1.45k likes | 4.75k Views
PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DI SD. PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN. 1. Perkalian Dasar 2. Perkalian Lanjut 3. Pembagian Dasar 4. Pembagian Lanjut. 1. Perkalian Dasar.
E N D
PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGANCACAH DI SD
PEMBELAJARAN PERKALIAN DANPEMBAGIAN 1. PerkalianDasar 2. PerkalianLanjut 3. PembagianDasar 4. PembagianLanjut
1. PerkalianDasar Perkaliandi SD mulaidiajarkandikelas II semester 2. Sebagaipemula agar pembelajaranmenjadibermaknadandapatmemberikankecakapanhidup, perlu adanyapendekatankontekstual yang permasalahannyadiambilkandaricerita yang dekatdengankontekskehidupanpesertadidik. Perkalianmerupakantopik yang amatkrusial/pentingdalampembelajaranmatematikakarenaseringdijumpaitercapannyadalamkehidupansehari-hari. Sepertihalnyaoperasi yang lain, pembelajaranperkaliandipilahmenjadiduahal, yaituperkaliandasardan perkalianlanjut. Perkaliandasar yang dimaksudadalahperkalian 2 bilangansatu angka, sedangkanperkalianlanjutadalahperkalian yang melibatkan paling tidak sebuahbilangan 2 angka.
Secara matematika yang dimaksuddenganperkalianadalahpenjumlahan berulangdari bilangan-bilangan yang samapadasetiap sukunya.Di SD, perkalian pertama yang diajarkanadalah perkaliandengan hasilsampai dengan 50. Itu berarti objek yang dikalikan adalah bilangan 1 sampai dengan 50sedangkan pengalinya adalah bilangan-bilangan dari 1 sampai dengan 10. Urutan mana yang didahulukan tidak begitu penting, yang penting peserta didik dapat mengikutinya secara menyenangkan. Berikut ini adalah contoh pendekatan kontekstual untuk perkalian terhadap bilangan 4. Pertanyaannya dapatdisampaikan secara lisan, peragaannya dengan gambar-gambar (ditempel di papantulis meggunakan lakban), dan prosesnya dapat diikuti secara interaktif. Berikutadalah contoh pendekatan kontekstual untuk perkalian terhadap bilangan 4.
Cara membinaketerampilanPerkalian • Salahsatucarauntukmembinaketerampilan agar pesertadidikhafalperkalian 2 bilangan 1 angkaadalahdenganteknikbertanding (kompetisi) baikantarkelompokpesertadidikmaupunantarpesertadidiksecaraindividu. Carakompetisi (persainganuntukmemenangkanpertandingan) inidimaksudkanagarsetiappesertadidikmemilikimotivasi (semangat) untukmemenangkanpertandingan
Langkah-langkahpembinaanketerampilanPerkalian • PermainanKelompok • PermainanWakilKelompok • Permainan Individual • Mencongaksaatpesertadidikakanpulangsekolah
2. PerkalianLanjut Pada perkalian lanjut (perkalian yang melibatkan bilangan lebih dari 1 angka) kaidah yang menjadidasarpenerapanadalahsifat-sifatpadaperkalianyaitukomutatif (bolak-baliksama), distributif (penyebaran), danasosiatif (pengelompokan).
Sifat – sifatpadaperkalian 1. Sifatkomutatif (bolakbaliksama) ( a x b = b x a ) 2. Sifatdistributif (penyebaran) i. a ×(b + c) = (a × b) + (a× c) ii. a ×(b + c + d) = (a × b) + (a × c) + (a × d)
3. PembagianDasar Definisi • a : b = ... artinyaadalahadasekumpulanbendasebanyak a dibagi rata (samabanyak) dalam b kelompok. Makacaramembaginyadilakukandenganpengambilanberulangsebanyak b sampaihabisdengansetiap kali pengambilandibagi rata kesemuakelompok. Banyaknyapengambilanditunjukkandenganhasil yang didapatmasing-masingkelompok. Hasilbagiadalahbanyaknyapengambilan/banyaknyaanggota yang dimuatolehmasing-masingkelompok
DefinisiPembagian 1. Dari sebuahkumpulanbendasebanyaka tersebutjikapengambilanberulang yang dilakukan untuk dibagi rata itu setiap kalinya sebanyak b anggota, dan jika banyaknya kali pengambilansampaihabisituadalahc kali, makakalimat matematika yang bersesuaiandenganpembagiantersebutadalah a : b = c.
Contoh • 36 : 4 = 9 artinyaadalahada 9 kali pengambilanempatansampaihabispada bilangan 36, dengansetiap kali pengambilandibagi rata kedalam 4 kelompok, • 30 : 6 = 5 artinyaadalahada 5 kali pengambilanenamansampaihabispadabilangan 30, dengansetiap kali pengambilandibagi rata kedalam 6 kelompok, dan lain-lain.
