1.55k likes | 6.27k Views
SENYAWA HIDROKARBON AROMATIK POLISIKLIK. Peran Senyawa Aromatik Polisiklik. Naftalena sebagai pengusir ngengat dan insektisida Derivat naftalena sebagai bahan bakar motor dan pelumas Dipakai dalam industri sebagai zat warna Fenantrena membantu fotosintesis dalan kulit
E N D
Peran Senyawa Aromatik Polisiklik • Naftalena sebagai pengusir ngengat dan insektisida • Derivat naftalena sebagai bahan bakar motor dan pelumas • Dipakai dalam industri sebagai zat warna • Fenantrena membantu fotosintesis dalan kulit • Benzopirena- zat berbahaya dalam asap rokok penyebab kanker
TATA NAMA SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK • Senyawa aromatik polisiklik mempunyai nama individual (naftalena, antrasena, dll) • Penomoran cincin polisiklik ditetapkan berdasarkan perjanjian • Tidak berubah bagaimanapun posisi substituen
TATA NAMA SENYAWA AROMATIK POLISIKLIK - Naftalena • Penomoran cincin polisiklik ditetapkan • Tidak berubah bagaimanapun posisi substituen
KRITERIA SENYAWA SIKLIK BERSIFAT AROMATIK • Tiap atom dalam sistem cincin planar harus mempuyai orbital p yang tersedia untuk pengikatan • Sistem cincin harus datar • Harus memenuhi aturan Huckel jumlah elektron = 4n + 2
REAKSI-REAKSI NAFTALEN • Naftalen mengalami reaksi oksidasi atau reduksi lebih cepat dari benzena, oksidasi atau reduksi lebih lanjut membutuhkan kondisi reaksi yang lebih hebat
A. OKSIDASI • Oksidasi naftalen dengan oksigen dengan adanya Vanadium pentoksida merusak 1 lingkar dan menghasilkan anhidrida asam ftalat
Oksidasi turunan naftalen menghasilkan senyawa diketo sebagai KUINON
Naftalen mengalami oksidasi (KMnO4, OH, panas) menjadi ASAM FTALAT
B. REDUKSI • Naftalen mengalami reaksi reduksi dengan natrium dan etanol pada 78 C menjadi 1,4 dihidroftalen
Reduksi dengan natrium dan etanol pada 132 C menjadi tetralin
C. Nitrasi dan Halogenasi Naftalen • Reaksi ini termasuk jenis reaksi substitusi elektrofilik (dengan ion nitronium dan halogen sebagai agen elektrofiliknya) • Terjadi sebagian besar pada kedudukan 1. Why? • Dengan HNO3, H2SO4, 50-60 0C menjadi -nitronaftalen (90-95%)
Orientasi Substitusi Elektrofilik Naftalena • Orientasi substitusi elektrofilik naftalena terjadi pada kedudukan 1 atau α karena mampu membentuk zat antara karbokation yang lebih disukai dan stabil. • Stabil: - Sifat aromatisitas terjaga - Terstabilisasi oleh resonansi • Contoh: penyerangan ion nitronium pada kedudukan α:
Reksi Friedel-Craft Naftalena • Reaksi pada cincin aromatis biasa dikenal dengan sebutan reaksi Friedel-Craft • Reaksi Friedel-Craft dapat berupa alkilasi (R-X) maupun asilasi (RCO-X) • Reaksi mengikuti reaksi substitusi elektrofilik
Sulfonasi Naftalena • Pada prinsipnya sama dengan nitrasi dan brominasi. Hanya saja reaksi sulfonasi naftalena bersifat reversibel dan dihasilkan 2 macam produk
Reaksi Pembentukan Naftol • Seperti fenol, naftol juga dapat dibuat dari naftalenasulfonat melalui peleburan dengan alkali
Orientasi Substitusi Elektrofilik KEDUA pada Turunan Naftalena • Naftalena yang telah tersubstitusi dapat mengalami reaksi subsitusi lebih lanjut • Substitusi akan berlangsung membentuk zat antara karbokation yang lebih disukai dan stabil. • Stabil: - Sifat aromatisitas terjaga - Terstabilisasi oleh resonansi • Substituen maupun gugus yang telah ada pada cincin naftalena, sebelum penyerangan elektrofil lanjut, tidak hanya mempengaruhi reaktivitas cincin namun juga mempengaruhi posisi penyerangan
Gugus pengaktif cincin • Adalah gugus pemberi elektron yang akan mengaktifkan cincin untuk terjadinya substitusi elektrofilik (-OH, -R, NH2,NH(OCH3) • Bila gugus pengaktif cincin terikat pada posisi 1 substitusi kedua mengarah pada kedudukan 4 • Bila gugus pengaktif cincin terikat pada posisi 2 substitusi kedua mengarah pada kedudukan 1
Gugus pendeaktif cincin • Adalah gugus penarik elektron yang menyebabkan turunnya kerapatan elektron pada cincin sedemikian akan mengurangi kereaktifan cincin untuk substitusi elektrofilik (-NO2, -SO3H, -COOH) • Bila gugus pendeaktif cincin terikat pada posisi 1atau 2 substitusi kedua cenderung mengarah pada cincin lain pada posisi 8 atau 5
Tata Nama Senyawa Heterosiklik Aromatik • Senyawa heterosiklik adalah senyawa siklis yang memiliki heteroatom (O,N,S) • Senyawa heterosiklik punya nama individu • bila mengandung 1 heteroatom; huruf yunani digunakan untuk menandai posisi cincin; atom karbon yang berdekatan dengan heteroatom adalah C , karbon berikutnya C , berikutnya C .
KRITERIA SENYAWA SIKLIK BERSIFAT AROMATIK • Tiap atom dalam sistem cincin planar harus mempuyai orbital p yang tersedia untuk pengikatan • Sistem cincin harus datar • Harus memenuhi aturan Huckel jumlah elektron = 4n + 2
Substitusi elektrofilik (Terjadi pada kondisi sulit, kebalikan dari pirola,furan dan tiofen) Oksidasi Substitusi Nukleofilik Reaksi yang mungkin terjadi pada piridina
Orientasi terjadinya substitusi elektrofilik dari piridina • Substitusi elektrofilik pada piridina lebih aktif pada posisi 3 • Kenapa bukan pada posisi 2 atau 4?
Orientasi terjadinya substitusi Nukleofilik dari piridina • Substitusi nukleofilik pada piridina lebih aktif pada posisi 2 atau 4 • Kenapa bukan pada posisi 3?