830 likes | 1.01k Views
Bab 4. Probabilitas. ------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bab 4 -------------------------------------------------------------------------------------------------------. Bab 4 PROBABILITAS A. Pengertian Dasar Probabilitas
E N D
Bab4 Probabilitas
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Bab 4 • PROBABILITAS • A. PengertianDasarProbabilitas • 1. Peluang • Probabilitasataukemungkinanbersumberkepadapeluang • Selamaadapeluangmakaselamaitu pula sesuatudapatterjadi • Sekalipunadakemungkinansesuatuterjadi, namundidalampeluangkitatidakdapatmemastikankapansesuatuituterjadi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 1 • Padalemparandadu yang memilikimata 1 sampai 6, adapeluanguntukkeluarmata 5 • Padalemparankoin yang memilikisisimukadanbelakang, adapeluanguntukkeluarmuka • Padahasilujianmatapelajaranstatistika, adapeluanguntukmemperolehnilai 8 • Padasuatuhariditempatkerja, adapeluangterdapat 4 orang yang bolos • Padatugasmengarangdikalangansiswa SMA tertentu, adapeluangtidakterdapatkata yang salaheja • Padasatuhalamansuatubuku, adapeluangterdapat 11 kataberawalan me-
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 2. RuangProbabilitas • Himpunandarisemua, tanpakecuali, peluang yang dapatterjadipadasuatuhaldikenalsebagairuangprobabilitas • Perhatikankatatanpakecuali • Contoh 2 • Ruangprobabilitas S(1, 2, 3, 4, 5, 6) Lemparan satu dadu
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 3 • Lemparduakoindengan M = mukadan B = belakang • Ruangprobabilitas S(MM, ___, ___, ___ ) • Contoh 4 • Nilaiujianberbentukbilanganbulatdari 0 sampai 10 • Ruangprobabilitas S( ) M M M B B M B B
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 3. Cobaan (trial) • Cobaanadalahproses yang dilakukanuntukmenemukannilaiprobabilitas • Contoh 5 • Lemparsatudaduuntukmenemukannilaiprobabilitasbagikeluarnyamata 5 • Lemparduakoinuntukmenemukannilaiprobabilitasbagikeluarnyaduasisisama • Ujianmatakuliahstatisikauntukmenemukannilaiprobabilitasbagi 90% jawabanbetul • Menarikbilangansecaraacakuntukmenemukannilaiprobabilitasbagitertariknyabilangan 13 • Menarikundianuntukmenemukannilaiprobabilitasbagikeluarnyahadiahpertama
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 4. Peristiwa (event) • Kejadian yang munculataudiharapkanmunculpadacobaandikenalsebagaiperistiwa • Contoh 6 • Peristiwakeluarmata 3 padalemparansatudadu • Peristiwakeluarmatagenappadalemparansatudadu • Peristiwakeluarsisi BB padalemparanduakoin • Peristiwamemperolehnilai paling sedikit 6 padaujianmatapelajaranstatistika • Peristiwakenahadiahketigapadatarikansuatuundian
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 5. Unsur Probabilitas • Peristiwa paling sederhana (tidak dapat diuraikan lagi) pada hasil cobaan dikenal sebagai unsur probabilias • Contoh 7 • Pada Lemparan satu dadu • Unsur probabilitas mata 1, mata 2, mata 3, • mata 4, mata 5, mata 6 • Bukan unsur probabilitas mata genap (2, 4, 6) • mata ganjil (1, 3, 5) • mata di atas 2 (3, 4, 5, 6)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 8 • Pada lemparan dua koin • Unsur porbabilitas Sisi MM, MB, BB • Bukan unsur probabilitas Sisi sama (MM, BB) • Contoh 9 • Pada hasil ujian mata pelajaran statistika • Unsur probabilitas Nilai 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 • Bukan unsur probabilitas Nilai lulus (6, 7, 8, 9, 10) • Nilai gagal (0, 1, 2, 3, 4, 5)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 6. BobotUnsurProbabilitas • Bobotbeda • Adakalanyaunsurprobabilitastidakmemilikipeluang yang samabesar • Perbandinganpeluangdiantaraunsurprobabilitasdikenalsebagaibobotunsurprobabilitas • Contoh 10 • Padalemparansatudadu, bobotmata 3 adalahdua kali bobotmata 4 • Iniberartibahwapeluanguntukkeluarmata 3 adalahdua kali daripeluangkeluarmata 4 • Bobotsama • Jikatidakdisebutsecarakhusus, makasemuaunsurprobabilitasdianggapberbobotsama
