1 / 25

BENTUK PERIKATAN: AKAD PERTUKARAN

BENTUK PERIKATAN: AKAD PERTUKARAN. Yeni Salma Barlinti HUKUM PERIKATAN ISLAM Senin, 28 Maret 2011. BENTUK PERIKATAN. 1. SHARF. Dasar hukum Emas dengan perak adalah riba kecuali secara tunai (HR Muslim, Tirmizi , Nasa’i , Abu Daud , Ibnu Majah , dan Ahmad dari Umar bin Khattab )

marny-mccoy
Download Presentation

BENTUK PERIKATAN: AKAD PERTUKARAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BENTUK PERIKATAN:AKAD PERTUKARAN Yeni Salma Barlinti HUKUM PERIKATAN ISLAM Senin, 28 Maret 2011

  2. BENTUK PERIKATAN

  3. 1. SHARF • Dasarhukum • Emasdenganperakadalahribakecualisecaratunai (HR Muslim, Tirmizi, Nasa’i, Abu Daud, IbnuMajah, dan Ahmad dariUmar bin Khattab) • SyaratSharf • Transaksidilakukansecaratunai • Tujuanpertukaranadalahbukanuntukspekulasi • Bukantransaksibersyarat • Transaksiberjangkadilakukandenganpihak yang mampumenyediakanvalutaasing • Barangatauuangdikuasaiolehpenjual

  4. Fatwa DSN • Fatwa DSN No. 28/DSN-MUI/III/2002 tentangJualBeli Mata Uang (Al Sharf) • Ketentuansharfdalam Fatwa DSN: • Tidakuntukspekulasi (untung-untungan) • Adakebutuhantransaksiatauuntukberjaga-jaga (simpanan) • Apabilatransaksidilakukanterhadapmatauangsejenismakanilainyaharussamadansecaratunai (at taqabudh) • Apabilaberlainanjenismakaharusdilakukandengannilaitukar yang berlakupadasaattransaksidilakukandansecaratunai

  5. JENIS TRANSAKSI SHARF • Transaksi Spot • Transaksi pembelian dan penjualan valuta asing untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu 2 hari • Hukumnya boleh karena dianggap tunai, sedangkan waktu 2 hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional

  6. 2. BARTER • Pertukaran antara barang ribawi yang sejenis harus dalam jumlah dan kadar yang sama, dan diserahkan pada saat transaksi • Pertukaran antara barang yang bukan ribawi dibolehkan • Ps 99 KHES: “Persyaratan yang berlaku pada jual beli juga berlaku pada barter”

  7. 3. BUYU’ (JUAL BELI) • Bai’ adalahjualbeliantarabendadenganbenda, ataupertukaranbendadenganuang (Ps 20 angka 2 KHES) • Rukunjualbeli: • Penjualdanpembeli • Uangdanbarang • Ijabkabul • Unsurjualbeli (Ps 56 KHES): • Pihak-pihak • Obyek • Kesepakatan

  8. SYARAT OBYEK JUAL BELI

  9. Ps 64 KHES: “Jual beli terjadi dan mengikat ketika obyek jual beli diterima pembeli, sekalipun tidak dinyatakan secara langsung”

  10. Keabsahan Jual Beli • Keabsahan jual beli: • Jual beli Sahih • Apabila memenuhi rukun dan syarat sahnya jual beli, kecuali jika: menzalimi pihak atau pihak-pihak dalam jual beli, menyempitkan gerakan pasar, dan merusak ketentraman umum • Juali beli Batal • Apabila tidak memenuhi salah satu rukun atau syarat sahnya jual beli • Jual beli Fasad

  11. Keabsahan akad dalam KHES • Keabsahandalamakadjualbeliberdasarpadaketentuanhukumakadsecaraumum. Dalam Ps 27-28 KHES ditentukanbahwa: • Akad yang sah • Yaituakad yang terpenuhirukundansyarat-syaratnya • Tidakbertentangandengansyariah Islam, peraturanperundang-undangan, ketertibanumum, danataukesusilaan • Akad yang fasad/dapatdibatalkan • Yaituakad yang terpenuhirukundansyarat-syaratnya, tetapiterdapatsegiatauhal lain yang merusakakadtersebutkarenapertimbanganmaslahat • Akad yang batal/bataldemihukum • Yaituakad yang kurangrukundanatausyarat-syaratnya

  12. Jual Beli dalam Bentuk Khusus • Murabahah • Salam • Istishna • Wafa’

  13. a. Murabahah • Murabahah adalah pembelian oleh satu pihak untuk kemudian dijual kepada pihak lain yang telah mengajukan permohonan pembelian terhadap satu barang dengan keuntungan atau tambahan harga yang transparan • Syarat murabahah: • Obyek adalah milik penjual • Transparan (besarnya harga pokok, margin keuntungan, & biaya lain) • Jaminan terhadap cacatnya obyek

