mempengaruhi strutur modal. Nasrudin (2004) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa variabel yang mempengaruhi struktur modal, profitabilitas dan risiko memiliki pengaruh negatif yang signifikan dengan struktur modal. Demikian juga dengan pertumbuhan perusahaan yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Se Tin (2004) pada perusahaan manufaktur yang go public menemukan bahwa secara simultan profitabilitas, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial hanya struktur aktiva yang berpengaruh positif terhadap struktur modal.
Penurunan Hipotesis • Pengaruh firm size terhadap struktur modal Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan dilihat dari besarnya nilai total asset. Memiliki total asset yang besar akan mempermudah perusahaan dalam memperoleh hutang dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : firm size berpengaruh positif dan signifikan terhadap leverage perusahaan. • Pengaruh tangibility assets terhadap struktur modal Riyanto (1995) menyatakan bahwa sebagian besar perusahaan industry kebanyakan modalnya tertanam di dalam aktiva tetap (Fixed Asset), akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri. Aktiva tetap juga sering kali digunakan sebagai angunan untuk mendapatkan hutang. Sedangkan hutang sifatnya hanya sebagai pelengkap. Perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya terdiri atas aktiva lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan hutang. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2 : tangible aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap leverage perusahaan.
Lanjutan … • Pengaruhgrowth of sales terhadapstruktur modal Semakinstabilpertumbuhanpenjualanperusahaan, makaakansemakinbesarkemungkinanperusahaanmendanaikegiatannyadenganhutang. Perusahaan yang pertumbuhanpenjualannya relative stabilakanlebihmudahmemperolehpinjaman, walaupunakanmengakibatkanbiayatagihantetap yang lebihtinggibiladibandingkandenganperusahaan yang penjualannyakurangstabil. (Weston dan Brigham, 1990).Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3 : growth of salesberpengaruhpositifdansignifikanterhadapleverage perusahaan. • Pengaruhprofitability terhadapstruktur modal Profitabilitasmerupakankemampuanperusahaanuntukmemperolehkeuntungan. Semakintinggitingkatkeuntungan yang diperolehperusahaanakanmengakibatkanmeningkatnyanilaiperusahaan. Pecking order theory mengharapkanbahwaperusahaanakanmenggunakanlaba yang ditahansebagaidanainvestasidankemudianberalihkeobligasijikadiperlukan. Dalamhalini, perusahaan yang profitable cenderunguntukmemilikihutang yang lebihkecil. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H4 : profitabilityberpengaruhnegatifdansignifikanterhadapleverage perusahaan.
Lanjutan … • Pengaruh business risk terhadap struktur modal Risiko bisnis merupakan suatu ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Perusahaan yang memiliki risiko kebangkrutan yang tinggi sebaiknya menggunakan hutang yang lebih kecil. Kebijakan struktur modal melibatkan tradeoff antara risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan. Perusahaan yang memiliki risiko yang tinggi dikarenakan besarnya hutang cenderung menurunkan harga saham, sedangkan perusahaan pada umumnya ingin memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan atau dengan naiknya harga saham. Oleh karena itu diharapkan business risk berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H5 : business risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap leverage perusahaan.
Lanjutan … 6. Pengaruh likuiditas terhadap struktur modal Perusahaan yang lebih banyak menggunakan aktiva lancar berarti perusahaan tersebut dapat menghasilkan aliran kas untuk membiayai aktivitas perusahaan (Wijaya dan Hadianto, 2008). Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Semakin besar tingkat likuiditas suatu perusahaan maka akan semakin rendah struktur modal yang digunakan. Jadi dapat dikatakan bahwa diharapkan likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Hadianto (2008) yang menemukan bahwa ada pengaruh negatif likuiditas terhadap struktur modal. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H6 : likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap leverage perusahaan. H7 :size, tangible assets, growth of sales,profitability, business risk dan likuiditas secara simultan terhadap struktur modal.