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 7. ProbabilitasPeristiwadanNotasi • Peristiwamemilikiprobabilitasyakniprobabilitasperistiwa • Probabilitasperistiwadiberinotasidanterdapatbanyakcarauntukmemberikannotasikepadasuatuperistiwa • Beberapacontohnotasi • Tanpaketerangan • Probabilitasperistiwa X • P(X) umum • P(X = 3) ketika X = 3 • P(X 3) ketika X 3 • P(2 X 5) ketika 2 X 5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Dengan keterangan • Keterangan diletakkan di belakang ; • n(X; X, X) B(X; n, p) b(X; n, p) • n(X; 5, 2) B(X; 10, 0,15) b(X; 9, 0,95) • Bilangan di belakang ; adalah keterangan tentang probabilitas, misalnya, • n(X; 5, 2) • Probabilitas X (pada distribusi probabilitas normal) ketika rerata adalah 5 dan simpangan baku adalah 2
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • B. Konsep dan Nilai Probabilitas • 1. Konsep Probabilitas Laplace • Probabilitas dihitung dari ciri unsur yang telah diketahui (a priori, matematik) • Unsur X sebanyak n • Seluruh unsur sebanyak N • Probabilitas Laplace atau probabilitas a priori atau probabilitas matematik untuk X B C A X C X B Y X B A A Y A Y B X A A Y B C X A X C C Y B X X Y A B X X B C X C Y B Y X A A C A X A
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Dikatakan a priori (sebelum) karena probabilitas sudah dapat dihitung sebelum dilakukan cobaan • Dikatakan matematik karena probabilitas dapat dihitung secara matematika • Probabilitas dapat dihitung melalui perhitungan n dan N • Perhitungan n dan N hanya dapat dilakukan apabila ciri unsur probabilitas besaran telah diketahui Diketahui Dihitung Konsep Laplace CiriBesaran Probabilitas
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 11 • Lemparan satu dadu dengan 6 mata • P(X = 2) = • P(X = genap) = P(X ≠ 2) = n = 1 1 2 3 n = 3 1 2 3 1 4 5 6 4 5 6 6 N = 6 N = 6 3 n = 5 6 1 2 3 5 4 5 6 6 N = 6
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 12 • Lempar 2 koin (M = muka B = belakang) • MM MB X = 0 kali M MM BM • BM BB P(X) = = 0,25 BM BB • X = 2 kali M • MM BM X = 1 kali M P(X) = = 0,25 • BM BB P(X) = = 0,50 1 4 n = 1 1 4 2 4
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Diagram pohon • Salahsatucarapraktisuntukmenghitungruangprobabilitasdilakukanmelalui diagram pohon • Ruangprobabilitaslemparan 2 koin • koin 1 koin 2 • Ruangprobabilitasadalah S (MM, MB, BB) • Probabilitas 0 kali M P(0) = 1 / 4 = 0,25 • Probabilitas 1 kali M P(1) = 2 / 4 = 0,50 • Probabilitas 2 kali M P(2) = 2 / 4 = 0,25 MB MM M MB MB BM B BB
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Ruangprobabilitaslemparan 3 koin • koin 1 koin 2 koin 3 • Ruangprobabilitasadalah N = 8 • Probabilitas 0 kali muka P(0) = 0,125 • Probabilitas 1 kali muka P(1) = 0,375 • Probabilitas 2 kali muka P(2) = 0,375 • Probabilitas 3 kali muka P(3) = 0,125 MBMBMBMB MMMMMBMBMMBBBMMBMBBBMBBB MB M MB B
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 13 • Ada 10 putridan 10 putrapergikepesta. Berapaprobabiliasputri I berpasangandenganputra A • Pasanganputri I denganputra A n = 1 • Ruangprobabilitaspasangan N = • Probabilitaspasangan I dan A P(X) = • Contoh 14 • Di dalamkantongterdapat 2 bola merah (M) dan 3 bola biru (B). Secaraacakditarik 2 bola • Probabilitas P(MM) = • Probabilitas P(MB atau BM) = • Proabilias P(BB) =
