250 likes | 1.02k Views
Micro Teaching. E pul Saepul , S.Pd I. Pengertian Urgensi Tujuan Materi Kegiatan MT Persiapan Penyelenggaraan. Pengertian Micro Teaching. Micro berarti kecil, terbatas, sempit. Teaching berarti mendidik atau mengajar.
E N D
Micro Teaching Epul Saepul, S.PdI • Pengertian • Urgensi • Tujuan • Materi Kegiatan MT • Persiapan Penyelenggaraan
Pengertian Micro Teaching • Micro berarti kecil, terbatas, sempit. • Teaching berarti mendidik atau mengajar. • Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar dimana segalanya diperkecil atau disederhanakan. Apa yang dikecilkan atau disederhanakan, yaitu : • Jumlah siswa 5-6 orang • Waktu mengajar 5 – 10 menit • Bahan pelajaran hanya mencakup satu atau dua hal yang sederhana • Ketrampilan mengajar difokuskan beberapa ketrampilan khusus saja.
Unsur micro merupakan ciri utamanya dan berusaha untuk meyederhanakan secara sistimatis keseluruhan proses mengajar yang ada. Usaha simplikasi ini didasari oleh asumsi bahwa : “sebelum kita dapat mengerti, dapat belajar dan dapat melaksanakan kegiatan mengajar yang komplek, kita harus menguasai dulu komponen-komponen dari keseluruhan kegiatan yang ada.” Maka dengan memperkecil murid, menyingkat waktu, mempersempit saran-saran serta membatasi ketrampilan, perhataian dapat sepenuhnya diarahkan pada pembinaan penyempurnaan ketrampilan khusus yang sedang dipelajari
Urgensi Micro Teaching Micro Teaching dapat digunakan dalam : Pendidikan pre service, yaitu bagi calon guru: • Sebagai persiapan calon guru sebelum benar-benar mengajar di depan kelas. • Sebagai usaha perbaikan penampilan calon guru. Pendidikan in service, yaitu bagi guru atau penilik. • Untuk meningkatkan kemampuan guru mengajar rutin, supaya menemukan dan mengetahui kelemahan-kelemahannya sendiri dan berusaha memperbaikinya. • Untuk meningaktkan kemampuan supervisor supaya ia tahu apakah bimbingan, nasihat dan saran-saranya benar-benar efektif dalam membantu peningkatan guru-gurunya. • Untuk percobaan melaksanakan metode baru, sebelum metode itu dilaksanakan dalam pembelajaran yang sebenarnya.
Tujuan Micro Teaching • Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai orang lain. • Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat. • Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat terbuka dengan kritik orang lain • Mengembangkan sikap kritis murobbi. • Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar dan komponen-komponenya. • Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –keliruan dalam penampilan ketrampilan mengajar dan tahu penampilan yang baik. Dengan menggunakan video Tape recorder maka : • Memberi kesempatan guru untuk melihat dan mendengar dirinya sendiri. • Memberi kesempatan untuk mengikuti kembali kritik dan diskusi caranya mengajar berulangkali. • Memungkinkan untuk membuat model cara mengjar. • Memungkinkan banyak orang yang dapat mengikuti proses belajar dan tidak tentu waktunya. • Merupakan medan untuk mencobakan sistem atau metode baru untuk diteliti sebelum dikembangkan. • Memberi kesempatan pendekatan analistis mengenai ketrampilan dan strategi mengajar.
Materi Kegiatan Micro Teaching • Ketrampilan membuka pelajaran • Keteampilan memberi motivasi • Ketrampilan bertanya • Ketrampilan menerangkan • Ketrampilan mendayagunakan media • Ketrampilan menggunakan metode yang tepat • Ketrampilan mengadakan interaksi • Ketrampilan penampilan verbal dan non verbal • Ketrampilan penjajagan/assesment. • Ketrampilan menutup pelajaran.
1. Keterampilan membuka pelajaran • Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa • Memulai pelajaran setelah nampak siswa siap belajar. • Cara mengenalkan pelajaran cukup menarik. • Mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan yang sudah diketahui oleh siswa (apersepsi). • Hubungan antara pendahuluan dengan inti pelajaran nampak jelas dan logis.
