470 likes | 1.2k Views
SENYAWA ORGANIK. Senyawa bukan siklik (hidrokarbon alifatik). Senyawa siklik - hidrokarbon alisiklik - hidrokarbon aromatik. Senyawa heterosiklik. KLASIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON (1). Hidrokarbonhidrokarbon alifatik, jenuh dan tak jenuhhidrokarbon alisiklik hidrokarbon aroma
E N D
1. BIODEGRADASI SENYAWA HIDROKARBON
2. SENYAWA ORGANIK
3. KLASIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON (1) Hidrokarbon
hidrokarbon alifatik, jenuh dan tak jenuh
hidrokarbon alisiklik
hidrokarbon aromatik
hidrokarbon polisiklik aromatic (PAHs)
Senyawa terhalogenasi
senyawa alifatik terhalogenasi
senyawa aromatik terhalogenasi
eter terhalogenasi
senyawa terhalogenasi lainnya
5. CONTOH STRUKTURSENYAWA ORGANIK
6. KECEPATAN DEGRADASI SENYAWA ORGANIK
7. HIDROKARBON ALIFATIK
8. DEGRADASI HIDROKARBON ALIFATIK (JENUH MAUPUN TAK JENUH) DAN ALISIKLIK (1) Senyawa alisiklik diubah menjadi senyawa alifatik
Senyawa alifatik dioksidasi secara terminal maupun subterminal
Oksidasi secara terminal menghasilkan alkohol primer (1-alkohol)
Oksidasi secara subterminal menghasilkan alkohol sekunder (2-alkohol)
9. DEGRADASI HIDROKARBON ALIFATIK (JENUH MAUPUN TAK JENUH) DAN ALISIKLIK (2) Oksidasi selanjutnya mengubah alkohol primer menjadi asam alkanoat (asam lemak)
Asam alkanoat didegradasi melalui oksidasi b seperti halnya asam lemak
10. OKSIDASI b (BETA)
11. BTEX
13. MIKROBIOLOGI DEGRADASI BTEX SECARA AEROBIK
14. TOLUENE DIOXYGENASE
15. MIKROBIOLOGI DEGRADASI BTEX SECARA ANAEROBIK
17. MINYAK BUMI DAN HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK LAINNYA
19. MIKROBIOLOGI DEGRADASI HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK Bakteri
Pseudomonas
Achromobacter
Arthrobacter
Mycobacterium
Flavobacterium
Corneybacterium
Aeromonas
Anthrobacter
Rhodoccus
Acinetobacter
Jamur
Phanerochaete
Cunninghamella
Penicillium
Candida
Sporobolomyces
Cladosporium Dechloromonas - anaerobic degrader of benzene. Uses perchlorate to break benezne into CO2 given NO3 is available. Benzene is a solvent in many chemical manufacturing processes, such as production of paints and waxes. Also in vehicle exhaust fumes.
Dechloromonas - anaerobic degrader of benzene. Uses perchlorate to break benezne into CO2 given NO3 is available. Benzene is a solvent in many chemical manufacturing processes, such as production of paints and waxes. Also in vehicle exhaust fumes.
20. TIDAK SATUPUN MIKROORGANISME MAMPU MENGATASI SEMUA Fenantrena
Arthrobacter polychromogens, Mycobacterium sp., Phanerochaete chrysosporium dan Bacillus sp.
Naftalena
Bacillus sp., dan Phanerochaete chrysosporium
Fluorantena dan pirena yang telah terdegradasi secara parsial
Mycobacterium sp.