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 15 • Pada lemparan dua dadu, berapa probabilitas • (a) keluar mata sama • (b) keluar mata berjumlah 7 • (c) keluar mata berjumlah 11 • (d) keluar mata berjumlah 2 • (e) keluar satu kali mata 6 • (f) keluar pasangan mata 6 • Catatan: Lempar dua dadu satu kali, dan lempar satu dadu dua kali, memberikan hasil yang sama
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 2. Konsep Probabilitas von Mises • Probabilias dihitung dari hasil cobaan (a posteriori, statistik) • Cobaan sebanyak N kali menghasilkan X sebanyak n kali • Probabilitas von Mises atau probabilitas a posteriori atau probabilitas statistik untuk X • dengan N menunju ke tak hingga • Kalau N cukup besar maka probabilitas mendekati probabilitas von Mises ini
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Dikatakan a posteriori (sesudah) karena probabilitas dihitung setelah dilakukan cobaan • Dikatakan statistik karena probabilitas dihitung berdasarkan statistik hasil cobaan • Secara teoretik memerlukan N sebanyak tak hingga namun tak dapat dilaksanakan di dalam praktek • Dalam praktek biasanya dilakukan dengan N yang cukup besar • Perhitungan dapat dilakukan sekalipun ciri unsur probabilitas besaran tidak diketahui Ciri Besaran Probabilitas Konsep von Mises Tidak diketahui Dicoba
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 16 • Lemparankoinsebanyak N kali, keluarsisimukasebanyak X kali, danprobabilitaskeluarsisimukasebesar P(X) • N X |X - ½N| P(X) • 10 4 1 0,400 • 100 45 5 0,450 • 1000 490 10 0,490 • 10000 4950 50 0,495 • 100000 49900 100 0,499 • Menurutprobabilitasmatematikatau a priori probabilitas P(X) = 0,50 • Tampakbahwamakinbesar N, sekalipunselisihdiantara X dan½N makinbesar, namunprobabilitasmakinmendekatiprobabilitasmatematik 0,5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 17 • (a) Di antara 50 siswa, 18 siswa lulus ujian • Probabilitas lulus ujian P(lulus) = • (b) Di antara 75 kata, terdapat 14 kataberawalan me- • Probabilitaskataberawalan me- P(me-) = • (c) Ada 1500 orangmelamarbeasiswadan 75 orangmemperolehnya • Probabilitasmendapatbeasiswa P(beasiswa) = • (d) Di antara 250 panahan, terdapat 50 kali kenasasaran • Probabilitaskenasasaran P(sasaran) =
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 18 • Ada 2500 calon mahasiswa mendaftarkan diri untuk masuk ke suatu perguruan tinggi. Calon yang diterima adalah 150 mahasiswa. • Probabilitas untuk diterima menjadi mahasiswa adalah P(X) • Calon mahasiswa N = 2500 • Yang diterima n = 150 • P(X) =
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- Contoh 19 Suatu pemilihan diikuti oleh 500 calon yang terdiri atas 400 pria dan 100 wanita. Pemilihan tidak membedakan pria atau wanita. Terpilih 15 pria dan 5 wanita • Probabilitas pria terpilih P(p) = • Probabilitas wanita terpilih P(w) =
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 3. CiriBesaran • CiriBesarandanProbabilitas • Padakonsep Laplace, ciribesarantelahdiketahuisehinggaprobabilitasdapatdihitung • Padakonsep von Mises, ciribesarantidakdiketahuisehinggaprobabilitasdicarimelaluicobaan • Di dalampenelitian, ciribesaranbelumdiketahuidaningindiketahuimelaluipercobaan • Penelitianmenggunakankonsepprobabilitas von Misesuntukmenemukanprobabilitas • Setelahmenemukanprobabilitas, melaluikonsep Laplace untukmenemukanciribesaran
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • CiriBesarandan Parameter • Ciribesaranseringditemukanmelaluikelompok data yang diperolehmelaluipercobaan • Ciribesaranpadakelompok data adalah parameter (parameter populasi) • Penelitianseringmenggunakansampelsehinggahanyamenemukanstatistik (statistiksampel) • Dari statistiksampelpenelitimenyimpulkan parameter populasimelaluiprobabilitas • Terjadilompatanpenyimpulandaristatistiksampel (sebagian) ke parameter populasi (keseluruhan) • Lompatankesimpulaniniseringdiikutidenganprobabilitaskeliru (risikopenyimpulan)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Lompatan penyimpulan sampel statistik Penyimpulan dengan probabilitas keliru Menggunakan probabilitas populasi parameter