Model Penelitian Firm Size TangibelAset Growth of Sales Leverage Profitability Business Risk Likuiditas
Metode Penelitian Obyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2005-2008. Jenis data Data yang digunakan adalah data sekunder yang mencakup laporan keuangan tahunan, terutama Neraca dan laporan Laba Rugi perusahaan. Sample yang diperoleh di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
Teknik pengumpulan data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data arsip. Teknik pengumpulan data arsip adalah data yang dikumpulkan dari catatan atau basis data yang sudah ada (Jogiyanto, 2007). Definisi operasional variabel • Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau terikat oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Struktur Modal (Leverage). Leverage merupakan proksi yang digunakan untuk mengukur struktur modal. Leverage menggambarkan kemampuan perusahaan menggunakan aktiva yang akan menambah penghasilan bagi pemilik perusahaan. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur leverage adalah Total Debt to Total Assets (TDTA). TDTA = Total hutang / Total aktiva
Lanjutan … • Variabel Independen • Firm size Firm size merupakan suatu indikator untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengambil keputusan investasi. Dalam menganalisis struktur modal perusahaan, hutang terkait dengan investasi. Oleh karena itu firm size menjadi salah satu variabel dalam penelitian ini. Adapun perhitungannya dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut: SIZE = Ln Total asset • Tangible asset Pengukuran struktur aktiva dilakukan dengan suatu perbandingan antara total hutang jangka panjang perusahaan dengan total asset aktiva yang dimiliki. Pengukuran struktur aktiva dapat dilihat dengan melihat proporsi aktiva tetap perusahaan terhadap total aktiva perusahaan secara keseluruhan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : Struktur aktiva = Fixed Asset Total Asset
Lanjutan … • Growth of Sales Growth of Sales mencerminkankemampuanperusahaanuntukmemperolehkeuntungansesuai target perusahaan. Dalampenelitianterdahulu, growth of sales diukursecaramatematisdenganmenggunakanrumussebagaiberikut : PP= Penjualantahunke t – Penjualantahunke t-1 Penjualantahunke t • Profitability Di dalamperusahaanterdapatbiaya-biayasepertibiayaasimetriinformasisertabiaya-biayalainnya yang menpengaruhikeuntunganperusahaan. Jikaperusahaanmendapatkankeuntungan yang tinggi, makaperusahaanakanlebihmenggunakanpendanaandaridalamperusahaansepertilabaditahan yang digunakanuntukkeperluaninvestasi. Makatingkathutangakanmenurun. Profitabilitasdalampenelitianinidiukurdenganpendekatanmatematissebagaiberikut: Profitabilitas = LabaOperasi / Total Aktiva
Lanjutan … • Business risk RisikoBisnisadalahKetidakpastian yang melekatdalamproyeksitingkatpengembalianaktivamasadepan. Pengukuranrisikobisnisdalampenelitianinimenggunakancara yang digunakanolehIndriyo (2002) yaitudenganrumus DOL (Degree Of Operating Leverage). Skalavariabel yang digunakanpadarisikobisnisadalahvariabelrasio yang merupakanvariabelperbandingandapatdiukurdengan : DOL = PerubahanLaba / PerubahanPenjualan • Likuditas Perusahaan yang banyakmenggunakanaktivalancarberartiperusahaantersebutdapatmenghasilkanalirankasuntukmembuayaiaktivitasoperasidaninvestasinya (WidjayadanHadianto, 2008). Pengukuranlikuiditasdalampenelitianinimenggunakanrasiolancar. RasioLancar = AktivaLancar / HutangLancar
Gambaran umum dan obyek penelitian Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, terdapat 61 perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Daftar Sampel Perusahaan
Uji Asumsi Klasik (Kevalidan Data) Uji Normalitas Untuk mendeteksi data berdistribusi normal atau tidak, dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov t test. Hasil Uji Normalitas Hasil dari pengujian normalitas menghasilkan data tidak berdistribusi normal, untuk perbaikan data dengan menghilangkan data yang mempunyai studentized residual yang lebih dari 2. Hasil Uji Normalitas setelah Perbaikan
Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel independent dalam sebuah model regresi berganda. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Hasil Uji Multikolinearitas
Uji Heterokedasitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil Uji Heteroskedasitas Nilai R Square Uji BPG • Mencari nilai χ2 hitung = (R Sqaure x TSS)/2 = (0,031 x 479,891)/2 = 7,438 • Mencari nilai χ2 tabel pada k-1= 5 = 11,070 Dari hasil perhitungan χ2 hitung sebasar 7,438 < nilai χ2 tabel sebesar 11,070 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui terdapat tidaknya korelasi berantai diantara faktor-faktor yang mengganggu secara berurutan. HasilUjiAutokorelasi 0,676 1,707 1,831 2,169 2,293 TidakAda Otokorelasi Daerah Ketidakpastian Daerah Ketidakpastian Daerah Penolakan Daerah Penolakan dU (4-dU) (4-dL) dL
Lanjutan … Dalam model regresi tersebut terjadi adanya autokorelasi, untuk perbaikan digunakan metode theil-nagar. Hasil Uji Autokorelasi setelah Perbaikan 2,028 1,707 1,831 2,169 2,293 TidakAda Otokorelasi Daerah Ketidakpastian Daerah Ketidakpastian Daerah Penolakan Daerah Penolakan dL dU (4-dU) (4-dL)
Pengujian Hipotesa Ringkasan Hasil Regresi SM = -0,095 + 0,032 LnTa + -0,060 FTA + -0,007 PP + -0,415 ROA + 0,000 DOL + -0,054 Liquid
Uji Signifikansi Pengaruh Secara Parsial (t Test) Hasil Pengujian • Nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 nilai sig. Berarti ada pengaruh variabel firm size terhadap struktur modal. • Nilai p value sebesar 0,196 > 0,05 nilai taraf sig. Berarti tidak ada pengaruh variabel tangible asset terhadap struktur modal. • Nilai p value sebesar 0,751 > 0,05 nilai taraf sig. Berarti tidak ada pengaruh variabel pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal. • Nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 nilai taraf sig. Berarti ada pengaruh variabel profitability terhadap struktur modal. • Nilai p value sebesar 0,100 > 0,05 nilai taraf sig. Berarti tidak ada pengaruh variabel business riskterhadap struktur modal. • Nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 nilai taraf sig. Berarti ada pengaruh variabel likuiditas terhadap struktur modal.