21. PEMECAHAN BERTAHAP HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK Oksidasi parsial oleh jamur busuk putih (white rot fungi), mengubah hidrokarbon polisiklik aromatik menjadi lebih larut air dan tersedia bagi jasad hidup,
bakteri kemudian melanjutkan proses degradasinya
22. JAMUR BUSUK PUTIH (White Rot fungi, Basidiomycota) Merasmiellus troyanus, Pleurotus spp., Phanerochaete spp., Trametes versicolor
Memiliki sistem ligninolitik
Pembusukan dipercepat oleh
adanya media tumbuh padat, misalnya seresah, yang berfungsi sebagai sumber karbon
Penambahan surfaktan (Tween 80)
Akan tetapi memunculkan masalah pembuangan limbahnya
23. STUDI KASUS: Phanerochaete chrysosporium Mampu mendegradasi berbagai senyawa hidrofobik pencemar tanah yang persisten
Kemampuan degradasi yang luas ditemukan di tahun 1980an
Bukan mikroorganisme tanah sehingga tidak dikhawatirkan akan merajai lingkungan tanah
Membutuhkan tambahan sumber C, misalnya tongkol jagung, gambut, cacahan kayu atau jerami
Nisbah C:N=80:1 (jerami) hingg 350:1 (cacahan kayu)
Peningkatan nisbah C:N di tanah kaya N mengubah lingkungan yang menguntungkan bagi P. chryososporium
24. OKSIDASI DAN PELARUTAN HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK OLEH Phanerochaete chrysosporium : Peroksidase: lignin peroksidase (LiP), manganese-dependent peroksidase (MnP) and laccase (L)
Reaksi keseluruhan: oksidasi hidrokarbon polisiklik aromatik oleh peroksidase menjadi quinon; dan dilanjutkan menjadi CO2
Hasil metabolisme seperti quinon 1000- to 100,000 x lebih larut daripada senyawa asalnya
Antrasena dioksidasi menjadi 9,10-antraquinon kemudian menjadi asam ftalat
Fenantrena dioksidasi menjadi 9,10-fenantrena quinon kemudian menjadi asam 1'1'-bifenil-2,2'-dikarboksilat (asam bifenit)
Pirena dan benzo[a]pirena dioksidasi secara parsial menjadi beberapa jenis isomer quinon
28. PERANAN JAMUR DALAM BIOREMEDIASI Senyawa terklorinasi atau termetilasi dapat didegradasi oleh jamur – terutama jamur pendegradasio lignin
Dapat mendegradasi senyawa rekalsitran
Mekanisme
demetilasi dan/atau reduktif deklorinasi
pemecahan cincin aromatic
CO2 dan/atau CH4 dan CO2 sebagai hasil oksidasi akhir
29. JAMUR BUKAN PEMBUSUK PUTIH Deuteromycota
Aspergillus niger, Penicillium glabrum, P. janthinellum, zygomycete, Cunninghamella elegans
Basidiomycete
Crinipellis stipitaria
30. MEKANISME DEGRADASI HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK PADA JAMUR BUKAN PEMBUSUK PUTIH Sistem enzim monooksigenase Sitokrom P-450 pada jamur bukan pembusuk putih memiliki kemiripan dengan sistem yang dimiliki mamalia
langkah 1. pembentukan monofenol, difenol, dihidrodiol dan quinon
langkah 2. terbentuk gugus tambahan yang larut air (misalnya sulfat, glukuronida, ksilosida, glukosida). Senyawa ini merupakan hasil detoksikasi pada jamur dan mamalia.