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 4. Batas Nilai Probabilitas • Nilai probabilitas bergantung kepada nilai n dan nilai N karena P(X) = n / N • Nilai n terkecil adalah n = 0 sehingga P(X) = 0 • Nilai n terbesar adalah n = N sehingga P(X) = 1 • Batas nilai probabilitas • 0 P(X) 1 • P(p) = 0 / N = 0 • P(w) = N / N = 1 w w w w w w w w w w w w w w w w p = priaw = wanita
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 5. Probabilitas p dan q • Cobaan dapat menghasilkan sukses atau gagal yang dinyatakan dengan p dan q, misalnya, probabilitas • P(lulus) = p P(gagal) = q • P(mata 6) = p P(bukan mata 6) = q • P(X) = p P(bukan X) = q • p = n / N q = (N – n) /N • p + q = n / N + (N – n) / N = 1 • p + q = 1 p = 1 – q q = 1 – p X Bukan X N (n) (N-n)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 20 • Padalemparansatudadudenganenammata • P(5) = 1 / 6 • P(bukan 5) = 1 – 1 /6 = 5 / 6 • P(mataganjil) = 3 / 6 • P(matagenap) = 1 – 3 / 6 = 3 / 6 • P(X > 2) = • P(X 2) =
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- Sejumlah mahasiswa menempuh ujian statistika dengan probabilitas lulus sebesar p dan probabilitas tidak lulus sebesar q • p = 0,50 q = • p = 0,75 q = • p = 0,99 q =
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 6. ProbabilitasdanFrekuensi • Padaprobabilitasstatistik (konsep von Mises) terjadicobaan • Padacobaan, peristiwaterjadiberkali-kali ataudalamsuatufrekuensi • Pada N cobaan, frekuensiterjadinyaperistiwaadalah f, sehinggaprobabilitasperistiwaadalah • sehinggafrekuensi f menjadi • f = p N
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 21 • Ada 50 siswamenempuhujiandenganprobabilitas lulus 0,80 • p = 0,80 N = 50 • Banyaknyasiswa yang lulus ujianadalah f = pN = (0,80)(50) = 40 • Ada 800 orangpelamarsedangkanprobabilitasuntukdapatditerimaadalah 0,15 • p = N = • Banyaknyapelamar yang diterimaadalah f = • Probabilitassakitadalah 0,05 sehinggadiantara 600 siswa, probabilitassakitadalah • f =
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • C. HubunganpadaDuaatauLebihPeristiwa • 1. IndependensiPeristiwa • Hubunganduaataulebihperistiwadapat • Independen • dependen • Independen • Duaperistiwa X dan Y adalahindependenapabilaprobabilias P(Y) tidakditentukanolehprobabilitas P(X), dansebaliknya • Dependen • Duaperistiwa X dan Y adalahdependenapabilaprobabilitas P(Y) ditentukanolehprobabilitas P(X), dansebaliknya
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 22 • Lempardadukeluarmata 3. Lemparansebelumnyamenghasilkanmata 1 • Peristiwaindependen • Mendaftarkandirimenjadimahasiswa, tetapisebelumnhyaharus lulus SMA • Peristiwadependen • Naikkeretaapike Bandung dannaikmobilke Bandung • Peristiwaindependen • Memberijawabansetujudanmenerimapertanyaan • Peristiwadependen
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 2. Keeksklusivianperistiwa • Hubunganduaataulebihperistiwadapat • Salingekskluwif • Tidaksalingeksklusif • Salingeksklusif • Duaperistiwa X dan Y adalahsalingeksklusifapabilaunsurprobabilitaspada X dan Y samasekaliterpisah • Tidakadaunsurprobalitasdi X yang jugadi Y dansebaliknya X Y
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Tidak saling eksklusif • Dua peristiwa X dan Y tidak saling eksklusif apabila ada unsur probabilitas yang sekaligus ada di X dan Y • Terdapat irisan di antara X dan Y sehingga pada irisan, unsur probabilitas sekaligus terletak di X dan Y • Pada tiga peristiwa, terdapat banyak macam ketidakeksklusivan di antara mereka X Y