  14. KetentuanMurabahahdalam KHES • Murabahah adalah pembiayaan saling menguntungkan yang dilakukan oleh shahib al mal dengan pihak yang membutuhkan melalui transaksi jual beli dengan penjelasan bahwa harga pengadaan barang dan harga jual terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi shahib al mal dan pengembaliannya dilakukan secara tunai atau angsur (Ps 20 angka 6)

  15. Cont’d • Penjual • Harusmembiayaisebagianatauseluruhhargapembelianbarang yang telahdisepakatispesifikasinya (Ps 116 ayat 1) • Harusmembelibarangatasnamapenjualsendiridanbebasriba (Ps 116 ayat 2) • Harusmemberitahusecarajujuratashargapokokbarangkepadapembelidanbiaya yang diperlukan (Ps 116 ayat 3) • Dapatmengadakanperjanjiankhususdenganpembeliuntukmencegahterjadinyapenyalahgunaanakad (Ps 118)

  16. Cont’d • Pembeli • Harus membayar harga barang yang telah disepakati pada waktu yang telah disepakati • Pembayaran: • Dapat dilakukan secara tunai atau cicilan dalam kurun waktu yang disepakati • Jika pembeli mengalami penurunan kemampuan dalam pembayaran cicilan, maka ia dapat diberi keringanan • Keringanan dapat dalam bentuk konversi dengan akad baru

  17. b. Salam • Salam adalah pembelian barang yang diserahkan kemudian hari dan pembayaran dilakukan di awal perjanjian • Syarat salam: • Pembayaran dilakukan terlebih dulu • Obyek adalah utang penjual • Bentuk, ukuran, jumlah, sifat, dan macam obyek harus jelas • Penyerahan obyek dilakukan sesuai kesepakatan • Tempat penyerahan obyek yang jelas

  18. Ketentuan Salam dalam KHES • Akadsalamterikatdenganijabkabulsepertidalampenjualanbiasa. Bentukijabkabultersebutdilakukansesuaidengankebiasaandankepatutan (Ps 100). • Syaratsalam (Ps 101-102): • Kuantitasdankualitasbarangsudahjelas • Kuantitasbarangdapatdiukurdengantakaranatautimbangandanataumeteran • Spesifikasibarang yang dipesanharusdiketahuisecarasempurnaolehparapihak • Barang yang dijual, waktu, dantempatpenyerahandinyatakansecarajelas

  19. c. Istishna • Istishna adalah pembelian barang dengan pemesanan yang pembayarannya dilakukan di awal, di pertengahan, atau di akhir perjanjian dengan cara cicilan atau lunas • Syarat istishna adalah sama dengan syarat salam, ditambah dengan syarat: • Waktu dan cara pembayaran

  20. Ketentuan Istishna dalam KHES • Istishnamengikatsetelahmasing-masingpihaksepakatatasbarang yang dipesan • Istishnadapatdilakukanpadabarang yang dapatdipesan • Identifikasidandeskripsibarang yang dijualharussesuaidenganpermintaanpemesan • Setelahakadjualbelipesananmengikat, tidaksatupihak pun bolehtawar-menawarkembaliterhadapisiakad yang sudahdisepakati (Ps 108 ayat (1)) • Jikaobyekpesanantidaksesuaidenganspesifikasinya, pemesandapatmenggunakanhakkhiyaruntukmembatalkanataumelanjutkanpesanan (Ps 108 ayat (2))

  21. d. Wafa’ (KHES) • Wafa’ ataujualbelidenganhakmembelikembaliadalahjualbeli yang dilangsungkandengansyaratbahwabarang yang dijualtersebutdapatdibelikembaliolehpenjualapabilatenggangwaktu yang disepakatitelahtiba (Ps 20 angka 42) • Penjualdapatmengembalikanuangsehargabarang yang dijualdanmenuntutbarangnyadikembalikan (Ps 112 ayat (1)) • Obyektidakbolehdijualkepadapihak lain, baikolehpenjualmaupunolehpembeli, kecualiadakesepakatandiantaraparapihak (Ps 113)

  22. Cont’d • Rusaknya obyek wafa’: • Kerusakan obyek adalah tanggung jawab pihak yang menguasainya (Ps 114 ayat (1) • Penjual berhak untuk membeli kembali atau tidak terhadap barang yang telah rusak (Ps 114 ayat (2) • Hak membeli kembali dalam wafa’ dapat diwariskan

  23. 4. IJARAH • Ijarah adalah pemanfaatan atas suatu obyek dengan suatu imbalan • Syarat ijarah: • Kesepakatan para pihak • Manfaat obyek diketahui secara sempurna • Obyek dapat disewakan • Penyewa dapat memanfaatkan untuk dirinya sendiri atau orang lain • Harga sewa harus jelas, tertentu, dan bernilai

  24. Ijarah dalam KHES • Ijarah adalah sewa barang dalam jangka waktu tertentu dengan pembayaran (Ps 20 angka 9)

  25. TUGAS! • Apa perbedaan antara ijarah atas barang dan ijarah atas jasa? • Apa perbedaan antara ijarah atas jasa dan wakalah? • Apa perbedaan antara bai’ al inah, bai’ al wafa, dan musyarakah mutanaqisah

More Related