31. CONTOH DEGRADASI HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK OLEH JAMUR BUKAN PEMBUSUK PUTIH bahan peledak pirena
Crinipellis stipitaria
2,4,6-trinitrotoluena (TNT)
Galur basidiomycetes pembusuk kayu dan seresah, misalnya Clitocybula dusenii, Stropharia rugosa-annulata, Phanerochaete chrysosporium
Gliseril trinitrat (nitrogliserin-1,2,3-propanatriol trinitrat) – bahan mesiu
Penicillum corylophilum
33. KECEPATAN DEGRADASI SENYAWA ORGANIK TERKLORINASI
35. 2,4-D DAN 2,4,5-T (2,4,5-trichlorophenoxyacetic acid) Dapat didegradasi oleh jamur pendegradasi lignin Diachromitus squalens
36. PENTACHLOROPHENOL (PCP) Herbisida yang digunakan sejak 1920an
Lebih meracun dibandingkan DDT
Dapat didegradasi oleh Lentinus edodes (shiitake mushroom) DDT (1,1,1-trichloro-2,2-bis(4-chlorophenyl)ethane - hydrophobic)
PCPs shown to cause reproductive toxicity, birth defects, behavior changes in animals
DDT (1,1,1-trichloro-2,2-bis(4-chlorophenyl)ethane - hydrophobic)
PCPs shown to cause reproductive toxicity, birth defects, behavior changes in animals
37. ATRAZIN (2-chloro-4-ethylamino-6-sopropyldiamino-1,3,5-triazine) Herbisida yang sering digunakan
Sering mencemari air tanah
Dapat didegradsi oleh Pleurotus pulmonarius
38. SENYAWA BI DAN DIFENIL
39. PENGARUH SUBSTITUSI TERHADAP SENYAWA BIFENIL
40. DEGRADASI DDT PADA KONDISI AEROB DAN ANAEROB
41. BIFENIL TERPOLIKLORINASI (POLYCHORINATED BIPHENYLS, PCBS) Cairan hidraulik, pembunuh api, pemlastik, pelarut organik, busa karet, serat gelas, senyawa penahan air, bahan penahan suara
Diakumulasi di jaringan adipose
Mengakibatkan iritasi, gangguan reproduksi dan cacat lahir, dan merusak jaringan ginjal, syaraf, dan sistem imun
Sangat stabil
42. DEGRADASI PCB Pemanasan (1200oC)
Hasil degradasi (dioxin) lebih berbahaya daripada PCB
Tahan transformasi biologis
kecepatan biodegradasi menurun dengan bertambahnya jumlah atom Cl-
karbazol dan katekol dioksigenase
Monooksigenase sitokrom P450 tertentu
Enzim yang diproduksi oleh jamur pendegradasi lignin: laccase dan peroksidase lainnya
Pendegradasi PCB: Phanerochaete chrysosporium, Nocardia, Pseudomonas, Alcaligenes, Acinetobacter. **water insoluble, chemically stable, highly persistant, geochemical half-life of several years; highly chlorinated PCBs
rate of PCB biodegradatiaon decreases with increasing number of Cl- atoms in the molecule
PCBs containing 2 Cl atoms in the ortho-position of a single ring or on different rings of the biphyenyl molecule confer resistance to biodegradation, with the exception of 2,4,6-trichlorobiphenyl
a single ring saturated with Cl atoms is degraded faster than PCBs containing the same total number of Cl atoms on both rings
PCBs containing chlorides at 2 and 3 positions, such as 2, 2', 3, 3'-tetrachlobiphenyl, 2, 2', 3, 5'-tetrachlorobiphenyl, and 2, 2', 3', 4, 5-pentachlorobiphenyl, are susceptible to microbial attack
initial oxygenation followed by ring-cleavage of the biphenyl molecules occurs with a non-chlorinated or less chlorinated ring
ring cleavages accelerate through the unsubstituted ring
**water insoluble, chemically stable, highly persistant, geochemical half-life of several years; highly chlorinated PCBs
rate of PCB biodegradatiaon decreases with increasing number of Cl- atoms in the molecule
PCBs containing 2 Cl atoms in the ortho-position of a single ring or on different rings of the biphyenyl molecule confer resistance to biodegradation, with the exception of 2,4,6-trichlorobiphenyl
a single ring saturated with Cl atoms is degraded faster than PCBs containing the same total number of Cl atoms on both rings
PCBs containing chlorides at 2 and 3 positions, such as 2, 2', 3, 3'-tetrachlobiphenyl, 2, 2', 3, 5'-tetrachlorobiphenyl, and 2, 2', 3', 4, 5-pentachlorobiphenyl, are susceptible to microbial attack