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Pada tiga peristiwa A, B, C A B C A B C A B C A C B A B C B A C A A C B B C
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 23 • Lempar satu dadu • 1 2 Mata ganjil 1 2 • 3 4 Mata genap 3 4 • 5 6 5 6 • Saling eksklusif • Mata 5 • Mata bukan lima • 1 2 Mata genap • 3 4 Mata di atas 2 Saling eksklusif • 5 6 • Tidak eksklusif
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 24 • Dua dosen pada waktu sama di kelas A dan di kelas B • ________________________ • Mahasiswa asal luar kota dan mahasiswa semester tiga • _______________________ A B Mahasiswa asal luar kota Mahasiswa semester 3
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • D. Probabilitas pada Dua atau Lebih Persitiwa • 1. Hubungan “DAN” • Notasi • Probabilitas hubungan DAN di antara X1 dan X2 dapat ditulis dalam beberapa macam notasi • P(X1 DAN X2) • P(X1 X2) atau P(X1X2) • P(X1∩ X2) • Ada sejumlah kaidah untuk probabilitas hubungan DAN namun di sini hanya dikemukan kaidah untuk hubungan independesni
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • D. Probabilitas pada Dua atau Lebih Persitiwa • 1. Hubungan “DAN” • Notasi • Probabilitas hubungan DAN di antara X1 dan X2 dapat ditulis dalam beberapa macam notasi • P(X1 DAN X2) • P(X1 X2) atau P(X1X2) • P(X1∩ X2) • Ada sejumlah kaidah untuk probabilitas hubungan DAN namun di sini hanya dikemukan kaidah untuk hubungan independesni
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 25 • Padalemparandadu, keluarmata 2 dankeluarmata 6 adalahindependendansalingeksklusif. Probabilitaskeluarmata 2 danmata 6 adalah • P(mata 2) = 1 / 6 • P(mata 6) = 1 / 6 • P(mata 2 dan 6) = (1/6)(1/6) = 1 / 36 • Contoh 26 • Padalemparandadu, keluarmatagenapdankeluarmatadiatas 2 adalahindependentetapitidakeksklusif. Probabilitaskeluarmatagenapdanmatadiatas 2 adalah • P(matagenap) = 3 / 6 = 1 / 2 • P(matadiatas 2) = 4 / 6 = 2 / 3 • P(matagenapdandiatas 2) = (1/2)(2/3) = 1 / 3
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Contoh 27 • Probabilitas lulus mata pelajaran X adalah 0,8 dan probabilitas lulus mata pelajaran Y adalah 0,7. Kedua peristiwa ini adalah independen. • P(X) = • P(Y) = • P(XY) = • Contoh 28 • Probabilitas jatuh (X1) adalah 0,4, probabilitas tertimpa tangga (X2) adalah 0,1, dan probabilitas patah kaki (X3) adalah 0,2. • P(X1) = • P(X2) = • P(X1∩ X2 ∩ X3) =
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 3. Hubungan “ATAU” • Notasi • Probabilitas hubungan “ATAU” di antara peristiwa X1 dan X2 dapat ditulis dalam beberapa macam notasi • P(X1 ATAU X2) • P(X1 + X2) • P(X1U X2) • Di sini dikemukan kaidah probabilitas hubungan ATAU untuk hubungan yang eksklusif dan hubungan yang tidak eksklusif (tidak eksklusif hanya untuk dua peristiwa)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • 4. Kaidah Probabilitas Hubungan ATAU • Jika X1 dan X2 saling eksklusif, maka • P(X1 U X2) = P(X1) + P(X2) • Jika X1, X2, X3, . . . Saling eksklusif, maka • P(X1U X2 U X3 U . . . ) = P(X1) + P(X2) +P(X3) + . . . • Jika X1 dan X2 tidak saling eksklusif, maka • P(X1 U X2 = P(X1) + P(X2) – P(X1 ∩ X2) • X1 ∩ X2 telah dihitung dua kali sehingga perlu dikurangi satu kali X1 X2 X1∩ X2
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Bab 4------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Jika X1 dan X2 tidak saling eksklusif, maka • P(X1 U X2 = P(X1) + P(X2) – P(X1 ∩ X2) • X1 ∩ X2 telah dihitung dua kali sehingga perlu dikurangi satu kali X1 X2 X1∩ X2