Uji Signifikansi Pengaruh Secara Simultan (F Test) Ringkasan Hasil Regresi Berdasarkan perhitungan analisis regresi model linear didapatkan nilai p value sebesar 0,000 yang berada di bawah 0,05 nilai taraf signifikansi yang digunakan. Hal ini berarti ada pengaruh variabel firm size, tangible asset, pertumbuhan penjualan, profitability, business riskdan likuiditas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
Pembahasan • Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa firm size, tangible asset, pertumbuhan penjualan, profitability, business riskdan likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. • Variabel firm size mempunyai berpengaruh positif terhadap struktur modal. Marsh dalam Nasrudin (2004) menemukan bahwa perusahaan besar lebih sering memilih hutang jangka panjang sedangkan perusahaan kecil memilih hutang jangka pendek. Perusahaan besar mungkin dapat memperoleh keuntungan dalam skala ekonomi dengan melakukan emisi hutang jangka panjang dan mungkin juga memiliki kekuatanterhadap kreditur. Perusahaan yang lebih besar memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil karena perusahaan tersebut lebih dikenal oleh publik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Tobing dan Ibad (2006), Nasrudin (2004) dan Saidi (2004) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahan mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap struktur modal.
Lanjutan … 3. Variabel tangible asset tidak mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal. Hal ini menunjukkan bahwa struktur aktiva yang dimiliki perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Tidak signifikannya struktur aktiva kemungkinan disebabkan oleh proporsi aktiva tetap yang kecil dalam asset yang dimiliki perusahaan (Hanafi dan Halim,2000:11),sehingga ada tidaknya variabel ini tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Nasrudin (2004) dan Saidi (2004). 4. Variabel pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Hal ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan yang stabil pada suatu perusahaan tidak memungkinkan perusahaan tersebut dapat lebih mudah memperoleh hutang.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Nasrudin (2004)
Lanjutan … 5. Variabel profitabilitas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Pecking order theory menunjukkan jika perusahaan lebih profitable maka pendanaan lebih banyak berasal dari pendanaan internal. Hal ini karena pendanaan eksternal membutuhkan biaya yang lebih tinggi dan berisiko. Ada hubungan yang negatif antara profitabilitas dengan hutang. Semakin profitable sebuah perusahaan diharapkan memiliki pendanaan yang lebih tinggi. Hal ini akan menyebabkan tingkat hutang rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Nasrudin (2004), dan Se Tin (2004) 6. Variabel risiko bisnis mempunyai berpengaruh positif terhadap struktur modal. Risiko bisnis suatu perusahaan akan meningkat apabila perusahaan tersebut menggunakan hutang karena semakin tinggi hutang maka risiko yang dimiliki semakin tinggi pula. 7. Variabel likuiditas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Hasil ini sesuia dengan hipotesis pecking order teory. Ketersediaan kas dan aktiva lancar lainnya ternyata mampu menutup utang jangka pendek perusahaan. Tertutupnya hutang jangka pendek mengakibatkan turunnya proporsi hutang secara keseluruhan dalam struktur modal.Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Hadianto (2008).
Kesimpulan • Variabel firm size berpengaruhpositifdansignifikanterhadapstruktur modal. • Variabel tangible asset berpangaruhnegatifdantidaksignifikanterhadapstruktur modal. • Variabelpertumbuhanpenjualanberpangaruhnegatifdantidaksignifikanterhadaptruktur modal. • Variabelprifitabilityberpangaruhnegatifdansignifikanterhadaptruktur modal. • Variabel business risk berpangaruhpositifdantidaksignifikanterhadaptruktur modal. • Variabellikuiditasberpangaruhnegatifdansignifikanterhadaptruktur modal. Saran Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat terdapatbanyakfaktor yang mempengaruhikeputusanstruktur modal suatuperusahaan. Untukdapatmembuatkeputusanstruktur modal yang tepat, manajerkeuanganperlumempertimbangkanfaktor-faktor yang ada agar dapatmengambilkeputusan yang tepat. Dari penelitianinidapatdiketahuiterdapattigafaktor yang memilikipengaruhsignifikanterhadapstruktur modal. Tigafaktortersebutadalah Firm size, profitability danlikuiditas. Mengacupadahasilpenelitianini, manajerkeuangandiharapkandapatmemberikanalternatifpilihansumberpendanaandarihutang yang paling amandantepat.
Keterbatasan • Adanya keterbatasan dalam periode penelitian, dilakukan hanya pada tahun 2005-2008 sehingga hasil yang di dapat kurang mencerminkan keadaan perusahaan dalam jangka panjang. • Penelitian ini memiliki keterbatasan data dalam variabel yang dipergunakan. Yaitu hanya ada 6 variabel saja antara lain Firm size , Tangibel Asset, Growth of Sales, Profitability, Business risk dan Likuiditas. • Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian sehingga belum dapat digunakan sebagai acuan yang menyeluruh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan di Indonesia.