initial oxygenation followed by ring-cleavage of the biphenyl molecules occurs with a non-chlorinated or less chlorinated ring
ring cleavages accelerate through the unsubstituted ring
43. PROSES DEGRADASI PCB: 1. DEHALOGENASI OLEH BAKTERI ANAEROBIK: DEKLORINASI REDUKTIF Penggantian Cl oleh H
Hasil akhir bifenil
Dapat dimetabolisme oleh berbagai spesies bakteri
Pelarutan dipacu oleh produksi biosurfaktant sebelum proses deklorinasi
Hasil akhir: degradasi PCBs menjadi CBAs Reductive chlorination:
this step lowers the toxicity and lipophilicity of higher-chlorinated PCBS, making them more water-soluble, and renders them susceptible to aerobic breakdown (works only for PCBs with 5 or fewer Cl). The ultimate dechlorinated product, biphenyl, is realtively non-toxic and can be completely metabolized by many types of bacteria. Dehalogenase preferentially removes meta- and para-chlorines from higher-chlorinated congeners, thus lowering the amount of coplanar (dioxin-like) congeners). Most anaerobic dehalogenating bacteria leave monochlorobiphenyls, chlorophenol, or chlorobenzoic acid as end products. Aerobic (biphenyl dioxygenase-mediated) PCB breakdown leaves chlorobenzoates as end products. Reductive dehalogenation of these is veyr important for complete PCB catabolism and C cycling into bacterial metabolic pathways. (Pseudomonas sp.)
Reductive chlorination:
this step lowers the toxicity and lipophilicity of higher-chlorinated PCBS, making them more water-soluble, and renders them susceptible to aerobic breakdown (works only for PCBs with 5 or fewer Cl). The ultimate dechlorinated product, biphenyl, is realtively non-toxic and can be completely metabolized by many types of bacteria. Dehalogenase preferentially removes meta- and para-chlorines from higher-chlorinated congeners, thus lowering the amount of coplanar (dioxin-like) congeners). Most anaerobic dehalogenating bacteria leave monochlorobiphenyls, chlorophenol, or chlorobenzoic acid as end products. Aerobic (biphenyl dioxygenase-mediated) PCB breakdown leaves chlorobenzoates as end products. Reductive dehalogenation of these is veyr important for complete PCB catabolism and C cycling into bacterial metabolic pathways. (Pseudomonas sp.)
44. PROSES DEGRADASI PCB: 2. DEGRADASI OKSIDATIF SENYAWA YANG KURANG BERHALOGEN Aerobik: molekul oksigen atau radikal perioksida (OOH) seperti hidrogen perioksida) hingga degradasi menyeluruh dari PCB
Hasil: asam dan alkohol berstruktur cincin tunggal seperti katekol, asam salisilat, dan asam benzoat
Beberapa hasil antara dapat lebih toksik daripada senyawa asalnya
Galur: Burkholderia cepacia LB400 , Pseudomonas pseudoalacalignes KF707
lanjutan deklorinasi, pemutusan struktur cincin C, dan mineralisasi lanjut hingga sangat menurunkan toksisitas
Hasil akhir: mineralisasi CBAs menjadi CO2 Aerobic PCB degradation: (uses either molecular oxygen or perioxide radical (OOH) species such as hydrogen perioxide) complete degradation of PCB to single ring acids and alcohols such as catechol, salicylic acid, and benzoic acid summarized by Wittich (1998). Certain intermediates may be as toxic or more toxic than parent compounds. Strains: Burkholderia cepacia strain LB400 , Pseudomonas pseudoalacalignes KF707
Aerobic PCB degradation: (uses either molecular oxygen or perioxide radical (OOH) species such as hydrogen perioxide) complete degradation of PCB to single ring acids and alcohols such as catechol, salicylic acid, and benzoic acid summarized by Wittich (1998). Certain intermediates may be as toxic or more toxic than parent compounds. Strains: Burkholderia cepacia strain LB400 , Pseudomonas pseudoalacalignes KF707
45. BENZO[a] PIRENE, BENZ[a]ANTRASENA, BENZO[b]FLUORANTENA DAN KRISENA Membutuhkan sumber karbon tambahan, co-metabolism
46. Terima Kasih