460 likes | 710 Views
PERHITUNGAN. PEMBAGIAN HASIL USAHA. (PROFIT DISTRIBUTION). Distribusi hasil usaha (Pembagian Hasil Usaha).
E N D
PERHITUNGAN PEMBAGIAN HASIL USAHA (PROFIT DISTRIBUTION)
Distribusi hasil usaha(Pembagian Hasil Usaha) • Perhitungan pembagian usaha antara shahibul maal (pemilik dana) dengan mudharib (pengelola dana)atas hasil usaha yang diperoleh dengan akad mudharabah, sesuai dengan nisabah yang disepakati di awal akad.
Unsur Penting Dalam Pembagian Hasil (Fatwa berkaitan dengan pembagian hasil usaha) • Prinsip pembagian hasil usaha - (Fatwa DSN : 15/DSN-MUI/IX/2000) - Revenue sharing (bagi hasil) - Profit sharing (bagi laba) • Sistem distribusi hasil usaha - (Fatwa DSN : 14/DSN-MUI/IX/2000) - Cash basis
Sistem Distribusi Hasil Usaha Lembaga Keuangan Syariah(Fatwa DSN : 14/DSN-MUI/IX/2000) Ketentuan Umum : • Pada priinsipnya, LKS boleh menggunakan system accrual basis maupun cash basic dalam administrasi keuangan. • Dilihat dari segi kemaslahatan (al ashlah), dalam pencatatan sebaiknya digunakan system accrual basis; akan tetapi, dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (cash basis). • Penetapan sistem yang dipilih harus disepakati dalam akad.
Prinsip Distribusi Hasil Usaha Lembaga Keuangan Syariah(Fatwa DSN : 15/DSN-MUI/IX/2000) Ketentuan Umum : • Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Revenue Sharing) maupun Bagi Untung (profit sharing) dalam pembagian hasli usaha dengan mitra (nasabah)-nya. • Dilihat dari segi kemaslahatan (al ashlah), pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Revenue Sharing). • Penetapan sistem pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam akad.
Prinsip Distribusi Hasil Usaha • Revenue sharing • Yang dibagikan adalah pendapatan [revenue] • Shahibul maal menanggung kerugian → usaha dilikuiditasi, jumlah aktiva lebih kecil dari kewajiban • Profit sharing • Yang dibagikan adalah keuntungan [profit] • Kerugian bukan kelalaian mudharib => ditanggung shahibul maal. • Tidak loss sharing → kerugian bukan kelalaian mudharin ditanggung oleh shahibul maal
Landasan syari‘ah revenue sharing • Syafi‘i . Mudharib tidak boleh menggunakan harta mudharib sebagai biaya baik dalam keadaan menetap maupun bepergian Karena mudharib telah mendapatkan bagian keuntungan, maka ia tidak berhak mendapatkan sesuatu dari harta itu, mendapatkan bagian yg lebih besar dari shahibul maal
Landasan syari‘ah profit sharing • Abu hanifah: malik, zaidiyah: Mudharib dapat membelanjakan harta mudharabah hanya apabila perdagangannya itu diperjalanan saja baik itu berupa biaya makan, minum, pakaian dan sbgnya • Imam hambali • Memperbolehkan mudharib untuk menafkahkan sebagian dari harta mudharabah baik dalam keadaan menetap atau bepergian dengan ijin Rabbul maal • Besarnya nafkah yang boleh digunakan adalah nafkah yang telah dikenal (menurut kebiasaan) para pedagang dan tidak boleh boros
Landasan syari‘ah manfaat / keuntungan wadiah • Imam Malik, Al Laits, Abu Yusuf • Jika ia mengembalikan harta, maka keuntungan terbut halal walau pun dengan cara menghasab (menggunakan tanpa izin) • Abu Hanifah, Zufar, Muhammad bin Al Hasan: • Mengembalikan pokok harta (yg dititipkan kepadanya) sedangkan keuntungannya disedekahkan
Faktor yang mempengaruhi pembagian hasil usaha • Prinsip Pembagian Hasil Usaha • Revenue Sharing • Profit Sharing • Pembobotan sumber dana • Pemisahan valuta • Penentuan Pendapatan • Nisbah yang disepakati • Prioritas sumber dana • Kebijakan akuntansi
Prinsip Bagi Hasil • DANA MUDHARABAH • Semua pendapatan dari pengelolaan dana mudharabah yg dihimpun dibagikan kepada shahibul maal • APABILA PENGHIMPUNAN > PENYALURAN (PEMBIAYAAN) Pendapatan yg dibagikan adalah pendapatan dari pembiyaan ditambah dg pendapatan dari penyaluran lainnya, sumber dananya dari dana mudharabah • APABILA PENGHIMPUNAN < PENYALURAN (PEMBIAYAAN) Pendapatan yg dibagikan hanya sebesar porsi dana mudharabah yg dihimpun saja