2. Keterampilan memberi motivasi • Mengucapkan ‘baik”, bagus, ya, bila siswa menjawab/ mengajukan pertanyaan • Ada perubahan sikap non verbal positif pada saat menenggapi pertanyaan/ jawaban siswa. • Memuji dan memberi dorongan dengan senyum, anggukan atas partisipasi siswa. • Memberi tuntunan pada siswa agar dapat memberi jawaban yang benar. • Memberi pengarahan sederhana dan pancingan, agar siswa memberi jawaban yang benar.
3. Keterampilan bertanya • Pertanyaan guru sebagian besar telah cukup jelas • Pertanyaan guru sebagian besar jelas kaitannya dengan masalah. • Pertanyaan ditunjukan keseluruhan kelas lebih dahulu, baru menunjuk • Guru menggunakan teknik -pause- dalam menyampaikan pertanyaan • Pertanyaan didistribusikan secara merata diantara para siswa. • Teknik menunjuk yang memungkinkan seluruh siswa siap.
4. Keterampilan menerangkan • Keterangan guru berfokus pada inti pelajaran • Keterangan guru menarik perhatian siswa • Keterangan guru mudah ditangkap(dicerna) oleh siswa. • Penggunaan contoh, ilustrasi, analogi, dan semacamnya menarik perharian siswa. • Guru memperhatikan dengan sungguh-sungguh respon siswa yang berupa pertanyaan, reaksi, usul dan semacamnya. • Guru menjelaskan respon siswa, sehingga siswa menjadi jelas dan mengerti.
5. Keterampilan mendayagunakan media • Pemilihan media sesuai dengan PBM yang diprogramkan • Teknik mengkomunikasikan media tepat. • Organisasi mengkomunikasikan media menunjang PBM. • Guru trampil menggunakan media.
6. Keterampilan menggunakan metode yang tepat • Ada kecocokan antara metode yang dipilih dengan tujuan pengajaran. • Ada kecocokan antara metode yang dipilih dengan materi pelajaran dan situasi kelas. • Dalam menggunakan metode telah memenuhi / mengikuti sistematika metode tersebut • Alat yang dapat menunjang kelancaran penggunaan metode tersebut telah disiapkan. • Menguasai dalam penggunaan metode tersebut. • Aspek mengadakan interaksi • Ada keseimbangan antara jumlah kegiatan guru (aksi) dengan kegiatan siswa (reaksi) selama proses belajar mengajar. Ada pengaruh langsung yang berupa : • Informasi • Pengarahan • Menyalahkan atau membenarkan adalah cukup komunikatif • Nampak ada partisipasi dari siswa yang berupa : • Mendengarkan • Mengamati • Menjawab • Bertanya • Mencoba
7. Keterampilan penampilan verbal non verbal • Gerakan guru wajar dan bertujuan. • Gerakan guru bebas • Isyarat guru menggunakan tangan, badan, dan wajah cukup bervariasi • Suara guru cukup bervariasi, lemah dan keras. • Ada pemusatan perhatian dari pihak siswa. • Pengertian indera melihat dan mendengar berjalan dengan wajar.
8. Keterampilan penjajagan/assesment • Menaruh perhatian kepada siswa yang mengalami kesulitan. • Adanya kesepakatan guru terhadap tanda siswa yang mengalami salah pengertian • Melakukan penjajagan kepada siswa tentang pelajaran yang telah diterimanya • Mencari/melakukan apa yang menjadi sumber terjadinya kesulitan. • Melakukan kegiatan untuk mengatasi/menunjukan kesulitan siswa.
9. Keterampilan menutup pelajaran • Dapat menyimpulkan pelajaran dengan tepat. • Dapat menggunakan kata-kata yang dapat membesarkan hati siswa • Dapat menimbulkan perasaan mampu ( sense of achievment) dari pelajaran yang diproleh. • Dapat mendorong siswa tertarik pada pelajaran yang telah diterima.
Persiapan Penyelenggaraan • Waktu / bilamana diadakan micro teaching • Tempat, dimana kapan diguanakan, pelaksanaan micro teaching • Personalia dalam micro teaching (calon yang praktek, peserta didik/siswa guru, orang yang akan mengadakan observasi dan penilaian, ahli teknik alat rekaman) • Pola micro teaching yang akan digunakan dan dikembangkan. • Rencana kegiatan dan prosedur kegiatan micro teaching • Sarana dan prasarana. • Follow up. • Dalam follow up ditentukan kapan mengajar dikelas yang sebenarnya atau melaksanakan tugas profesional guru.