2. Suatuhal yang amatpentingdanjarangdilakukanoleh guru diawalpembelajaranpembagianadalah “memberipengalamanmembagikepadapesertadidiknya” menggunakanbeberapasoalsederhanasehinggapesertadidikdapat “memahamidanmenghayatimaknapembagian yang dimaksuddalammatematika” padahalpengalamansepertiinidiperlukandalampenanamankonseppadapembagianlanjut
3.Dengan mengacu pada 3 falsafah Cina: (1) saya mendengar dan saya lupa, (2) sayamelihatdansayaingat, (3) sayamempraktikkandansayamengerti, maka mustahilbagipesertadidik/anakuntukdapatmemahamimaknapembagian (baikpembagiandasarmaupunpembagianlanjut) tanpapernahdiberikanpengalamanmembagisecaranyata.
4. Kebiasaanumum yang sangattidakdibenarkanmenurutkaidah-kaidahpembelajaranmatematikaadalah “Guru hanyamemberikanpengumumansepertimisalnyadaripertanyaan “berapakah 4 ×7?” Setelahdijawab 4 ×7 = 28 guru kemudian menerangkan, jika 4 ×7 = 28 maka 28 : 4 = 7 dan 28 : 7 = 4. Pertanyaanberikutnyamisal “berapakah 8 ×5?” Setelahdijawab 8 ×5 = 40 guru kemudianmenerangkan, jikadari 8 × 5 = 40 maka 40 : 5 = 8 dan 40 : 8 = 5. Demikianlahseterusnyahinggadirasacukup.
5. Pembelajaranawalpembagian yang dibenarkanadalah (1) diberikanpengalamanmembagi (yang benarmenurutkonsepmatematika), (2) anakdiajakmengamatihasil-hasilpraktekmembagitersebutuntukmelihatpolayangmenghubungkanantarabilangan yang dibagi, pembagi, danhasilbaginya, (3)anakdiberikesempatanuntukmenyimpulkanapahubungannyaantarabilangandepan, tengah, danbelakang (bilangan yang dibagi, pembagi, danhasilbaginya). Kesimpulan yang dimaksudadalah : Bilangan depan = tengah × belakang, atau Bilangan yang dibagi = pembagi × hasilbagi
6. Denganmengacupadakesimpulantersebutdanhafalperkaliandasar, makapelajaranpembagiandasardapatberlangsungsecaralebihefektif (tujuanpembelajarantercapaisecaraefisien/lebihcepatdanlebihbermakna). • Contoh 1. Pesertadidikdimintapraktekuntukmenjawab 6 soalberikutini (1) 18 : 6 = ... (4) 12 : 4 = ... (2) 14 : 7 = ... (5) 10 : 2 = ... (3) 15 : 5 = ... (6) 6 : 1 = ...
2. Hasil-hasilpembagianselamaperagaan (setiapnomorsoaldiusahakandiperagakan oleh peserta didik lain yang belum mendapat giliran maju ke depanuntukbermainperan), ternyatasepertiberikut. (1) 18 : 6 = 3 (4) 12 : 4 = 3 (2) 14 : 7 = 2 (5) 10 : 2 = 5 (3) 15 : 5 = 3 (6) 6 : 1 = 6
3. Anakdiberiwaktu 2 menit (60 detik) untukmengamatipolahubungannya. Apahubungannyaantarabilangan yang dibagi (bilangandepan yang ditandaidenganpetak), denganbilangan yang adaditengah (pembagi), danbilangan yang adadibelakang (hasilbagi). (1) 18 : 6 = 3 (4) 12 : 4 = 3 (2) 14 : 7 = 2 (5) 10 : 2 = 5 (3) 15 : 5 = 3 (6) 6 : 1 = 6
Padapembagian, bilangandepan = tengah × belakang atau bilangan yang dibagi = pembagi × hasilbagi .
PembagianLanjut Pembagianpanjangbersifatlanjut, jadisudahbukanmerupakanpembagiandasarlagi. Pembagianpanjangadalahpembagian yang takdapatdiperolehlangsungdarihafalan perkalian dua bilangan 1 angka.
OperasiHitungCampuran • Operasihitungcampuran yang dimaksudadalahoperasihitung yang melibatkanlebihdarisatumacamoperasidalamsuatuperhitungan. Dalamsuatusoalhitunganyangmenjadiprioritasuntukdihitungterlebihdahuluadalahbilangan-bilangan yang adadidalamtandakurung.
Definsi 1. Tambah dan kurang sama kuat (mana yang lebih depan dikerjakan terlebihdahulu. 2. Kali dan bagi sama kuat (mana yang lebih depan dikerjakan terlebih dahulu. 3. Kali danbagilebihkuatdaritambahdankurang.
Contoh • Hitunglah 48 : 3 × 2 + 24 × 4 : 2 – 5 = …. • Jawab • Berdasarkanaturanoperasihitungcampurandiatas, makaurutanpemecahannyaadalah 48 : 3 × 2 + 24 × 4 : 2 – 5 = (48 : 3) × 2 + (24 × 4) : 2 – 5 = 16 × 2 + 96 : 2 – 5 = (16 × 2) + (96 : 2) – 5 = 32 + 48 – 5 = 75.