Prinsip Bagi Hasil (lanjutan) • Bagaimana kalau dana wadiah? • Dana wadiah • Pendapatan atas pengelolaan dana wadiah sepenuhnya menjadi hak bank • Bank dapat memberikan bonus → tidak diperjanjikan sebelumnya
KETERANGAN TABEL • RATA-RATA SEBULAN SALDO HARIAN (kolom A) • Sumbernya : dari saldo SSl yg bersangkutan (Mis. Saldo akhir tgl 1 = a1, tgl 2 = a2, dst . . . Tgl 31 = a-n) • Perhitungannya: a1 + a2 + a3 + .....a-n Jumlah hari dalam bulan ybs (n hari)
KETERANGAN TABEL (lanjutan) Pendapatan (kolom B) • Porsi pendapatan pengelolaan dana mudharabah yg akan didistribusikan (sebagai unsur pendapatan pada distribusi bagi hasil / pendapatan) • Pendapatan tersebut berupa: • Margin (prinsip jual beli – murabahah, ishtisna, salam, dsb) • Bagi hasil (prinsip bagi hasil – mudharabah, musyarakah) • Perhitungan: • Pendapatan per produk (mis. tabungan mudharabah-kolom B2) adalah: Saldo rata2 tabungan mudharabah (A2) x total porsi pendapatan (Tot-B) Total jumlah penghimpunan dana mudharabah
Ketengan tabel (lanjutan) • NISBAH NASABAH (PEMILIK DANA/SHAHIBUL MAAL) (Kolom-C) • Angka pembagian untuk pemilik dana (shahibul maal) yang telah disepakati dari awal • PENDAPATAN PEMILIK DANA (SHAHIBUL MAAL – kolom D) • Adalah porsi pendapatan penyimpan dna dalam rupiah, nominal • Perhitungan : D2 = B2 x nisbah untuk shahibul maal Perhitungan indikasi rate masing-masing produk adalah: Pendapatan penyimpanan dana 365 x Rata-rata sebulan saldo harian Y * * Umur bulan yang bersangkutan
Keterangan tabel (lanjutan) • NISBAH BANK (MUDHARIB) – Kolom E • Angka nisbah untuk pengelola dana / bank (mudharib) • PENDAPATAN BANK (MUDHARIB) - Kolom F • Adalah porsi pendapatan bank (mudharib) dalam rupiah (nominal) • Perhitungan : F2 = B2 x nisbah bank
Aplikasi Perhitungan Pembagian Hasil Usaha (Profit Distribution)
Data - data Perhitungan pembagian hasil usaha Sumber dana Penyaluran dana Pendapatan Prinsip wadiah 40.000.000 Prinsip bagi hasil 30.000.000 200.000 Giro wadiah 30.000 .000 Pembiayaan mudharabah 20.000.000 200.000 Sub total 70.000.000 Sub total 50.000.000 400.000 Prinsip mudharabah Prinsip jual beli Deposito mudharabah 50.000.000 Murabahah 50.000.000 250.000 Tabungan mudharabah 30.000.000 Salam dan salam paralel 2 0.000.000 100.000 Su total 80.000.000 Istishna dan istishna Pr. 20.000.000 50.000 Sub total 90.000.000 400.000 Sumber dana lain Prinsip ujroh (sewa) Modal 50.000.000 Ijarah & IMB 20.000.000 200.000 Sub total 50.000.000 Sub total 20.000.000 200.00 Lainnya Sertifikat IMA 20.000.000 100.00 Sertifikat Wadiah BI 20.000.000 400.000 40.000.000 500.000 TOTAL SUMBER DANA TOTAL PENYALURAN 200.000.000 200.000.000 1.500.000
Perhitungan bagi hasil individu deposito v Tuan Ahmad tgl 24 Juni 2003 menginvestasikan uangnya dalam bentuk deposito mudharabah sebesar Rp. 25.000.000, - untuk jangka waktu satu bulan. Pertanyaan (3) : Hitung bagi hasil yang diberikan kepada Tuan Ahmad jika : a . Bagi hasil dibayarkan dengan nisbah normal : 1 ) Pada ulang tanggal 2 ) Setiap akhir bulan b . Bagi hasil dibayarkan dengan spesial nisbah (90 untuk nasabah dan 10 untuk bank) 1 ) Pad a setiap ulang tanggal 2 ) Setiap akhir bulan
F 6 H = ……x E x ….. 1000 100 Contoh perhitungan Bagi Hasil Contoh : Tuan Ahmad memiliki deposito Mudharabah di BMI sebesar Rp. 10 juta dengan nisbah nasabah 71 dan BMI 29, dan masa pengendapatan selama satu bulan Pendapatan invest asi dari setiap 1000 DPKM E 15,83 Saldo rata - rata harian F 10.000.000,00 Nisbah nasabah (disepakati awal akad) G 71,00 Porsi bagi hasil untuk nasabah bulan ini (rupiah) H 112.393,00